Ausi Si-1
Ausi Si-1
Metodologi Audit
1. Merencanakan Audit
Pada fase ini adalah tahap awal dalam melakukan proses audit sistem informasi.
Dimulai dari menentukan target yang akan dicapai dan mengevaluasi sistem
dalam tampak luar atau secara garis besar. Apakah sistem yang sebelumnya
berjalan terdapat banyak kendala atau tidak.
Contoh : Auditor Sistem ingin merencanakan audit pada pihak keuangan PT. Bank
A, pihak auditor terlebih dahulu menganalisa tampak keseluruhan, dan kelancaran
jalannya sistem, menentukan aspek yang akan di audit, dsb.
2. Identifikasi Resiko dan kendali
Pada fase kedua adalah identifikasi atau kaji bagian yang akan diaudit dan
dampak apa yang akan terjadi apabila audit akan dilanjutkan atau dilaksanakan di
kemudian hari. Fase ini menentukan apakah hasil audit nantinya akan cocok
untuk diterapkan.
Contoh : Evaluasi efektivitas desain dan operasi pengendalian laporan keuangan
PT.A dengan Laporan masukan dan keluaran yang dihasilkan.
3. Evaluasi kendali dan kumpulkan bukti
Fase ke tiga adalah evaluasi kendali dan mengumpulkan bukti dari program audit
yang dijalankan terhadap sistem yang akan di audit. Berupa pencocokan
ketidaksesuaian antara standarisasi dan existing atau kenyataan yang ada.
Contoh : Standarisasi pengelolaan laporan keuangan yang abstrak dan tidak
tepat, banyaknya ketidakcocokan laporan yang masuk dan yang keluar.
Standarisasi yang sebelumnya baik bisa saja menjadi cukup.
1. Metodologi Audit
4. Dokumentasi temuan-temuan dan diskusikan dengan tim
audit.
Hasil temuan-temuan yang ada dalam program atau sistem yang telah
diaudit akan didokumentasikan dan dibawa untuk kembali didiskusikan
dengan tim audit (auditee)
Contoh : Berupa rapat akhir dari pencocokan kesesuaian hasil akhir
audit sistem informasi. Dapat berupa evaluasi kembali dan pemberian
rekomendasi atau saran yang tepat kepada lembaga yang telah diaudit.