Anda di halaman 1dari 32

Perkembangan anak menggambarkan

kematangan fungsi individu.


Indikator penting dalam menilai kualitas
hidup anak
Pemantauan / pemeriksaan perkembangan
anak harus dilakukan secara berkala dan
teratur sejak anak berusia 1 bulan.
Bayi atau anak dengan risiko tinggi terjadi
penyimpangan perkembangan perlu
mendapat prioritas, antara lain bayi
prematur, berat badan lahir rendah, riwayat
asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi
intrapartum, IDMs, gemeli, dll.

Mengetahui dan mengikuti proses


perkembangan anak
Menemukan kelainan dan keterlambatan
perkembangan anak secara dini
Mengetahui berbagai masalah
perkembangan yang memerlukan
penanganan
Mengetahui kapan anak harus dirujuk ke
level yang lebih tinggi
Meningkatkan kesadaran orang tua untuk
berusaha menciptakan kondisi yang kondusif
untuk perkembangan optimal

Diagnosti
k

Skrining

Pra Skrining

Kepekaan

Dokter

Dokter / Tenaga
Kesehatan

Dokter / Tenaga
Kesehatan

Orang Tua

ELMS II

Denver II

Pediatric Development
Questioner (PDQ)
Parents Evaluation of
Developmental Status
(PEDS)
KPSP

Pengertian
Salah satu alat skrining
perkembangan untuk
memantau perkembangan
anak sebagai revisi dari DDST
Fungsi
Alat prediksi perkembangan
anak untuk mengetahui sedini
mungkin dugaan adanya
gangguan perkembangan yang
digunakan pada anak usia 0-6
tahun.

Motorik kasar adalah aspek yang


berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang
melibatkan otot-otot besar seperti duduk,
berdiri, dan sebagainya.
Motorik halus adalah aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagianbagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh
otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi
yang cermat seperti mengamati sesuatu,
menjimpit, menulis, dsb.

Kemampuan bicara dan bahasa adalah


aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, berbicara, berkomunikasi,
mengikuti perintah, dsb.
Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek
yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri anak (makan sendiri, membereskan
mainan selesai bermain), berpisah dengan
ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya dsb.

Formulir Denver II

Berisi 125 gugus tugas yang dibagi menjadi 4


sektor untuk menjaring fungsi personal sosial,
adaptif-motorik halus, bahasa, dan motorik
kasar.
Skala umur tertera pada bagian atas formulir
yang terbagi dari umur dalam bulan dan tahun
sejak lahir sampai 6 tahun.
Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1
bulan sampai anak berumur 24 bulan,
kemudian mewakili 3 bulan sampai anak
berumur 6 tahun.

Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah


125 terdapat batas kemampuan perkembangan
yaitu 25%, 50%, 75%, dan 90% dari populasi anak
yang lulus pada tugas perkembangan tersebut.
Pada beberapa tugas perkembangan terdapat
huruf dan angka pada ujung kotak sebelah kiri
R singkatan dari report artinya tugas
perkembangan tersebut dapat lulus
berdasarkan laporan dari orang tua/pengasuh
anak, akan tetapi apabila memungkinkan maka
penilai dapat memperhatikan apa yang bisa
dilakukan oleh anak.
Angka kecil menunjukkan tugas yang harus
dikerjakan sesuai dengan nomor yang ada pada
formulir.

Alat Peraga, terdiri dari

Benang wol merah


Kismis
Kerincingan dengan gagang kecil
10 buah kubus berwarna dengan
ukuran 2.5 cm x 2.5 cm
Botol kaca kecil dengan diameter
lubang 1.5 cm
Bel kecil
Bola tenis
Pinsil merah
Cangkir plastik
Kertas kosong

Sapa orang tua/pengasuh dan anak dengan ramah.


Jelaskan kepada orang tua/pengasuh mengenai
tujuan dilakukan tes perkembangan.
Lakukan komunikasi yang baik dengan anak.
Tentukan usia kronologis.
Catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal
pemeriksaan pada formulir.
Umur anak dihitung dengan cara tanggal
pemeriksaan dikurangi tanggal lahir
Bila anak lahir prematur , koreksi faktor
prematuritas
Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu
sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang
dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.

Tarik garis usia secara vertikal untuk


menentukan bagian soal pemeriksaan.
Lakukan tugas perkembangan untuk
tiap sektor perkembangan dimulai dari
sektor yang paling mudah dan dimulai
dengan tugas perkembangan yang
terletak di sebelah kiri umur, kemudian
yang terpotong umur, dan lanjutkan
sampai kanan garis umur.

Tentukan jumlah soal pemeriksaan yang


tergantung pada waktu dan tujuan
Menentukan risiko gangguan
perkembangan

Pada setiap sektor minimal dilakukan 3 soal


pemeriksaan yang berada sebelah kiri
diluar garis usia dan setiap soal garis
pemeriksaan yang terpotong garis umur
Bila tidak dapat melakukan langkah di atas
maka lakukan pemeriksaan tambahan ke
kiri sampai anak mampu menyelesaikan 3
tugas perkembangan.

Menentukan sejauhmana perkembangan

Pada setiap sektor dilakukan minimal 3 soal


pemeriksaan pada sebelah kiri garis usia
dan yang terpotong garis usia.
Lanjutkan pemeriksaan ke kanan sampai 3
kali tercatat gagal melakukan tugas
perkembangan.

Tes perilaku
Dinilai dari keterangan pengasuh dan
dapat dibandingkan perilaku selama tes
dengan kehidupan sehari-hari.

Skoring ditulis dalam kotak kecil dengan rincian


sebagai berikut:
Pass (P): bila anak berhasil mengerjakan tugas
perkembangan dengan baik atau ibu/pengasuh
memberikan laporan yang dapat dipercaya
bahwa anak dapat melakukannya.
Fail (F): bila anak tidak berhasil mengerjakan
tugas perkembangan dengan baik atau
ibu/pengasuh anak memberi laporan tepat
bahwa anak tidka dapat melakukannya dengan
baik.
No Opportunity (N.O): bila anak tidak
mempunyai kesempatan melakukan soal
pemeriksaan
Refusal (R): bila anak menolak mengerjakan
soal pemeriksaan.

Advance: mendapat skor P pada soal


pemeriksaan dikanan garis usia.
Normal: F/R pada soal di kanan garis
usia atau P/F/R pada daerah 25-75%
soal yang terpotong garis usia.
Caution: F/R pada 75-90% daerah
pada soal yang terpotong garis usia
ditandai dengan huruf C.

Delayed: F/R pada soal pemeriksaan di kiri


garis usia, ditandai dengan menghitamkan
ujung kotak pada soal pemeriksaan.
No Opportunity: pada tugas
perkembangan yang berdasarkan laporan,
orang tua melaporkan bahwa anaknya
tidak ada kesempatan untuk melakukan
tugas perkembangan tersebut.

Normal

Suspect

Bila tidak ada keterlambatan atau paling banyak satu


caution.
Dilakukan pemeriksaan ulang pada kunjungan berikutnya.
Bila didapatkan 2 caution, dan atau 1 keterlambatan.
Dilakukan pemeriksaan ulang dalam jarak 1-2 minggu.

Untestable

Bila terdapat penolakan 1 pada soal pemeriksaan di kiri


garis usia atau penolakan > 1 pada daerah 75-90% soal
pemeriksaan yang terpotong pada garis usia.
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu.

Skrining perkembangan
Suspek/curiga ada gangguan Normal
Monitoring perkembangan
secara rutin

Evaluasi untuk diagnostik


Masalah perkembangan Normal
Monitoring perkembangan Intervensi Dini
secara rutin

Pengertian
KPSP adalah alat skrining
perkembangan untuk
mengetahui perkembangan
anak berlangsung normal atau
ada penyimpangan.
Tujuan
Alat yang dapat membantu
petugas kesehatan, guru TK,
dan petugas PAUD terlatih
untuk melakukan deteksi
perkembangan pada anak
berusia 3 sampai 72 bulan.

KPSP rutin dilaksanakan pada umur


3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42,
48, 54, 60, 66, dan 72 bulan.
Bila anak belum mencapai umur
skrining tersebut, minta ibu datang
kembali pada umur skrining yang
terdekat untuk pemeriksaan rutin.
Bila orang tua datang dengan
keluhan anaknya mempunyai
masalah tumbuh kembang,
sedangkan umur anak bukan umur
skrining maka pemeriksaan
menggunakan KPSP untuk umur
skrining terdekat yang lebih muda.

Formulir KPSP menurut umur


Berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan
perkembangan yang telah dicapai anak.
Alat bantu pemeriksaan
Pensil, kertas, bola sebesar bola tenis,
kerincingan, kubus berukuran sisi 2.5 cm
sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah,
potongan biskuit kecil berukuran 0.5 1 cm.

Tentukan umur anak dengan


menanyakan tanggal, bulan, dan tahun
anak lahir. Bila umur anak lebih dari 16
hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
Pilih formulir KPSP yang sesuai dengan
umur anak.
KPSP terdiri dari 2 pertanyaan yaitu:
Pertanyaan yang dapat dijawab oleh
ibu/pengasuh anak

Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau


petugas untuk melaksanakan tugas yang
tertulis pada KPSP.
Jelaskan kepada orang tua agar tidak raguragu menjawab oleh karena itu pastikan
ibu/pengasuh mengerti hal yang
ditanyakan.
Tanyakan pertanyaan tersebut secara
berurutan, satu per satu. Setiap pertanyaan
hanya ada 1 jawaban ya atau tidak.

Catat jawaban tersebut pada formulir.


Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah
ibu/pengasuh anak menjawab pertanyaan terdahulu.
Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
Hitunglah berapa jumlah jawaban ya
Jawaban ya bila ibu/pengasuh anak menjawab anak
bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang
melakukannya.
Jawaban tidak bila ibu/pengasuh anak menjawab
anak belum pernah melakukan atau tidak pernah
atau ibu/pengasuh anak tidak tahu.

Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10, artinya


perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S).
Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, artinya
perkembangan anak meragukan (M).
Jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, artinya
kemungkinan ada penyimpangan (P).
Untuk jawaban Tidak perlu dirinci jumlah
jawaban Tidak menurut jenis keterlambatan
(gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian).

Bila perkembangan anak sesuai umur


(S)

Beri pujian pada ibu karena telah


mengasuhnya dengan baik.
Teruskan pola asuh anak sesuai dengan
tahap perkembangan anak.
Beri stimulasi perkembangan anak setiap
saat, sesering mungkin, sesuai dengan
umur dan kesiapan anak.

Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan


pelayanan kesehatan di Posyandu dan bina
Keluarga Balita. Bila anak sudah memasuki usia
pra sekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan
pada kegiatan di PAUD, Kelompok Bermain, atau
TK.
Lakukan pemeriksaan rutin menggunakan KPSP
setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24
bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 24-72
bulan.

Bila perkembangan anak meragukan (M)

Beri petunjuk pada ibu agar melakukan


stimulasi perkembangan pada anak lebih
sering lagi setiap saat sesering mungkin.
Ajarkan ibu cara melakukan intervensi
stimulasi perkembangan anak untuk
mengatasi penyimpangan atau mengejar
ketertinggalannya.
Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk
mencari kemungkinan adanya penyakit yang
menyebabkan penyimpangan
perkembangannya.

Lakukan penilaian ulang KPSP 2


minggu kemudian dengan
menggunakan daftar KPSP yang
sesuai dengan umur anak.
Jika hasil KPSP ulang jawaban Ya
tetap 7 atau 8 maka kemungkinan
ada penyimpangan.

Bila tahapan
perkembangan terjadi
penyimpangan (P).

Rujukan ke rumah sakit


dengan menuliskan jenis
dan jumlah penyimpangan
perkembangan (gerak
kasar, gerak halus, bicara
dan bahasa, sosialisasi
dan kemandirian).

Anda mungkin juga menyukai