Anda di halaman 1dari 12

PRESENTASI

BAB 12
INDIAKTOR KECURANGAN

Anggota kelompok :
1. Anggita
2. Annisa
3. Aprilia Kusnadi
4. Dina Septiyanti
5. Eva Dean
6. Fajar Hartadinata
7. Ika Kurniawati
8. Resa Arya Saputra

Indikator Kecurangan
Indikator-indiaktor kecurangan dapat di
pisahkan menjadi 6 kelompok,yaitu :
1. Anomali akuntansi
2. Kelemahan pengendalian internal
3. Anomali Analitis kecurangan
4. Gaya hidup berlebihan
5. Perilaku yang tidak wajar
6. Informasi dan pengaduan

1.ANOMALI AKUNTANSI
Indikator

kecurangan berupa anomali


akuntansi yang umumnya terjadi
melibatkan permasalahan dengan :

A.

dokumen sumber
B. entri jurnal yang salah
C. ketidakakuratan dalam buku besar

Penyimpangan Dokumen Sumber


Indikator

kecuraangan umumnya
melibatkan dokumen sumber(baik
kertas maupun elektronik) seperti
cek,faktur penjualan,pesanan
pembelian,daftar permintaan
pembelian dan laporan penerimaan.

Kesalahan Ayat Jurnal

Pembuatan ayat jurnal fiktif adalah yang biasanaya


dilakukan oleh pelaku untuk memanipulasi laporan
keuangan.
Pemeriksa kecurangan harus dapat mengenali
indikator bahwa ayat jurnal mungkin telah dibuat
untuk menyembunyikan kecurangan.
Adapun indikator kecurangan ayat jurnal yang sering
terjadi.Antra lain,
1. ayat jurnal tanpa dukungan dokumentasi
2. penyesuaian yang tidak dapat dijelaskan untuk
piutang,utang ,pendapatan atau biaya.
3. ayat jurnal yang tidak seimbang
4. ayat jurnal yang dibuat menjelang akhir perode
akuntansi

Ketidakakuratan Buku Besar


Buku besar adalah pembukuan akun,dengan kata lain
semua transaksi terkait akun khusus,seperti kas atau
persediaan semuanya dirangkum dalam buku besar.
Banyaknya kecurangan biasanya melibatkan manipulasi
piutang dari pelanggan atau utang-utang
dagang(pengendalian)yang utama.

2 indikator yang kecurangan yang umumnya erjadi di buku


besar adalah :
a. Buku besar yang tidak seimbang
b. Saldo akun (pengendaliaan) yang utama nilainya tidak
sama dengan saldo akun pelanggan atau pemasok.

2.Kelemahan Pengendalian
Internal
Kecurangan

dapat terjadi ketika


terdapat kombinasi antara tekanan yang
dirasakan,peluang/kesempatan yang
dimiliki dan rasionalisasi.
Jadi ketika penegendalian internal tidak
ada atau dikesampingkan maka risiko
kecurangan menjadi semakin besar.

3.INDIKATOR ANALITIS
KECURANGAN
Merupakan

prosedur atau hubungan yang


sangat tidak wajar atau tidak realistis.
Indikator tersebut biasanya meliputi
transaksi yang terjadi di tempat yang tidak
biasa,melibatkan orang yang biasanya tidak
akan berpartisipasi,atau menggunakan
prosedur,kebijakan,atau praktik yang tidak
biasa.
Pada dasarnya indikator analitis merupakan
sesuatu yang diluar kebiasaan.

4.GAYA HIDUP BERLEBIHAN


Sebagian

besar orang yang melakukan


kecurangan mengalami tekanan keuangan.
Terkadang tekana tersebut hanya
merupakan keserakahan.
Jadi setelah pelaku kecurangan memenuhi
kebutuhan keuangan mereka,mereka
biasanya terus melakukan kecurangan dan
menggunakan dana hasil kecurangannya itu
untuk meningkatkan gaya hidup mereka.

5.PERILAKU YANG TIDAK


BIASA
Penelitian

dalam psikologi
mengungkapkan bahwa ketika
seseorang(biasanya pelaku yang baru
pertama kali melakukan
kecurangan)melakukan tindak kriminal,ia
akan diliputi oleh emosi ketakutan dan
perasaan bersalah.emosi tersebut
merupakan ekspresi adanya suatu
tekanan.

6.INFORMASI DAN
PENGADUAN
Informasi

dan pengaduan merupkan indikator


kecurangan,bukan sebagai bukti kecurangan yang
sebenarnya karena banyak informasi dan pengaduan yang
tidak dapat dinyatakan kebenaraannya.

Ada

beberapa alasan mengapa seseorang ragu untuk


memberikan informasi adanya dugaan kecurangan,antara
lain :
a. tidak mengetahui dengan pasti kecurangan terjadi
b. merasa takut akan terjadi pembalasan dendam
c. merasa terintimidasi oleh pelaku
d. mereka sering berfikir bahwa menuduh seseorang
tidak dapat di benarkan.
e. tidak mudah memberikan informasi dalam banyaknya
organisasi

SEKIAN PRESENTASI
KAMI

TERIMA KASIH ATAS


PERHATIANNYA ,,,

Anda mungkin juga menyukai