Anda di halaman 1dari 22

HIPERTENSI

Dr. F. Sustini, dr, MS


Ikatan Dokter Indonesia
Wilayah Jawa Timur
HP. 08123240640

Pendahuluan

Hipertensi merupakan
masalah kesehatan di
dunia

Hipertensi dialami oleh


lebih dari 1/3 orang
dewasa berusia > 25
tahun di seluruh dunia dan
9.4 juta kematian akibat
peny. Kardiovaskuler tiap
tahun di dunia.

Di Indonesia angka hipertensi


(Riskesdas 2007)

prevalensi HT pada usia >


18 tahun sebesar 31,7%,
hanya 7.2% penduduk
sadar punya HT,
0,4% minum obat HT
penyakit hipertensi terus
mengalami kenaikan
insiden dan prevalensi,
berkaitan erat dengan
perubahan pola makan,
penurunan aktivitas fisik,
kenaikan kejadian stres dan
lain-lain.

PENGERTIAN
Hipertensi

dapat didefinisikan
sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg
dan tekanan diastoliknya
diatas 90 mmHg.
(Smith Tom, 1995)
Menurut WHO, penyakit
hipertensi merupakan
peningkatan tekanan sistolik
lebih besar atau sama dengan
160 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih

Klasifikasi Hipertensi menurut Joint


National Committee 7

Kategori Sistol (mmHg) Dan/atau


Diastole
(mmHg)

Normal
<120 Dan
<80
Pre hipertensi
120-139 Atau
80-89
Hipertensi tahap 1 140-159 Atau
90-99
Hipertensi tahap 2 160
Atau

100

Hipertensi dikategorikan ringan


apabila tekanan diastoliknya antara
95 104 mmHg,
hipertensi sedang jika tekanan
diastoliknya antara 105 dan 114
mmHg,
hipertensi berat bila tekanan
diastoliknya 115 mmHg atau lebih.

Pembagian ini berdasarkan


peningkatan tekanan diastolic
karena dianggap lebih serius dari
peningkatan sistolik ( Smith Tom,
1995 ).

JENIS HIPERTENSI
Hipertensi essensial (primer)
yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya.
Hipertensi primer terdapat pada
lebih dari 90 % penderita
hipertensi

1.

2.Hipertensi sekunder yaitu


hipertensi yang di sebabkan oleh
penyakit lain, misalnya penyakit
ginjal, kelenjar adrenal, aorta,
gangguan tiroid atau paratiroid,
dll.

PATOFISIOLOGI KEJADIAN HIPERTENSI

FAKTOR RISIKO TERJADINYA HIPERTENSI


a.Faktor keturunan
b. Ciri perseorangan:

Umur , jenis kelamin, dan ras


c.Kebiasaan hidup :
konsumsi garam yang tinggi
(melebihi dari 30 gr), kegemukan
atau makan berlebihan, aktivitas
fisik kurang, stress, merokok,
minum alkohol, minum obatobatan (ephedrine, prednison,
epineprin).

GEJALA HIPERTENSI
Sebagian besar asimptomatik
2. Gejala yang mungkin terjadi :
. Pada hipertensi ringan :
Sakit kepala, perdarahan dari
hidung, pusing, wajah
kemerahan dan kelelahan.
1.

Pada hiperetensi berat atau


menahun :
Sakit kepala , kelelahan , Mual
muntah, Sesak napas, gelisah,
pandangan menjadi kabur
(terjadi karena kerusakan
pada otak, mata, jantung dan
ginjal), Penurunan kesadaran
dan koma karena terjadi
pembengkakkan otak.

DIAGNOSIS HIPERTENSI
1.

2.

Anamnesis mengenai
keluhan pasien.
Riwayat penyakit dahulu
dan keluarga

3.

Pemeriksaan fisik

4.

Tes laboratorium rutin

5.

Prosedur diagnostik
lainnya

PEMERIKSAAN FISIK

Perhitungan BMI (Body


mass index)
Palpasi pada kelenjer
tiroid
Pemeriksaan lengkap
jantung dan paru-paru
Pemeriksaan abdomen
untuk melihat ginjal
Palpasi ekstremitas bawah
untuk melihat adanya
edema dan denyut nadi
Pemeriksaan Fundoskopi
Penilaian neurologis dan
lain-lain

KOMPLIKASI HIPERTENSI

HIPERTENSI DAN RISIKO


TERJADI
PENYAKIT CARDIOVASKULER
9

Tekanan darah Risiko terjadi peny


kardiovaskuler

8
7
6

115/75 mm Hg
1 kali
135/85 mm Hg 2 kali lebih besar
155/95 mm Hg 4 kali lebih besar
175/105 mm Hg 8 kali lebih besar

5
4
3
2
1
0

TUJUAN PENGELOLAAN HIPERTENSI

Menilai gaya hidup dan


identifikasi faktor risiko
kardiovaskuler lain atau
gangguan penyerta yang
dapat mempengaruhi
prognosis dan pengobatan

Mengetahui penyebab
hipertensi yang tinggi

Menilai adanya kerusakan


organ penyakit kardiovaskuler

.
KOMBINASI YANG MEMUNGKINKAN DARI KELAS YANG BERBEDA UNTUK
OBAT ANTIHIPERTENSI

OBAT-OBAT ANTI HIPERTENSI


Kelas

Nama obat

Dosis lazim
(mg/hari)

Freq
pemberian

Tiazid

Klortalidon
Hidroklorotiazid
Indapamide
Metolazone

6.25-25
12.5-50
1.25-2.5
0.5

1
1
1
1

Loop

Bumetanide
Furosemide
Torsemide

0.5-4
20-80
5

2
2
1

Penahan
kalium

Triamteren
Triamteren/
HCT

50-100
37.5-75/
25-50

1 atau
2
1

Antagonis
Aldosteron

Eplerenone
Spironolakton
Spironolakton/HCT

50-100
25-50
25-50/25-50

1 atau 2
1

Diuretik

Dan lain-lain obat anti hipertensi lihat di Buku IIMS, Buku


obat, dll

UPAYA PENANGGULANGAN HIPERTENSI


1.

2.

3.

Perbaikan gaya hidup


pasien, makanan,
kegiatan fisik, olah raga,
tidak merokok, hindari
stres, istirahat cukup
Pemeriksaan kesehatan
teratur baik fisik
maupun laboratorium
Pengobatan yang teratur

PENCEGAHAN HIPERTENSI
Promosi kesehatan :
Gaya hidup, pola makan
2. Pencegahan spesifik
Menghindari konsumsi
garam yang berlebih,
faktor risiko specifik
3. Diagnosis dini,
terapi tepat,
pembatasan ketidak
mampuan
4. Rehabilitasi
1.

Peran Dokter Layanan Primer


dalam kasus hipertensi

Mendiagnosis hipertensi
Memberi terapi hipertensi sesuai
dengan kondisi saat itu
Merujuk kasus hipertensi yang
tidak bisa ditangani ke dokter
spesialis
Menerima dan melanjutkan terapi
kasus rujuk balik dari dokter
spesialis
Memotivasi pasien untuk hidup
sehat (obat, diet, olah raga,

Peran Dokter Layanan Primer


dalam mempromosikan dan
mencegah HT
1. Mempromosikan hidup sehat

Makan makanan sehat, olah


raga teratur,tidak merokok,
tidak minum-minuman
beralkohol, istirahat cukup,
hindari stres, dll
2. Mencegah spesifik
Membatasi makanan yang
bergaram. memperhatikan
faktor risiko hipertensi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai