Pertemuan 3 (Pengolahan Biologi)
Pertemuan 3 (Pengolahan Biologi)
SUSPENDED GROWTH
DESIGN PRINCIPLES
Suspended Growth
Pada sistem dengan biakan tersuspensi
kultur mikroba dibiakkan secara tersuspensi
di seluruh volume limbah cair.
Pada sistem ini terjadi pembentukan flokflok oleh bakteri didalam tangki yang
kemudian diendapkan di tangki pengendap.
Sistem pengolahan yang menggunakan
metode ini diantaranya adalah proses
lumpur aktif (activated sludge), proses
campur sempurna (completely mixed
process) dan lain lain.
Suspended Growth
Oxidation ditch
Completely Mixed Model Reactor
Batch reactor
Oxidation ditch
Parit atau saluran berbentuk
lingkaran / oval dilengkapi rotor
untuk aerasi jangka panjang
Facultative Ponds
Air limbah dapat masuk di tengah
kolam atau di salah satu ujung
kolam.
Dalam sistem kolam fakultatif, air
limbah berada pada kondisi aerob
dan anaerob secara bersamaan.
Zona fakultatif berada tepat di atas
zona anaerobik.
Facultative Ponds
zona aerobik yang memiliki molekul oksigen yang
tersedia setiap saat yang berasal dari hasil
fotosintesis alga dan difusi oksigen dari udara
Zona anaerobik Padatan tersuspensi yang
terkandung dalam air limbah mengendap di dasar
kolam, dimana lapisan anaerob berkembang.
Mikroorganisme yang menempati daerah ini tidak
memerlukan molekul oksigen sebagai akseptor
elektron dalam metabolisme energi, melainkan
menggunakan beberapa spesies kimia lainnya.
Fermentasi asam dan fermentasi metana terjadi
di endapan bawah lumpur
Batch Reactor
Prinsip proses batch reactor adalah
sequencing batch reactor (SBR). Selama
dalam sistem tidak ada aliran masuk atau
pun keluar reaktor.
Sistem SBR adalah suatu sistem lumpur aktif
yang dioperasikan secara curah (batch).
Proses sistem SBR terdiri atas lima tahap,
yaitu pengisian, reaksi (aerasi),
pengendapan (sedimentasi), pembuangan,
dan istirahat (idle).
1. Pengisian
o
4. Pembuangan (Decant)
Decanter digunakan untuk
menghilangkan supernatan yang akan
dibuang.
5. Istirahat (idle)
Langkah ini terjadi antara fase decant dan
pengisian. Tergantung pada laju aliran,
fase ini mungkin panjang atau pendek.
EVALUASI ASUMSI
Untuk mendapatkan nilai rata-rata
kualitas effluent, nilai BOD dari zat yang
terdegradasi dan tidak terdegradasi
harus terlebih dahulu ditentukan.
Nilai S dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut :
Dimana :
m = laju konstan pertumbuhan maksimum, d -1
S = COD terlarut yang mudah terurai (rbsCOD) dalam tangki
aerasi dan efluen, mg/L
Ks = setengah dari kecepatan ko nstan
CONTOH SOAL
Kota Lawrence diarahkan untuk meningkatkan proses
pengolahan air limbahnya dari primary WWTP menjadi
secondary plant yang effluennya dapat mencapai 30
mg/l BOD dan 30 mg/l TSS. Sistem yang akan
digunakan adalah Completely mixed activated sludge
system. Di asumsikan bahwa BOD dari TSS
diperkirakan sebesar 63%. Maka perkirakan volume
tangki reaktor yang diperlukan!
Berikut ini kualitas effluent dari proses pengolahan
pertama (primary plant) :
Debit = 12,960 m3/d
BOD = 84 mg/l
Dan diasumsikan
Penyelesaian
Perkirakan nilai BOD dalam effluent
dengan menggunakan asumsi sebesar
63% dari asumsi di atas.
Sehingga,
Sludge Return
Di antara keputusan-keputusan dalam
mengembangkan desain reaktor
pertumbuhan tersuspensi pemilihan
konsentrasi campuran cairan padatan
tersuspensi volatil (MLVSS) dan konsentrasi
campuran cairan padatan tersuspensi (MLSS).
Hal ini tergantung pada tujuan dari reaktor
yaitu untuk karakteristik pengenadapan
lumpur, dan tingkat daur ulang lumpur.
Dimana :
Sludge Production
Perkiraan produksi lumpur sangat
penting untuk mendesain fasilitas
penanganan lumpur dan sistem aerasi.
Sebagai suatu tempat proses
penghilangan substrat, substrat diubah
menjadi bahan sel baru. Bahan sel ini
dalah lumpur aktif. Dua metode yang
dapat memperkirakan produksi lumpur
yang digunakan yaitu pertama adalah
memaksimalkan untuk desain awal.
Dan
Dimana :
Jumlah lumpur yang harus terbuang setiap hari
adalah perbedaan antara jumlah peningkatan
massa lumpur dan total padatan tersuspensi
(TSS) hilang dalam limbah :
Contoh
Oxygen demand
Oksigen digunakan dalam reaksi
dimana substrat yang terdegradasi
menghasilkan energi yang
dibutuhkan untuk sintesis sel dan
respirasi. Perkiraan kebutuhan
oksigen dari sel terbuang dapat
dilakukan dengan mengasumsikan
oksidasi sel yang dapat dijelaskan
oleh reaksi berikut:
contoh
Lanjutan berdasarkan soal contoh 1. Diasumsikan bahwa BOD5 =
rbsCOD dalah 68% dari bCOD. Dimana S0 = 84 g/m3 dan S =
11,1 g/m3.
Jawab :
oxygen transfer
Pada tahun 1924, Lewis dan Whitman
menggambarkan perpindahan massa gas.
Menurut teori mereka, batas antara fase gas dan
fase cair (juga disebut antarmuka) terdiri dari
dua film yang berbeda yang berfungsi sebagai
pembatas antara fase massal. Tingkat
perpindahan massa dapat dilihat pada
persamaan ini :
Dimana KLa adalah koefisien perpindahan massa
volumetrik dengan unit s1 dan Ct adalah
konsentrasi dalam cairan massal pada waktu t
Dimana
contoh
Lanjutan berdasarkan soal contoh 1 dan 2.
Diasumsikan
Clean water correction = 0.50
Salinity correction, = 0.9 5
Fouling factor = 0.9
Summer wastewater temperature = 22 0C
Atmospheric pressure = 101.325 kPa
Elevation = 100 m
Depth of aerator = 5.6 m
Operating DO = 2.0 mg/L
% o xygen leaving aeration tank = 19%
Manufacturer s SOTR = 650 kg/d