Anda di halaman 1dari 37

EVALUASI PERANCANGAN PERKUATAN TANAH DASAR PADA

PERPANJANGAN RUNWAY
BANDARA SYAMSUDIN NOOR MENGGUNAKAN MINIPILE

Disampaikan Oleh :
Yesse Mario Harry Cahyadi
NIM. H1A109083
Pembimbing :
Adriani, MT
NIP. 19620115 199103 1 002
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
2013

LOKASI PROYEK

LATAR BELAKANG
1.

2.

3.

4.

Potensi keberangkatan umroh dan haji di


wilayah Kalimantan Selatan selalu mengalami
peningkatan.
Permintaan pengembangan potensi wilayah dan
pengembangan rute penerbangan ke luar
negeri.
Berkembangnya arus lalu lintas udara maka
peningkatan kapasitas dan daya dukung
bandar udara harus dilakukan.
Pesawat yang disyaratkan demi memenuhi
persyaratan bandara internasional yaitu jenis
B747-400 dengan kapasitas 455 penumpang.

PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana menentukan rancangan perkuatan


tanah dasar pada perpanjangan runway pada
Bandara Syamsudin noor demi meningkatkan
status bandara menjadi bandara internasional?

TUJUAN DAN MANFAAT

Merencanakan perkuatan tanah dasar pada


perpanjangan runway Bandara Syamsudin Noor
yang menggunakan minipile sehingga didapatkan
hasil yang optimum dan dapat memenuhi
persyaratan bandara internasional.

BATASAN MASALAH

Lingkup permasalahan yang dibahas dalam


tugas akhir ini tidak mencakup permasalahan
struktur atas runway, perancangan saluran
drainase dan perencanaan anggaran biaya.

METODE PERANCANGAN

DATA-DATA YANG DIPERLUKAN

1.
2.
3.

Data hasil tes sondir.


Data hasil uji sampel tanah di laboratorium.
Data pembebanan.

ANALISA PERHITUNGAN
1.

Identifikasi Jenis Tanah


Untuk mengetahui jenis tanah permukaan
dapat dilihat dari derajat kejenuhannya.

Setelah diketahui derajat kejenuhan, maka


dapat ditentukan tipe keruntuhan yang terjadi
untuk dapat mentukan rumus yang digunakan
dalam perhitungan daya dukung ultimit tanah.

ANALISA PERHITUNGAN
2.

Analisa Daya Dukung Ultimit Tanah


Rumus umum yang digunakan untuk
menentukan nilai daya dukung ultimit adalah:

Untuk jenis tanah lempung (local shear


failure) dapat menggunakan rumus:

ANALISA PERHITUNGAN
3.

Analisa Tinggi Timbunan Kritis


Tinggi timbunan kritis dapat
menggunakan rumus:

Syarat:
Ht + 0,8 Hk Timbunan tidak perlu
perkuatan
Ht + 0,8 Hk Timbunan perlu adanya
perkuatan

dihitung

4.

Analisa Daya Dukung Tiang Pancang


Menggunakan Data Sondir

Untuk menentukan daya dukung tiang


pancang menggunakan data sondir dapat
dihitung dengan beberapa metode sebagai
berikut:
a) Metode Begeman
Dimana:
Qall

= Kapasitas beban yang diijinkan

qcu

= qc sepanjang 8D bagian atas ujung tiang

qcb

= qc sepanjang 3,5D bagian bawah ujung tiang

Ap

= Luas penampang tiang pancang

Ka

= Keliling penampang tiang

JHP

= Jumlah hambatan lekat

SF

= Faktor keamanan (SF1=3 ; SF2=5)

Metode Meyerhof
Dimana:
b)

Qult

= Beban maksimum

Qall = Kapasitas beban yang diijinkan


Ap

= Luas penampang tiang

qcr

= qc rata-rata sepanjang 4D bagian atas dan 1D di bawah ujung tiang

fs

= qc / 200 kg/cm2 untuk tiang beton

SF

= Faktor keamanan sebesar 2,5

Metode Umum
Dimana:
c)

Qall = Kapasitas beban yang diijinkan


kb

= Resistensi faktor tahan ujung tiang (0,75)

qc

= Tahan ujung tiang

Ap

= Luas penampang tiang

ks

= Resistensi faktor friksi tiang (0,5 0,75)

JHP

= Jumlah hambatan lekat

Ka

= Keliling penampang tiang

SF

= Faktor keamanan sebesar 2,5

Metode Schmertmann
Dimana:
d)

qp = Tahanan ujung konus


qc1 = qc rata-rata antara 0,7d 4d bawah ujung tiang
qc2 = qc minimum dari 0,7d 4d bawah ujung tiang
qc3 = qc rata-rata minimum dari 8d bagian atas ujung tiang

Dari beberapa metode perhitungan daya


dukung tiang pancang tersebut diambil nilai
yang paling kecil.

ANALISA PERHITUNGAN
Menentukan Jumlah Tiang Pancang
Untuk menentukan jumlah tiang pancang
yang diperlukan per meter persegi dapat
menggunakan rumus:
Dimana:
5.

= Gaya vertikal (ton/m2)

Qall

= Daya dukung tiang ijin (ton)

ANALISA PERHITUNGAN
Efisiensi Kelompok Tiang
Untuk menetukan nilai efisiensi kelompok
tiang dapat menggunakan rumus:
Dimana:
6.

= Jumlah baris

= Jumlah tiang satu baris

= Arc tg d/s

= Diameter tiang

= Jarak antar tiang


= 2,5.d s 2.d
= 2,5.40 s 2.40 ; Diambil s = 100 cm

ANALISA PERHITUNGAN
7.

Analisa Konsolidasi
Penurunan akibat beban adalah jumlah total
dari penurunan segera dan penurunan
kosolidasi.
Bila dinyatakan dalam persamaan,
penurunan total adalah:
S = Si + Sc + Ss
Dimana:

. S

= Penurunan Total

. Si

= Penurunan segera

. Sc

= Penurunan akibat konsolidasi primer

. Ss

= Penurunan akibat konsolidasi sekunder

ANALISA PERHITUNGAN
8.

Analisa Stabilitas Lereng


Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
metode Bishop dengan memasukkan data berat
volume tanah, kohesi dan sudut geser dalam
menggunakan program XSTABL.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1.

Identifikasi Jenis Tanah


=

Berdasarkan nilai derajat kejenuhan, maka


jenis tanah adalah lempung jenuh.

HASIL DAN PEMBAHASAN


2.

Analisa Daya Dukung Tanah Ultimit


Karena tanah merupakan jenis tanah
lempung jenuh maka rumus yang digunakan
adalah:

HASIL DAN PEMBAHASAN


2.

Analisa Tinggi Timbunan Kritis

Data tanah timbunan dan hasil perhitungan timbunan kritis didapat:


(4,5 + 0,8) m > 1,115 m
5,1 m > 1,115 m
Jadi tanah dasar di bawah timbunan tersebut harus diberikan perkuatan
dengan pondasi tiang pancang untuk menambah daya dukung.

3.

Analisa Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Data


Sondir

a)

Metode Begeman

b)

Metode Meyerhof

c)

Metode Umum

d)

Metode Schmertmann

Dari beberapa metode diambil nilai Qall yang


terkecil yaitu nilai Qall pada perhitungan
menggunakan metode Schmertmann:
Qall = 9,33 ton

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.

Menentukan Jumlah Tiang Pancang


Banyaknya tiang pancang yang diperlukan
dalam per meter persegi dapat dihitung sebagai
berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN


5.

Efisiensi Kelompok Tiang


Efisiensi kelompok tiang dapat dihitung
sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN


6.
a)

Analisa Konsolidasi
Penurunan Segera

Lapisan 1

Lapisan 2

Lapisan 3

Penurunan total dari seluruh lapisan tanah adalah:

B = 45 m

H = 4,5m
0m

Lapisan 1

4,40 m
Lapisan 2

6,80
m
Lapisan 3

9,60 m

HASIL DAN PEMBAHASAN


b)

Penurunan Primer

HASIL DAN PEMBAHASAN


Total konsolidasi:
S

= Si + Sc
= 98,9 + 297,4
= 396,3 cm

Lamanya total penurunan konsolidasi primer adalah:

t = 3140740741 detik = 100,97 tahun


Jadi penurunan pertahunnya adalah:

Perkuatan aman terhadap konsolidasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


7.

Analisa Stabilitas Lereng


a)

Tanpa Perkuatan

HASIL DAN PEMBAHASAN


a)

Dengan Perkuatan

KESIMPULAN
Jenis Lapisan Tanah Permukaan

1.

Termasuk klasifikasi tanah lempung jenuh.

Daya Dukung Tanah Ultimit

2.

Daya Dukung Tanah Ultimit (Qu) = 0,223 kg/cm2

Analisa Tinggi Timbunan Kritis

3.

Tanah dasar di bawah timbunan tersebut harus diberikan perkuatan dengan pondasi tiang
pancang untuk menambah daya dukung.

Analisa Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Data Sondir

4.

a)

Dari beberapa metode diambil nilai Qall yang terkecil yaitu nilai Qall pada perhitungan menggunakan metode
Schmertmann Qall = 9,33 ton.

Jumlah tiang yg diperlukan adalah 2 tiang/m2 = 45.000 tiang pancang


c) Effisiensi tiang kelompok Ef = 0,878 = 87,8%
b)

Penurunan (Konsolidasi)

5.

Penurunan langsung (Si) = 98,9 cm


b) Penurunan konsolidasi primer (Scp) = 297,4 cm
a)

Penurunan total (S) = 396,3 cm


d) Kecepatan penurunan yang terjadi tiap tahunnya = 3,92 cm/tahun
c)

6.

Analisa Sabilitas Lereng

Tanpa perkuatan SF = 500


b) Dengan Perkuatan SF = 1,533
Maka tanah dapat dikatakan aman terhadap kelongsoran.
a)

DAFTAR PUSTAKA
Adriani,MT. 2009. Perkuatan Tanah Lunak. Diktat Perkuliahan Tanah Lunak.
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Fauzani, Ahmad. 2009. Tinjauan Oprit Jembatan Alabio di Kabupaten Hulu Sungai
Utara. Skripsi Geoteknik. FT. Unlam, Banjarbaru.
Kh, Sunggono, 1995, Buku Teknik Sipil, Penerbit Nova, Bandung

M. Das, Braja, 2004, Prinsiples Of Foundation Engineering, Thomson Learning,


Australia.

Universitas Lambung Mangkurat, 2008, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Program


Studi S1 Teknik Sipil, Banjarbaru.

SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai