Anda di halaman 1dari 11

PEMODELAN DAN

ANALISIS KEMANTAPAN
LERENG

Pemodelan lereng adalah representasi alamiah lereng


bukaan tambang sehingga dapat menggambarkan dan
mewakili keadaan lereng bukaan tambang mendekati
keadaan sebenarnya di lapangan
Parameter input model antara lain :
1.faktor-faktor geometri,
2.jenis batuan,
3.batas dan bidang diskontinuitas,
4.sifat fisik dan mekanik batuan,
5.tegangan insitu,
6.pembebanan dan kondisi batas

Sampling dan Hasil Uji Geoteknik


Kegiatan sampling geoteknik
bertujuan untuk mendapatkan
sampel tidak terganggu
(undisturbed sample) untuk
diuji di laboratorium
Pemilihan lokasi Pengeboran
geoteknik

Sampling dan Hasil Uji Geoteknik


Selain berfungsi sebagai
lokasi pengambilan sampel,
titik bor geoteknik juga
digunakan untuk
mendukung rekonstruksi
penampang geologi yang
akan digunakan pada tahap
pemodelan
Dengan didukung pula oleh
titik-titik bor ekplorasi yang
berdekatan, maka diperoleh
model geologi pada garis
penampang geoteknik

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
-10
-20
-30
-40
-50
-60
-70
-80
-90

GT-BKS-01

Hasil uji laboratorium sample Bor

KekuatanBatuan

Analisis Kemantapan Lereng


Keseluruhan (Overall Pit Slope)
Analisis kemantapan lereng
keseluruhan bertujuan
untuk menentukan tingkat
kemantapan suatu lereng
dengan membuat model
pada sudut dan tinggi
tertentu
Hasil dari analisis ini
adalah rekomendasi
kedalaman (tinggi) lereng
maksimum yang diizinkan
pada sudut tertentu

Acuan dan Pendekatan Analisis


lereng
Geometri lereng
1.Model disimulasikan pada
section menggunakan
variasi sudut dan tinggi
lereng
2.Alur simulasi dilakukan
dengan cara menambah
kedalaman tambang mulai
dari elevasi lantai tambang

Acuan dan Pendekatan Analisis


lereng
Input parameter
1.Input parameter geoteknik (sifat
fisik dan mekanik) batuan untuk
semua lapisan pembentuk lereng
model ditentukan berdasarkan
karakterisasi massa batuan hasil
dari hasil uji laboratorium
geoteknik dengan beberapa
penyesuaian
2.Input parameter yang digunakan
dalam pemodelan menggunakan
metode yang dipakai
(kesetimbangan batas atau
elemen hingga).

No

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Litholog
y

Clayston
e
Sandsto
ne
Clayston
e
Sandsto
ne
Coal
Clayston
e
Clayston
e
Clayston
e
Coal

gn

gs

C
(kPa)

f (0)

(kN/
m3)

(kN/m3)

Peak

Peak

19,73

400

27,16

23,24

350

22,19

19,71

300

15,48

23,24

350

22,19

12,94

280

25,00

19,74

350

22,49

19,91

300

16,30

19,74

350

22,49

12,94

280

25,00

19,3
8
22,0
8
18,1
6
22,0
8
12,7
4
19,4
9
18,3
0
19,4
9
12,7

Acuan dan Pendekatan Analisis


lereng
Asumsi muka air tanah
Model disimulasikan dengan asumsi kondisi
muka air tanah beragam dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Chart No.1 (MAT 1) mengindikasikan
kondisi lereng yang kering
2. Chart No.2 (MAT 2) mengindikasikan
kondisi lereng dimana air muncul
pada 1/8 tinggi lereng.
3. Chart No.3 (MAT 3) mengindikasikan
kondisi lereng dimana air muncul
pada 1/4 tinggi lereng.
4. Chart No.4 (MAT 4) mengindikasikan
kondisi lereng dimana air muncul
pada 1/2 tinggi lereng.
5. Chart No.5 (MAT 5) mengindikasikan
kondisi lereng yang jenuh air, dimana
air muncul di banyak titik di muka
lereng

Acuan dan Pendekatan Analisis


lereng
Beban dinamik

Harus dipastikan Daerah penyelidikan termasuk daerah yang relatif aman


atau tidak dari getaran dinamik yang disebabkan oleh gempa, namun untuk
mengantisipasi jika terjadi gempa, maka digunakan faktor gempa misalnya
f = 0,02 g.
Kriteria Kemantapan
Dalam hal ini digunakan batasan nilai FK. Misalnya dari perusahaan memakai
acuan FK1,4 untuk menyatakan bahwa lereng dalam keadaan mantap.
Jika hasil simulasi mempunyai FK<1,4 maka lereng dinyatakan tidak stabil.
Metode analisis
Model yang telah disiapkan akan di-run menggunakan paket program yang
berbasis metode kesetimbangan batas atau metoda elemen hingga.

Anda mungkin juga menyukai