LATAR BELAKANG
II. KONDISI POLA KONSUMSI PANGAN
III. KEBIJAKAN PROGRAM PERCEPATAN
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN
(P2KP)
I.
Perkembangan Upaya
Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Tahun 1960 Hingga Saat Ini
1960 : Program Perbaikan Mutu Makanan Rakyat
1969 : Pemerintah mempopulerkan slogan Pangan
Bukan Hanya Beras tujuannya dengan
memanfaatkan bahan pangan lokal
Diperkenalkan Beras Tekad dari Singkong
untuk mengganti beras.
1974 : Pencanangan kebijakan diversifikasi pangan
(INPRES Nomor 14 Tahun 1974) tentang Perbaikan
Mutu Makanan Rakyat disempurnakan dengan
Inpres Nomor 20 Tahun 1979 tentang
Menganekaragamkan Jenis Pangan dan
Meningkatkan Mutu Gizi Makanan Rakyat.
Lanjutan
1993 - 1998 : Program Diversifikasi Pangan dan Gizi
dilaksanakan oleh Departemen Pertanian
1989 : Dibentuk Kantor Menteri Negara Urusan Pangan
dengan Program Aku Cinta Makanan Indonesia.
1996 : UU No. 7 Tentang Pangan
2002 : PP Nomor 68 Tentang Ketahanan Pangan
2009 : Perpres No. 22 Tahun 2009 tentang Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis
Sumberdaya Lokal
2009 : Permentan No. 43 Tahun 2009 : Gerakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
(P2KP)
2010: Peraturan Menteri Pertanian No.65/Permentan/
OT.140/12/2010 tentang SPM Bidang Ketahanan
Pangan Propinsi dan Kabupaten/Kota.
2012 : UU No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
Gemu
k
Kurus
Sangat
Kurus
Sumber : Riskesdas 2010, Kemenkes
Gizi Lebih
Gizi
Kurang
Gizi
Buruk
Pend
ek
Sangat
Pendek
Buktiny
a
OBESITAS VS GIZI
KURANG
Sumber : BPOM
2010
2011
2012
2013
Konsumsi Energi
(kkal/kap/hari)
1964
1968
2005
1912
1937
Konsumsi Protein
(gram/kap/hari)
58.8
60.0
61.9
60.3
61.7
79.4
82.3
84.6
83.9
88.9
Kelompok
Pangan
Kontribusi
Terhadap
PPH
Keterangan
1.
Sayuran dan
Buah
Sangat
signifikan
2.
Pangan Hewani
Signifikan
3.
Kacangkacangan
Potensi penyediaan
memungkinkan (kecuali
kedele), daya terima
masyarakat tinggi, daya
beli menjadi faktor
pembatas.
4.
Umbi-umbian
Kurang
signifikan
Diversifikasi = Penganekaragaman
Pangan Menurut UU No. 18 Tahun 2012
tentang PANGAN
Pasal 41 :
Penganekaragaman
Pangan merupakan upaya
meningkatkan
ketersediaan pangan yang
beragam dan berbasis
potensi sumberdaya lokal
yang ada untuk:
a.Memenuhi pola
konsumsi Pangan yang
beragam, bergizi
seimbang dan aman
b.Mengembangkan usaha
pangan; dan/atau
c.Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
Pasal 42 :
Penganekaragaman Pangan
sebagaimana dimaksud dalam pasal
41 dilakukan dengan :
a.Penetapan kaidah
Penganekaragaman Pangan
b.Pengoptimalan Pangan Lokal
c.Pengembangan teknologi dan
sistem insentif bagi usaha
pengolahan pangan lokal
d.Pengenalan diversifikasi usaha tani
dan perikanan
e.Peningkatan ketersediaan dan akses
benih dan bibit tanaman, ternak dan
ikan
f.Pengoptimalan pemanfaatan
lahan, termasuk lahan
pekarangan
g.Penguatan usaha mikro, kecil dan18
19
KONTRAK KINERJA
MENTERI PERTANIAN
DENGAN
PRESIDEN RI
2010-2014
2. PENINGKATAN
DIVERSIFIKASI
PANGAN
3. Peningkatan Nilai
Tambah, Daya
Saing, dan Ekspor
4. Peningkatan
Kesejahteraan
Petani
PERPRES
22/2009
PERMENTAN
43/2009
PROGRAM
PENINGKATAN
DIVERSIFIKAS
I DAN
KETAHANAN
PANGAN
MASYARAKAT
TUJUAN
Memberdayakan
masyarakat agar mampu
mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya
yang dikuasainya untuk
mewujudkan ketahanan
pangan secara
berkelanjutan.
Peningkatan
keanekaragaman
pangan
sesuai
karakteristik daerah
Komunikasi, informasi, dan edukasi serta promosi
pangan lokal
Pengembangan teknologi pengolahan pangan lokal
Peningkatan
investasi agroindustri berbasis pangan
lokal
Pengembangan
agroindustri
tepung
berbasis
sumberdaya lokal
Pengembangan agroindustri tanaman pangan,
hortikultura, susu dan daging
Penelitian bahan pangan lokal untuk substitusi tepung
terigu
Peningkatan ketersediaan buah dan sayuran untuk
Optimalisasi Pemanfaatan
Pekarangan Konsep KRPL
Rancang
ulang
pemanfaata
n
pekarangan
: KRPL
Kawasan Rumah
Pangan Lestari
(KRPL)
25
MANFAAT KRPL
UTAMA
KRPL
Sumber
Pangan
Keluarga
(karbohidr
at,
Protein,
vitamin,
Mineral)
PENDUKUNG
Peningkatan
Pendapatan
Penurunan
Pengeluaran
RT untuk
Pangan
Kesejahteraa
n Keluarga
dan
masyarakat
28
Meningkatkan
pendapatan keluarga
1.Hemat belanja
1. Penjualan hasil
sayur
2. Usaha ekonomi
2.Hemat belanja buah
lainya di
3.Hemat belanja
pekarangan
bumbu
4.Hemat belanja
herbal
5.Hermat biaya
29
Kebun Bibit
Pekarangan Anggota
Demplot Kelompok
A. Penguatan SDM
Dalam rangka Analisis Situasi Konsumsi
Pangan wilayah
Analisis dan pengumpulan data Primer
melalui survei
Analisis melalui data sekunder (SUSENAS)
Updating data Ukuran Rumah Tangga
33
34
Penguatan Sistem
Legislasi
JIP
JPKP
JPP
meliputi pengembangan
bahan promosi, kegiatan
pendidikan, pelatihan,
penyuluhan untuk industri
pangan, pengawas
keamanan pangan, dan
konsumen
PELAKSANAAN
201
1
201
2
201
3
JEJARING
INTELIJEN
PANGAN
(JIP)
berbasis
kajian resiko
JEJARING
PENGAWASA
N
PANGAN
(JPP)
Berbasis
manajemen
resiko
Bimbingan
auditor
dan
Pemantauan
dan
keamanan pangan
pengawasan
Workshop/pertemuan
pangan segar
keamanan
Koordinasi
pangan
keamanan
teknis
ISO
kelembagaan
22000
Penyusunan SKKNI
Bimbingan Teknis
Petugas Pengambil Contoh
Bimbingan Teknis Pengawas
Keamanan Pangan Segar
Sertifikasi Pengawas Keamanan
Pangan Segar
Bimbingan Teknis Assesor
Kompetensi
H
I
S
A
K
A
M
I
R
E
T