Anda di halaman 1dari 25

PPK 4.

2 OBSERVASI IGD
DAN KASUS GADAR
Merisa Dinda Putri 13711042
Ninda Ariesta 13711110
Tutorial 12

OBSERVASI LAPANGAN
RSUD Wonosari
RS tipe C
Observasi IGD

FASILITAS DAN
RUANGAN

Ambulance & Tempat parkir

TRIASE & R. Tindakan bedah

R. Jaga & Periksa Bedah

R. Resusitasi

R. Maternal Perinatal

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


856/Menkes/SK/IX/2009 TENTANG STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT ( IGD ) RUMAH SAKIT
No

IGD

Standar

Kelas/ Ruang

Level II

1. R. penerimaan
a. R. tunggu

RSUD

Keterangan

Wonosari

informasi

toilet

2. R. administrasi
- Pendaftaran

Bergabung

Keuangan

menjadi

Rekam medik

a. R. triase

tempat di r. jaga

b.

R.

strecher
c.
R.

penyimpanan
informasi

komunikasi

&

+
+/-

satu

Tidak diketahui
Bergabung di r.
jaga

3.

R. Tindakan

a. R. Resusitasi

a. R. Tindakan

Bedah

Non bedah

Anak

Kebidanan

Bisa
bergabung

Bergabung

a. R. dekontaminasi

menjadi
maternal

+/-

perinatal

4.

R. Operasi

Terpisah

5.

R. Observasi

6.

R. Khusus

a. R. Intermediate/ HCU

Terpisah

r.

FASILITAS
(PERALATAN)
Alat administrasi

Peralatan dasar

Tiang infus & oksigen


Alat vital sign

Alat pengambilan sample


px lab

Peralatan khusus

EKG (R. Resusitasi)

Defibrillator, electric suction (R.


Resusitasi)

Inkubator, timbangan bayi (R.


Maternal perinatal)

Minor set, head lamp (R.


Tindakan bedah minor)

TENAGA KESEHATAN
Jumlah 9 dokter Perawat
Dokter
umum

Satu shift jaga 1


dokter umum + 1
dokter internship
Dokter spesialis on
call (Sp. A)

Jumlah 16 perawat
Satu shift jaga 2-3
perawat + ners

CODE BLUE

OBSERVASI ALUR
TRIASE

Ruang triase primer


terletak tepat setelah
pintu masuk IGD
terbuka

Terdapatnya garis
triase berwarna merah,
kuning, dan hijau yang
tertempel di lantai IGD

Apa yang
didapat
saat
observasi
selama 7
jam ?

Ketika pasien masuk ke


ruang IGD, petugas
medis segera menilai

Terdapatnya papan
penggolongan pasien
berdasarkan prioritas
keluhan

Merah
ruang
resusitasi
dan ruang
periksa
bedah

Garis
triase
Hijau ruang
observasi, ruang
maternal
perinatal, ruang
periksa bedah,
ruang periksa
dalam

Kuning ruang
observasi, ruang
periksa dalam,
ruang periksa
bedah, dan ruang
maternal perinatal

Desain ruangan sudah baik ruang zona merah diletakkan


paling dekat dengan zona triase primer
Penggunaan alur triase juga diterapkan dengan baik lebih
mendahulukan prioritas tertinggi yang mengancam
jiwa/terancam cacat (butuh pertolongan secepatnya)
Penilaian dalam alur triase (pernafasan, sirkulasi, dan status
mental) sudah dilakukan dengan baik < 30 detik

PEMBAHASAN ALUR
TRIASE

Triase
prosedur
penempatan
korban pada
kategori-kategori
prioritas dan
mrpkan pintu
awal masuk
gadar dalam
memilah pasien
gadar
penanganan
cepat dan tepat
(panacea, 2014)

Emergensi kondisi
terancam jiwa /
kecacatan meningkat jika
tidak segera ditangani

Setelah
penilaian

Urgen kondisi
terancam jiwa /
kecacatan meningkat jika
tidak ditangani selama
beberapa jam

Non urgen kondisi


tidak terancam jiwa /
kecacatan jika tidak
ditangani selama
beberapa jam

Merah
(tertinggi)

Hitam
(terakhir)

Triag
e Tag

Hijau
(sedang)
delay
hingga 3
jam

Kuning
(tinggi)
delay
hingga 1
jam

PRIORITAS

KETERANGAN

CONTOH

1.

Prioritas tertinggi
(merah)
immediate care-life
threatening

Korban gawat darurat


terancam jiwa /
anggota badan
terancam cacat jika
tidak mendapatkan
pertolongan segera

Henti jantung,
perdarahan tak
terkontrol (>2 liter),
cedera kepala hebat,
kelainan pernapasan
(obstruksi jalan
nafas), syok hebat,
dll

2.

Prioritas tinggi
(kuning) urgent
care

Korban moderateemergent (korban


gawat tidak
darurat/darurat tidak
gawat)

Cedera spinal selain


cervical, perdarahan
sedang, korban sadar
dengan cedera
kepala serius, dll

3.

Prioritas sedang
(hijau) delayed
care

korban tidak gawat


tidak darurat

Perdarahan ringan
luka bakar ringansedang,
fraktur/cedera jar.
Lunak minor, dll

4.

Prioritas terakhir
(hitam) no care
required

Korban memiliki
tnda-tanda
meninggal

Tdk ada respirasi dan


nadi > 20 mnt mulai
dari kejadian,
dekapitasi, dll

OBSERVASI
PENANGANAN PASIEN
GADAR

Anamnesis keluhan
utama ada penurunan
kesadaran, akral teraba
dingin sebelum dibawa
ke IGD, pasien merasa
sakit dan pegal

Tatalaksana
1. Non farmakologi
oksigenasi nasal kanul
4L/mnt, IVFD 2 jalur,
monitoring KU, VS,
akral, BAK
2. Farmakologi tdk ada

Minggu malam muntah


dan diare 2x, konsistensi
cair
Senin subuh demam
subfebris diberi obat
Selasa > demam turun
muntah lagi
Rabu demam > 38

Assesment Suspek DSS


(Dengue Shock Syndrome)

Survey Primer pada


airway tidak ditemukan
adanya hambatan jalan
napas. Pada breathing,
frekuensi nafas cepat dan
lemah diberi oksigen
4L/mnt. Pada circulation,
crt > 2 dtk, akral dingin,
sianosis, nadi teraba lemah
ireguler cairan resusitasi
2 jalur dgn kristaloid
20ml/kgBB bolus cepat
Survey sekunder
periksa head to toe
konjutiva pucat, asites,
hepatomegaly. Diuresis
alami penurunan. Tek
darah 110/80mmHg, nadi
102x/mnt, nafas 40x/mnt,
suhu 37 px lab AT
20.000/mmk, Ht 50%, Hb
18 gr/dL

PEMBAHASAN
PENANGANAN PASIEN
GADAR

DSS (Dengue shock


syndrome) kumpulan
gejala DHF disertai
kebocoran plasma keluar dr
pemb.darah, perdarahan,
dan syok yang terjadi saat
penurunan suhu tubuh (2-7
hari setelah demam
pertama terjadi)

Biasanya terjadi pada anakanak dan bersifat fatal bila


tidak ditangani cepat
menyebabkan kematian 824 jam stlh tanda2 syok
muncul

Akibat dari kebocoran


plasma yang keluar darah
menjadi lebih kental
denyut nadi cepat dan
lemah, akral dingin, gelisah
(WHO, 2012)

Muncul tandatanda syok

lanjutkan cairan
20ml/kgBB/jam
koreksi hasil lab

Hct menurun
transfusi darah
(fresh whole
blood 10ml/kgBB
atau fresh
packed red cell
5ml/kgBB)

Syok tdk
teratasi

Atau

- Oksigenasi
dgn nasal kanul
2-4L/mnt
- Resusitasi
cairan kristaloid
10-20ml/kgBB
bolus cepat

Hct meningkat
koloid dextran 40

Syok teratasi

perbaikan

Lanjutkan resus
cairan 10ml/kgBB
2-4 jam tiap 46 jam dosis
diturunkan
stop pemberian
36-48 jam

Kurangi volume
cairan yg
berturut-turut per
jamnya

Anda mungkin juga menyukai