Anda di halaman 1dari 8

AUDIT SEKTOR PUBLIK

Audit

(pemeriksaan)
adalah
proses
identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi
yang dilakukan secara independen, objektif,
dan
profesional
berdasarkan
standar
pemeriksaan, untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, dan keandalan
informasi
mengenai
pengelolaan
dan
tanggung jawab keuangan negara

JENIS AUDIT
Audit Keuangan

Audit Kinerja

pemeriksaan atas laporan


keuangan
Bertujuan
untuk
memberikan
keyakinan
yang memadai (reasonable
assurance) apakah laporan
keuangan telah disajikan
secara wajar

pemeriksaan
atas
pengelolaan
keuangan
negara yang terdiri atas
pemeriksaan
aspek
ekonomi dan efisiensi serta
pemeriksaan
aspek
efektivitas
menguji
kepatuhan
terhadap
ketentuan
peraturan
perundangundangan
serta
pengendalian intern.
Tujuan pemeriksaan yang
menilai
hasil
dan
efektivitas suatu program
adalah mengukur sejauh
mana
suatu
program
mencapai tujuannya

Audit Dengan Tujuan


Tertentu
bertujuan
untuk
memberikan simpulan atas
suatu hal yang diperiksa
dengan tujuan tertentu
dapat bersifat: eksaminasi
(examination),
reviu
(review), atau prosedur
yang disepakati (agreedupon
procedures).
Pemeriksaan dengan tujuan
tertentu meliputi antara
lain pemeriksaan atas halhal
lain
di
bidang
keuangan,
pemeriksaan
investigatif,
dan
pemeriksaan atas sistem
pengendalian intern

PROSES AUDIT SEKTOR PUBLIK

Perencanaan

Pelaksanaan

Pelaporan

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)

Text

Definisi SPIP
-

Proses yang integral


Secara terus menerus
Pimpinan dan seluruh pegawai
Keyakinan memadai
Mencapai tujuan organiasi

PP 60 Th 2008

Tujuan SPIP

- Memberikan keyakinan memadai


- Efektifitas, efisiensi, keandal an
Text pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara
Text - Sesuai peraturan perudang-undangan

Text

UNSUR UNSUR SPIP


Lingkungan
Lingkungan pengendalian
pengendalian
Menciptakan
Menciptakan perilaku
perilaku positif
positif &
& kondusif
kondusif utk
utk penerapan
penerapan SPI
SPI
Penilaian
Penilaian risiko
risiko
Identifikasi
Identifikasi &
& penilaian
penilaian resiko
resiko
Kegiatan
Kegiatan pengendalian
pengendalian
Sesuai
Sesuai ukuran,
ukuran, kompleksitas
kompleksitas &
& sifat
sifat dari
dari tugas
tugas dan
dan fungsi
fungsi
Informasi
Informasi dan
dan komunikasi
komunikasi
Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan informasi
informasi dalam
dalam bentuk
bentuk &
& waktu
waktu yg
yg tepat
tepat
Pemantauan
Pemantauan pengendalian
pengendalian intern
intern
Pemantauan
Pemantauan berkelanjutan,
berkelanjutan, evaluasi
evaluasi terpisah
terpisah &
& tindak
tindak lanjut
lanjut
rekomendasi
rekomendasi hasil
hasil audit
audit dan
dan reviu
reviu lainnya
lainnya

PERILAKU MENYIMPANG
Perilaku

menyimpang yaitu setiap perilaku


yang tidak sesuai dengan norma-norma yang
ada di dalam masyarakat. Perilaku seperti ini
terjadi karena seseorang mengabaikan norma
atau tidak mematuhi patokan baku dalam
masyarakat. Perilaku tindak pidana korupsi
secara sosiologi dipandang sebagai suatu
perilaku menyimpang.

PENYEBAB KEJAHATAN ORGANISASI


Individual Pathology
Kejahatan
disebabkan
sifat
manusia
itu
sendiri,yaitu
motivasi kesenangan
pribadi
Kebanyakan
penjahat
mempunyai
sifatsifat
impulsive
(mengikuti
kata
hati),
agresif,
kejam/bengis,

Organizational
Pathology

Socio-cultural
Pathology

Kejahatan ekonomi
dan
politik
dapatdisebabkan
karena situasi di
dalam organisasi itu
sendiri
Struktur dan kultur
organisasi
lebih
memprioritaskan
keuntungan di atas
segalanya

Kuatnya
dorongan
dari
budaya
kapitalis,
konsumerisme,
materialisme, dan
expectation
of
succes
menyebabkan
individu
menghalalkan
segala cara untuk
mencapai tujuannya

AUDIT ATAS BELANJA BANTUAN SOSIAL


Audit atas belanja bantuan sosial memiliki beberapa tujuan pemeriksaan
dalam prosedur pemeriksaan yaitu sebagai berikut:
a. Menguji Kesesuaian Pemberian Bansos dengan Ketentuan
b. Menguji Ketepatan Sasaran, Waktu dan Jumlah
Dalam menguji penganggaran dan legalitas pemberian belanja bantuan sosial dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a.Periksa apakah belanja bantuan sosial dianggarkan di SKPKD atau di masing-masing SKPD
yaitu dengan melakukan telaahan atas DPA/DPPA SKPD untuk penganggaran belanja
tersebut. Jika belanja tersebut dianggarkan di SKPD, buat sebagai temuan
pemeriksaan.
b.Teliti apakah pemda telah memiliki Peraturan Kepala Daerah tentang tata cara
pemberian dan pertanggungjawaban Bantuan Sosial dan pastikan bahwa peraturan
tersebut telah menetapkan bahwa pemberian Belanja Bantuan Sosial dilaksanakan atas
persetujuan Kepala Daerah dan telah dipertanggungjawabkan penggunaannya kepada
kepala daerah.
c.Teliti apakah penentuan jumlah bantuan ditetapkan oleh kepala daerah atau pejabat
yang telah diberikan wewenang oleh kepala daerah.
d.Teliti secara uji petik apakah terdapat Belanja Bantuan Sosial yang dianggarkan secara
berulang/terus menerus untuk penerima bantuan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai