KELOMPOK 1
Riska Agiawati
(1200545)
(1203142)
Widda Rahmah
(1204560)
PENDAHULUAN
Besarnya perubahan tegangan permukaan akan tergantung pada konsentrasi
dan zat terlarut yang ditambahkan.
Garam anorganik: Perubahan sangat kecil (kenaikan)
Etanol atau sejenisnya: Perubahan kecil (penurunan)
Sabun atau sejenisnya: Perubahan Besar (penurunan)
Berikut ini adalah data khas tegangan permukaan khas dari larutan-larutan
yang berbeda:
Ada zat khusus yang disebut sabun atau deterjen atau surfaktan yang menunjukkan sifat
fisikokimia yang unik. Struktur yang paling signifikan dari molekul tersebut diwujudkan
dengan adanya hidrofobik (gugus alkil) dan hidrofilik (kelompok polar, seperti OH,
-CH2CH2OH, -COONa, -SO3Na, -SO4Na, -CH33N-, dll) .
Kelompok Ionik
Bermuatan negatif anionic
-COONa
-SO3Na
-SO4Na
-(N)(CH3)4Br (bermuatan positif cationic)
-(N)(CH3)2-CH2-COONa (Amphoteric)
Kelompok nonionik
- CH2CH2OCH2CH2OCH2CH2OH
-(CH2CH2OCH2CH2O) x (CH2CH2CH2O)yOH
Oleh karena itu, kita juga menyebut zat ini amphiphiles (berarti dua macam, yaitu, bagian
alkil dan gugus polar):
CCCCCCCCCCCCCCCCCCCC-O
ALKYL GROUP (CCCCCCC-) POLAR GROUP(-O) = AMPHIPHILLE
(CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2)-POLAR
Surfaktan adalah salah satu zat yang paling penting yang memainkan peran
penting dalam kehidupan sehari-hari. Ada juga banyak surfaktan di alam
(seperti asam empedu di perut) yang berperilaku dengan cara yang sama
sebagai agen aktif permukaan buatan manusia. protein (yang merupakan
molekul besar dengan berat molekul dari 6000 hingga satu juta) juga
menurun ketika dilarutkan dalam air.
Surfaktan ditandai sebagai amphiphiles. Amphiphiles dalam bahasa Yunani
berarti "menyukai kedua jenis". Satu bagian dari molekul amphiphile
menyukai minyak atau hidrofobik (lipofilik) , sedangkan bagian lainnya
menyukai air atau bagian hidrofilik (juga disebut lipofob) . Keseimbangan
antara bagian hidrofilik dan lipofilik disebut HLB.
GAMBAR 3.2
Plot tegangan
permukaan larutan n-butanol.
Data tegangan permukaan dalam kasus seri homolog dari alkohol dan
asam menunjukkan hubungan sederhana dengan panjang rantai alkil.
Orientasi molekul permukaan pada antarmuka akan tergantung pada sistem. Hal ini
ditunjukkan sebagai berikut:
Udara - Air: bagian polar terhadap air dan hidrokarbon terhadap udara
Minyak - Air: bagian polar terhadap air dan hidrokarbon terhadap minyak
Padat - Air: bagian polar terhadap air dan hidrokarbon terhadap padat
Gambar 3.6 Kelarutan ( Krafft point : KP) dari surfaktan ionik (Anionik atau kationik) dalam air (sebagai
fungsi dari temperature)
Surfaktan
KP
C12 Sulfat
21 C
C14 Sulfat
34 C
C8 Sulfat
-3.5 C
Gambar 3.7. Variasi KP dan panjang rantai alkil dari sulfat natrium alkil
2. Surfaktan Nonionik
Kelarutannya tinggi pada temperature rendah, tetapi menurun tiba-tiba pada temperature
tertentu yang disebut Cloud point (CP) atau titik awan
Gambar 3.8. Kelarutan surfaktan nonionik dalam air ( cloud point : CP, titik keruh ) secara
skematis (menurut bagan) bergantung kepada temperature.
Pada temperature yang lebih tinggi, derajat ikatan hydrogen menjadi lemah
( disebabkan oleh vibrasi molekuler tinggi), dan akhirnya menjadikan detergen nonionik
tidak dapat larut, insoluble pada CP. Larutan surfaktan tersebut akan terpisah menjadi dua
fasa :
1) fasa kaya air yang memiliki konsentrasi surfaktan ionik rendah, serta
2) fasa kaya detergen nonionik yang diketahui memiliki sedikit air.
Bagian alkil yang hidrofobik cenderung terpisah sebagai fasa berbeda, dimana bagian polar
cenderung tinggal dalam larutan. Perbedaan dari kedua gaya yang berlawanan ini kemudian
menentukan sifat dari larutan. Factor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain :
a.
b.
c.
d.
Dibawah CMC (Critical Micelle Concentration), molekul detergen berupa monomer tunggal,
dan diatas CMC berupa monomer Cmono yang berkesetimbangan dengan misel, Cmice. Misel
dengan bilangan agregasi Nag , terbentuk dari monomer-monomer:
Nag monomer = misel
Nag monomer, yang mana dikelilingi air, berkumpul diatas CMC dan membentuk misel. Pada
proses ini, rantai alkil berpindah dari fasa air ke interior misel yang seperti alkana. Ini terjadi
karena bagian alkil memiliki energy lebih rendah dalam misel dibanding dalam air:
A. Fasa air : Rantai alkill dalam air, dikelilingi air
B. Misel : Rantai alkil berkontak dengan rantai alkil disebelahnya
Misel-misel mencapai kesetimbangan setelah beberapa monomer membentuk misel. Ini
berarti bahwa terdapat gaya tarik menarik dan tolak menolak yang ikut serta pada proses ini,
karena jika tidak agregat (kumpulan) yang sangat besar akan dihasilkan. Maka energy bebas
standar dalam pembentukan misel, Gmice, dapat ditulis sebagi :
Gaya tolak akan menghalangi pembentukan agregat. Misel dengan bilangan agregat tertentu
memiliki nilai Gmice sama dengan nol, 0. Oleh karena itu dapat ditulis Gmice sebagai :
Gmice = RT ln (CMC)
(3.5)
Hubungan ini berlaku untuk surfaktan nonionik, tetapi akan diperbaharui untuk kasus
surfaktan ionik
Pada surfaktan ionik seperti SDS, misel dengan bilangan agregasi N SD- akan terdiri dari ion berlawanan,
CS+ ;
Karena N akan lebih besar dibanding S+ , semua surfaktan Anionik akan bermuatan negative. Sama
seperti sebelumnya, misel kationik akan bermuatan positif. Sebagai contoh, surfaktan kationik
setiltrimetil ammonium bromide (CTAB), memiliki kesetimbangan dalam larutan bermisel :
CTAB ---terdisosiasi menjadi ion-ion CTA+ dan BrMisel dengan monomer NCTA+ akan memiliki ion berlawanan CBr-. Muatan positif misel akan merupakan
penjumlahan dari ion-ion positif dan negative (NCTA + CBr-). Konsentrasi sebenarnya dari kedua
spesies akan bervariasi dengan konsentrasi total detergen,
bar 3.9. Variasi konsetrasi macam-macam spesies ionik untuk larutan SDS (Na +, SD-, SDS
misel
ANALISIS CMC
CMC akan bergantung pada factor-faktor berbeda, termaksuk bagian alkil dan bagian polar.
Lebih jauh lagi, interaksi antara detergen dengan pelarut juga akan menghasilkan efek pada
CMC.
Akibat dari panjang rantai alkil : telah ditemukan bahwa CMC akan berkurang dengan
bertambahnya panjang rantai alkil.
Berikut hubungan yang telah ditemukan pada Na-alkil deterjen:
ln(CMC) = k1 k2 (Calkil)
dimana k1 dan k2 konstan, dan (Calkil) adalah jumlah atom karbon pada rantai alkil.
CMC (mol/L)
g/L
Nagg
0.008
2.3
80
0.01
0.005
1.5
90
0.03
0.003
0.09
100
0.05
0.0023
0.08
104
0.1
0.0015
0.05
110
0.2
0.001
0.02
120
0.4
0.0006
0.015
125
C7COOK
0.4
C9COOK
0.1
C11COOK
0.025
C7COOCs
0.4
Et = Energi Total
St = Entropi Total
E dan S = Energi dan entropi untuk fasa dan
Lambang (x) merujuk pada molekul yang teradsorpsi
pada permukaan.
d (Et E E ) = T d (St S S ) + d A +
1 d (nt- n1- n1 )+ .+ i d (nti,t- ni- ni )
atau
d Ex = T d Sx + d A + 1 d n1x + .+ i dni,x
DS
- + s+ d s+
DS -
) + s + d(ln C
S+
)]
SDS
DS
- = s+
dan C
SDS
=C
DS
- = Cs+
S+
)]
SDS
SDS
= -1/RT d/(d ln C
SDS
Dari data perbandingan terhadap log (Calkyl sulfate) data, data berikut
ini didapat dari persamaan Gibbs:
Konsentrasi
Mol/L
NaC10 sulfat
mol/L)
NaC12 sulfat
mol/L)
NaC14 sulfat
mol/L)
salkyl
sulfat
10-12 mol/cm2
A
(area/ molekul)
(0,003 3,3
502
(0,008 3,4
502
(0,002 3,3
502
= 2 Cbulk (Dt/)2
ss = saq = sM
Perubahan energi bebas standar yang terlibat dalam pelarutan
Gsol = - RT ln
Gsol = -837 J (-200 kal) / mol, dengan penambahan kelompok -CH2-.
Garam empedu :
Steroid dengan sifat deterjen.
Mengemulsi lemak di bahan makanan yang melewati usus.
Disekresikan dari hati, disimpan dalam kantung empedu, dan
melewati saluran empedu ke dalam usus.
Umumnya berbentuk misel dengan nomor agregasi rendah
(sekitar 10-50). Namun, misel empedu tumbuh sangat besar
dalam hal ukurannya ketika melarutkan lemak.
Contoh garam empedu pada manusia :
Kolat terkonjugasi dengan glisin glycocholate
Deoxycholate terkonjugasi dengan taurin taurokolat
APLIKASI
Pembersihan dan detergensi
Zat yang digunakan ditetapkan sebagai
deterjen.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan
kotoran dari kain atau permukaan padat
(lantai atau dinding atau permukaan lain
dari semua jenis).
Deterjen tidak higroskopis sehingga
mudah dihapus/dibersihkan. Garam yang
sesuai (seperti Li) dari alkil sulfat yang
sangat lemah higroskopis dapat
digunakan.
Contoh lain : shampoo dan dry-cleaning
TERIMAKASIH