Anda di halaman 1dari 18

PENCEGAHAN KORUPSI

Kelompok 7:
Ronanda Rumaisha 11151020000027
Yusuf Nur Pradana 11151020000028
M. Rasyid Wicaksono 11151020000037
Aisyah Karimah
11151020000048
Maudina Safira M
11151020000049

PENGERTIAN KORUPSI
Menurut beberapa ahli:
Gunnar Myrdal ~ suatu masalah dalam pemerintahan karena
kebiasaan melakukan penyuapan dan ketidakjujuran membuka
jalan membongkar korupsi dan tindakan-tindakan penghukuman
terhadap pelanggar.
Menurut Mubyarto ~ suatu masalah politik lebih dari pada
ekonomi yang menyentuh keabsahan pemerintah di mata generasi
muda, kaum elite terdidik dan para pegawai pada umumnya.

Syeh

Hussein Alatas ~ subordinasi kepentingan umum di bawah


kepentingan pribadi yang mencakup pelanggaran norma, tugas dan
kesejahteraan umum, yang dilakukan dengan kerahasian,
penghianatan, penipuan dan kemasabodohan akan akibat yang
diderita oleh rakyat.

LANJUTAN......
Menurut undang-undang:

Dalam UU No.31 Tahun 1999, Pengertian korupsi yaitu setiap


orang yang dengan sengaja secara melawan hukum untuk
melakukan perbuatan dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian
keuangan negara atau perekonomian negara.

BENTUK-BENTUK KORUPSI

Penyuapan

Merupakan tindakan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada orang


lain agar penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang bertentangan dengan tugasnya.

Penggelapan

Merupakan tindakan menyembunyikan barang atau harta orang lain


dengan tujuan untuk menguasai barang atau harta tersebut.

Kerakusan

Merupakan tindakan menyalahgunakan kekuasaannya untuk


memaksa seseorang untuk memberikan sesuatu, membayar atau
menerima pembayaran dengan potongan dengan maksud
menguntungkan dirinya sendiri.

LANJUTAN....

Gratifikasi

Merupakan tindakan memberi yang meliputi uang, barang, rabat


(discount), komisi, dan fasilitas lainnya yang berhubungan dengan
jabatannya dan berlawanan dengan kewajibannya.

Transaksi luar negeri illegal, dan penyelundupan.

Menipu dan mengecoh, serta memeras.

Menggunakan informasi internal dan informasi rahasia


untuk kepentingan pribadi dan membuat laporan palsu.

Menyalahgunakan stempel dan kertas surat kantor, rumah


jabatan dan hak istimewa jabatan.

Pimpinan penyelenggara negara yang meminta fasilitas


yang berlebihan.

FAKTOR PENYEBAB KORUPSI


1. Sifat tamak dan keserakahan.
2. Gaya hidup konsumtif
3. Tidak adanya kultur organisasi yang benar
4. Kelemahan sistem pengendalian manajemen
5.Masyarakat Tidak Mau Menyadari Bahwa Yang Paling
Dirugikan Oleh Korupsi Adalah Masyarakat Sendiri
6. Moral Yang Lemah

LANJUTAN......
7. Lemahnya Penegakan Hukum
8. Sanksi Yang Tidak Setimpal Dengan Hasil Korupsi
9. Faktor Politik / Kekuasaan
10. Kebutuhan yang mendesak

AKIBAT KORUPSI
akibat korupsi menurut Evi Hartanti :
1. Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintah
2. Berkurangnya kewibawaan pemerintah dalam masyarakat.
3. Menyusutnya pendapatan negara.
4. Rapuhnya keamanan dan ketahanan negara.
5. Terjadi perusakan mental pribadi.
6. Hukum tidak lagi dihormati.

PERBEDAAN TINDAK PIDANA KORUPSI


DEANGAN PERILAKU KORUPTIF
Tindak pidana korupsi
Tindakan yang termasuk ke dalam kategori menimbulkan kerugian
dan keuntungan negara pada umumnya dilakukan orang yang
mempunyai jabatan.
Contohnya : Suap-menyuap , Penggelapan/Penyalahgunaan Jabatan
Pemerasan , Perbuatan Curang dan gratifikasi
Perilaku koruptif
Berkaitan dengan urusan kepentingan rakyat dan persoalan seharihari yang sangat sering bersentuhan dengan budaya korupsi.
Contohnya : pengurusan KTP, Perizinan usaha, pendaftaran sekolah,
pelanggaran lalu lintasdan persoalan umum lainnya

PENCEGAHAN KORUPSI
1. IKTIKAD PIMPINAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Sepanjang adanya iktikad baik dari pimpinan untuk membenahi
pengelolaan keuangan suatu institusi walaupun peraturan perundangundangan tidak lengkap dan tidak memadai akan selalu membuahkan
perbaikan.
2. PENEGAKAN FUNGSI PENGENDALIAN ATAS PERENCANAAN
DAN PELAKSANAAN anggaran
korupsi tidak hanya pada pelaksanaan anggaran, tetapi telah dimulai saat
perencanaan kerja dan penganggaran, oleh karena itu ,perlu dilakukan
kembali penegakan fungsi pengendalian, dengan mereview kembali
kaidah pengendalian, prinsip perencanaan dan kaidah pelaksanaan
3. PELIBATAN MASYARAKAT MELALUI UNDANG-UNDANG
PERENCANAAN ANGGARAN

PEMBERANTASAN KORUPSI
Pengawasan dalam upaya pemberantasan korupsi yang harus
dilakukan adalah :
a. Peranan sistem pengendalian intern (pengawasan melekat).
b. Peranan pengawasan fungsional.
c. Pengawasan legislatif.
d. Pengawasan masyarakat.
e. Pengawasan Dari Segi Hukum Pengawasan dari segi hukum
terhadap perbautan pemerintah
Pemberantasan korupsi tidak akan dapat diatasi oleh para
penegak hukum saja, tetapi harus didukung oleh berbagai pihak
yaitu mulai dari penegak hukum sendiri seperti KPK, Kejaksaan
Agung, Kepolisian, Advokat dan yang paling penting adalah
dukungan masya rakat agar dapat melaporkan korupsi yang terjadi

DAMPAK KORUPSI BAGI PERKEMBANGAN


DEMOKRASI
1.
2.
3.

4.
5.
6.

7.

8.

Tingkat kemiskinan di tanah air makin membengkak


Harga menjadi mahal,
Kepercayaan masyarakat terhadap penguasa negara makin
menurun
Menggoyah kan sendi-sendi kehidupan bangsa dan bernegara
Merusak sistem tatanan masyarakat.
Norma-norma masyarakat dirusak oleh persekongkolan yang
didukung publik.
Penderitaan sebagian besar masyarakat baik dalam sek tor
ekonomi, administrasi, politik maupun hukum.
Kehancuran perekonomian suatu negara

PERANAN LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM


PEMBERANTASAN KORUPSI
1.

meningkatan kualitas pendidikan akan menciptakan penegakpenegak hukum yang al-amin (dapat dipercaya).

2.

pendidikan moralitas sangat diperlukan dalam membentuk pribadi


yang baik.

3.

memadukan ilmu pengetahuan hukum dan ilmu ketuhanan akan


menghindarkan para penegak hukum bertindak dan berbuat di luar
kendali hukum

4.

Dunia pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tentang ilmu


hukum diharapkan pula menjadi penegak hukum (hukum pidana)
memiliki pemahaman hukum yang baik pula, sehingga dengan
pemahaman hukum yang baik akan menciptakan penegak-penegak
hukum yang handal.

PERANAN MASYARAKAT SIPIL DALAM


PEMBERANTASAN KORUPSI
Bentuk peran serta masyarakat dalam pasal 41 ayat(2) :
mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan
telah terjadi tindak pidana korupsi;
memperoleh
pelayanan dalam mencari, memperoleh dan
memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana
korupsi kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak
pidana korupsi;
menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab
kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana
korupsi;
Hak untuk memperoleh
hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan di sidang
pengadilan sebagai saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

PERANAN PEMERINTAH DALAM


PEMBERANTASAN KORUPSI
Mengoptimalkan upaya upaya penyidikan/Penuntutan
terhadap tindak pidana korupsi untuk menghukum pelaku dan
menelamatkan uang negara.
Mencegan & memberikan sanksi tegas terhadap penyalah
gunaan wewenang yg di lakukan oleh jaksa (Penuntut
Umum)/ Anggota polri dalam rangka penegakan hukum.
Meningkatkan Kerjasama antara kejaksaan dgn kepolisian
Negara RI, selain denagan BPKP,PPATK,dan intitusi Negara
yang terkait denagn upaya penegakan hukum dan
pengembalian kerugian keuangan negara akibat tindak pidana
korupsi

INSTITUSI YANG BERWENANG DALAM


PEMBERANTASAN KORUPSI
Komisi Pemberantas Korupsi
memiliki kewenangan melakukan koordinasi dan supervisi, termasuk
melakukan penyelidikan, penidikan dan penuntutan

Kepolisian Negara RI
Kewenangannya : Mengoptimalkan upaya penyidikan terhadap
korupsi untuk menghukum pelaku , Mencegah dan memberi sangsi
terhadap penyalahguanaan wewenang yang diakukan anggota
kepolisian.

Kejasaan agung ri
Mengoptimalkan upaya penyelidikan dan penuntutan terhadap tindak
pidana korupsi untuk menghukum pelaku

Terima Kasih

DAFTAR PUSTAKA
Surachmin. Dan Suhandi Cahaya. 2013. Srategi Dan
Teknik Korupsi. Sinar Grafika
Pope, Jeremy. 2003. Strategi Memberantas Korupsi
Elemen Sistem Integritas Nasional. Yayasan Obor
Indonesia
Kamil, Sukron. 2013. Korupsi Dan Integritas Dalam
Ragam Perspektif. Pusat Studi Islam - Arab
Ali. Pembahasan Mengenai Dampak Korupsi
Menurut Para Pakar.
http://www.pengertianpakar.com/2015/03/dampa
k-korupsi-menurut-para-pakar.html#_

Anda mungkin juga menyukai