Parkinson
Parkinson
Anggota :
Andreas virta krisma
wijaya
Nuranysha Haviz
Preseptor :
dr. Asrizal Asril, Sp. S. M.
Biomed
Definisi
kelainan fungsi otak yang disebabkan oleh proses
degeneratif progresif sehubungan dengan proses menua di
sel-sel substansia nigra pars compacta dan karakteristik
ditandai dengan tremor waktu istirahat, kekakuan otot dan
sendi (rigidity). Kelambanan gerak dan bicara (bradikinesia)
dan instabilitas posisi tegak (postural instability)
Epidemiologi
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh
dunia, jumlah penderita antara pria dan
wanita seimbang. 5 10 % orang yang
terjangkit penyakit parkinson, gejala
awalnya muncul sebelum usia 40 tahun,
tapi rata-rata menyerang penderita
pada usia 65 tahun.
klasifikasi
Primer atau
idiopatik
Skunder
atau
akuisita
Kelainan
degeneratif
yang
diturunkan
Etiologi
Penyebab parkinson
Usia
Geografi
Periode
Genetik
Faktor lingkungan
Xeonobiotik
Pekerjaan
Infeksi
Diet
Trauma kepala
patofisiologi
Penyakit parkinson terjadi ketika sel saraf
atau neuron di dalam otak yang disebut
substansia nigra mati atau menjadi lemah.
Secara normal sel ini menghasilkan bahan kimia
yang penting didalam otak yang disebut
dopamine. Dopamine adalah suatu bahan kimia
yang dapat menghantarkan sinyal sinyal listrik
diantara substansia nigra dan di sepanjang jalur
sel saraf yang akan membantu menghasilkan
gerakan tubuh yang halus.
Gejala Klinis
a. Gejala utama : TRAP
Tremor
Ridigitas
Akinesia/Bradikinesia
Posturan Instability
B. Gejala tambahan
Gejala non motorik
Dimensia
adanya perubahan status
mental selama perjalanan penyakitnya
dengan deficit kognitif.
Diagnosa
1.Kriteria diagnosis klinis
a.
b.
Penatalaksanaan
Non-Farmakologis
Farmakologis
a. Levodopa
b.Agonis Dopamin
c. antikolinergik
Terapi Pembedahan
Non
farmakologis
- dukungan dan edukasi yang diberikan
kepada pasien
- pasien harus diberikan nasehat
mengenai latihan, termasuk streching,
fitnes
kardiovascular
dan
latihan
keseimbangan walaupun dalam waktu
singkat.
Farmakologis :
GOLONG GENERIK
AN
Antimusk
arinik
NAMA
SEDIAA
DAGANG N
Triheksilfenid Arkine
il
Dopamine Levodopa
rgik
Dopamine Amantadine
rgik (anti (pendampin
parkinson g levodopa)
lemah )
Levopar
DOSIS
Kapstbs 3 x 2 mg
2 mg (K)
Tab 100
mg
3 x 100
mg
100 300
mg
3x1
Dopamine
agonis
Pramipekson
Antagonis Ca Amlodipin
(anti
hipertensi)
sifrol
Tab = 0,125
mg, 1 mg
3 x 1 (1,5
4,5 mg/hari)
Amdixal
Tab 5 mg, 10
mg
2 x 5 mg, 2 x
10 mg
Komplikasi
Gangguan
motorik
Kerusakan berjalan, keseimbangan dan
postur
Gangguan autonom
Demensia
Depresi
Prognosa
TINJAUAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama
: Tn. B
Umur
: 71 th
Jenis kelamin : laki- laki
Pekerjaan : wiraswasta
Agama
: Islam
Alamat
: solok
Anamenesa :
Keluhan utama :
Tangan kanan dan kiri gemetaran dalam keadaan istirahat sejak 4
tahun yang lalu.
pada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: compos mentis kooperatif
Kooperatif
: kooperatif
Tekanan darah : 160/80 mmHg
Nadi
: 83 x/menit
Pernapasan
: 21 x/menit
Suhu
: 36,5 0C
Turgor kulit
: Normal
Thorak
Paru
Inspeksi
Jantung
Inspeksi
Abdomen
Inspeksi
: perut tidak terlihat
membengkak
Palpasi : tidak teraba massa, nyeri tekan (-)
Perkusi
: tympani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Status neurologis
GCS
: E4 M6 V5 = 15
: Olfaktorius
Penciuman
Kanan
Kiri
Subjektif
Normal
Normal
Objektif dengan
bahan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
II
: Optikus
Penglihatan
Kanan
Kiri
Normal
Lapang pandang
Normal
Normal
Melihat warna
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Funduskopi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
III : Okulomotorius
Kanan
Kiri
Bola Mata
Normal
Normal
Ptosis
Tidak ada
Tidak ada
Gerakan Bulbus
Bebas ke segala
arah
Tidak ada
Bebas ke segala
arah
Tidak ada
Strabismus
Nistagmus
Tidak ada
Tidak ada
Ekso/Endophtalmus
Tidak ada
Tidak ada
Bentuk
Isokor
Isokor
Refleks cahaya
Refleks akomodasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Refleks konvergensi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kanan
Normal
Kiri
Normal
Sikap Bulbus
Dalam batas
normal
Dalam batas
normal
Diplopia
Tidak ada
Tidak ada
Pupil
N IV : Troklearis
Gerakan Mata
Kebawah
: Trigeminus
Kanan
Kiri
Membuka mulut
Normal
Normal
Menggerakkan
rahang
Normal
Normal
Menggigit
Normal
Normal
Mengunyah
Normal
Normal
Motorik
Sensorik
Divisi ophtalmika
oRefleks Kornea
Baik
Baik
oRefleks masseter
Baik
Baik
oSensibilitas
Baik
Baik
Divisi Mandibula :
Sensibilitas
Baik
Baik
oSensibilitas
Divisi maksila
VI : Abdusen
Kanan
Kiri
Gerakan Mata ke
lateral
Normal
Normal
Sikap bulbus
Dalam batas
normal
Dalam batas
normal
Diplopia
Tidak ada
Tidak ada
VII : Facialis
Raut wajah
Kanan
Simetris
Kiri
Simetris
Normal
Simetris
Simetris
Normal
Normal
Simetris
Simetris
Normal
Mencibir / bersiul
Memperlihatkan
gigi
Normal
Normal
Normal
Normal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Hiperakusis
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
VIII : Vestibularis
Kanan
Kiri
Suara berbisik
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Detik arloji
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Rinne test
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Weber test
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Schwabach test
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Memanjang
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Memendek
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Nistagmus
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Pendular
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Vertikal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Siklikal
Pengaruh Posisi
kepala
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
IX : Glossopharingeus
Kanan
Kiri
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Refleks
muntah/Gag
refleks
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
X : Vagus
Kanan
Kiri
Arcus faring
Simetris
Simetris
Uvula
Ditengah
Ditengah
Menelan
Normal
Normal
Artikulasi
Normal
Normal
Suara
Normal
Normal
Nadi
Teratur
Teratur
XI : Asesorius
Kanan
Kiri
Menoleh ke kanan
Normal
Normal
Menoleh ke kiri
Normal
Normal
Mengangkat bahu
ke kanan
Normal
Normal
Mengangkat bahu
ke kiri
Normal
Normal
XII : Hipoglossus
Kanan
Kedudukan
lidah dalam
Kiri
Simetris
Simetris
Kedudukan
Simetris
lidah dijulurkan
Simetris
Tremor
Fasikulasi
Atrofi
Simetris
Simetris
Pemeriksaan
Koordinasi
Cara berjalan
Tidak lakukan
Disartria
Tidak lakukan
Romberg test
Tidak lakukan
Disgrafia
Tidak lakukan
Ataksia
Tidak lakukan
Rebound
phenomenon
Tidak lakukan
Tidak lakukan
Tidak lakukan
Tidak lakukan
Pemeriksaan
a. Badan
b. Berdiri dan
berjalan
Fungsi Motorik
Respirasi
Tidak lakukan
Tidak lakukan
Duduk
Tidak lakukan
Tidak lakukan
Gerakan
spontan
Tidak lakukan
Tidak lakukan
Tremor
Atetosis
Tidak lakukan
Tidak lakukan
Mioklonik
Tidak lakukan
Tidak lakukan
Khorea
Tidak lakukan
Tidak lakukan
c. ekstremitas
Superior
inferior
kanan
kiri
kanan
kiri
gerakan
normal
normal
normal
normal
kekuatan
trofi
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
tonus
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
tremor
++
++
++
++
rigiditas
++
++
++
++
Brakinesia/
akinesia
++
++
++
++
Postural
instabillity
Pemeriksaan
Sensibilitas
Sensibilitas Taktil
Tidak lakukan
Sensibilitas nyeri
Normal
Sensibilitas termis
Tidak lakukan
Sensibilitas
Tidak lakukan
Sensibilitas kortikal
Tidak lakukan
Stereognosis
Tidak lakukan
Pengenalan 2 titik
Tidak dilakukan
Pengenalan rabaan
Tidak dilakukan
Sistem
Refleks
1.
Fisiologis
Kornea
Kanan
+
Kiri
Kanan
Kiri
Biseps
++
++
Berbamgk Tidak
is
dilakukan
Tidak
dilakukan
Triseps
++
++
Laring
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
APR
++
Masetter
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
KPR
++
Dinding
Perut :
atas
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Bulbokave Tidak
rnosus
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tengah
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Cremaster
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Bawah
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Sfingter
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
2. Patologis
Lengan
Hoffman Tromner
Tungkai
Tidak
dilakukan
Babinski
Chaddoks
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Fungsi
Otonom
Miksi
: Normal
Defekasi
: Normal
Sekresi keringat
: Normal
Kesadaran
Tanda Dementia
Reaksi bicara
Normal
Reflek glabela
Tidak
dilakukan
Fungsi intelek
Normal
Reflek snout
Tidak
dilakukan
Reaksi emosi
Normal
Reflek menghisap
Tidak
dilakukan
Reflek memegang
Tidak
dilakukan
Pemeriksaan khusus
Diagnosa
Diagnosa Klinis
: Parkinson disease grade 2
Diagnosa Topik
: Substansia Nigra pars
compacta
Diagnosa Etiologis
: idiopatik
Diagnosa Sekunder : -
Prognosa
Prognosa Quo et vitam
: dubia at bonam
Prognosa Quo et Sanam
: dubia ad malam
Prognosa Quo et Funciosa : dubia ad malam
Terapi
Non Farmakologis
Dukungan dan edukasi yang diberikan kepada
pasien
Pasien harus diberikan nasehat mengenai latihan,
termasuk stretching, strengthening, fitness
kardiovaskular, dan latihan keseimbangan,
walaupun hanya dalam waktu singkat.
farmakologis
GOLONG GENERIK
AN
Antimusk
arinik
NAMA
SEDIAAN
DAGANG
Triheksilfeni Arkine
dil
Dopamine Levodopa
rgik
Dopamine Amantadine
rgik (anti (pendampin
parkinson g levodopa)
lemah )
Levopar
DOSIS
Kapstbs 2
mg (K)
3 x 2 mg
Tab 100
mg
3 x 100
mg
100 300
mg
3x1
Dopamine
agonis
Pramipekson
Antagonis Ca Amlodipin
(anti
hipertensi)
sifrol
Tab = 0,125
mg, 1 mg
3 x 1 (1,5
4,5 mg/hari)
Amdixal
Tab 5 mg, 10
mg
2 x 5 mg, 2 x
10 mg
Pembahasan kasus
Telah dilaporkan kasus seorang pasien laki-laki
berumur 71 tahun yang datang ke poli neurologi
RSUD Solok dengan diagnosis klinis Penyakait
Parkinson stage 2. Dari anamnesa didapatkan bahwa
Tangan kanan dan kiri gemetaran dalam keadaan
istirahat sejak 4 tahun yang lalu. Awalnya dirasakan
pada tangan sebelah kanan, Lalu diikuti dengan
tangan yang kiri. terjadi udem pada kaki pada pagi
hari dan terasa kesemutan pada ujung jari tangan
dan kaki. Juga disertai nyeri pada kedua kaki Pasien.
Pasien juga merasakan gangguan dalam berjalan.
Pasien juga mengeluhkan tidak bisa berdiri lama dan
jika berjalan cepat maka terasa akan jatuh.
KESIMPULAN
1. Tn.B berumur 71 tahun mengeluh tangan kanan
dan kiri gemetar sejak 4 tahun yang lalu
2. pada pemeriksaan ditemukan gejala lain pada
pasien seperti di temukan Tremor, Rigiditas ,
Akinesia, Postural Instability merupakan gejala dari
Penyakit Parkinson.
3 . pada pemeriksan pasien ini sesuai gejala dan
pemeriksaan ditemukan pasien dengan diagnosa
klinis : parkinson stage 2, diagnosa topik : subtansia
nigra pars compacta, diagnosa etiologi : idiopatik,
diagnosa sekunder : -
Saran
1. makan obat teratur dan suport dari keluarga
terdekat
2. jelaskan tentang penyakit pasien oleh keluarga
dengan baik agar pasien dapat menerima dengan
sabar tentang penyakit yang di derita pasien.
3. keluraga pasien selalu kontrol makan obat dan
istirahat yang cukup pada pasien.
4. dibentuknya grup parkinson d RSUD solok
5. pihak RSUD Solok agar dapat memperlakukan
pasien parkinson secara khusus
Daftar pustaka
1.
2.
3.