Anda di halaman 1dari 28

D I R E KT O R AT J E N D E R A L C I P TA K A RYA

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH MELALUI


SKEMA PENDANAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
Penyiapan Pelaksanaan Pengembangan
Kawasan Permukiman Melalui PHLN dan
Alternatif Pembiayaan Lainnya
Agustus 2016

Alur Presentasi

1
2
3

Memahami Program Corporate Social Responsibility (CSR)

Kemitraan Program CSR di Direktorat Jenderal Cipta Karya

Best Practice Program Corporate Social Responsibility (CSR)

Memahami Program
Corporate Social Responsibility (CSR)

PENGERTIAN CSR
Pengerti
an
Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

disingkat CSR atau tanggung jawab sosial dan


lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Peseroan sendiri, komunitas
Menurutmasyarakat
Undang-Undang
Nomor 40 Tahun
setempat, maupun
pada umumnya
2007 tentang Perseroan Terbatas
.

Tujuan
Bagian dari penerjemahan visi dan misi perusahaan
Bagian dari upaya perusahaan untuk
menghindarkan/mengurangi risiko bisnis dan sekaligus
sosial
Bagian dari pemenuhan kewajiban. Jika UUPT
diberlakukan secara penuh, maka inilah yang akan terjadi
4
di Indonesia

KETENTUAN PERATURAN PERUNDANGAN


CSR
No. 40 Tahun 2007 tentang
[1] Undang-Undang
Perseroan Terbatas

[2]
[3]

Pasal 74 ayat 1 dan 2


Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012
tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkunan
Perseroan Terbatas
Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara
Pasal 88 dan 90

Menteri Badan Usaha Milik Negara No.


[4] Peraturan
Per-09/MBU/07/ 2015 tentang Program Kemitraan

[5]

dan Program Bina Lingkungan BUMN


Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara
Pasal 145
5

KEPATUHAN PERSEROAN PADA CSR

Merujuk pada
Undang-Undang
Nomor 40 Tahun
2007 tentang
Perseroan Terbatas
(PT)

Merujuk pada
Peraturan Menteri
BUMN No. PER09/MBU/07/2015
tentang Program
Kemitraan dan Bina
Lingkungan BUMN

PERTIMBANGAN UTAMA KEGIATAN CSR

[1] Proximity,

yakni kedekatan aktivitas CSR dengan posisi


geografis aktivitas perusahaan.

[2] Relevance,

yakni sejauh mana aktivitas CSR relevan


dengan atau mendukung operasi perusahaan
mencetak laba.

[3] Magnitude,

yakni yang terkait efek promotif yang


bisa muncul berupa citra positif kalau CSR
dilaksanakan, meskipun tidak disampaikan
secara eksplisit.
7

HAL PENTING CSR DAN PKBL

Karakteristik

Motif
Pelaksanaan

CSR

PKBL

Bagian dari program pengembangan


citra perusahaan secara umum di
hadapan para pemangku kepentingan
(stakeholders), khususnya
masyarakat, serta pengamanan
sistem rantai pasok perusahaan
Perusahaan memiliki target manfaat
balik atas aktivitas CSR, berupa
penguatan merek dagang komoditas
perusahaan
Berasal dari bagian biaya operasional
perusahaan (bagian dari kebijakan
manajemen perusahaan)

Murni sebagai aktivitas perusahaan


untuk memberikan manfaat sosial
kepada masyarakat, terutama
masyarakat sekitar domisili perusahaan

Sumber Dana
dan
Keberadaan
Anggaran
Mekanisme dan Mengikuti peraturan perusahaan
Prosedur Lokal mengenai mekanisme dan prosedur
pengadaan barang dan jasa
Regulasi
Aturan internal manajemen
perusahaan
Jenis Aktivitas
Terkait/sejalan dengan program
pemasaran atau Corporate
Communication
Kesinambunga Berfluktuasi, tergantung pada
n
kebijakan manajemen.

Tidak (bahkan dilarang) menetapkan


adanya target manfaat balik buat
perusahaan, tetapi murni hibah
Bagian dari laba yang disisihkan (off
balance sheet) dan diputuskan dalam
RUPS
Sangat sederhana meski tetap ada
audit
Tunduk pada Permen BUMN No. PER09/MBU/07/2015
Kemitraan berupa bantuan modal
usaha kepada pengusaha kecil
Bina Lingkungan: hibah murni
Berfluktuasi, tergantung pada besaran
laba bersih dan kebijakan RUPS. Pada
perioda tertentu bisa saja nihil,
misalnya bila perusahaan rugi.
8

RELEVANSI PENDANAAN KUMUH DALAM


PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015
tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Selanjutnya, ruang lingkup yang boleh mendapat alokasi
dana Bina Lingkungan adalah:
1. Bantuan korban bencana alam.
2. Bantuan pendidikan dan pelatihan.
3. Peningkatan kesehatan (isu kumuh)
4. Bantuan pengembangan sarana dan/atau
prasarana umum (isu kumuh)
5. Bantuan sarana ibadah.
6. Bantuan pelestarian alam (isu kumuh)
Program Penanganan Kumuh paling tidak bisa masuk
melalui 3 kategori lingkup yang boleh mendapat alokasi,
yaitu: peningkatan kesehatan, pengembangan
sarana dan/atau prasarana umum, dan pelestarian
alam.
9

SKEMA PENDANAAN MELALUI CSR


Langkah-langkah persiapan untuk mengakses dana CSR:

Merumuskan
bentuk komunikasi
yang cocok.

Short List
perusahaan
calon mitra
kerjasama
implementasi
program CSR

Rencana tindak
komunikasi
dengan
perusahaan
calon mitra

Implementasi
komunikasi dengan
perusahaan calon
mitra

Program Rencana
Kegiatan
pembangunan
permukiman yang
akan diatawakan
kepada program
CSR

Segmentasi (unbundling); atas Program & kegiatan Pembangunan yang ada


dalam Rencana pembangunan daerah berdasarkan rencana sumber
pendanaannya. Selanjutnya buat pemilahan/segmentasi dg memisahkan
Program & Renc. Kegiatan Pembangunan, yg akan ditawarkan kpd sponsor
CSR.
Mendekati perusahaan-perusahaan yg punya Program CSR.:
Mengidentifikasi perusahaan penyelenggara CSR
Membuat penilaian awal serta urutan berdasarkan tingkat relevansi bisnis
mereka dengan penanganan kumuh
Menjalin komunikasi secara sistematis.
Menjalin kerja sama secara berkesinambungan
Komitmen
(Perjanjian)
kerjasama
implementasi
Program CSR

Komitmen awal
berupa nota
kesepakatan

Komunikasi tingkat
lanjut dengan
perusahaan calon
mitra

Komitmen (Perjanjian)
kerjasama
implementasi Program
CSR

Implementasi kerjasama
Program CSR untuk
permukiman

Monev bersama antara


Kementerian dan
Perusahaan
Penyelenggara yang
bekerjasama dalam
program CSR untuk
permukiman

Scaling Up kerjasama
Program CSR untuk
permukiman

hap mengakses Dana CSRTahap Implementasi CSR10

ALUR PENGUSULAN BERDASARKAN PERMEN


BUMN
Alur Pengusulan Program Bina
Lingkungan
Permen BUMN No PER09/MBU/07/2015 tentang
Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan BUMN

Penyalur
an

Persetuj
uan

Survei

Pengaju
an
Bantuan

11

Kemitraan Program CSR


di Direktorat Jenderal Cipta Karya

Buku Kemitraan
Program CSR Ditjen
Cipta Karya
diharapkan dapat
menjembatani pihak
perusahan dengan
Pemerintah
Kabupaten/kota untuk
menyalurkan dana
sosialnya di bidang
pembangunan
infrastruktur
permukiman, untuk
mendukung
terwujudnya kualitas
permukiman yang
layak huni dan
berkelanjutan

13

MEKANISME KERJASAMA PEMB. INSFRASTRUKTUR BID. CK


MELALUI DANA CSR

14

Kondisi Hunian dan infrastruktur


permukiman yang dapat didanai melalui
program CSR
Bangunan
Gedung

Jalan Lingkungan

Penyediaan Air
Minum

Drainase
Lingkungan

ketidakteraturan dalam hal dimensi,


orientasi, dan bentuk
kepadatan tinggi yang tidak sesuai
dengan ketentuan dalam rencana tata
ruang
ketidaksesuaian dengan persyaratan
teknis sistem struktur,
pengamananpetir, penghawaan,
pencahayaan, sanitasi dan bahan
bangunan

kondisi permukaan jalan yang tidak


dapat dilalui kendaraan dengan aman
dan nyaman
kelengkapan jalan yang tidak
memadai
ketidaktersediaan akses air minum
tidak terpenuhinya kebutuhan air
minum setiap individu
tidak terpenuhinya kualitas air
minum sesuai standar kesehatan

ketidakmampuan mengalirkan
limpasan air hujan
menimbulkan bau
tidak terhubung dengan sistem
drainase perkotaan

Penghijauan kawasan

Pavingnisasi jalan lingkungan


kelengkapan jalan rambu/signnage
jalan

Pengadaan sumur bor


Pengadaan bak penampung air

Mesin pompa air


Pengadaan sumur resapan
9

2. Kondisi Hunian dan infrastruktur


permukiman yang dapat didanai melalui
program CSR
Pengelolaan Air
Limbah

Pengelolaan
Persampahan

Pengamanan
Pengamanan
Kebakaran
Kebakaran

ketidaktersediaan sistem pengelolaan


air limbah
ketidaktersediaan kualitas buangan
sesuai standar yang berlaku
tercemarnya lingkungan sekitar

ketidaktersediaan sistem pengelolaan


persampahan
ketidaktersediaan sarana dan
prasarana pengelolaan persampahan
tercemarnya lingkungan sekitar oleh
sampah
ketidaktersediaan
ketidaktersediaan sistem
sistem
pengamanan
secara
pengamanan secara aktif
aktif dan
dan pasif
pasif
ketidaktersediaan
pasokan
air
ketidaktersediaan pasokan air untuk
untuk
pemadaman
yang
memadai
pemadaman yang memadai
ketidaktersediaan
ketidaktersediaan akses
akses untuk
untuk mobil
mobil
pemadam
kebakaran
pemadam kebakaran

Pembangunan MCK Komunal


Truk Tinja

Gerobak sampah
Tempat Sampah
Pembangunan TPS

Bak
Bak penampung
penampung air
air

3. Kondisi Hunian dan infrastruktur


permukiman yang dapat didanai melalui
program CSR
Ruang Terbuka
Hijau

Fasiltas kaum
Difabel

Signange/Penunjuk
Signange/Penunjuk
Kawasan
Kawasan

ketidaktersediaan RTH
Tidak tersediannya Fasum/Fasos
Tidak Tersediannya Jalur hijau

ketidaktersediaan sistem pengelolaan


persampahan
ketidaktersediaan sarana dan
prasarana pengelolaan persampahan
tercemarnya lingkungan sekitar oleh
sampah
ketidaktersediaan
ketidaktersediaan sistem
sistem
pengamanan
secara
pengamanan secara aktif
aktif dan
dan pasif
pasif
ketidaktersediaan
pasokan
air
ketidaktersediaan pasokan air untuk
untuk
pemadaman
yang
memadai
pemadaman yang memadai
ketidaktersediaan
ketidaktersediaan akses
akses untuk
untuk mobil
mobil
pemadam
kebakaran
pemadam kebakaran

Pengadaan prasarana RTH


Pembagunan Fasum/fasus skala
kawasan
Potisasi dalam kawasan

Media digital untuk tuna rungu

Papan
Papan rambu-rambu
rambu-rambu dalam
dalam kawasan
kawasan

Best Practice Program Corporate


Social Responsibility (CSR)

Implementasi
Kemitraan dalam
Program CSR Ditjen
Cipta Karya :
Perjanjian Kerja
Sama (MoA)
Kegiatan
pembangunan
penyediaan air
bersih perdesaan
yang dibiayai
melalui program
CSR PT Pertamina
di Kabupaten Ende

19

MITRA STRATEGIS CSR WILAYAH Surabaya


(TELAH MELAKSANAKAN)

[1] PT. SEMEN GRESIK


[2] PT. PELINDO III
[3] PT. BANK JATIM
[4] PT. SAMPOERNA

INDONESIA
[5] PT. ANGKASA PURA I

[6] PT. BANK NEGARA


[7]

INDONESIA
(PERSERO)
TBK
PT. BANK MANDIRI
(PERSERO) TBK
20

BEST PRACTICE CSR


Bidang yang difasilitasi

Sumber
Lender/ Donor

Bankim
PLP Multina Nationa Local Kriteri
(Infra- PBL AM (Air (Akse -tional
l Co
Co
a
struktu (BG) Minum) s
Co
r)
Jalan)

CSR
PT. Pertamina (Jakarta) - Minyak
dan Gas

Indonesia Infrastucture Guarante


Fund (IIGF) (Jakarta )Pembangunan Infrastruktur

PT. Indominco (Kalimantan


Timur) - Pertambangan Batubara

Agung Podomoro land (Jakarta)Kontruksi


PT Tirta Investama (DANONE
AQUA) (Jawa Tengah)- Produk
makanan
PT. Kereta Api Indonesia Daop
(Jakarta) - Jasa kereta Api
PT.Bank Mandiri (Jakarta) keuangan

efektifitas
pelaksanaannya di
seluruh wilayah operasi
perusa-haan, yaitu:
Bermanfaat, Berkelanjutan, Dekat wilayah
operasi, Publikasi dan
mendukung properti

Keterangan

Gedung,
semenisasi Jalan,
instalasi air
bersih , pemasangan paving di
halaman masjid,
dan pembuatan
badan Jalan
Pertanian
Pemasangan
pavling blok

21

BEST PRACTICE CSR


Bidang yang difasilitasi

Sumber
Lender/ Donor

CSR
PT.Berau Coal (Kalimantan
Timur)
- Pertambangan
PT. Arutmin Satui (Kalimantan
Selatan) - Tambang Batubara
Pt. International Nichol (INCO)
(Sulawesi Selatan) - Priodusen
Nikel
PT. Kiani Kertas (Kalimantan
Timur) - Kertas
PT. Freeport (Papua) Pertambangan
PT. City Group Indonesia (Jakarta)
- Jasa keuangan
PT.Astra Agro Lestari (Sulawesi
Barat) - Pertanian
PT.Aneka Tambang - Tambang
PT. Indah Kiat Pulp and Paper
(Riau)
PT. Telekomunikasi Indonesia
(Jawa Tengah) - Telkom
PT. Petro China International
(Papua) - Minyak

Bankim
PLP Multina Nationa Local Kriteri
(Infra- PBL AM (Air (Akse -tional
l Co
Co
a
struktu (BG) Minum) s
Co
r)
Jalan)

PT. Arut Min (Kalimantan Selatan)

PT. Jababeka Infrastruktur (Jawa


Barat) - Infrastruktur

PT. Krakatau Steel (Banten) - Baja

Keterangan

22

D I R E KT O R AT J E N D E R A L C I P TA K A RYA
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

TERIMA KASIH

23

DISKUSI

Bagaimana pelaksanaan penanganan


permukiman kumuh di kota Surabaya
yang dibiayai melalui program
CSR/KPS/KPBU ?
Sejauh mana partisipasi pihak
perusahaan untuk turut serta dalam
pembangunan infrastruktur
permukiman khususnya penanganan
permukiman kumuh di Kota Surabaya?
25

Bagaimana mekanisme kerjasama


Pemerintah Kota Surabaya dengan
Swasta terutama dana CSR dalam
pembiayaan penanganan
permukiman kumuh ?
Adakah forum kemitraan dibentuk
untuk kegiatan CSR ?

26

Kendala apa yang dihadapi


pemerintah Kota Surabaya dalam
mendapatkan alternatif pembiayaan
lainnya (CSR) dan pengelolaannya
dalam penanganan permukiman
kumuh ?

27

Program apa yang dapat diusulkan


untuk difasilitasi Ditjen Cipta Karya
melalui dana CSR untuk penanganan
infrastruktur permukiman?

28

Anda mungkin juga menyukai