Anda di halaman 1dari 67

Gambaran Radiologi

Kelainan Saluran Nafas

PARU
Anatomi Saluran Nafas Pada Foto PA.
1.Trakea
Trakea mulai setinggi vert. C 6-7
(kartilago krikoid) vert. T4-5 pada
karina menjadi bronkhus kanan dan
kiri.
Foto torak tubular translusen
berjalan di tengah sesuai kolumna
vertebral ke kaudal bergeser agak ke
kanan karena adanya arkus aorta .

Anatomi Saluran Nafas Pada Foto PA.


2.Bronkhus dan segmen paru.
Bronkhus utama kanan lebih tinggi dari
kiri, bronkhus utama kanan melayani 3
lobus ,kiri 2 lobus satu lingula.
Bronkhus bercabang menjadi bronkhi
segmental yang melayani segmen
paru.Normal bronkhi di lapangan
perifer tak terlihat pada radiografi.

Bronkhus segmental bercabang (6-20x)


>>>bronkhiolus terminalis >>>bronkhiolus
respirasi>>> duktus alveolaris>>>sakus
alveolaris.
Lobulus primer unit fungsional terkecil paru
distal dari bronkhiolus resp ,terdiri atas bbrp
duktus alveolaris , dan kelompok sakus
alveolaris.
LObulus sekunder (lobuler)terdiri atas beberapa
lobuler primer, terletak distal dari bronkhiolus
terminal ,terbungkus dalam septa jar ikat (pemb
limfe dan vena)

Paru kanan terdiri atas 3 lobus (superior,medial dan


inferior),10 segmen.
Fissura interlobar mayor( primer /oblik) membatasi
lobus superior dengan inferior . Foto lateral kadang
terlihat opak tipis.
Fissura interlobaris minor( sekunder/ horizontal)
membatasi lobus superior dengan lobus inferior,
Foto PA sebagai garis opak tipis.
Paru kiri terdiri atas 2 lobus (superior dan inferior )
serta 1 lingula, dengan 8 segmen.
Fissura oblik membatasi lobus suprior dan inferior

Anatomi Saluran Nafas Pada Foto PA


3. Hilus . Adalah struktur yang
menggantung paru dalam dinding
torak merupakan tempat keluar dan
masuknya A/V pulmonalis , A/V
brakhialis, pembuluh getah
bening,juga terdiri atas kelenjer
getah bening.
.

Anatomi Saluran Nafas Pada Foto PA


3. Hilus
Terletak pada permukaan
mediastinum dari paru,normal pada
pertengahan apeks paru dengan sudut
kostofrenikus paru kanan , kiri terletak
lebih tinggi dari kanan. A pulmonalis
adalah struktur yang dominan terlihat
pada radiografi torak PA

Anatomi Saluran Nafas Pada Foto PA


4. Pembuluh darah paru.
A pulmonalis berbentuk pohon dengan cabang
dikotomi yang teratur,gradual makin halus
sampai ke perifer.
Pada fototorak pembuluh darah paru terlihat
sebagai struktur opak tubular , normal pembuluh
darah 1/3 perifer paru tak terlihat .

Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru dibagi atas tahap primer dan post
primer . TBC primer setelah mengalami fase latent dapat
mengalami reaktivasi atau reinfeksi menimbulkan TBC
post primer .
TBC primer.
Biasanya terjadi pada masa anak anak, kuman
bersarang pada alveolus umumnya didaerah sub pleura
konsolidasi yang disebut sebagai fokus primer ( ghon
focus) menyebar melalui saluran limfe kelenjer
hilus, kombinasi ghon focus dengan saluran limfatik
yang terinfeksi serta kelenjer hilus kompeks primer TB
(ranke complex)

Tuberkulosis paru
TBC post primer.
Hampir semua TB dewasa (tipe post primer) adalah
akibat reinfeksi.
TBC primer dormant infection dan mengalami
reaktivasi pada saat dewasa(TBC post primer),
Lesi biasanya di daerah apikal lobus superior atau
segmen apikal lobus inferior berupa inflamasi eksudatif
kecil yang meluas memadat kadang membentuk kavitas,
biasanya terdapat kavitas besar yang di kelilingi oleh
beberapa kavitas satelit kecil.
TBC miliar dapat terjadi pada TBC primer atau post
primer penyebaran hematogen karena erosi vascular
oleh lesi tuberkulosa.

Tuberkulosis paru
Gambaran foto torak TB paru.
Pada anak, pembesaran kelenjer hilus
tampak bayangan hilus yang padat
berlobus biasanya bilateral, fokus primer
terlihat sebagai konsolidasi berupa bercak
halus opak , terlihat kalsifikasi halus
akibat deposit garam kalsium pada lesi
kaseosa,,dapat juga terlihat fibrotik.

Tuberkulosis paru

Gambaran foto torak


Pada orang dewasa biasanya mulai di apeks berupa
bercak dens halus atau kasar dengan batas kabur tak tak teratur.
awan tipis atau padat .
peselubungan dens seluruh paru.
kavitas berdinding tebal atau tipis.
fibrotik yang disertai kalsifkasi(lesi yang sembuh) penarikan
pada trakea, distorsi struktur bronkhovaskular
tuberkuloma yaitu lesi granulomatosa bentuk bulat batas tegas
efusi pleura.
TBC miliar lesi opak halus mengisi difus seluruh paru.

LOBAR PNEUMONIA
Pneumonia adalah penyakit / inflamasi paru yang disebabkan
terutama oleh organisme patologis : bakteri(streptococcus pneu
/pneumococcus(>>)/stapy aureus klebsiela pneu) non bakteri,
(mikoplasma pneu (>>> pada anak) chlamidia psitakosis)
virus(influenza /cold virus ), sebab lain ( bahan kimia, radiasi
pengion.)
Radiologi tidak bisa menetukan penyebab >> hanya kecendrungan.
Pneumococcus ( klasik lobar pneu) staphy (bronkh pn
abses,pneumokel) klebsiela oneu ( pada oran tua, lobus atas)
hemophilus ( bronkhpneu)
Klasifikasi : - Lobar pneumonia.
- Lobular pneumonia(bronkhopnuemonia.
- Intertitial pneumonia / pneumonitis

LOBAR PNEUMONIA
Gambaran radiologis :
1 Konsolidasi komplit mengenai lobus /
segmen paru memberi gambaran opak
homogen sesuai lobus / segmen batas
biasanya tegas.kadang disertai gambaran
air bronchogram (pada massa resolusi).

LOBAR PNEUMONIA
2. Volume paru tak berubah.
3. Pneumonia lobus inferior maka sinus
kostofrenikus paling akhir terkena.
4. Efusi pleura / empiema merupakan
komplikasi yang sering terjadi.

BRONKHOPNEUMONIA
(LOBULAR PNEUMONIA)
Adalah infeksi paru lobular paru dan
menyebar sepanjang axis bronkhus (multifocal
bronchcentric infection).
Foto torak densitas inhomogen (pneumonia
homogen sesuai lobus/segmen paru),lokasi di
lapangan tengah atau bawah, batas tidak
tegas/tidak jelas .gambaran bercak/awan tipis
diselingi bagian paru normal, bisa disertai efusi
pleura (pleura pneumonia).

BRONKHOPNEUMONIA
(LOBULAR PNEUMONIA)
Adalah infeksi paru lobular paru dan
menyebar sepanjang axis bronkhus (multifocal
bronchcentric infection).
Foto torak densitas inhomogen (pneumonia
homogen sesuai lobus/segmen paru),lokasi di
lapangan tengah atau bawah, batas tidak
tegas/tidak jelas .gambaran bercak/awan tipis
diselingi bagian paru normal, bisa disertai efusi
pleura (pleura pneumonia).

COPD / PPOK
Adalah kelainan paru kronik progresif

seumur hidup,makin memburuk,


eksaserbasi akut
Bronkhitis khronis.
Emfisema.
Asma bronkhial

Bronkhitis khronis
D/ klinis: batuk produktif /3bln /2th /rekk
Path:hipertrofi kelenjer sekresi
bronkhus>>> lebih kental>>>ggn
transfortasi >>> obstr sal nafas distal.
E/ sering pada perokok. Pria >wanita
Polusi udara/lingkungan kerja.
sosio ekonomi rendah.

Gambaran radiologi:
50% normal.
Penyakit penyerta (infeksi pnyerta,
bronkhiektasis emfisema)
1. Pembuluh darah ; lenkung
bertambah ,batas kabur,segmented. Vena
berkurang.Comma shape (hipertensi
pulmonal )

Gambaran radiologi
2. nodul halus samar >> fibrotik,atelektasi
subsegmental/lobular/asini trisi mukus.
3.dinding bronkhus menebal>>variasi.
4.bentuk torak >< emfisema:
diafragma,retrosternal space,diameter
transv>vertikal. Jantung (RVH LVH).

EMFISEMA
Sal nafas distal bronkhus terminal
(bronkhiolus resp dan dukt , sak
alveolaris>> dilatasi dandestruksi.
Tipe : panasiner,sentriasiner, pansikatrikal
osbtruktif (check valve) kompensasi,
bullae.

Radiologi:
Vaskular: berkurang,lurus/kaku/lengkung
minimal,cabang kurang,mengecil, sentral
melebar( hipertensi pulmonal.
Paru hiperinflasi: diafragma datar (foto
lateral).inspirasi-ekspirasi ( <3cm.N 5-10) Vol
paru >>, hiperlusen.
Jantung :menyempit vertikal.COPD jantung
membesar.
Emfisema lokal/bullae.

ASMA BRONKHIAL
Stimulus inefektif >>> hiperaktifitas bronkhus >>>
kontriksi bronkhus.
Ekstrinsik dan intrinsik.
Rad:
- N, kecuali kompl.
- Saat serangan >>> large black lung (over
ekspansi,hiperlusen.
- Dinding bronkhus edema>>>garis paralel
- Pembuluh darah kabur.
- Kollaps lobar/segmental, ok edema bronkhus/sumbatan
mukus.
- Emfisema intertial/mediastinal/pneumotrak ok ruptur
alveoli

EDEMA PARU.
Cairan berlebihan di ekstravaskular paru >> tek
transmural mikrovakular (hidrostatik /dan
onkotik), kerusakan dinding kapiler /endothel cell
junction (reversibel /irreversibel) atau kombinasi
Klasifikasi :
1 Tekanan kapiler elevasi: Kardiogenik ( Gagal
jantung kiri akut/kronik ,kelainan katub mitral)
Non kardiogenik (overhidrasi , gagal ginjal,near
drowning ,post emboli,neurogenik, high altitude)
2.Tekanan kapiler normal (non kardiogenik):
Reversibel/allergi ( hipersensitifitas obat,
hormonal/peripartum, reaksi transfusi,).
Ireversibel/injury (sepsis, hipotensi,aspirasi
.inhalasi bahan berbahaya/ kokain)

Edema paru
Gambaran pada foto torak :
Edema kardiogenik 3 stad :kongestif edema interstitial
edema alveolar ( sesuai dengan peninggian tekan
mikrovaskular )
Vaskular lobus atas distensi ,melebar dan lobus bawah
mengecil.
Gambaran garis opak horizontal tak bercabang B lines
pada basal paru serta A lines radier pada hilus paru .
Bercak bercak opak batas kabur bilateral pada daerah
sekitar hilus paru memberi gambaran khas bat wing
appearance air bronkhogram.
Efusi pleura .
Jantung biasanya membesar.

EDEMA NON KARDIOGENIK:


Gambaran mirip kardiogenik,tidak terjadi
pembesaran jantung, tidak terjadi stadium
kongestif
ARDS; syndr kerusakan alveolar akut akibat
kelainan paru atau sistemik (sepsis
,shock ,pneumonia,terbakar, trauma near
drawning) , foto torak awal dapat normal
>>> opasitas bilateral dalam 24 48 jam.

BRONKHIEKTASIS
Adalah dilatasi abnormal dan ireversibel
bronkus atau bronkhiolus karena proses
nekrosis dari infeksi kronis.
Bentuk/morfologi : tubular( silindrikal),
sakular (kistik). Pada umumnya terdapat
kedua bentuk dilatasi bronkhus pada kasus bronkhiektasis
Biasanya pada basal paru, 50% bilateral.

BRONKHIEKTASIS
Gambaran radiologi:
Bronkhus melebar terisi udara dapat terlihat
karena dindingnya menebal atau fibrosis peri
bronkial ,bentuk tubular atau sakular menyebar
sesuai axis bronkhus. Paru mengalami atelek
tasis /pengurangan volume.
Gambaran kistik (sampai ukuran 2 cm) dengan
corakan bronkhus yang jelas disertai proses
atelektasis dan infeksi sekunder ( infected
bronkhiectasi) gambaran seperti sarang tawon
( honey comb appearance )

Aspirasi pneumonia
Adalah pneumonia akibat inhalasi material (cairan isi
lambung, sekresi faring atau susu) saat menelan makan
atau regurgitasi dari saluran pencernaan atas. Akut
dan masiv atau kronik akibat aspirasi minimal yang
berulang ulang.
Umumnya pada anak anak. Kasus akut aspirasi terjadi
saat pasien koma atau somnolen atau aspirasi cairan
pada kasus near drowning , Proses kronik terjadi
akibat refluks gastroesofageal atau pada pasein
gangguan menelan.

Aspirasi pneumonia
Akibat gaya gravitasi maka kelainan ini
umumnya pada segmen posterior lobus
atas dan lobus bawah,
Foto torak: Gambaran
bronkhopneumonia atau konsolidasi paru
(pneumonia /atelektasi) disertai paru yang
hiperaerasi atau gambaran edema paru
pada near- drowning .

ATELEKTASIS
Adalah berkurangnya volume paru komplit/sebagian
( collaps ) akibat berkurangnya udara dalam paru.
Mekanisme:
1. Passive collaps / Relaksasi / kompresif : paru retaksi /
tertekan ke arah hilus karena adanya udara /
peningkatan cairan dalam kavum pleura.
2.Cicatrization collaps: peradangan kronis paru jaringan
paru / fibrosis elastisitas paru berkurang,paru kurang
mengembang.

ATELEKTASIS
Mekanisme:
3. Adhessive collaps : aerasi inkomplit paru bayi
baru lahir. Immaturity struktur dan biokemikal
( defisiensi surfactant ) elastisity dan
distensibility alveolar berkurang alveolar
kollaps.
4. Resorbtion collaps/ obstruktif : obstruksi
bronkhus udara alveolar diserab oleh kapiler.
Terjadi pada obstruksi akibat korpus alienum atau
neoplasma (menekan bronkhus atau dalam
lumen bronkhus).

ATELEKTASIS
Atelektasis dibedakan atas
a. Massif /komplit : mengenai seluruh paru
b. Lobar :mengenai satu lobus.
c. Lobule .
d. Plate like atelectasis ( Fleschners
linear.
e. Atelektasis pada bayi baru lahir :
adesif SGN pada bayi ( HMD ).

Gambaran radiologi atelektasis


Tergantung pada:
Mekanisme terjadinya atelektasis.
Tingkat atelektasis (komplit / sebagian).
Ada / tidaknya konsolidasi parenkim paru.
keadaan pleura sebelumnya .
Gambaran radiologi: direct dan indirect .

Gambaran radiologi atelektasis


Tanda direct :
- Bergesernya fissura interlobar.
- Aerasi paru berkurang, densitas paru meningkat yang dapat mengaburkan struktur
organ didekatnya ( mediastinum
/diafragma ).
- Vaskular/ bronkhus terlihat lebih rapat.

Gambaran radiologi atelektasis


Tanda Indirect :
- Elevasi diafragma.
- Mediastinum tergeser ; jantung atau tra- kea
bergeser ke arah paru yang kollaps.
- Hilus paru tergeser : hilus elevasi atau depresi
tergantung lobus yang kollaps.

Gambaran radiologi atelektasis


Tanda Indirect :
- Hiperinlantasi dari paru yang normal,sehinga
paru terlihat hiperlusen atau mengalami herniasi
yang merupakan proses kompensasi.
Tanda lainnya adalah sela iga terlihat lebih
sempit,kadang terlihat gambaran air brokhogram

Penyakit jamur paru (mikosis)


Gambaran radiologi infeksi jamur pada
paru dapat menyerupai tbc,yaitu lesi mulai
terjadi di apek atau sub apikal.
Aspergilosis:
Kavitas dengan bayangan opak fungus
ball didalamnya yang dapat berubah ubah
bentuk sesuai posisi penderita. Fungus
ball /aspergiloma merupakan koloni
hyphae (misetoma).

KLASIFIKASI
KELAINAN PLEURA
1.KELAINAN
BENTUK/UKURAN.
Pelebaran kavum pleura:
pneumotorak,hidrotorak,granul
oma, empiema, neoplasma.

KLASIFIKASI
KELAINAN PLEURA
2. KELAINAN DENSITAS.
- Densitas berkurang :pneumotorak ( difuse
/ loculated )
- Densitas carian ; efusi pleura( free /
encapsulated ).
- Klasifikasi ( plaque / diffuse).
- Penebalan ( fibrouse adhesions).
- Nodul.

PNEUMOTORAK
Defenisi : udara dalam kavum pleura.
Pneumotorak dibedakan atas : General dan lokal.
Pneumotorak terbuka; udara dapat keluar masuk
kavum pleura (ada hubungan dengan
bronkhus) ,
Pneumotorak tetutup: jika tidak ada hubungan
dengan bronkus

PNEUMOTORAK
Valvular pneumotorak terjadi mekanisme check
valve , udara masuk rongga pleura saat
inspirasi tidak dapat keluar saat ekspirasi ==>
tekanan intra pleura meningkat tension
pneumotorak
Pneumotrak dapat disertai cairan bebas, darah
atau adhesive fibrous bands

PNEUMOTORAK
Etiologi Pneumotorak:
1.Spontan. Paling sering. Akibat pecahnya bleb
pleura kongenital,bronkhitis khronis, emfisema,
asthma bronkhial,ruptur fokus TBC sub pleura.
2. Trauma . Pada luka tembus dada,,ruptur
bronkhus, fraktur iga,aspirasi pleura.biopsi
paru,bronkhoskopi.
3. Artifisial .pada pengobatan tbc(tidak dilakukan
lagi.

PNEUMOTORAK
Gambaran radiologis :
1. Bayangan hiperlusen,lokal atau general ,tanpa
corakan paru (avaskular).
2. Pneumotrak hebat menyebabkan paru
sekitarnya kollaps , paru padat , gambaran
seperti tumor yang terdesak ke medial.
3. Pendorongan pada jantung ,mediastinum serta
trakea terutama pada tension pneumotorak.
.

PNEUMOTORAK
Pneumotorak harus dapat dibedakan dari;
1.Pneumomediastinum: udara terlihat sebagai bayangan
lusen antara pleura parietal dan diafragma atau
mediastinum.
2.Emfisema lokal . Vaskularisasi masih telihat walau
samar.
3.Bullae.
4.Kista paru
Dibuat foto pada berbagai posisi (PA, Lateral, prone atau
supine. Atau saat inspirasi dan ekspirasi.

Hidropneumotorak
Terdapatnya udara dan cairan bersama sama dalam kavum
pleura.

Etiologi:
1. Komplikasi dari pneumotrak. Robeknya adesi pleura
hematotorak. Pyopneumotorak akibat cairan dari pleura
yang infeksi.
2. Abses yang ruptur.
3. Pleural efusi yang ruptur ,misal karena tindakan punksi.
4. Pleural efusi yang ruptur ke arah bronkhus.

Hidropneumotorak
Gambaran radiologi :
Pada foto PA (berdiri) terlihat gambaran air
fluid level yaitu bayangan hiperlusen avaskular
dibagian atas dengan bayangan opak cairan di
bawah. Pada pasien yang tidak bisa bediri
dibuat foto lateral dekubitus.

Efusi pleura
Adalah : terdapatnya cairan dalam kavum pleura
, cairan bebas general atau setempat /terbatas
(circumcribed ) atau terbungkus kapsul
(encapsulated).

Efusi pleura
Etiologi (Jenis cairan )
a.Transudat . hidrotorak , terjadi pada dekompensasi
kordis, syndr nefrotik , sirosis hati , anemia
b. Eksudat , empiema (purulen),terjadi pada infeksi bakteri
TBC atau non tuberkulosa ,Karsinoma paru.
c. Hematotorak ,darah dalam kavum pleura,terjadi akibat
trauma atau hemofilia.
d. Chylothorax , tersumbatnya atau rusaknya aliran
pembuluh limfatik torak Akibat trauma , karsinoma
paru , limfoma, filariasis.

Gambaran radiologi.
Cairan terlihat sebagai bayangan dengan
densitas air atau jaringan lunak (opak )
Bila tidak ada adesi pleura mengisi bagian
terendah dari kavum pleura sesuai posisi
pasien saat eksposi , posisi PA akan mengisi
daerah sinus kostofrenikus bagian posterior,
pada efusi minimal (100 200 cc) sinus
tumpul, Foto lateral dekubitus opak seperti
pleura menebal.

Gambaran radiologi.
Pada cairan lebih banyak dari 300 cc akan
menimbulkan gambaran perselubungan
opak dengan sius terisi lebih dahulu ,per
mukaan atas cairan berbentuk konkaf
(cekung) tepi laterallebih tinggi, terjadi
pendorongan mediastinu,jantung atau
trakea ke sisi kontralateral

ULtrasonografi merupakan cara yang baik


untuk mediagnosa adanya efusi pleura,
juga sangat membantu menetukan lokasi
untuk melakukan aspirasi caian pleura
terapeutika

DIAFRAGMA
KELAINAN:
1 FUNGSI
2 POSISI.
3.BENTUK.
4. UKURAN
5. DENSITAS
6.KELAINAN JUMLAH.

Kelainan ukuran
dan integritas diafragma
Pemeriksaan :
1.Terlihat gambaran organ abdomen berisi udara pada torak
atau dengan pemeriksaan Barium meal atau barium
enema.
2.Pemeriksaan dengan meninggikan tekanan intra abdomen
(vasalva) pada pasien posisi tengkurap ( prone) >>> pada
pasien sliding hernia ( test Mueller).
3.Pemeriksan scanning radioisotop hepar atau pankreas
atau scinti photo akan terlihat organ tersebut superposisi
pada daerah torak.

KLASIFIKASI
HERNIA DIAFRAGMATIKA
1.Traumatic hernia : melalui robekan
diafragma akibat trauma.
2.Hernia melalui hiatus esofageal.
3.Hernia Morgagni, melalui foramen Morgagni
di anterior
4.Hernia Bochdalek, melalui foramen
Bochdalek diposterior ( hiatus pleuroperitoneal)

MEDIASTINUM
Mediastinum adalah ruang dalam rongga torak batas lateral adalah
pleura parietal medial paru,superior berbatas thoracic inlet,inferior
diafragma,anterior sternum,posterior adalah kropus vertebra
torakal.
Mediastinum dibagi atas 4 ruang:
1.
Mediastinum superior: thoracic inlet - setinggi DIV T4-5.
2.
Mediastinum anterior inferior: berbatas dengan sternum di
anterior serta perikardium jantung di posterior.
3.
Mediastinum medial inferior.: terdiri atas jantung,aorta,pembuluh
darah ke ekstermitas atas,arteri pulmonary ,V kava.
4.
Mediastinum posterior inferior.berbatas jantung dianterior serta
korpus vertebral di posterior.

MEDIASTINUM
Lesi mediatinum superior.
Tumor/pembesaran tiroid.
Pada foto torak ,masa opak intra torakal
dengandeviasi trakea/esogagus,massa
bergerak saat menelan, kalsifikasi(+/-).
Pada pemeriksaan nuklir terlihat uptake
iodine intra torakal

MEDIASTINUM
Lesi mediastinum inferior anterior.
1.Teratoma;
Massa opak dengan kalsifikasi sirkuler(kapsul)
disertai komponen opak gigi atau tulang.
2.Thymoma/kista timus.
Massa opak biasanya bulat di tengah,superior
dari arkus aorta,disertai kalsifikasi linear( dinding
kista) atau bercak kalsifikasi.
Sail sign.

MEDIASTINUM
Lesi mediastinum inferior anterior.
3.Kista perikardial.
Massa opakbulat batas tegas di sinus
kardiofrenikus kanan/atas diafragma.
4.Pembesaran kelenjer limfe.
Massa opak lobulated batas tegas.

MEDIASTINUM
Lesimediastinum inferiormedial>
1.Kista bronkhogenik.
Massa opak batas tegas dekat karina
dengan elevasi atau depresi cabang
utama bronkhus
2.Limfoma.
Massa opak lobulated homogen batas
tegas,simteris,biasanya di paratrakeal.

MEDIASTINUM
Lesi mediastinum inferior posterior.
Neurogenik
tumor( neurofibroma,schwamoma.
Neiroblastoma.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai