Anda di halaman 1dari 51

Demam berdarah denggi

Muhammad khairul hafiz bin hamat


102008311
D1

Epidemiologi

Di indonesia, kasus DBD pertama kali ditemukan


di Surabaya pada 1968.
Saat ini,seluruh propinsi indonesia telah
ditemukan kasus DBD dan 200 kota telah
melaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB).
Jumlah kasus meningkat pada musim hujan
karena tempat pembiakan nyamuk, iaitu
genangan air bersih bertambah.
Jumlah kasus DBD tinggi di kawasan yang padat
penduduknya, dimana penularannya menjadi
lebih mudah

Cara penularan

Penularan dapat terjadi apabila nyamuk


Aedes betina menghisap darah penderita
yang mengandung virus dengue, virus
denggi kemudian nyamuk tersebut akan
turut terisap lalu masuk ke lambung
nyamuk, kemudian memperbanyakkan diri
dan tersebar ke seluruh tubuh nyamuk,
terutama di kelenjar air liur. Apabila
nyamuk ini menghisap darah orang lain,
virus denggi ditularkan melalui air liurnya
yang dikeluarkan sewaktu menghisap
darah.

Faktor resiko

Agent
Host
Lingkungan

Faktor resiko - Agent

Agen DBD berupa virus dengue dari Genus


Flavivirus (Arbovirus Grup B) salah satu
Genus Famili Flaviviridae. Dikenal ada
empat serotipe virus dengue yaitu Den-1,
Den-2, Den-3 dan Den-4.
Virus dengue ini memiliki masa inkubasi
yang tidak terlalu lama yaitu antara 3-7
hari, virus akan terdapat di dalam tubuh
manusia. Dalam masa tersebut penderita
merupakan sumber penular penyakit DBD.

Faktor resiko - Host

individu yang terserang agent


sehingga menimbulkan sakit
Umur, jenis kelamin, sistem imun

Faktor resiko - Lingkungan

Fisik- Lingkungan alamiah yang


terdapat disekitar manusia, misalnya
cuaca, musim, keadaan geografis dan
struktur geologi
Non-fisik- Lingkungan yang muncul
akibat adanya interaksi antar
manusia. Misalnya keadaan social
budaya, norma, nilai dan adat
istiadat.

Ciri-ciri nyamuk Aedes

Badan kecil, warna hitam dengan


berbelang hitam putih pada abdomen
dan kaki
Hidup di dalam dan di sekitar rumah
Menghisap darah pada siang hari
Senang hinggap pada pakaian yang
bergantungan dalam kamar
Bersarang dan bertelur di genangan
air jernih di dalam

Ciri-ciri nyamuk Aedes

Di dalam rumah: bak mandi, tampayan, vas


bunga, tempat minum burung, perangkap semut
dan lain-lain.

Di luar rumah: drum, tangki penampungan bekas,


ban bekas, botol pecah, potongan tempurung
kelapa, dan lain-lain.

Gejala umum DBD

Mendadak panas tinggi 2 sampai 7


hari
Bintik-bintik merah pada kulit
Kadang terjadi mimisan
Muntah atau berak darah
Nyeri di ulu hati
Bila sudah parah, penderita gelisah.
Tangan dan kakinya dingin dan
berkeringat.

Diagnosis
Kriteria klinis
Demam tinggi mendadak tanpa
sebab jelas, berlangsung terusmenerus selama 2-7 hari.
Ada manifestasi perdarahan.
Hepatomegali.
Syok.

Diagnosis
Kriteria lab
Trombositopeni
Hemokonsentrasi (hematokrit
meningkat >20%)
Syarat DBD: minimal 2 gejala klinis
yang positif dan 1 hasil lab positif.

Pengobatan
Simptomatis -mengatasi keadaan
sesuai keluhan penderita
tirah baring selama demam
Antipiretik
jika diare, beri cairan elektrolit per
oral , minum banyak air

Pengobatan
Supportif mengatasi kehilangan
cairan plasma dan kekurangan cairan
Cairan infus untuk mencegah
dehidrasi dan hemokonsentrasi
berlebihan
Dianjurkan cairan glukosa 5%
didalam larutan NaCl 0,45%

Pengobatan
Pasien dirujuk ke ruang rawat DBD
bila:
Terjadi perdarahan massif
Trombosit terus menurun sehingga <
50.000
Setelah pemberian cairan, kondisi
memburuk
Terjadi komplikasi seperti kejang,
kesadaran menurun dan lainnya

Pencegahan DBD

Fisik PSN, 3M
Kimia
Biologik

Pencegahan DBD
3M- menutup, mengubur, menguras

Pencegahan DBD

Melakukan Fogging (Pengasapan

Pencegahan DBD

Secara kimia- menggunakan


larvasida

1 gram bubuk abate untuk 10 liter air


selama 3 bulan
Jangan tabur ditempat yang
memungkinan untuk terminum

Pencegahan DBD

Secara biologik - dengan memelihara


ikan pemakan jentik (ikan kepala
timah, ikan gupi, ikan cupang atau
tempalo, dan lain-lain).

Pencegahan DBD
Cara pemutusan rantai penularan
Ada lima kemungkinan cara memutuskan rantai
penularan DBD:

Melenyapkan virus dengue dengan cara mengobati penderita.


Tetapi sampai saat ini belum ditemukan obat anti virus tersebut.
Isolasi penderita agar tidak digigit vektor sehingga tidak
menularkan kepada orang lain
Mencegah gigitan nyamuk sehingga orang sehat tidak ditulari
Memberantas vektor agar virus tidak ditularkan kepada orang
lain.

Kejadian luar biasa (KLB)

Timbulnya suatu kejadian kesakitan/


kematian dan atau meningkatnya
suatu kesakitan/ kematian yang
bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam
kurun waktu tertentu.

Kriteria KLB

Timbulnya suatu penyakit menular yang


sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
Adanya peningkatan kejadian
kesakitan/kematian terus-menerus selama
3 kurun waktu (jam, hari, minggu)
berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
Adanya peningkatan kejadian
penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode
sebelumnya (jam, hari, minggu).

Puskesmas

suatu unit pelaksana fungsional yang


berfungsi sebagai pusat pembangunan
kesehatan, pusat pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan
serta pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh, terpadu,
dan berkesinambungan pada suatu
masyarakat yang bertempat tinggal
dalam suatu wilayah tertentu.

Manajemen puskesmas

Perencanaan
Pelaksanaan dan Pengendalian
Pengawasan dan
Pertanggungjawaban

Perencanaan

Merupakan proses penyusunan


rencana tahunan Puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di
wilayah kerjanya.
Rencana ini dibedakan kepada dua
macam yaitu rencana tahunan upaya
kesehatan wajib dan rencana
tahunan upaya kesehatan
pengembangan.

Pelaksanaan dan pengendalian

proses penyelenggaraan, pemantauan


serta penilaian terhadap penyelenggaraan
rencana tahunan puskesmas, baik rencana
tahunan upaya kesehatan wajib maupun
rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan, dalam mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja puskesmas.

Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Pengawasan dibedakan atas dua


macam yakni pengawasan internal
dan eksternal.
Pengawasan internal dilakukan
secara melekat oleh atasan langsung
Pengawasan eksternal dilakukan oleh
masyarakat, dinas kesehatan serta
berbagai institusi pemerintah terkait.

Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Setiap akhir tahun anggaran, kepala


Puskesmas membuat laporan
pertanggungjawaban. Laporan
disampaikan kepada Dinas
kesehatan, BPP dan masyarakat.

Sistem kesehatan

Adalah kumpulan unsur sistem yang saling


mempengaruhi untuk mendapatkan suatu
program

Gabungan dari elemen yang saling


dihubungkan oleh suatu program / struktur
dan berfungsi sebagai satu kesatuan
organisasi dalam upaya menghasilkan
sesuatu yang telah ditetapkan

Sistem kesehatan

Suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari


berbagai elemen yang saling berhubungan
serta saling mempengaruhi yang dengan
sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Suatu struktur konsepsional yang tersusun


dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan
yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan
secara efektif dan efesien.

Elemen sistem kesehatan


1. Masukan (input)- diperlukan untuk
dapat berfungsinya sistem; tenaga (
man ), dana ( money ), sarana
( material ) dan metode ( methode )
2. Proses -mengubah masukan menjadi
keluaran yang direncanakan
3. Keluaran (output) hasil dari
berlangsungnya proses dalam sistem.

Elemen sistem kesehatan


4. Feedback - keluaran dari sistem dan
sekaligus sebagai masukan bagi sistem
5. Dampak (impact) adalah akibat yang
dihasilkan oleh keluaran suatu sistem
6. Lingkungan (environment) adalah segala
sesuatu di luar sistem yang tidak dikelola
oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh
besar terhadap sistem

Pendekatan sistem

Penerapan prosedur logis dan rasional dalam


merancang suatu rangkaian komponen yang
berhubungan sehingga berfungsi sebagai
kesatuan untuk mencapai tujuan.

Strategi yang menggunakan analisa, desain dan


manajemen untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien.

Penerapan cara berpikir sistematis dan logis


dalam membahas dan mencari penyelesaian
suatu masalah.

Problem solving circle


(PSC)

Dalam menetapkan prioritas


masalah, ada beberapa hal yang
harus dilakukan:

A. kumpul data
B. olah data
C. saji data
D. pilih prioritas masalah

Prioritas masalah
1. Pengumpulan data

berkaitan dengan lingkungan, perilaku,


keturunan, dan pelayanan kesehatan,
termasuk keadaan geografis, keadan
pemerintahan, kependudukan, pendidikan,
pekerjaan, mata pencaharian, sosial
budaya, dan keadaan kesehatan.

Prioritas masalah
2. Pengolahan data

menyusun data yang tersedia sedemikian


rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki
oleh masing-masing data tersebut.

Cara pengolahan data yang dikenal ada


tiga macam, secara manual, elektrikal dan
mekanik.

Prioritas masalah
3. Penyajian data

penyajian data yang lazim dipergunakan


yakni secara tekstular, tabular dan grafikal

Prioritas masalah
4. Memilih prioritas
i. scoring technique
Caranya memberi score (nilai) untuk pelbagai
parameter tertentu yang telah ditetapkan. Bila
masalahnya besar diberi nilai 5 paling tinggi dan
bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian
nilaitertinggi(terbesar)adalahyang
diprioritaskan.

ii. Non scoring technique

Memilih prioritas masalah


1. Scoring technique
Parameter yang dimaksud adalah :
Prevalensi penyakit (prevalence) atau
besarnya masalah.
Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh
masalah tersebut (severity).
Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate
increase).

Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan


masalah tersebut (degree of unmeet need).

Memilih prioritas masalah

Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah


tersebut diatasi (social benefit).
Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah
(public concern).
Dukungan politik atatu pemerintah (political
climate).
Teknologi yang tersedia dalam mengatasi
masalah (technical feasiblity).
Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah (resources availability),
termasuk tenaga kesehatan.

Memilih prioritas masalah


Non scoring technique
Delphin Technique
Delbech Technique

Memilih prioritas masalah


Delphin Technique

kesepakatan sekelompok orang yang sama


keahliannya. Pemilihan prioritas masalah
dilakukan melalui pertemuan khusus. Setiap
peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk
mengemukakan beberapa masalah pokok,
masalah yang paling banyak dikemukakan adalah
prioritas masalah yang dicari.

Memilih prioritas masalah

Delbech Technique

kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama


keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan
terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian
dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi
peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan
beberapa masalah. Masalah yang banyak
dikemukakan adalah prioritas

Prioritas jalan keluar

Menyusun alternatif jalan keluar


berdasarkan hukum sebab akibat
Memilih prioritas jalan keluar
berdasarkan 2 kriteria yang diberi
nilai:
Efektifitas
Efesiensi

Prioritas jalan keluar

Efektifitas
-besarnya masalh yang dapat diselesaikan

(magnitud, M)
-pentingnya jalan keluar (importnacy, I)
-Sensitifitas jalan keluar (vulnerability, I)
Efisiensi
- melibatkan biaya (cost, C)

Prioritas jalan keluar

Nilai terbesar merupakan prioritas


penyelasaian masalah
M x I x V dibagi C

SURVEILANS

Pengamatan epidemiologi atau surveilans


adalah kegiatan yang teratur dan rutin
dalam mengumpulkan, meringkas, dan
analisis data untuk mengidentifikasikan
kelompok yang berisiko tinggi, memahami
penyebaran dan mengurangi atau
membanteras penyebaran penyakit.

Tujuan surveilans
Mengetahui distribusi geografis penyakit
endemis dan penyakit yang menimbulkan
epidemi
Mengetahui periodisitas suatu penyakit
Menentukan apakah peningkatan insidensi
suatu penyakit yang terjadi disebabkan
kejadian luar biasa atau karena periodisitas
penyakit tersebut
Mengetahui situasi penyakit tertentu

Tujuan surveilans
Memperoleh gambaran epidemiologis
tentang penyakit tertentu
Melakukan pengendalian penyakit,
melalui pengamatan epidemiologis
dapat diketahui segera bila terjadi
peningkatan insidensi penyakit yang
diamati atau timbul kasus baru
penyakit yang belum lama
menimbulkan wabah
Mengetahui adanya letusan ulang
penyakit yang pernah menimbulkan
epidemi

Anda mungkin juga menyukai