Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

GLOMERULONEFRITIS AKUT
DENGAN
ENSEFALOPATI HIPERTENSI
Oleh:
Erry Kusyaeri Eriansyah
Pembimbing:
dr. Fery Mulyadi, Sp.A

IDENTITAS
Nama : An. M
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
TTL : Lampung Selatan, 15 Agustus 2005
Alamat
: Sidodadi, Jati Baru, Tanjung Bintang, Lampung Selatan
Nama Ayah : Tn. T
Umur

: 39 Tahun
Pekerjaan
: PNS
Pendidikan Terakhir : S1
Nama Ibu : Ny. E
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan: Bidan
Pendidikan Terakhir : D3
Masuk RS tanggal : 19 Agustus 2016
Diagnosis Masuk : SN
Ruang Perawatan : Lantai 3

ANAMNESIS

(Anamnesis + Alloanamnesis 21 Agustus 2016)

Keluhaan Utama

Bengkak pada wajah

Keluhan Tambahan

Mual dan muntah kurang lebih 10 X,


kepala terasa pusing, BAK sedikit dan
berwarna pekat seperti Teh. Badan
terasa lemas. Demem (-) Napsu
makan biasa. BAB normal.

Riwayat Penyakit Sekarang

3 hari SMRS os mengeluhkan bengkak pada


daerah sekitar mata kanan dan kiri. 2 hari SMRS
bengkak menyebar pada seluruh wajah dan
kepala terasa berat dan pusing. 1 hari SMRS
bengkak semakin memberat, kepala terasa
semakin pusing, mual dan muntah kurang lebih
10 X, muntahan berisi makanan. BAK dirasakan
sedikit dan berwarna pekat seperti air teh.
Kemudian os di bawa ke klinik dan diperiksa
urinnya, didapatkan proterinuria (+). Kondisi os
semakin memburuk dan badan os lemas
sehingga keluarga membawa os ke IGD Rumah
Sakit Pertamina Bintang Amin.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit serupa disangkal, kurang


lebih 2 minggu sebelumnya os mederita
batuk pilek biasa dan diobati oleh ibu nya
dengan amoksisilin dan parasetamol dan
keluhan membaik, Riwayat alergi
disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga

Pada keluarga tidak dijumpai penyakit


genetik.

Riwayat Kehamilan dan Persalinan


Riwayat Kehamilan Ibu:

G2P1A0, hamil cukup bulan, ibu rutin


memeriksakan kehamilan, kunjungan ANC
rutin, ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan
selama masa kehamilan, ibu tidakpernah sakit
selama masa kehamilan.
Riwayat Persalinan :
BBL:3200 gr
PBL :52 cm
Persalinan spontan ditolong oleh bidan di klinik bidan
Anak kedua dari 3 bersaudara
BBLC,NCB,SMK, LSP

Riwayat Pemberian Makanan


Susu : Riwayat pemberian ASI hingga usia 2 tahun.
Makanan Padat
: Pemberian MP-ASI setelah usia 6 bulan.
Makanan Sekarang :
Nafsu makan : Baik
Variasi : Bervariasi
Frekuensi : 2-3 X / hari

Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan


Umur 4-6 bulan
Umur 6-9 bulan

: DBN
: DBN
Umur 9-12 bulan : DBN
Kesimpulan : pertumbuhan dan perkembangan os
berjalan secara normal sesuai dengan umur. Saat ini os
duduk di kelas 6 SD dengan prestasi di sekolah cukup
baik.

Riwayat Imunisasi
BCG, 1 kali pada umur 1 bulan
DPT, 3 kali pada umur 2,4,6 bulan
Hepatitis B, 3 kali pada umur 0, 1, 6 bulan
Polio, 4 kali pada 0,2,4,6 bulan
Campak, 1 kali pada umur 9 bulan

Imunisasi lengkap sampai usia 9 bulan


Riwayat Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Orang tua pasien termasuk golongan ekonomi

menengah ke atas dengan pekerjaan kedua


orang tua nya sebagai PNS.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 35 kg
Vital sign
TD

: 140/90 mmHg
Nadi
: 84 x/menit, regular, isi cukup
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,6oC

KEPALA DAN MUKA


Bentuk dan ukuran kepala : Normocephali, jejas (-),
Benjolan(-)
Mata
Konjungtiva

: Normal
Sklera : Normal, warna putih
Reflek cahaya : Langsung : + (n) /+ (n),

tidak langsung : +(n)

/+ (n)

Pupil

: Isokor, ukuran 3 mm / 3mm


Palpebra : Edem (+/+)

Telinga
Aurikula : bentuk dan ukuran (n),nyeri tekan tragus (-)
Liang telinga : Serumen (n), edem (-), eritem (-)
Gendang telinga : Hiperemis (-), perforasi (-)

Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), Polip (-)


Mukosa : edem (-), hiperemis (-), perdarahan (-)
Septum nasal : Deviasi (-)

Mulut

: Deviasi (-), stomatitis (-)

Bibir : sianosis (-), pucat (-), kering (-)


Lidah : Lidah kotor (-)
Gusi : Perdarahan (-)
Gigi : Karies dentis (-)

Tenggorokan: Hiperremis (-), posterior nasal drip (-)


Tonsil
: Ukuran T2, hiperremis (-)

LEHER
LEHER : Jejas (-), nyeri(-), masa(-), kaku kuduk (-)
Kelenjar Getah Bening : Pembesaran KGB (-), nyeri
tekan (-)
Kelenjar Gondok
: Pembesaran kelenjar tiroid
(-)

THORAX
Paru
Inspeksi

: bentuk (n), gerak dada statis dan dinamis


(simetris), retraksi dinding
dada (-), hematom / jejas
(-), jaringan parut (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-)
Perkusi: sonor pada kedua lapang paru
Aukultasi : suara napas vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)

Jantung
Inspeksi

: ictus cordis tak terlihat


Palpasi
: iktus cordis tak teraba
Auskultasi
: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN
Inspeksi

: Dinding perut datar, distensi (-), caput medusa


(-), gambaran
usus (-), pergerakan usus (-), jejas (-)
Palpasi: Soepel, defans muskular (-), nyeri tekan (-)
Hati
: tidak teraba
Limfa

: tidak teraba

Perkusi: Tympani, pekak alih (-), pekek sisi (+) letak rendah

(n)
Auskultasi : bising usus (n)
Flank area
Inspeksi

: warna sama dengan sekitar, jejas/hematom (-).


Palpasi ginjal : kanan dan kiri tidak dapat diraba, nyeri
tekan (-)

EKSTREMITAS
Ekstremitas superior : motorik (5/5),
sensibilitas (n/n), pergerakan (n/n),
CRT < 2 detik, edem (-)
Ekstremitas inferior : motorik (5/5),
sensibilitas (n/n), pergerakan (n/n),
CRT < 2 detik, edem (-)

GENITALIA
Tidak ada kelainan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Darah Lengkap : Tanggal 19 Agustus 2016
Hemoglobin :10,7gr%
Leukosit : 13.100 ul
Hitung jenis
Basofil

:0 %
Eosinofil :0 %
Batang :1 %
Segmen :76 %
Limposit :16%
Monosit :7%
Eritrosit

: 4,1ul
Hematokrit : 32 %
Trombosit : 387.000 ul
MCV : 77 fi
MCH : 25 pg
MCHC : 33 g/di

Pemeriksaan urin
Warna : kuning
Kejernihan : jernih
Berat Jenis
Ph: 6
Leukosit
Nitrit: Proterin
Glukosa
Keton

: 1.005

:: 100 (+2)
:-

:Urobilinogen: Bilirubin : Darah samar : 250 (+3)

Sedimen
Leukosit : 2-3
Erytrosit : 22-26
Epitel

:
beberapa
Bakteri :
Kristal :
Silinder :
Lain-lain :

DIAGNOSIS

Glomerulonefritis akut
DIAGNOSIS DIFERENTIAL
Sindrom Nefrotik
SLE
RENCANA TERAPI
Medikamentosa:
IVFD D5%1/4NS 20cc/jam mikro
Ondansentron 4mg IV / 8 jam
Methilprednisolon 16 mg tab 3 X 1

20-08-2016
S:

21-08-2016
S:

Bengkak pada wajah, batuk-batuk,


Mual dan muntah sudah berkurang,
lemas dan kepala terasa pusing
O:

Bengkak pada wajah, batuk-batuk (-),


Mual dan muntah (-), lemas dan
kepala terasa pusing.
O:

TD : 130/90 mmHg

TD : 164/102

RR : 20x/menit

RR : 24x/menit

HR : 82x/menit

HR : 78x/menit

T : 36,40C
A: GNA
P:

T : 37,20C
A: GNA
P:

IVFD D51/4NS 30cc/jam(micro)

IVFD D51/4NS 10cc/jam(micro)

Ondansentron stop

Methilprednisolon 16 mg tab 3x1

Methilprednisolon 16 mg tab 3x1

Captopril 12,5 mg tab 2x1

Captopril 12,5 mg tab 2x1

Ambroxol tab stop

Ambroxol tab 3x1

Cefadroxyl 500 mg cap 2x1

Cefadroxyl 500 mg cap 2x1

Furosemid 1 x 20 mg IV

Periksa Urin dan Thorax PA

Parasetamol 500 mg tab 3x1

22-08-2016

S:
Bengkak pada wajah berkurang, Mual dan
muntah 4x, lemas dan kepala terasa pusing dan
pandangan kabur
O:
TD : 160/100
RR : 20x/menit
HR : 80x/menit
T : 36,80C
A: GNA
P:
IVFD D51/4NS 10cc/jam(micro)
Methilprednisolon 16 mg tab stop
Captopril 25 mg tab 2x1
Cefadroxyl 500 mg cap stop
Ceftriaxon 1 x 1,5g IV
Furosemid 2 x 20 mg IV
Parasetamol 500 mg tab 3x1
Ondansentron 3 x 4 mg IV

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu
reaksi imunologis pada ginjal terhadap
bakteri atau virus tertentu, yang sering
terjadi ialah akibat infeksi kuman
streptococcus.

Etiologi
Timbulnya GNA didahului oleh infeksi

ekstra renal, terutama ditraktus


respiratorius bagian atas dan kulit oleh
kuman streptococcus beta hemoliticus
golongan A tipe 12,4,16,25 dan 49.
Faktor iklim, keadaan gizi, keadaan umum
dan faktor alergi mempengaruhi terjadinya
GNA setelah infeksi dengan kuman
streptococcus beta hemoliticus.
GNA juga dapat disebabkan oleh sifilis,
keracunan (timah hitam, tridion), penyakit
amiloid, trombosis vena renalis, purpura
anafilaktoid dan lupus eritematous.

Gejala Klinis
Periode Laten
Edema
Hematuria
Hipertensi
Oliguria
Gejala Kardiovaskular
Gejala lain-lain

Patogenesis
Beberapa penyelidik mengajukan

hipotesis sebagai berikut :


Terbentuknya komplek antigen-antibodi yang

melekat pada membrana basalis glomelurus


dan kemudian merusaknya.
Proses auto-imun kuman streptococcus yang
nefritogen dalam tubuh badan autoimun
yang merusak glomelurus.
Strepococcus nefritogen dan membrana
basalis glomerulus mempunyai komponen
antigen yang sama sehingga dibentuk zat
anti yang langsung merusak membrana
basalis ginjal.

Kriteria Diagnosis
Berbagai macam kriteria dikemukakan untuk diagnosis
GNAPS, tetapi pada umumnya kriteria yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Secara klinis diagnosis GNAPS dapat ditegakan bila
dijumpai full blown case dengan gejala hematuria,
hipertensi, edema, oliguria, yang merupakan gejala khas
GNAPS.
Pemeriksaan laboratorium berupa ASTO () & C3 () dan
pemeriksaan lain yang menunjukkan terdapat eritrosit
cast, hematuria & proteinuria. Diagnosis pasti ditegakkan
bila biakan (+) untuk streptokokus hemolitikus grup A.
Pada GNAPS asimtomatik, diagnosis berdasarkan kelainan
sedimen urin (hematuria mikroskopis), proteinuria dan
terdapat epidemi / kontak dengan penderita GNAPS

Komplikasi
Acute Kidney Injury/AKI
Ensefalopati Hipertensi
Ganguan Sirkulasi
Anemia

Penatalaksanaan
Istirahat
Diet
Antibiotik
Bendungan sirkulasi
Atasi Hipertensi
Gangguan ginjal akut (GgGA)

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai