GLOMERULONEFRITIS AKUT
DENGAN
ENSEFALOPATI HIPERTENSI
Oleh:
Erry Kusyaeri Eriansyah
Pembimbing:
dr. Fery Mulyadi, Sp.A
IDENTITAS
Nama : An. M
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
TTL : Lampung Selatan, 15 Agustus 2005
Alamat
: Sidodadi, Jati Baru, Tanjung Bintang, Lampung Selatan
Nama Ayah : Tn. T
Umur
: 39 Tahun
Pekerjaan
: PNS
Pendidikan Terakhir : S1
Nama Ibu : Ny. E
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan: Bidan
Pendidikan Terakhir : D3
Masuk RS tanggal : 19 Agustus 2016
Diagnosis Masuk : SN
Ruang Perawatan : Lantai 3
ANAMNESIS
Keluhaan Utama
Keluhan Tambahan
: DBN
: DBN
Umur 9-12 bulan : DBN
Kesimpulan : pertumbuhan dan perkembangan os
berjalan secara normal sesuai dengan umur. Saat ini os
duduk di kelas 6 SD dengan prestasi di sekolah cukup
baik.
Riwayat Imunisasi
BCG, 1 kali pada umur 1 bulan
DPT, 3 kali pada umur 2,4,6 bulan
Hepatitis B, 3 kali pada umur 0, 1, 6 bulan
Polio, 4 kali pada 0,2,4,6 bulan
Campak, 1 kali pada umur 9 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Berat badan : 35 kg
Vital sign
TD
: 140/90 mmHg
Nadi
: 84 x/menit, regular, isi cukup
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,6oC
: Normal
Sklera : Normal, warna putih
Reflek cahaya : Langsung : + (n) /+ (n),
/+ (n)
Pupil
Telinga
Aurikula : bentuk dan ukuran (n),nyeri tekan tragus (-)
Liang telinga : Serumen (n), edem (-), eritem (-)
Gendang telinga : Hiperemis (-), perforasi (-)
Mulut
LEHER
LEHER : Jejas (-), nyeri(-), masa(-), kaku kuduk (-)
Kelenjar Getah Bening : Pembesaran KGB (-), nyeri
tekan (-)
Kelenjar Gondok
: Pembesaran kelenjar tiroid
(-)
THORAX
Paru
Inspeksi
Jantung
Inspeksi
ABDOMEN
Inspeksi
: tidak teraba
Perkusi: Tympani, pekak alih (-), pekek sisi (+) letak rendah
(n)
Auskultasi : bising usus (n)
Flank area
Inspeksi
EKSTREMITAS
Ekstremitas superior : motorik (5/5),
sensibilitas (n/n), pergerakan (n/n),
CRT < 2 detik, edem (-)
Ekstremitas inferior : motorik (5/5),
sensibilitas (n/n), pergerakan (n/n),
CRT < 2 detik, edem (-)
GENITALIA
Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : Darah Lengkap : Tanggal 19 Agustus 2016
Hemoglobin :10,7gr%
Leukosit : 13.100 ul
Hitung jenis
Basofil
:0 %
Eosinofil :0 %
Batang :1 %
Segmen :76 %
Limposit :16%
Monosit :7%
Eritrosit
: 4,1ul
Hematokrit : 32 %
Trombosit : 387.000 ul
MCV : 77 fi
MCH : 25 pg
MCHC : 33 g/di
Pemeriksaan urin
Warna : kuning
Kejernihan : jernih
Berat Jenis
Ph: 6
Leukosit
Nitrit: Proterin
Glukosa
Keton
: 1.005
:: 100 (+2)
:-
Sedimen
Leukosit : 2-3
Erytrosit : 22-26
Epitel
:
beberapa
Bakteri :
Kristal :
Silinder :
Lain-lain :
DIAGNOSIS
Glomerulonefritis akut
DIAGNOSIS DIFERENTIAL
Sindrom Nefrotik
SLE
RENCANA TERAPI
Medikamentosa:
IVFD D5%1/4NS 20cc/jam mikro
Ondansentron 4mg IV / 8 jam
Methilprednisolon 16 mg tab 3 X 1
20-08-2016
S:
21-08-2016
S:
TD : 130/90 mmHg
TD : 164/102
RR : 20x/menit
RR : 24x/menit
HR : 82x/menit
HR : 78x/menit
T : 36,40C
A: GNA
P:
T : 37,20C
A: GNA
P:
Ondansentron stop
Furosemid 1 x 20 mg IV
22-08-2016
S:
Bengkak pada wajah berkurang, Mual dan
muntah 4x, lemas dan kepala terasa pusing dan
pandangan kabur
O:
TD : 160/100
RR : 20x/menit
HR : 80x/menit
T : 36,80C
A: GNA
P:
IVFD D51/4NS 10cc/jam(micro)
Methilprednisolon 16 mg tab stop
Captopril 25 mg tab 2x1
Cefadroxyl 500 mg cap stop
Ceftriaxon 1 x 1,5g IV
Furosemid 2 x 20 mg IV
Parasetamol 500 mg tab 3x1
Ondansentron 3 x 4 mg IV
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu
reaksi imunologis pada ginjal terhadap
bakteri atau virus tertentu, yang sering
terjadi ialah akibat infeksi kuman
streptococcus.
Etiologi
Timbulnya GNA didahului oleh infeksi
Gejala Klinis
Periode Laten
Edema
Hematuria
Hipertensi
Oliguria
Gejala Kardiovaskular
Gejala lain-lain
Patogenesis
Beberapa penyelidik mengajukan
Kriteria Diagnosis
Berbagai macam kriteria dikemukakan untuk diagnosis
GNAPS, tetapi pada umumnya kriteria yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Secara klinis diagnosis GNAPS dapat ditegakan bila
dijumpai full blown case dengan gejala hematuria,
hipertensi, edema, oliguria, yang merupakan gejala khas
GNAPS.
Pemeriksaan laboratorium berupa ASTO () & C3 () dan
pemeriksaan lain yang menunjukkan terdapat eritrosit
cast, hematuria & proteinuria. Diagnosis pasti ditegakkan
bila biakan (+) untuk streptokokus hemolitikus grup A.
Pada GNAPS asimtomatik, diagnosis berdasarkan kelainan
sedimen urin (hematuria mikroskopis), proteinuria dan
terdapat epidemi / kontak dengan penderita GNAPS
Komplikasi
Acute Kidney Injury/AKI
Ensefalopati Hipertensi
Ganguan Sirkulasi
Anemia
Penatalaksanaan
Istirahat
Diet
Antibiotik
Bendungan sirkulasi
Atasi Hipertensi
Gangguan ginjal akut (GgGA)
TERIMA
KASIH