Anda di halaman 1dari 17

ANALISA KEBIJAKAN

PERMENKES RI NO 3 TAHUN
2016
TENTANG PELATIHAN DAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN ABORSI
ATAS INDIKASI KEDARURATAN MEDIS
DAN KEHAMILAN AKIBAT PERKOSAAN

Oleh: Septianingsih Mutiarawati


Program Pascasarjana MARS
2016-2017

LATAR BELAKANG
KT
D
ABORSI ?
SEKS PRANIKAH
KONTRASEPSI
GAGAL
PERKOSAAN
INDIKASI MEDIS

UNSAFE
ABORTION

UNSAFE
ABORTION

TERMINASI KEHAMILAN
MUDA

Dilakukan oleh tenaga non medis/medis


Kurangnya pengetahuan baik yang
melaksanakan atau pelaksana
Kurangnya fasilitas dan sarana
Status ILEGAL

Masalahnya ?
sebenarnya sudah ada UU tentang
perkosaan sebagai kejahatan
seksual yang pelakunya dihukum,
korbannya dapat pengobatan medis
dan psikososial. Tapi belum ada
aturan bagaimana kalau dia
hamil ?,

TUJUAN
?

MENGANALISA KEBIJAKAN
PERMENKES NO 3 TAHUN 2016
TENTANG PELATIHAN DAN
PENYELENGGARAAN
PELAYANAN ABORSI ATAS
TINDAK DARURAT MEDIS DAN
KEHAMILAN AKIBAT
PERKOSAAN

LANDASAN HUKUM

PP NOMOR 61 TAHUN 2014


TENTANG KESEHATAN
REPRODUKSI.
Perlunya menetapkan peraturan
menteri kesehatan tentang
pelatihan dan penyelenggaraan
pelayanan aborsi atas indikasi
kedaruratan medis dan kehamilan
akibat perkosaan

PENDAHULUAN
Bab 1
- Membahas tentang ketentuan umum
pelatihan penyeleggaran pely aborsi atas
indikasi medis dan kehamilan aibat
perkosaan
- Membahas akreditasi pelatihan yang
diberikan oleh pemerintah

Bab 2
Membahas penyelenggara pelatihan
Akreditasinya berupa:
Kurikulum , modul
Penyelenggara
Tenage pelatih
Peserta pelatihan
Tempat pelatihan

Bab 3
-membahas penyelenggaraan pelayanan
Dilakukan oleh dokter yang dipilih oleh
dinas kesehatan berdasarkan standard
profesi, pelayanan, dn prosedur
operasional
- inform consent dengan pasien

Fasilitas kesehatan

Puskesmas, klinik pratama, rumah sakit


yang memilii dokter obgyn yang telah
mengikuti pelatihan
Memiliki izin oprasional fasilitas pely
kesehatan yang masih berlaku
Ada tim kelayakan aborsi

Pelayanan aborsi hanya dpt dilakukan


setelah melalui konseling pratindakan
dan pascatindakan oleh dokter yng
berwenang dan kompeten
Dilakukan apabila ibu hamil memiliki
surat keterangan dari tim layak aborsi.

Bab 4

Pencatatan pelaporan dilaporkan


secara berkala paling sedikit 6 bulan

Bab 5
Pembinaan pengawasan
Diarahkan pada peningkatan mutu
pelatihan pelayanan aborsi

KELEBIHAN

Mencegah unsafe abortion yang


semakin meningkat
Banyaknya dokter yang kompeten krn
adanya pelatihan

KELEMAHAN

Masih banyak masyarakat yang tidak


tahu dan awam tentang adanya
pelatihan penyelenggaraan aborsi atas
indikasi medis dan kehamilan akibat
perkosaan

SARAN

Sebagai tenaga kesehatan, tidk hanya


dokter yang melakukan atau
mendapatan pelatihan aborsi,
harusnya melakukan sex education,
atau memberikan informasi tentang
pelayanan aborsi legal kepada
masyarakat

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai