Anda di halaman 1dari 49

PENGERTIAN, MANFAAT ,

PROSES dan PROSEDUR


AMDAL

11/25/16

PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN
Negara

Tahun

Dokumen

Amerika

1969

Environmental
Impact Assesment

1973

Environmental
Assesment
Review Process

1986

Analisis Mengenai
Dampak
Lingkungan

Kanada
Indonesia
11/25/16

Aspek Yang Dikaji


Amerika

Kanada

11/25/16

1969

Biofisik

1973

Biofisik, sosial, kesehatan,


sejarah, ekonomi, estetika,
psikologis

1973

Biofisik

1987

Biofisik, sosial, kesehatan,


sejarah, ekonomi, estetika,
psikologis

Amdal di Indonesia
PP Nomor 29 Tahun 1986, karena
terdapat hambatan birokratis dan
metodologis, diganti dengan :
PP Nomor 51 Tahun 1993. Dengan
terbitnya UU RI Nomor 23 tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan , maka
PP disempurnakan dengan :
PP Nomor 27 tahun 1999 (adanya
pelimpahan seluruh kewenangan
Penilaian Amdal ke Daerah)
11/25/16

Pengertian
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada lingkungan hidup uyang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Dalam pelaksanaannya, AMDAL merupakan proses
pengkajian terpadu yang mempertimbangkan
aspek ekologi, sosial ekonomi, dan sosial budaya
sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan.

11/25/16

Jenis Usaha dan/atau Kegiatan


pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
eksploitasi sumber daya alam baik yang
terbaharui maupun yang tak terbaharui;
proses dan kegiatan yang secara potensial
dapat menimbulkan pemborosan,
pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup, serta kemerosotan sumber daya alam
dalam pemanfaatannya;
proses dan kegiatan yang hasilnya dapat
mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
proses dan kegiatan yang hasilnya akan
mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumber daya alam dan/atau
perlindungan cagar budaya;

11/25/16

Jenis Usaha dan/atau Kegiatan


introduksi jenis tumbuh-tumbuhan,
jenis hewan, dan jasad renik;
pembuatan dan penggunaan bahan
hayati dan non-hayati;
penerapan teknologi yang diperkirakan
mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup;
kegiatann yang mempunyai resiko
tinggi, dan/atau mempengaruhi
pertahanan negara.
11/25/16

KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PENGENDALIAN
DAMPAK LINGKUNGAN
NOMOR : KEP-56 TAHUN 1994
TENTANG

11/25/16

PEDOMAN MENGENAI
UKURAN DAMPAK PENTING
1. Jumlah manusia yang akan terkena
dampak,
2. Luas wilayah persebaran dampak,
3. Lamanya dampak berlangsung,
4. Intensitas dampak,
5. Banyaknya komponen lingkungan
lainnya yang akan terkena dampak,
6. Sifat kumulatif dampak,
7. Berbalik atau tidak berbaliknya
dampak.

11/25/16

(1) Jumlah Manusia


yang Akan Terkena
Dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak

menjadi penting bila manusia di wilayah


studi ANDAL yang terkena dampak
lingkungan tetapi tidak menikmati
manfaat dari usaha atau kegiatan,

jumlahnya sama atau lebih


besar dari jumlah manusia yang
menikmati manfaat dari usaha atau
kegiatan di wilayah studi.

11/25/16

10

(2) Luas Wilayah


Persebaran Dampak
Suatu rencana usaha atau
kegiatan bersifat penting bila
mengakibatkan adanya wilayah
yang mengalami perubahan
mendasar dari segi intensitas
dampak, atau tidak berbaliknya
dampak, atau segi kumulatif
dampak.
11/25/16

11

(3) Lamanya Dampak


Berlangsung
Dikatakan penting bila rencana
usaha atau kegiatan mengakibatkan
timbulnya perubahan mendasar dari
segi intensitas dampak atau tidak
berbaliknya dampak, atau segi
kumulatif dampak yang berlangsung
hanya pada satu atau lebih tahapan
kegiatan.
11/25/16

12

(4) Intensitas Dampak


Perubahan lingkungan yang
timbul bersifat hebat, atau
drastis, berlangsung di area
yang relatif luas, dalam kurun
waktu yang relatif singkat.

11/25/16

13

Contoh : Intensitas
Dampak
Yang akan menyebabkan perubahan pada
sifat-sifat fisik dan atau hayati lingkungan
yang melampaui baku mutu lingkungan
menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
Yang akan mengakibatkan spesies-spesies
yang langka dan atau endemik, dan atau
dilindungi menurut peraturan perundangundangan yang berlaku terancam punah;
atau habitat alaminya mengalami kerusakan.
11/25/16

14

Contoh : Intensitas
Dampak
Yang akan menimbulkan kerusakan atau
gangguan terhadap kawasan lindung
(hutan lindung, cagar alam, taman
nasional, suaka margasatwa, dan
sebagainya) yang telah ditetapkan
menurut peraturan perundang-undangan;
Yang akan merusak atau memusnahkan
benda-benda dan bangunan peninggalan
sejarah, yang bernilai tinggi;
11/25/16

15

Contoh : Intensitas
Dampak
Yang akan mengakibatkan konflik atau
kontroversi dengan masyarakat,
pemerintah, daerah, atau pemerintah
pusat, dan atau menimbulkan konflik atau
kontroversi di kalangan masyarakat,
pemerintah daerah atau pemerintah pusat;
Yang akan mengubah atau memodifikasi
areal yang mempunyai nilai keindahan
alami yang tinggi;
11/25/16

16

(5) Banyaknya Komponen


Lingkungan Lain Yang
Terkena
Dampak
Rencana usaha atau kegiatan
menimbulkan dampak sekunder
dan dampak lanjutan lainnya yang
jumlah komponennya lebih atau
sama dengan komponen
lingkungan yang terkena dampak
primer.
11/25/16

17

(6) Berbalik atau Tidak


Berbaliknya Dampak
Perubahan yang akan dialami oleh
suatu komponen lingkungan tidak
dapat dipulihkan kembali walaupun
dengan intervensi manusia.

11/25/16

18

(7) Sifat Kumulatif


Dampak
Kumulatif mengandung pengertian bersifat
bertambah, bertumpuk, atau bertimbun.
Dampak suatu usaha atau kegiatan
dikatakan bersifat kumulatif bila pada
awalnya dampak tersebut tidak tampak
atau tidak dianggap penting, tetapi karena
aktivitas tersebut bekerja berulang kali
atau terus menerus, maka lama kelamaan
dampaknya bersifat kumulatif.

11/25/16

19

Contoh : Sifat Kumulatif


Dampak
Dampak lingkungan berlangsung berulang kali
dan terus menerus, sehingga pada kurun waktu
tertentu tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan
alam atau sosial yang menerimanya;
Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam
suatu ruang tertentu, sehingga tidak dapat
diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial
yang menerimanya;
Dampak lingkungan dari berbagai sumber
kegiatan menimbulkan efek yang saling
memperkuat (sinergetik).

11/25/16

20

Dasar Hukum
Pelaksanaan Amdal di
Indonesia

Undang-Undang Nomor 23 Tahun


1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
11/25/16

21

Tujuan dan Sasaran


AMDAL
Untuk menjamin agar suatu usaha dan/atau
kegiatan pembangunan dapat beroperasi
secara berkelanjutan tanpa merusak dan
mengorbankan lingkungan
Melalui pengkajian AMDAL, diharapkan
mampu secara optimal meminimalkan
kemungkinan dampak lingkungan hidup yang
negatif, serta dapat memanfaatkan dan
mengelola sumber daya alam secara efisien.
efisien
11/25/16

22

Manfaat bagi Pemerintah


Sebagai alat pengambil keputusan tentang
kelayakan lingkungan dari suatu rencana
usaha dan /atau kegiatan.
Merupakan bahan masukan dalam
perencanaan pembangunan wilayah.
Untuk menjaga agar potensi sumber daya
alam di sekitar lokasi proyek tidak rusak dan
menjaga kelestarian lingkungan hidup.

11/25/16

23

Manfaat bagi Masyarakat


Dapat mengetahui rencana pembangunan
di daerahnya sehingga dapat
mempersiapkan diri untuk berpartisipasi.
Mengetahui perubahan lingkungan yang
akan terjadi dan manfaat serta kerugian
akibat adanya suatu kegiatan.
Mengetahui hak dan kewajibannya di
dalam hubungan dengan usaha dan/atau
kegiatan di dalam menjaga dan mengelola
kualitas lingkungan.
11/25/16

24

Manfaat bagi
Pemrakarasa
Untuk mengetahui masalah-masalah
lingkungan yang akan dihadapi pada
masa yang akan datang.
Sebagai bahan untuk analisis
pengelolaan dan sasaran proyek.
Sebagai pedoman untuk
pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.
11/25/16

25

DOKUMEN AMDAL
Dokumen Kerangka Acuan Analisis
Dampak Lingkungan Hidup (KAANDAL)
Dokumen Analisis Dampak
Lingkungan Hidup (ANDAL)
Dokumen Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL)
Dokumen Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL)
11/25/16

26

DOKUMEN KERANGKA ACUAN (KA)


Dokumen yang memuat ruang

lingkup dan kedalaman


kajian analisis mengenai dampak
lingkungan hidup yang akan dilaksanakan
sesuai hasil proses pelingkupan.

11/25/16

27

DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN


HIDUP (A N DAL)
telaahan secara
cermat dan mendalam tentang
dampak besar dan penting suatu
Dokumen ini memuat

rencana usaha dan/atau kegiatan berdasarkan


arahan yang telah disepakati dalam dokumen KAANDAL.

11/25/16

28

Dokumen Rencana Pengelolaan


Lingkungan Hidup (RKL)
Dokumen ini memuat berbagai upaya

penanganan dampak besar dan


penting terhadap lingkungan hidup yang
ditimbulkan akibat rencana usaha dan/atau
kegiatan.

11/25/16

29

Dokumen Rencana Pemantauan


Lingkungan Hidup (RPL)
Dokumen ini memuat berbagai rencana

pemantauan terhadap berbagai


komponen lingkungan hidup yang
sumber dampaknya telah dikelola .

11/25/16

30

Dokumen KA-ANDAL, ANDAL,


RKL, dan RPL merupakan satu

rangkaian studi yang saling


terkait baik dalam proses
penyusunan maupun penilaian.

11/25/16

31

JENIS AMDAL

AMDAL Kegiatan Tunggal ;


Penyusunan studi AMDAL bagi satu jenis usaha dan/atau
kegiatan yang kewenangan pembinaannya dibawah satu
instansi yang membidangi jenis usaha dan/atau kegiatan
tersebut.

AMDAL Kegiatan Terpadu/Multisektor ;


Penyusunan studi AMDAL bagi usaha dan/atau kegiatan
terpadu baik dalam hal perencanaan, proses produksinya
maupun pengelolaannya da melibatkan lebih dari satu instansi
yang membidangi kegiatan tersebut serta berada dalam
kesatuan hamparan ekosistem.

AMDAL Kegiatan dalam Kawasan ;


Penyusunan studi AMDAL bagi usaha dan/atau kegiatan yang
berlokasi di dalam suatu kawasan yang telah ditetapkan atau
berada dalam kawasan/zona pengembangan wilayah sesuai
dengan tata ruang wilayah dan/atau kawasan yang telah
ditetapkan pada kesatuan hamparan ekosistem.

11/25/16

32

Pihak-pihak yang berkepentingan


dengan amdal
Pemerintah,
Kelompok Usaha,
Masyarakat.
kesemuanya terlibat dalam proses penilaian
dan pemrosesan dokumen AMDAL
11/25/16

33

Pihak-pihak yang berkepentingan


dengan amdal
Komisi Penilai AMDAL ; yaitu komisi yang
bertugas menilai dokumen AMDAL dengan
pengertian di tingkat pusat oleh Komisi Penilai
Pusat, dan di tingkat daerah oleh Komisi Penilai
Daerah. Unsur pemerintah yang berkepentingan
dan warga masyarakat yang terkena dampak
duduk sebagai anggota di dalam Komisi Penilai
ini.
11/25/16

34

UNSUR-UNSUR KOMISI PENILAI DAERAH


1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I,
2. Instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan Daerah
Tingkat I,
3. Instansi yang ditugasi bidang penanaman modal daerah,
4. Instansi yang ditugasi bidang pertanahan di daerah,
5. Instansi yang ditugasi bidang pertahanan keamanan daerah,
6. Instansi yang ditugasi bidang kesehatan Daerah Tingkat I,
7. Wakil instansi pusat dan/atau daerah yang membidangi usaha dan/atau
kegiatan yang bersangkutan,
8. Wakil instansi terkait di Propinsi Daerah Tingkat I,
9. Wakil Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II yang bersangkutan,
10. Pusat studi lingkungan hidup perguruan tinggi daerah yang
bersangkutan,
11. Ahli di bidang lingkungan hidup,
12. Ahli di bidang yang berkaitan,
13. Organisasi lingkungan hidup di daerah,
14. Wakil masyarakat yang terkena dampak, serta
15. Anggota lain yang dipandang perlu.

11/25/16

35

TIM TEKNIS
Para ahli dari :
instansi teknis yang membidangi
usaha dan/atau kegiatan yang
bersangkutan
instansi yang ditugasi mengendalikan
dampak lingkungan,
ahli lain dengan bidang ilmu yang
terkait.
11/25/16

36

Pihak-pihak yang berkepentingan


dengan amdal
Pemrakarsa ; yaitu orang atau badan
hukum yang bertanggungjawab atas suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dilaksanakan.

11/25/16

37

Pihak-pihak yang berkepentingan


dengan amdal
Warga masyarakat yang terkena dampak ;
yaitu seorang atau kelompok warga masyarakat
yang akibat akan dibangunnya suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan tersebut akan menjadi
kelompok yang diuntungkan (beneficiary groups),
dan kelompok yang dirugikan (at-risk groups).
Lingkup warga masyarakat yang terkena dampak
ini dibatasi pada masyarakat yang berada dalam
ruang dampak rencana usaha dan/atau kegiatan
tersebut.
11/25/16

38

Masyarakat yang
Berkepentingan
(Kep KaDal Nomor 8/2000)

Adalah masyarakat terkena dampak, dan masyarakat


pemerhati (masyarakat yang terpengaruh atas segala
bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan
alasan-alasan) antara lain sebagai berikut:
kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau
kegiatan,
faktor pengaruh ekonomi,
faktor pengaruh sosial budaya,
perhatian pada lingkungan hidup, dan/atau faktor
pengaruh nilai-nilai atau norma yang dipercaya.

11/25/16

39

Komponen lain yang terlibat


Pemberi Ijin ; yaitu instansi yang berwenang menerbitkaN
ijin melakukan usaha dan/atau kegiatan bagi suatu usaha
atau kegiatan atas dasar hasil studi AMDAL yang dilakukan.
Pakar Lingkungan dan Pakar Teknis ; yaitu seseorang
yang ahli di bidang lingkungan dan bidang ilmu tertentu.
Lembaga Pelatihan ; yaitu lembaga yang
menyelenggarakan kursus-kursus dan/atau pelatihanpelatihan yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan
hidup/AMDAL.
Konsultan ; orang atau badan hukum yang diberi
wewenang oleh pemrakarsa untuk menyusun studi AMDAL.

11/25/16

40

Prosedur AMDAL
Penapisan (screening) wajib
AMDAL.
Penyusunan dan penilaian KAANDAL.
Penyusunan dan penilaian ANDAL,
RKL, dan RPL.

11/25/16

41

LANGKAH PENAPISAN
Perhatikan daftar jenis usaha atau kegiatan wajib AMDAL dalam
Lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 17 Tahun 2001.
Dalam hal suatu rencana usaha atau kegiatan tidak termasuk dalam
daftar lampiran KEPMENLH Nomor 17 Tahun 2001, tetapi
masyarakat atau pemerintah daerah atau departemen sektor meragukan
statusnya karena potensi dampak yang akan mengajukan usulan secara
tertuilis kepada MENLH untuk dipertimbangkan penetapannya
sebagai usaha atau kegiatam wajib AMDAL.
Jika usaha atau kegiatn tidak termasuk dalam semua ketentuan di atas,
maka rencana usaha atau kegiatan tersebut tidak wajib AMDAL tetapi
diharuskan membuat Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) di bawah pengawasan instansi
teknis yang berwenang.

11/25/16

42

TAHAP PENILAIAN DOKUMEN


AMDAL

1. KA-ANDAL
2. ANDAL, RKL, dan RPL
sekaligus.

11/25/16

43

PROSES PENGAJUAN DOKUMEN


KA ANDAL UNTUK DINILAI
1. Periksa kelengkapan dokumen KA-ANDAL
sesuai Pedoman Penyusunan AMDAL.
2. Sampaikan 1 (satu) sampel dokumen KAANDAL ke sekretariat Komisi Penilaian
AMDAL yang telah ditentukan
3. Persiapkan dokumen sejumlah yang telah
ditetapkan
4. Memastikan waktu sidang penilaian oleh komisi
11/25/16

44

Prosedur Penerimaan Dokumen


(Kepmen 40 Tahun 2000 ps 10)
Kerangka acuan yang dinilai oleh :
Komisi penilai Propinsi, diajukan oleh pemrakarsa kepada
Gubernur melalui sekretariat komisi penilai Propinsi;
Komisi penilai Kabupaten/Kota, diajukan oleh pemrakarsa kepada
Bupati/Walikota melalui sekretariat komisi penilai
Kabupaten/Kota;
Dokumen kerangka acuan yang diajukan sekurang-kurangnya
berjumlah 35 (tiga puluh lima) eksemplar.
Sekretariat komisi penilai memberikan tanda bukti penerimaan
dokumen kepada pemrakarsa dengan menuliskan hari dan tanggal
penerimaan dokumen.

11/25/16

45

PROSES PENGAJUAN DOKUMEN


ANDAL, RKL DAN RPL
1. Periksa kelengkapan dokumen ANDAL,RKL,
dan RPL sesuai Pedoman Penyusunan AMDAL.
2. Sampaikan 1 (satu) sampel dokumen ke
sekretariat Komisi Penilaian AMDAL yang telah
ditentukan
3. Persiapkan dokumen sejumlah yang telah
ditetapkan
4. Memastikan waktu sidang Komisi Penilai atau
Tim Teknis.
11/25/16

46

Penilaian oleh Tim Teknis (Kepmen


40 Tahun 2000 ps 11)
Ketua komisi penilai meminta tim teknis untuk menilai
kerangka acuan.
Undangan dan dokumen diterima oleh seluruh peserta
rapat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum
hari dan tanggal penilaian.
Penilaian oleh tim teknis dilakukan dalam bentuk rapat dan
dipimpin oleh ketua tim teknis.
Semua saran, pendapat dan tanggapan anggota tim teknis
dicatat oleh petugas dari sekretariat komisi penilai.
Masukan dan pertimbangan teknis disampaikan pada rapat
komisi penilai
11/25/16

47

Penilaian secara teknis meliputi penilaian


terhadap:

Kesesuaian dengan pedoman umum dan/atau


pedoman teknis di bidang analisis mengenai dampak
lingkungan hidup;
Kesesuaian peraturan perundangan di bidang teknis
sektor bersangkutan;
Kesesuaian lokasi dengan tata ruang;
Ketepatan penerapan metoda penelitian/analisis;
Kesahihan data yang digunakan;
Kelayakan desain, teknologi dan proses produksi
yang digunakan;
Kelayakan ekologis.
11/25/16

48

Proses penilaian dokumen amdal

Proses penilaian dokumen KA-ANDAL dan ANDAL, RKL, RPL


secara formal dilakukan dalam sidang Komisi Penilai.

KA-ANDAL dianggap sah sebagai dasar penyusunan ANDAL,


RKL, dan RPL, bilamana telah dinilai oleh Komisi Penilai
AMDALdan mendapatkan Keputusan dari Pemerintah (Kepala
BAPEDAL atau Gubernur) dalam waktu selambat-lambatnya 75
hari kerja sejak diterimanya dokumen tersebut oleh Sekretariat
Komisi.

Bilamana pemerintah (Kepala BAPEDAL atau Gubernur) dalam


waktu 75 hari kerja tersebut tidak juga memberikan keputusan,
maka secara hukum KA-ANDAL tersebut sah sebagai dasar
penyusunan ANDAL.

11/25/16

49

Anda mungkin juga menyukai