Anda di halaman 1dari 32

Outline

A journey through the times


1000-1500 RENAISSANCE
1600-1700 THE EMERGENCE OF MODERN SCIENCE
1700-1900 FRENCH SENSASITIONALISM &
POSITIVISM
1700-1800 BRITISH MENTAL PASSVITY
GERMAN MENTAL ACTIVITY
Zeitgeist, Antecedent

THE RENAISSANCE
ZEITGEIST:
kontrol gereja menghambat perkembangan intelektual (moral tyranny)

Universities
Bahasa latin (bahasa internasional kala itu) mulai tidak digunakan
berkembang penggunaan bahasa lokal
Muncul banyak universitas: University of Paris (1160, France), Univ.
of Lisbon (1290, Portugal), Oxford (1190, Britain)

ANTECEDENT:
Greek, Roman philosophies

Characteristics of RENAISSANCE

Humanism
Art
Science
Religion
Self awareness

RENAISSANCE
HUMANISM
Individualism optimism
great concern with human potential and achievement
Belief in individual power to make a positive difference

Personal religion
Resistance to church overpower to be more
personal, less formal & ritualistic

Intense interest in the past


Ancient Greek & Roman philosophies

LATAR BELAKANG
Kepausan sebagai sumber otoritas meliputi setiap aspek (agama,
politik dan kehidupan budaya) atau terjadi hirarki feodalitas yang
berlandaskan Theokrasi.
Aktivitas belajar terpusat di gereja
Gereja terbukti tdk cukup menampung keinginan pengembangan
ilmu
Muncul komunitas-komunitas ilmuwan yang membentuk gerakan
yang pada akhirnya menimbulkan spirit ilmu pengetahuan dan
penalaran
Tokoh:
Pierre Abelard (1079-1142)
Roger Bacon (1214-1292)
Albertus Magnus (1193-1280)

Mengembangkan kembali
pemikiran Aristotelian
ROGER BACON
In contrast with Aristoteles (logical reasoning sebagai metode utama)
Observasi empiris yang disengaja akan lebih bermakna
memunculkan pengetahuan
ALBERTUS MAGNUS
Manusia selalu dalam usaha pemenuhan pengetahuan intelektual
dan keTuhanan
Mengajukan pemikiran yang dinamis dan inovative karena
menjelaskan kemampuan rasional manusia dapat membawa manusia
menuju keselamatan (faith)

INTI: - pemikiran rasional untuk mencapai pengetahuan manusia


- menjadi dasar Scholastic

SCHOLASTICSM
Christian philosophy based on essential teaching of Aristoteles
Peter Lombard (murid Abelard)
Merekonsiliasi ajaran alkitab dengan pemikiran awam
Mind (human reasoning) dan iman (faith) adalah alat
mencari kebenaran
Menaruh iman (faith) sebagai dasar pencarian ilmu
pengetahuan (knowledge) teologi kristen klasik
namun pada penerjemahannya imanlah yang dominan
menentukan kebenaran

Thomas Aquinas (1225-1274)


Menulis buku Summa Theologica
Kebenaran hakiki ada pada Tuhan
Menggunakan logika tanya-jawab untuk sampai pada esensi
kebenaran Tuhan

Mengambil prinsip metafisik Aristoteles tentang matter dan


form dan menggambarkan hubungan yang dinamis antara
jiwa dan badan
Esensi manusia bersifat universal yang terbangun dari dunia fisik
(badan) dan jiwa
Jiwa bersifat immortal dan mempunyai fungsi pokok intelektual
dan kehendak

Manusia didefinisikan dalam terminologi esensi dan


eksistensi (Lihat diagram) Esensi dan eksistensi berinteraksi
secara dinamis
humanity

Primary Matter
Diagram konsep Aquinas hub dualistik
jiwa-badan
(Energizing
Material)
Nature or essence =
Potensial of actualization

Human
Person

intelek
Substansial form
(autonomous soul)
Existence = principle of
actualization

will

Aquinas: Manusia merupakan entitas dinamis,


secara internal dimotivasi oleh jiwa. Jiwa manusia
mempunyai 5 kekuatan :
1.
2.
3.
4.
5.

Vegetatif : fungsi pertumbuhan fisik dan reproduksi


(dorongan mencari makan)
Sensitif : kemampuan jiwa untuk menerima sesuatu
dari sekelilingnya melalui panca indra
Appetitif : keinginan dan tujuan organisme serta
kemampuan berkehendak
Lokomotif : kapasitas untuk bergerak mencapai tujuan
atau menghindari obyek yang tidak diinginkan
Intelektual : kekuatan berpikir atau kognisi

RENNAISSANCE DI ITALIA
Akhir abad 14 -16
Budaya Eropa dicirikan dgn humanisme
art, literature dan music
Ditandai dengan perubahan dari dominansi
tema-tema Kristen tradisional dan pemujaan
atas humanity
Bersamaan dengan scholaticsm, perubahan
politis, secara khusus Renaissance secara
radikal merubah masyarakat Eropa
Reformasi Gereja

Jatuhnya Otoritas Kepausan


Dua kekuatan yang meruntuhkan kekuatan gereja dan
mempertanyakan otoritas kepausan

1. Scholaticsm
2. Kekuatan yang menggerogoti otoritas
kepausan (bersifat politis)

REFORMASI GEREJA
Tokoh: Erasmus (1469-1536); Martin Luther (1483-1546);
John Calvin (1509-1564); Ulrich Zwingli (1484-1531)

Penyebab REFORMASI GEREJA


1. Intrinsik

Politik (national states; Jerman, Inggris)


Iklim intelektual (Scholaticsm)
Budaya (humanism)

2. Ekstrinsik : Ilmu Pengetahuan


- Revolusi teori Heliosentris oleh Nicholaus Copernicus

antithesis dari teori Geosentris oleh Ptolemaic


- telah didukung dalam pandangan Gereja, manusia adalah ciptaan
Tuhan yang spesial
Manusia hanyalah bagian dari planet bumi, bagian kecil dari
universe (jagad raya)
Revolusi pemikiran mengenai hubungan manusia dan Tuhan

THE EMERGENCE OF
MODERN SCIENCES
ZEITGEIST:
1. Teori Heliosentris memunculkan pertanyaan mengenai
ketaatan pada gereja
2. Lahir dan berkembangnya konsepsi pengetahuan baru
(modern sciences)
ANTECEDENT:
1. Copernican
2. Anti-aristotelian philosophy
3. Scholasticsm

PERKEMBANGAN PENDEKATAN ILMIAH


FRANCIS BACON (1561-1626)
Menggunakan pendekatan ilmiah dengan menekankan
pada metode observasi
Metode ilmiah bersifat induktif
Ilmuwan harus skeptis dan tidak menerima formula
yang tidak dapat diuji melalui observasi
Mengemukakan tentang EMPIRISME sebagai dasar
pengetahuan (adanya pengalaman pada events tertentu
melalui kemampuan mengamatinya menggunakan
proses sensori/indrawi)

GALILEO GALILEI (1564-1642)


1.Science/ilmiah lewat pengukuran
- observasi yang akurat
2. setuju dengan Copernican
- turut memberi bukti akurat heliosentris
3. Interpretasinya tentang aktivitas
manusia :
a. Subyek dari mechanical law
b. Adanya mathematical relationship dalam jagad raya,
c. Kekuatan lingkungan sbg sumber aktivitas manusia
4. Membedakan antara
- kualitas primer (unchangeable - kuantitatif)
- kualitas sekunder (fluktuatif, dikenali melalui indra)

Perkembangan lain.

Johann Kepler: Orbit bumi elips, akomodasi binocular visual


Isaac Newton: Prinsip Gravitasi
William Gilbert: Magnetic Compass
Robert Boyle: tekanan gas berkaitan dengan volume
Anton Van Leeuwenhoek: Mikroskop
Bologna Marcello Malppighi: menamakan arteri dan vena
Blaise Pascal: Barometer

PERKEMBANGAN PENDEKATAN FILSAFAT


BARUCH SPINOZA (1632-1677)
Jiwa dan badan merupakan manifestasi kesatuan yang
serupa pada manusia (monism) hasil dari kapasitas
penalaran manusia yang unik
Pandangannya mempengaruhi intelektual Jerman
dalam mengembangkan model psikologi

RENE DESCARTES (1596-1650)


Prinsip pertama kehidupan adalah kesadaran diri atas ide, apa
yang dikenali indvidu adalah proses dari refleksi diri
Dualisme interaksi jiwa dan tubuh membedakan psikologi (mind)
dari fisiologi (bodily)
Jiwa (spiritual, entitas imaterial)
Badan (entitas fisik yang merespon sekeliling melalui mekanisme
fisiologi)

Hubungan jiwa-badan sesungguhnya merupakan interaksi


psikofisik Cogito ergo sum (I think therefore I am)
Pemikirannya dikembangkan dalam tradisi filosofi Perancis dan
Inggris

THE FRENCH SENSATIONALISM


& POSITIVISM
Zeitgeist
Political and cultural control dibawah monarki Louis XV
Pencerahan intelektual: literacy, philosophy, scientific
education is the society responsibility
Abad 16-18 di Perancis ditandai dengan menanjaknya
kekuatan politik,kesusastraan dan ilmu pengetahuan

Antecedent
Descartes mind and body dualism

Latar belakang
Dualisme tubuh dan mind Descartes direduksi
menjadi Materialisme
Mekanistik proses sensori
Input proses output
Digunakan untuk penjelasan aktivitas fisiologis
manusia

Ilmu Pengetahuan Alam berkembang :


Louis Lagrance: analisis mekanis
Pierre Simon Laplace: observasi astronomi
Antoine Lavoisier: dasar-dasar kimia modern
INTI: - perkembangan dasar-dasar ilmu alam modern

Filsafat berkembang :

Proses mental adalah


mekanisme sensasi
rumusan mekanis
fisiologis sensasi

Etienne Bonnot Condillac (1715-1780)


Charles Bonnet (1720-1793)
Julien Offroy Le Mettrie (1709-1751)
Tidak ekstrim: peran
Pierre Cabanis (1757-1808)
mediasi central ego dlm
proses sensasi namun
Claude Adrien Helvetius (1715-1771)
tetap berkutat pada
INTI: - mekanisme fisiologi dari sensasi sensory fisiologi
- reinterpretasi pemikiran Descartes
- mereduksi psikologi ke dalam sensasi

AUGUST COMTE (1798-1857)


menyetujui sensasionalisme: EMPIRISTIK
menekankan pengetahuan diperoleh melalui sensasi
aktivitas manusia dipelajari melalui fisiologi
Studi perilaku individu dalam kelompok adalah
wewenang SOSIOLOGI

THE BRITISH PASSIVITY


Zeitgeist
Political and economical progress:
kebebasan press, revolusi Amerika

Perkembangan ilmu dan intelektual Inggris-Amerika:


James Watt (mesin uap), Benjamin Franklin (listrik), Erasmus
Darwin (biology), Edmund Halley (Astronomi), William Hunter
(anatomi)

Antecedent
Empiricism pengalaman adalah sumber pengetahuan

Latar belakang
Mempertahankan ide mengenai mind,
Namun turut menekankan peran input lingkungan
untuk menjelaskan bagaimana isi mind terbentuk

Riset era ini sebagian besar mengenai relasi


input sensoris dengan aktivitas mental
Mekanisme proses pemerolehan pengetahuan melalui
asosiasi

The early empiricist


Thomas Hobbes (1588-1679)
Universe adalah mesin materi lingkungan yang
bergerak
Gerakan obyek fisik di lingkungan akan
membangkitkan sensasi
Konsep: memori, asosiasi mekanis

JOHN LOCKE (1632-1704)


Tabula Rasa: There is nothing in mind that was not first in sense
Rational empiricism determinisme lingkungan
Menolak pengetahuan berasal dari innate atau dari sifat keTuhan-an
Membedakan antara sensasi dan persepsi
Sensasi sifatnya fisik
Persepsi adalah refleksi dari sensasi
Unit penyusun mind, adalah ide, yang muncul dari sensasi lewat
proses refleksi

Sifat obyek:
Primer: kualitas fisik, ex: panjang, volume
Sekunder: atribusi yang dilekatkan pada obyek, ex: warna, harum

Dalam hal ini, walau mengakui mind, tapi sifat mind pasif,
karena:
isi mind terpengaruh atas sensori lingkungan
sifat mind hanya reaktif atas sensasi lingkungan

SCOTTISH COMMONSENSE
THOMAS REID & THOMAS BROWN
- Prinsip akal sehat yang digunakan sehari-hari
- Common sense adalah bagian dari konstitusi manusia
- Membantu empirisme inggris menjadi lebih fleksibel
terhadap kajiannya (terlalu skeptis Hume)

LATER EMPIRICIST
JOHN STUART MILL
Scientific induction method
Proses mental dan proses fisiologis adalah dimensi
penting dan saling komplementer dalam psikologi

THE GERMAN ACTIVITY


Zeitgeist
Sebelumnya political dan religious confusion, ex:
perang 30 tahun (1618-1648)
Muncul Frederick the great (1740-1786)
berkembang pendidikan, art, dan politik yang efisian
dan bersih

Antecedent
Spinoza aktivitas mental

Latar belakang
Dipengaruhi oleh Spinoza
Menekankan pada kualitas dinamis mental yang dapat
melampaui stimulus ekternal maupun mekanisme sensoris

Kemajuan psikologi di Jerman berfokus pada aktivitas


mental, membuang determinasi lingkungan dalam tradisi
empirisme Inggris
Prinsip MONADOLOGI: pandangan pandangan yang
dinamis tentang harmoni antara proses fisik dan psikis
yang mandiri
Fisiologi dan psikologi dipandang sebagai aspek yang integratif
pada aktivitas manusia.

Enjoy your
reading !

Anda mungkin juga menyukai