Anda di halaman 1dari 30

Persalinan Letak

Lintang

PEMBIMBING
dr. Muslich PA, Sp. OG
Disusun Oleh
Bachri Hidayat 111001042

DEPARTEMEN ILMU KEBIDANAN DAN


PENYAKIT KANDUNGAN RSU HAJI
MEDAN
2016

Pendahuluan
Letak lintang 1 dari 322 kelahiran
tunggal (0,3 %).
Insidens wanita dengan paritas tinggi
mempunyai kemungkinan 10 kali lebih
besar dari nullipara.

Definisi
Letak lintang sumbu panjang janin tegak
lurus dengan sumbu panjang tubuh ibu
(janin melintang di dalam uterus), kepala
terletak di salah satu fossa iliaka dan
bokong pada fossa iliaka yang lain.

Pembagian Letak Lintang


A. Menurut letak kepala terbagi atas:
Lli I : kepala di kiri
Lli II : kepala di kanan

B. Menurut posisi punggung terbagi


atas:

dorso
dorso
dorso
dorso

anterior (di depan)


posterior (di belakang)
superior (di atas)
inferior (di bawah)
4

Etiologi
Dinding abdomen teregang secara
berlebihan.
Janin prematur.
Adanya plasenta atau tumor di jalan lahir.
Hidramnion dan gemelli.
Panggul sempit.
Uterus abnormal.

Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik

Inspeksi : uterus melebar, fundus uteri


membentang sedikit di atas umbilikus
(TFU umur kehamilan)
Palpasi : fundus uteri kosong, aksila
menutup ke kiri kepala di kiri dan
sebaliknya, DJJ umbilikus

2. Pemeriksaan dalam

Awal persalinan :
bagian dada bayi teraba rasa bergerigi
dari tulang rusuk
Dilatasi bertambah: skapula dan klavikula
dapat dibedakan
Punggung teraba dataran keras yang
membentang
Kadang2 tali pusat dapat teraba

Lanjut persalinan :
bahu terjepit di rongga panggul
salah satu tangan atau lengan prolaps ke
vagina melewati vulva

Penanganan
Letak Lintang dalam
Persalinan
Belum
Kasep

Kasep

Selaput Ketuban
(+)

Selaput Ketuban
(-)

Pembuka
an

Bedah
Caesar

< 4 cm
VL

Janin Mati

Janin
Hidup

Embriotom
i

Bedah
caesar

> 4cm
Janin
Mati
Tunggu
Lengkap

Janin
Hidup

Primi

Multi

Embriotomi

Riwayat
Obstetri
Baik

Jelek

Tunggu
Lengkap
VE

Bedah Caesar

Janin kecil (< 800 gr) dan panggul


sangat lebar PSP
bayi dapat dikeluarkan dalam keadaan
terlipat (conduplicatio corpora)

10

atau lahir dengan envolusio spontanea


(2 variasi)

Cara Denman

Cara Douglas

11

Prognosis
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian
janin pada letak lintang:
lintang kasep
ruptur uteri
tali pusat menumbung, trauma
versi ekstraksi

Angka kematian ibu berkisar antara 0-2% (RS


Hasan Sadikin Bandung,1996), angka kematian
janin di Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi
Medan 23,3% , RS Hasan Sadikin Bandung
18,3%.
12

ANAMNESA PRIBADI

Nama
: Ny. R
Umur
: 29 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Mandailing
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Jl. Karya Sehati Gg.
Sepakat Tanggal Masuk
: 25 April 2016
Pukul
: 19.30 WIB
13

Anamnesa Umum
Keluhan utama: Mules sesekali
Telaah: Hal ini dialami pasien sejak tanggal 25
april 2016 pukul 09.00 WIB dan tidak
teratur. Riwayat keluar lendir darah dari
kemaluan (-). Riwayat keluar air-air dari
kemaluan (-). BAK (+) Normal, BAB (+)
normal.
RPT : (-)
RO
: Prev Sc 1x
14

HPHT : 20 Juli 2015


TTP
: 27 April 2016
G2P1A0
Periksa kehamilan pada dokter
-Trimester I : 2x
-Trimester II : 1x
-Trimester III : 2x

Riw. Persalinan/kehamilan:
-Perempuan, aterm, SC a/I CPD, RS, dr. Sp.OG,
3400 gr, 4 tahun, sehat.
-Hamil ini.

15

Pemeriksaan Umum
Sens : CM
TD
: 130/80
mmHg
HR
: 88 x/menit
RR
: 22 x/menit
Temp : 36,5C
TB
: 155 cm
BB
: 65 kg

Anemia: (-)
Ikterus : (-)
Sianosis : (-)
Dispnoe : (-)
Oedema : (-)
Cor
: DBN
Pulmo : DBN
16

Status Obstetrik

Abdomen
: Membesar asimetris
TFU
: pusat-px
Tegang
:
Bagian terbawah
:
Turunnya bag. terbawah : (-)
Gerak
: (+)
DJJ
: 148 x/menit, reguler, sekitar
umbilikus
EBW
: Menurut palpasi : 3400 g - 3600 g
Menurut formula Johnson : His
: (-)
17

C. PEMERIKSAAN
DALAM

Tanggal
: 25-04-2016
Jam
: 19.45 wib
Dokter/Bidan : PPDS
Indikasi
: Menilai
Pembukaan
cervix
Pembukaan : (-)
Cervix : Tertutup
Effacement : (-)
Selaput Ketuban: (-)
Bagian Terbawah: (-)
Turunnya : (-)
Posisinya : Lintang

Promontorium: Tidak teraba


Lin.inominata: Teraba 2/3
anterior
Sacrum
: Cekung
S.Ischiadica : Tidak
Menonjol
Arcus Pubis : Tumpul
Cocccigeus
: Mobile
Vagina : DBN
Vulva
: DBN
Sarung Tangan: Lendir darah
(-), air ketuban (-)

Hasil laboratorium tanggal 25-04-2016


Hematologi
Darah rutin
Nilai
Nilai Rujukan satuan
Hemoglobin
10,9
12 16
g/dl
Hitung eritrosit
3,8
3,9 - 5,6
10*5/l
Hitung leukosit
10.430
4,000- 11,000
/l
Hematokrit
32,7
36-47
%
Hitung trombosit
285,000
150,000-450,000
/l
Index eritrosit
MCV
91,5
80 96 fL
MCH
33,1
27 31 pg
MCHC
36,3
30 34 %
Hitung jenis leukosit
Eosinofil
2
13
%
Basofil
0
01
%
N.Stab
0
2 6 %
N. Seg
65
5375 %
Limfosit
28
2045 %
Monosit
5
48 %
Kimia Klinik
KGDs
110 mg/dL
< 140 mg/dL

USG TAS tanggal


25/04/2016
Janin tunggal, letak lintang
Fetal Movement (+), Fetal Heart Rate (+)
152x/i
- BPD : 93,8 mm
- FL : 71 mm
- AC : 339 mm
- Plasenta corpus anterior
- AFI : 6 cm
Kesan: IUP (39 - 40 minggu) + L. Lintang + AH
20

Diagnosa Sementara
Prev. Sc 1x a/i CPD + SG + KDR (39 minggu)
+ Letak Lintang + AH + B.Inpartu
Lapor Supervisor dr. Ahmad Khuwailid,
Sp.OG
Terapi
- Diet MB
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam IV

Rencana
- SC elektif tanggal 26 April 2012
- Konsul bagian Anestesi
- Konsul bagian Anak

21

Laporan Sectio Caesaria


(26-04-2016)/11.00 WIB

Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter


terpasang dengan baik.
Dilakukan tindakan aseptik dengan larutan betadin dan alkohol
70% pada dinding abdomen lalu ditutup dengan duck steril
kecuali lapangan operasi.
Dibawah spinal anastesi dilakukan insisi pfannenstiel mulai dari
kutis, subkutis, hingga tampak fascia.
Dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia
digunting kekanan dan kekiri, otot dikuakkan secara tumpul.
Peritonium dijepit dengan klem, diangkat lalu digunting keatas
dan kebawah kemudian dipasang hack blast.
Tampak uterus gravidarum, identifikasi SBR dan lig. Rotundum.
Lalu plica vesicouterina digunting kekiri dan kekanan dan
disisihkan kebawah arah blast secukupnya.
Selanjutnya dinding uterus di insisi secara konkaf sampai
menembus subendometrium. Kemudian endometrium ditembus
secara tumpul dan diperlebar sesuai arah sayatan.
22
Dengan traksi pada kaki posterior sampai kedua kaki lahir,

Tali pusat diklem pada 2 tempat dan digunting diantaranya.


Plasenta dilahirkan dengan traksi pada tali pusat dan penekanan pada
fundus, kesan lengkap.
Kedua sudut kiri dan kanan tepi luka insisi dijepit dengan oval klem
Kavum uteri dibersihkan dari sisa sisa selaput ketuban dengan kassa
steril terbuka sampai tidak ada sisa selaput atau plasenta yang
tertinggal. Kesan : bersih.
Dilakukan penjahitan hemostasis figure of eight pada kedua ujung
robekan uterus dengan chromic catgut no.2.0,dinding uterus dijahit lapis
demi lapis jelujur terkunci overhecting. Evaluasi tidak ada perdarahan.
Reperitonealisasi dengan plain catgut no.1.0
Klem peritonium dipasang, lalu kavum abdomen dibersihkan dari bekuan
darah dan cairan ketuban. Kesan : bersih
Evaluasi tuba dan ovarium kanan kiri. kesan : normal.
Lalu peritoneum dijahit dengan plain catgut no.00. kemudian dilakukan
jahitan aproksimal otot dinding abdomen dengan plain cat gut no.00
secara simple / continous
Kedua ujung fascia dijepit dengan kocher, lalu dijahit secara jelujur
dengan vycril no.2/0.
Subkutis dijahit secara simple sutura dengan plain cat gut no.00
Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vycril 2/0.
23
Luka operasi ditutup dengan kasa steril + betadin solusio.

Terapi Post Operasi


IVFD RL + Oksitosin 10-5-5 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam IV
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam
Anjuran:
Awasi vital sign, kontraksi, tanda-tanda
perdarahan
Cek darah rutin 2 jam post SC

24

Kala IV
Jam

13.00

13.30

14.00

14.30

TD

130/90

130/80

120/80

120/70

mmHg

mmHg

mmHg

mmHg

Pols

88 x/menit

88 x/menit

80 x/menit

80 x/menit

Pernafasan

24 x/menit

22 x/menit

20 x/menit

20 x/menit

Kontraksi

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Oxitocin 10

uterus
Perdarahan
Terapi

U/I
25

Hasil laboratorium 2 jam post operasi


Darah rutin:
Hb
: 10,6 gr/dl
Leukosit : 12.800 /mm3
Ht
: 33,9 %
PLT
: 316.000 /mm3

26

Follow up
Hari ke
Tanggal
KU

NH 1

NH 2

NH 3

NH 4

26 April 2016 27 April 2016 28 April 2016 29 April 2016


Nyeri luka

Nyeri luka

Nyeri luka

Nyeri luka

operasi

operasi

operasi

operasi

Sensorium

CM

CM

CM

CM

TD

130 / 80

130 / 80

120 / 80

120 / 70

mmHg

mmHg

mmHg

mmHg

Frek Nadi

84 x / menit

88 x / menit

76 x / menit

80 x / menit

Frek Nafas

24 x / menit

22 x / menit

20 x / menit

20 x / menit

Temp.

37,5 C

36,7 C

37,3 C

36,5 C

Abdomen

Soepel,

Soepel,

Soepel,

Soepel,

peristaltik(+)

peristaltik(+)

peristaltik(+)

peristaltik(+)

Belum ada

Sedikit

Sedikit

Banyak

ASI

27

Follow up
Hari ke

NH 1

NH 2

NH 3

NH 4

TFU

1 jari di

2 jari di

3 jari di

3 jari di

bawah pusat

bawah pusat

bawah pusat

bawah pusat

Kontraksi

Baik

Baik

Baik

Baik

P/V

Lochia rubra

Lochia rubra

Lochia rubra

Lochia

(+)

(+)

(+)

sanguelenta

- / kateter

+/+

+/+

+/+

BAB/BAK

terpasang(+)
Diagnosa

Post Sectio Caesaria a/i Letak Lintang

28

Follow up
Hari ke
Terapi

NH 1
- IVFD RL +
Oksitosin 105-5 20
gtt/menit
- Inj.

NH 2
- IVFD RL 20
gtt/menit
- Inj.

- Ketorolac
30mg/8jam
- Inj. Ranitidin

- Cefadroxyl
tab 2x500 mg
- As.

Ceftriaxone 1

Mefenamat

gr/IV/12 jam

tab 3x500mg

Ceftriaxone 1 - As.
gr/IV/12 jam

NH 3

Mefenamat
tab 3x500mg

- Grahabion
1x1

NH 4
- Cefadroxyl
tab 2x500
mg
- As.
Mefenamat
tab 3x500mg
- Grahabion
1x1

- Grahabion
1x1

50mg/12jam

29

TERIMA KASIH

30

Anda mungkin juga menyukai