PENGANGGARAN SEKTOR
PUBLIK SERTA SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN
PENGANGGARAN DI
PEMERINTAH INDONESIA
OLEH :
M. FADLY SYAHPUTRA
FADHIL ARDY
r
a
g
Ang
an i
a
g
a
seb t
Ala c
en
r
e
P
n
a
a
Anggar
an
Fungsi Anggaran
Sektor Publik
Angga
ran
sebaga
t
a
l
A
i
an
Kebija
sebaga
Anggar
kan
i Alat
an
Politik
Fiskal
sebagai
Alat
Anggara
n
sebagai ala
t
Koordinasi
dan
Komunikas
i
Anggara
n
sebagai Al
at
Penilaian
Kinerja
Anggara
n
sebagai Al
at
Motivasi
Angga
TUJUAN
ANGGARAN
SEKTOR
PUBLIK
untuk
meningkatkan
pelayanan
publik dan
kesejahteraan
masyarakat.
Perencanaan
KARAKTERISTIK
ANGGARAN SEKTOR
PUBLIK
Anggaran dinyatakan dalam
satuan keuangan
Anggaran umumnya mencakup
jangkauan tertentu, jangka
pendek, dan menengah atau
panjang.
Anggaran berisi komitmen
atau kesanggupan manajemen
untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.
Usulan anggaran ditelaah dan
disetujui oleh pihak berwenang
yang lebih tinggi dari penyusun
anggaran
Sekali disusun, anggaran hanya
dapat diubah dalam kondisi
tertentu.
PENDEKATAN PENGANGGARAN
PADA SEKTOR PUBLIK
Pada dasarnya terdapat dua jenis
pendekatan dalam perencanaan
dan penyusunan anggaran sektor
publik, yaitu :
Pendekatan Tradisional
Pendekatan
New
Public
Management
PENDEKATAN TRADISIONAL
Anggaran
tradisional
merupakan
pendekatan yang banyak di gunakan
di Negara berkembang adapun ciricirinya sbgai berikut :
Cara
penyusan
anggaran
berdasarkan
pendekatan
incrementalism
Struktur dan susunan anggaran
yang bersifat line-item
Cenderung sentralisis
Bersifat spesifikasi
PERKEMBANGAN TEORI
PENGANGGARAN
SEKTOR PUBLIK
PENGANGGARAN DI
ERA PRAREFORMASI
Aturan perundang-undangan yang berlaku pada
periode ini adalah sebagai berikut ( halim, 2008;2):
PP N0 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan,
Pertanggung
Jawaban
dan
Pengawasan
Keuangan Daerah.
PP No 6 Tahun 1975 tentang Penyusunan APBD,
Pelaksanaan Tatausaha Keuangan Daerah, dan
Penyusunan Perhitungan APBD.
Kemendagri No 900-099 Tahun 1980 tentang
Manual Administasi Keuangan Daerah atau
(MAKUDA)
PENGANGGARAN DI ERA
PASCA REFORMASI
Pada periode ini merupakan masa
reformasi dengan ditandai jatuhnya
rezim orde baru yang telah berkuasa
selama 32 tahun. Reformasi pada sistem
pemerintahan terjadi dengan adanya
perubahan
dari
pemerintah
yang
sentralistik ke desentralisasi. Sistem
desentralisasi
melahirkan
otonomi
daerah.
PENGANGGARAN DI ERA
PASCA REFORMASI
LANJUTAN
PENGANGGARAN DI ERA
PASCA REFORMASI
LANJUTAN
Beberapa perubahan mendasar yang terjadi pada
periode ini adalah sebagai berikut.
Dikenalkan kembali bendahara penerimaan dan
bendahara pengeluaran.
Pengelompokan belanja diganti menjadi belanja
langsung dan belanja tidak langsung.
Diterapkannya konsep multi terms expenditure
fremework (MTEF).
Perlunya
penyusunan
sistem
akuntansi
keuangan daerah.
pengelolaan keuangan daerah bergeser dari
AGENDA DI MASA
MENDATANG
Pengembangan
konsep
dan
praktik
penganggaran terjadi sebagai upaya untuk
memenuhi
amanat
aturan perundangundangan,
atau
konsekuensi
dari
diterapkannya praktik pengolaan keuangan
daerah lainnya, seperti amanat untuk
melaksanakan akuntansi pemerintahan yang
berbasis akrual, sebagaimana diamanatkan
oleh UU Nomor 17 tahun 2003 pasal 36,
yang
mempersyaratkan
diterapkannya
penganggaran yang berbasis akrual. Atau