Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS EFISIENSI TATANIAGA DAN KETERPADUAN PASAR

SAYURAN ORGANIK DI KOTA MEDAN


Studi Kasus : Kota Medan
SKRIPSI

FAIZ AHMAD S
120304046
AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

L ATAR B E LAK AN G
Berbagai kendala yang dihadapi dalam budidaya sayuran organik khususnya
dalam pemasaran organik antara lain :
(1) Belum ada insentif harga yang memadaiuntuk produsen produk pertanian
organik,
(2) Perlu investasi mahal pada awal pengembangan karena harus memilih lahan
yang benar-benar steril dari bahan agrokimia,
(3) Pangsa pasar yang terbatas

I D E N T I FI K AS I M AS ALAH
1. Bagaimana rantai pemasaran sayuran organik di Kota Medan?
2. Bagaimana tingkat marjin tataniaga,farmershare dan efisiensi pemasaran
sayuran organik di Kota Medan?
3. Bagaimana struktur pasar dan keterpaduan pasar sayuran organik di Kota
Medan?

T U J U AN P E N U LI S AN
1 .Untuk menganalisis rantai pemasaran sayuran organik di Kota Medan
2. Untuk menganalisis marjin tataniaga, farmershare tingkat efisiensi tataniaga sayuran
organik di Kota Medan
3. Untuk menganalisis struktur pasar dan keterpaduan pasar sayuran organik di Kota
Medan

TINJAUAN PUSTAKA
Bayam

Seledri

Curah Hujan > 1.500 mm/thn;


Ketinggian tempat 2000 m dpl

Dataran tinggi (10001200 m dpl) ; pH 5,5-6,5

Kangkung
Iklim panas dan dingin ; Curah
hujan 500-5000 mm/thn.

LANDASAN TEORI
Tataniaga Pertanian
Kottler (2009) , Tataniaga sebagai suatu aktivitas bisnis yang didalamnya terdapat aliran
barang dan jasa dari titik produksi sampai ke titik konsumen

Saluran dan Lembaga Tataniaga


Lembaga Pemasaran : Pedagang Perantara (Pedagang Pengumpul, Pedagang Grosir,
Pedagang Pengecer) ; Agen Perantara (Broker, Komisioner); Spekulator; Pengolah dan
Pabrik; Organisasi Pendukung.
Fungsi Tataniaga : 1.Fungsi Pertukaran (Pembelian dan Penjualan); 2.Fungsi Fisik
( Penyimpanan, Pengangkutan, Pengolahan); 3.Fungsi Fasilitas (Standarisasi, Pembiayaan,
Penanggungan Risiko, Informasi Pasar)

Konsep FarmerShare, Marjin dan Efisiensi Tataniaga

KERANGKA PEMIKIRAN

HIPOTESIS
PENELITIAN
1. Efisiensi tataniaga sayuran organik sudah tergolong efisien
2.Struktur pasar yang terbentuk adalah pasar monopoli dan keterpaduan pasar yang
terbentuk sudah terintegrasi sempurna

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penentuan
Daerah Penelitian

Metode
Penentuan
Sampel

Metode
Pengumpulan Data

Purposive
= Kota Medan

Pengambilan Sampel
Tracer Study (Penelusuran)
Jumlah Sampel
= 10 Petani, 1 Pedagang Pengumpul, 2 Pedagang Besar

Data Primer

Data Sekunder

Metode Analisis Data

Menjawab Masalah 1
Metode Deskriptif Kualitatif
Menjawab Masalah 2
Metode Deskiptif Kuantitatif
Marjin Tataniaga
Farmers Share
Efisiensi Tataniaga

Menjawab Masalah 3
Analisis Transmisi Harga

Mj

= mji atau Pr - Pf
x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN


Keadaan Saluran Tataniaga Sayuran Organik
Petani Pedagang Pengumpul Pedagang Besar
Konsumen
Petani Pedagang Besar Konsumen

Petani Konsumen
Lembaga dan Fungsi- Fungsi Tataniaga
Fungsi Tataniaga
Fungsi Pertukaran
Penjualan
Pembelian
Fungsi Fisik
Pengemasan
Pengangkutan
Penyimpanan
Fungsi Fasilitas
Standarisasi/grading
Pembiayaan
Penanggungan resiko
Informasi harga

Petani

Pedagang Pengumpul

Pedagang Besar

Analisis Farmers Share dan Efisiensi Tataniaga Sayuran organik


Farmers share
No.

Saluran Tataniaga

Farmers Share (%)


Kangkung

Bayam

Seledri

1.

Saluran Tataniaga I

45

33,3

50

2.

Saluran Tataniaga II

100

100

100

3.

Saluran Tataniaga III

66,7

55,5

66,7

Tingkat Efisiensi Tataniaga


No.
1
2
3

Saluran
Tataniaga
Saluran I
Saluran II
Saluran III

Kangkung

Efisiensi Tataniaga
Bayam

Seledri

0,96

0,88

1,5

3,3

1,03

2,15

Struktur Pasar dan Analisis Keterpaduan Pasar

No.

1
2
3

Saluran
Tataniaga
Saluran I
Saluran II
Saluran III

Transmisi Harga
Kangkung
Bayam
0,2
1
0,44

0,1
1
0,31

Seledri
1,03
1
0,33

Struktur Pasar di daaerah penelitian mengarah ke pasar Oligopsoni .Adapun


keterpaduan pasar saluran tataniaga pasar organik adalah pasar yang terbentuk
terintegrasi dengan baik dan efisien.

KESIMPULAN
1

Para pelaku tataniaga sayuran organik di Kota Medan ada tiga saluran yaitu
saluran pertama dimulai dari petani ke pedagang pengumpul kemudian ke
pedagang besar dan konsumen, saluran kedua petani langsung ke konsumen dan
saluran ketiga petani ke pedagang besar kemudian ke konsumen.

2 Nilai Farmers Share yang menghasilkan keuntungan tertinggi


berada di saluran II dan tingkat efisiensi tataniaga yang efisien
adalah saluran II
3

Struktur pasar sayur organik di Kota Medan cenderung mengarah ke pasar


oligopsoni dan keterpaduan pasar yang terbentuk sudah terinetegrasi dan efisien

SARAN
Kepada Petani
Diharapkan lebih meningkatkan produksi dan menjual langsung ke
konsumen untuk mendapatkan keuntungan maksimal tanpa
mengeluarkan biaya tataniaga
Kepada Pemerintah
Diharapkan dapat membuat dan menetapkan kebijakan dalam memperluas pasar sayuran
organik, penetapan harga dan penyebaran informasi pasar melalui media cetak dan media
elektronik sehingga dapat memberikan kepuasan kepada petani, lembaga dan konsumen.
Kepada Peneliti Selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menganalisis tentang potensi
pengembangan pangsa pasar sayuran organik di Kota Medan.

Anda mungkin juga menyukai