Anda di halaman 1dari 32

STRATEGI

PEMBANGUNAN
BIDANG
PERSAMPAHAN
DI INDONESIA

PENGEMBANGAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan prasarana dan sarana air limbah,
persampahan dan drainase untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di perkotaan dan perdesaan
2. Membangun dan mengembangkan prasarana dan sarana PLP fokus pada
sektor air limbah, persampahan dan drainase mendukung pencegahan
pencemaran lingkungan
3. Membangun kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan
masyarakat yang efektif dan efisien dan bertanggung jawab
4. Mendorong terciptanya pengaturan berdasarkan hukum yang dapat
diterapkan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan penyehatan
lingkungan permukiman
5. Meningkatkan kemampuan pembiayaan menuju kearah kemandirian
6. Membangun peran masyarakat dalam proses pembangunan
7. Meningkatkan peran dunia usaha dan perguruan tinggi melalui
penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan prasarana dan sarana PLP

SISTEM DELIVERI DAN PEMBERDAYAAN KEBIJAKAN


NASIONAL KEPADA PEMERINTAH DAERAH
PERATURAN DAN
PER-UNDANG2-AN
NASIONAL

KEBIJAKAN NASIONAL

KONSULTASI

DISEMINASI

SOSIALISASI

ADVOKASI

PENJABARAN

SOSIALISASI

PERATURAN DAN
PER-UNDANG2-AN
PEMERINTAH
DAERAH

MASUKAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

STRATEGI PEMDA

PROGRAM DAN
PERENCANAAN
PEMDA

PENYELENGGARAAN
OLEH PEMDA &
MASYARAKAT

STRATEGI NASIONAL

SINKRON

PROGRAM
NASIONAL

STIMULASI &
PERCONTOHAN

STRATEGI POKOK PENDEKATAN


PELAKSANAAN PROGRAM PLP

Pembangunan prasarana dan sarana PLP berpihak pada


masyarakat miskin (pro-poor)

Pengembangan pembangunan yang mengutamakan


peningkatan kesehatan dan kehidupan masyarakat,
perlindungan sumber daya air dan lingkungan (Pro Kes
dan Pro Ling)

Pembangunan dan pengelolaan yang bertumpu pada


masyarakat (community based development) dimana
masyarakat sebagai pemeran utama berperan sejak
tahap perencanaan, pembangunan sampai tahap
pengelolaan

Pengembangan pembangunan yang bersifat C ity wide


dilaksanakan secara bertahap berdasarkan keinginan
dari pemda dan masyarakat ybs (demand responsive
approach)

SKENARIO PELAKSANAAN
PROGRAM PLP
Kampanye/Promosi
Advokasi/Edukasi

PRIORITAS
KEGIATAN

Pengembangan
Peraturan,
Perundangan &NSPM
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan PLP
Inovasi
a. Teknologi
b. Investasi

SKALA
PENANGANAN

Skala Individual/persil
Skala Lingkungan/ Kws
(neighborhood)
Skala Kota (city wide)
Skala Regional
(inter region)
Skala Nasional

Program
Program
Pengembangan
Pengembangan
P/SAir
Air
P/S
Limbah,
Limbah,
Persampahan,
Persampahan,
Drainase
Drainase
Permukiman
Permukiman

SUB BIDANG
PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN SAMPAH SAAT INI

KONDISI & SASARAN KEBIJAKAN


SASARAN
KEBIJAKAN
PERSAMPAHAN
1.

PERSAMPAHAN
SASARAN 2010

SAAT INI

Mendukung pencapaian
sasaran
Reduksi sampah 20%
cakupan pelayanan 70% pada tahun 2010

Timbulan Sampah Besar

Peran dan partisipasi masyarakat Masyarakat sebagai mitra


2. Mendukung pengurangan
kuantitas sampah
terbatas
pengelolaan

hingga 20% pada tahun


2010

Kinerja kelembagaan rendah

Kinerja meningkat, kerjasama reg.

3. Meningkatkan
TPA : berkembang ~ 10%
Kemitraan
Kemitraan
swasta rendah ~kualitas
1%
- CLF untuk kota sedang & kecil
Tingkat pelayanan rendah ~41% Tingkat pelayanan ~ 60%
- SLF untuk kota metro & besar
Open dumping ~ 99%

Metro/besar SLF, Sedang/kecil CLF

4. Mendukung
kinerja
persampahan
Prioritas
Prioritas memadai
pendanaan < 2%
APBD institusi
> 5% APBD
dan pola kerjasama regional

Dasar hukum masih lemah

Perkuatan dasar hukum

PARADIGMA
PARADIGMA PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
LAMA
BARU
REDUCE

REDUCE
SAMPAH
REUSE
Kumpul
Angkut

REUSE
SAMPAH

SAMPAH

RECYCLE
RESIDU

RESIDU

Buang Angkut - Buang

Angkut

Buang

RECYCLE

A. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERSAMPAHAN


(PERMEN PU NOMOR 21/PRT/M/2006)

VISI :
Permukiman Yang Bersih, Bebas Dari Sampah
1. Pengurangan timbulan sampah semaksimal
mungkin dimulai dari sumbernya
STRATEGI :
a. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3R
b. Mengembangkan dan menerapkan system insentif
dan disinsentif dalam pelaksanaan 3R
c. Mendorong koordinasi lintas sektor (perindustrian
& perdagangan)

2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia


usaha / swasta sebagai mitra pengelolaan
STRATEGI :
a. Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan
persampahan sejak dini melalui pendidikan di sekolah
b. Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan
persampahan kepada masyarakat umum
c. Membina masyarakat khususnya kaum perempuan
dalam pengelolaan persampahan
d. Mendorong peningkatan pengelolaan berbasis
masyarakat
e. Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang
kondusif bagi dunia usaha/ swasta

3. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas


sistem pengelolaan
STRATEGI :
a. Optimalisasi P&S persampahan kota/kab.
b. Meningkatkan cakupan pelayanan secara
terencana dan berkeadilan
c. Meningkatkan kapasitas sarana persampahan
sesuai sasaran pelayanan
d. Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari
lingkungan
e. Mengembangkan TPA kearah SLF/CLF
f. Meningkatkan TPA regional
g. Melaksanakan Litbang dan aplikasi teknologi
penanganan sampah tepat guna dan berwawasan
lingkungan

4. Pengembangan kelembagaan,
perundangan

peraturan dan

STRATEGI :
a. Meningkatkan status & kapasitas institusi
pengelola
b. Meningkatkan kinerja institusi pengelola
c. Memisahkan fungsi / unit regulator & operator
d. Meningkatkan koordinasi & kerjasama antar
stakeholder
e. Meningkatkan kualitas SDM bidang persampahan
f. Mendorong pengelolaan kolektif atas P&S regional
g. Meningkatkan kelengkapan produk hukum / NPSM
pengelolaan persampahan
h. Mendorong implementasi/penerapan hukum
bidang persampahan

5. Pengembangan alternatif sumber pembiayaan.


STRATEGI :
a. Menyamakan persepsi para pengambil keputusan
dalam pengelolaan persampahan dan kebutuhan
anggaran
b. Mendorong peningkatan pemulihan biaya
persampahan

TEKNIS
SKALA
INDIVIDU
1943
- 1945

1969 1978

KOTA/
1979 1983 SKALA
1984
1988

SKAL. LINGKUNGAN
REPELITA I-II
REPELITA III

KRONOLOGIS KINERJA
SUMBER
PENANGANAN
PERSAMPAHAN
SAMPAH
REGIONAL
REPELITA IV

Pemilahan
Pengurangan
/Penggunaan
Kembali/
Pendaur
Ulangan
Sistem RT/RW
(3 R)

Pengurangan/
Pengolahan (3R)

Pengurangan/
Pengolahan (3R)

Pengangkutan
Pengumpulan

Pengolahan
Akhir

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN


MALANG SAAT INI

Bak
Sampah

TPS/KONTAINER

Public house
PEMUKIMAN

P AS AR

KOMERSIAL
/
City
PERKANTORAN

Bak
Sampah

Bak
Sampah

TPA

Percontohan
pemb. kompos

Tong
Sampah
JALAN/
FASILITAS UMUM

HULU
SUMBER

HILIR
PENGUMPULAN

PENGANGKUTAN

TPA

Sumber: Studi GBWMC, 2005

SISTEM PERSAMPAHAN BARU DI KOTA


METROPOLITAN

Transfer Station

Public house
PEMUKIMAN

PERKEBUNAN
/PERHUTANI

P AS AR

ITF

Truck
Residu/Kompos

KOMERSIAL
/
City
PERKANTORAN

TPA

TP
A

Kereta Api

Truck

JALAN /
FASILITAS UMUM

3R
SUMBER

PENGUMPULAN
INTERMEDIATE TREATMENT
FACILITIES (ITF) :
INCENERATOR/WTE atau UNIT
KOMPOS/PUPUK ORGANIK

PENGANGKUTAN

TPA

Sumber: Studi GBWMC, 2005

POLA PENANGANAN
SAMPAH
3R

3R

3R

POLA YANG DIUSULKAN UNTUK PERKANTORAN

PLASTIK,KACA,
METAL

SORTIR

KERTAS/
KARTON

SISA

SUMBER

SMPH ORGANIK

PRODUK

DIJUAL/DIBERIKA
N PADA ORANG
DAUR ULANG
KERTAS/K
LAIN
ARTONr

PENGANGKUTAN

KOMPOSTER

TPS
KOMPOS

TANAMAN

MODEL2 KOMPOSTER DAN PEWADAHAN SAMPAH UNTUK


PERKANTORAN

Model Komposter Sampah Organik Skala Rumah Tangga


dikembangkan PUSLITBANG PERMUKIMAN (Foto: 28 Mei 2006)
Lama proses (khusus unt organik): 3 bulan, Harga komposter = Rp. 125.000,-

Kompos skala
rumah tangga

3R

Sosilisasi Ibu-Ibu PKK

Pencacahan Bahan baku

Pembentukan Kelompok Penggerak

Kondisi Sebelum Kegiatan

MODEL PEMBUATAN KOMPOS SKALA RW

3R

Pembuatan
Kompos di RW
04 Kel.
Cipadung, Kec.
Cibiru,
Kota Bandung.

MODEL UNIT PENGOLAHAN KOMPOS SKALA KAWASAN

3R

Pembuatan KOMPOS oleh yayasan


BITARI di ex TPA PASIR IMPUN,
Kota Bandung.

3R

Daur Ulang Sampah


Plastik menjadi Pelet
Plastik oleh John Pieter,
KelCipamokolan,
Kota Bandung

TPA Model Sanitary Landfill


eksisting..

Biaya di TPA = Rp. 65.000,-/Ton Sampah

CONTOH TPA SANITARY


LAND FILL YANG IDEAL

PEMANFAATAN GAS BIO UNTUK ENERGI LISTRIK


DI TPA SAMPAH DENGAN SANITARY LANDFILL
SKEMA TEKNIS

BIO GENERATOR

PENGAMBILAN
GAS BIO DI
TPA SANITARY
LANDFILL

Anda mungkin juga menyukai