Anda di halaman 1dari 29

Kuliah Geologi Fisik

Pertemuan Ke VIII

GERAKAN
TANAH

Oleh :
Hasanuddin
Kaharuddin MS
Haerany Sirajuddin

Di Indonesia yang beriklim tropis,


mempunyai curah hujan yang relatif
tinggi. Oleh sebab itu proses
terjadinya gerakan tanah sangat
umum terjadi. Apalagi dengan kondisi
geologi Indonesia yang terletak pada
pertemuan lempeng-lempeng
tektonik, menyebabkan banyak
daerah yang selalu bergerak dan
terdeformasi.

Pergerakan lempeng di sekitar


Indonesia
LEMPENG
EURASIA

LEMPENG
FILIPINA

LEMPENG
PACIFIC

LEMPENG
INDIA-AUSTRALIA

A. Pengertian
Kata gerakan tanah atau lebih dikenal
dengan longsoran berasal dari kata mass
wasting atau sering juga disebut mass
movement, yang arti harfiahnya adalah
pergerakan suatu massa.
Dalam pengertian geologi, mass wasting
adalah perpindahan suatu massa batuan,
tanah, bahan timbunan atau kombinasi
dari bahan-bahan tersebut dari tempat
yang tinggi ke rendah karena gaya

Gerakan tanah adalah perpindahan


material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah atau
campuran tersebut, bergerak ke bawah
atau keluar lereng.
Proses terjadinya : air yang meresap ke
dalam tanah akan menambah bobot
tanah. Jika air tersebut menembus
sampai tanah kedap air yang berperan
sebagai bidang gelincir, maka tanah
menjadi licin dan tanah pelapukan di
atasnya akan bergerak mengikuti lereng
dan keluar lereng.

B. Jenis Gerakan
Tanah

1. Gerakan Tanah Translasi


Adalah bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir berbentuk
rata atau bergelombang landai.

2. Gerakan Tanah Rotasi


Adalah bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir berbentuk
cekung.

3. Pergerakan Blok
Adalah perpindahan batuan yang
bergerak pada bidang gelincir
berbentuk rata. Disebut juga gerakan
tanah translasi blok batu.

4. Runtuhan Batu
Terjadi ketika sejumlah besar batuan
atau material lain bergerak ke bawah
dengan cara jatuh bebas. Umumnya
terjadi pada lereng yang terjal hingga
menggantung terutama di daerah
pantai.

5. Rayapan Tanah
Jenis gerakan tanah yang bergerak
lambat. Jenis tanahnya berupa butiran
kasar dan halus. Gejala yang
ditimbulkan berupa pembengkokan
batang pohon atau tiang listrik yang
miring.

6. Aliran Bahan Rombakan


terjadi ketika massa tanah bergerak
didorong oleh air. Kecepatan aliran
tergantung pada kemiringan lereng,
volume dan tekanan air, dan jenis
materialnya. Gerakan terjadi di sepanjang
lembah, mampu mencapai ratusan-ribuan
meter jauhnya.

C. Faktor-faktor Penyebab
Gerakan Tanah
1. Hujan
Pori-pori tanah dan rongga serta retakan
yang terjadi pada musim kering, akan
terisi oleh air pada waktu musim hujan
sehingga tanah dengan cepat
mengembang. Hujan lebat pada awal
musim dapat menimbulkan gerakan
tanah. Air dapat berdampak pelicin dan
penambah gaya berat tanah sehingga
dapat memicu terjadinya gerakan
tanah.

2. Lereng Terjal
Terbentuk oleh pengikisan air, mataair,
air laut dan angin serta gangguan
struktur geologi. Lereng terjal ini akan
memperbesar gaya pendorong
terjadinya gerakan tanah, terutama
sudut lereng > 18o

3. Tanah yang Kurang Padat dan


Tebal
Tanah lempung atau tanah liat dengan
ketebalan lebih 2,5 m dan sudut lereng
> 22o sangat berpotensi terjadinya
gerakan tanah.

4. Batuan yang Kurang Kuat


Batuan endapan gunungapi dan
endapan sedimen termasuk batuan
yang rentan gerakan tanah.

5. Jenis Tata Lahan


Terutama pada lahan pesawahan dan
perladangan, kondisi tanah berair dan
lembek, kurang pepohonan, termasuk
darah rentan gerakan tanah.

6. Getaran
Getaran dapat ditimbulkan oleh
gempabumi, ledakan, getaran mesin
dan lalulintas kendaraan. Dapat
menimbulkan keretakan pada tanah
dan bangunan sehingga berpotensi
longsor.

7. Susut Muka Air Danau atau


Bendungan
Susutnya muka air yang cepat, maka
gaya penahan lereng menjadi hilang,
dengan kemiringan waduk 22o mudah
terjadi longsor dan penurunan tanah
disertai retakan.

8. Adanya Beban Tambahan


Beban bangunan pada lereng dan
kendaraan akan memperbesar gaya
pendorong gerakan tanah.

9. Pengikisan/Erosi
Pengikisan terjadi oleh air sungai ke
arah tebing. Selain itu akibat
penggundulan hutan dapat
menyebabkan lerang menjadi terjal

10. Adanya Material Timbunan Pada


Tebing
Penimbunan dan pemotongan tebing
atau lereng dapat mempermudah
terjadinya gerakan tanah.

11. Bekas Longsor Lama


Longsoran lama umumnya terjadi
selama dan setelah terjadi
pengendapan material gunungapi
pada lereng yang relatif terjal atau
pada saat atau sesudah terjadi
patahan kulit bumi.

12. Adanya Bidang Diskontinuitas


Seperti bidang perlapisan batuan,
kontak antara tanah penutup dan
batuan dasar, kontak antara batuan
hancur dan batuan kuat, kontak
antara batuan yang dapat meloloskan
air dan batuan kedap air, kontak
antara tanah yang lembek dan tanah
yang padat.
Bidang-bidang tersebut merupakan
bidang yang lemah, dapat berfungsi
sebagai bidang luncuran gerakan

13. Penggundulan Hutan


Gerakan tanah umumnya banyak
terjadi di daerah yang relatif gundul,
dimana pengikatan air tanah sangat
kurang.

14. Daerah Pembuangan Sampah


Penggunaan lapisan tanah yang rendah
untuk pembuangan sampah dalam
jumlah banyak dapat mengakibatkan
tanah longsor, terutama pada waktu
hujan lebat. Seperti di daerah Cimahi,
120 orang meninggal akibat tertimbun
longsoran sampah.

Dampak gerakan tanah di daerah


Cigintung
Kecamatan Majalengka

Sumber Bacaan
Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral
Badan Geologi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi

Gerakan Tanah

Anda mungkin juga menyukai