Anda di halaman 1dari 13

KEWIRAUSAHAAN PENGEMBANGAN MODAL

DAN PERTUMBUHAN KELAS MENENGAH

KELOMPOK 1:
FLORA DWI NUR AMLIA
KHADAFI AL-MABRUR
EVA PUTRI LIANDRI

A. Latar Belakang:
Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat kita
tinggal? Mungkin kamu memang belum banyak tahu tentang hal itu.
Kalaupun pernah, kamu tentu masih sangat sulit membayangkan
betapa besar ukuran alam semesta ini. Akan kami terangkan
seberapa besar alam semesta ini dengan menggunakan suatu
contoh. Seberapa jauhkah jarak yang dapat kamu bayangkan? Jarak
antara batas kota tempat kamu tinggal mungkin tampak begitu besar
bagimu. Anggap saja kamu sedang melintasi seluruh jalan-jalan di
kotamu, dari timur ke barat, dan kamu akan terkagum-kagum oleh
keluasannya. Mungkin diantara kalian ada yang pernah bepergian ke
kota lain yang jauh jaraknya. Tapi, camkan satu hal! Meskipun kamu
pergi mengelilingi dunia, tetap saja masih sulit untuk membantumu
membayangkan betapa luas alam semesta ini. Karena ukuran bumi
hanyalah sebesar debu jika dibandingkan dengan ukuran alam
semesta yang teramat sangat luas ini.
Mungkin kamu terkejut, tapi memang itu kenyataannya; planet bumi
hanyalah sebutir debu jika dibandingkan dengan luas seluruh alam
semesta.

A. Pengertian Alam Semesta:


Alam semesta menurut orang
Babylonia (kurang lebih sekitar tahun
700-600 SM) merupakan suatu
ruangan atau selungkup dengan
bumi yang datar sebagai lantainya
dan langit dan bintang sebagai
atapnya yang di dalamnya terdapat
kehidupan yang biotic dan abiotic,
serta di dalamnya terjadi segala
peristiwa alam baik yang dapat

B. Terbentuknya Alam Semesta


Dan Penghuninya:
1. Teori Terbentuknya Alam Semesta
- a.)Teori Dentuman Atau Ledakan
Mengutamakan bahwa adanya suatu massa yang
sangat besar dijagat raya dan mempunyai jenis
yang sangat besar, meledak dengan hebatnya
akibat adanya reaksi inti, massa yang meledak
berserekan dan mengembang dengan sangat cepat
serta menjauhi pusat ledakan, massa yang
berserakan itu berbentuk kelompok dengan berat
jenis relatif kecil dari massa semula yang kita kenal
sebagai galaksi-galaksi ini terus bergerak menjauhi
titik Intinya

b.) Teori Ledakan Besar (Big-Bang Theory)


- Teori Big Bang yaitu teori yang bisa diterima secara ilmiah
sekarang untuk menjelaskan asal mula terbentuknya alam
semesta (universe).Teori ini berbunyi:
Alam semesta diciptakan kira-kira 15.000.000.000 (lima belas
trilyun) tahun yang lalu,kejadiannya berawal dari meledaknya
atom prima atau atom awal (Primeval Atom). Ledakan itu sangat
besar dan dasyat yang menyebabkan berhamburannya seluruh
isi (Materi dan energi)atom prima itu ke segala arah.
Dengan dasar teori Big Bang itu, para ahli sekarang berhasil
mereka ulang pembentukan alam semesta dari waktu ke waktu,
dimulai dari pristiwa Big Bang bahkan saat ini mereka dapat
memperkirakan bagaimana bentuk alam semesta ini beberapa
abad nanti, contohnya jika Galaksi Bimasakti (Milkyway) tempat
kita berpijak dan galaksi tetangga yang paling dekat yaitu
Galaksi Andromeda akan saling bergerak mendekat dan suatu
saat mereka akan bertabrakan.

c) Teori Ekspansi Dan Kontraksi


Dalam jangka waktu 30.000 juta tahun dalam
masa ekspansi, terbentuklah galaksi beserta
bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut
didukung oleh adanya tenaga yang bersumber
dari reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya
membentuk berbagai unsur lain yang
kompleks pada masa kontraksi, terjadi galaksi
dan bintang-bintang yang terbentuk menyusut
dengan menimbulkan tenaga berupa panas
yang sangat tinggi.

2. Proses Terbentuknya Alam


Semesta:
Setelah terjadinya ledakan (big Bang), terjadilah semacam bencana alam
semesta (cosmic cataclysm). Alam semesta dipenuhi oleh bola-bola api
yang sangat panas dan padat. Dari bola-bola api inilah kemudian terbentuk
partikel-partikel dasar dan muatan-muatan energi, dari muatan-muatan
energi ini kemudian terbentuk daya-daya kekuatan di alam semesta. Daya
kekuatan alam yang diperkirakan pertama kali terbentuk adalah daya
gravitasi, kemudian daya nuklir serta daya electromagnetis.
Partikel-partikel dasar yaitu elektron, photon, neutron dan lain-lain saling
bertubrukan untuk kemudian membentuk proton dan neutron. Selama masa
ini sebagian besar energi masih berbentuk radiasi (percikan-percikan
cahaya dari bola-bola api).
Alam semesta terus mengembang dan perlahan-lahan mulai mendingin.
Pada tahap ini, inti atom hidrogen, helium dan litium mulai membentuk.
Tahap selanjutnya alam semesta mulai memasuki tahap suhu yang cukup
dingin sehingga partikel-partikel elektron yang bermuatan negatif dapat
berkait dan menyatu dengan inti-inti atom hidrogen dan helium yang
bermuatan positif untuk kemudian membentuk atom-atom yang netral.
Karena alam semesta terus membesar, kepadatannya otomatis semakin
berkurang dan suhunya juga semakin mendingin.

Proses pengembangan alam semesta terus berlanjut dengan tingkat


kecepatan yang tinggi. Daya gravitasi mulai mempengaruhi tingkat
kepadatan gas-gas yang terbentuk akibat Big Bang, sehingga menciptakan
gumpalan-gumpalan awan gas. Saat gumpalan-gumpalan ini semakin
memadat, inti gumpalan gas tersebut juga bertambah padat berlipat-lipat
dengan suhu yang juga terus meningkat panas sampai akhirnya menyala
sebagai bentuk awal sebuah bintang. Saat semua kantong-kantong gas
mengalami proses serupa maka kelompok bintang-bintang muda ini
membentuk menjadi sebuah gugusan bintang (galaksi). Seluruh proses di
atas, dari Big Bang hingga terbentuknya planet, bintang serta galaksi
berlangsung dalam kurun waktu milyaran tahun.
Seperti halnya proses pembentukan bintang-bintang yang lain, bintang kita,
yang kita kenal dengan nama Matahati (sun) juga terbentuk dari gumpalan
atau kantong awan gas. Gumpalan awan gas yang berbentuk piringan yang
sangat luas ini beterbangan berputar-putar. Bagian tengahnya mulai padat
dan memanas untuk kemudian menyala menjadi bintang sementara materi
sisa disekelilingnya saling bertumbukan, menyatu dan menggumpal
membentuk planet-planet, bulan-bulan dan asteroid. Bumi yang merupakan
bagian kecil dari material yang menggumpal ini menjadi planet ke tiga.
Dengan suhunya yang relatif lebih dingin, memungkinkan terbentuknya
atmosfer pendukung kehidupan.

3. Terbentuknya Materi Padat:


Setelah big bang sampai 300.000 tahun kemudian, bentuk materi
masih berupa gas. Dari gumpalan-gumpalan gas ini selanjutnya
bintang-bintang berukuran sangat besar mulai terbentuk tetapi hanya
berusia pendek karena kemudian meledak (supernova). Setelah
meledak gas-gasnya menggumpal lagi, menjadi padat, kemudian
menyala dan terbentuk bintang-bintang lagi yang berukuran lebih
kecil, meledak kembali, demikian terus menerus untuk beberapa kali
sampai akhirnya terbentuk materi-materi berat di inti bintang-bintang
yang meledak. Materi-materi padat inilah yang kemudian membentuk
benda-benda di alam semesta seperti yang sekarang ini seperti planetplanet dll bahkan unsur-unsur pembentuk tubuh kita sebagian besar
dari materi-materi berat ini.
Jadi, materi-materi padat dibentuk di dalam inti bintang melalui proses
fusi nuklir (peleburan / penyatuan materi nuklir) dan dimulai dari
materi-materi ringan seperti hidrogen dan helium. Sementara materimateri yang lebih berat seperti karbon, oksigen, nitrogen hingga besi
dibentuk di dalam inti bintang karena memang suhu dan tekanannya
lebih memungkinkan. Materi-materi ini terlempar ke luar angkasa saat
bintang-bintang tersebut meledak.

4. Evolusi Alam Semesta:


Naluri manusia selalu ingin mengetahui asal usul sesuatu, termasuk asal-usul
alam semesta. Berbagai hasil pengamatan dianalisis dengan dukungan teoriteori fisika untuk mengungkapkan asal-usul alam semesta. Teori yang kini
diyakini bukti-buktinya menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari
ledakan besar (Big Bang) sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu. Semua materi dan
energi yang kini ada di alam terkumpul dalam satu titik tak berdimensi yang
berkerapatan tak berhingga. Tetapi ini jangan dibayangkan seolah olah titik itu
berada di suatu tempat di alam yang kita kenal sekarang ini.
Yangbenar, baik materi, energi, maupun ruang yang ditempatinya seluruhnya
bervolume amat kecil, hanya satu titik tak berdimensi. Tidak ada suatu titik pun
di alam semesta yang dapat dianggap sebagai pusat ledakan. Dengan kata lain
ledakan besar alam semesta tidak seperti ledakan bom yang meledak dari satu
titik ke segenap penjuru. Hal ini karena pada hakekatnya seluruh alam turut
serta dalam ledakan itu. Lebih tepatnya, seluruh alam semesta mengembang
tiba tiba secara serentak. Ketika itulah mulainya terbentuk materi, ruang, dan
waktu.
Materi alam semesta yang pertama terbentuk adalah hidrogen yang menjadi
bahan dasar bintang dan galaksi generasi pertama. Dari reaksi fusi nuklir di
dalam bintang terbentuklah unsur-unsur berat seperti karbon, oksigen, nitrogen,
dan besi. Kandungan unsur-unsur berat dalam komposisi materi bintang
merupakan salah satu "akte" lahir bintang. Bintang-bintang yang mengandung
banyak unsur berat berarti bintang itu "generasi muda" yang memanfaatkan
materi-materi sisa ledakan bintang-bintang tua. Materi pembentuk bumi pun
diyakini berasal dari debu dan gas antar bintang yang berasal dari ledakan
bintang di masa lalu. Jadi, seisi alam ini memang berasal dari satu kesatuan.

Bukti-bukti pengamatan menunjukkan bahwa alam semesta mengembang.


Spektrum galaksi galaksi yang jauh sebagian besar menunjukkan bergeser ke
arah merah yang dikenal sebagai red shift (panjang gelombangnya bertambah
karena alam mengembang). Ini merupakan petunjuk bahwa galaksi galaksi itu
saling menjauh. Sebenarnya yang terjadi adalah pengembangan ruang.
Galaksi galaksi itu (dalam ukuran alam semesta hanya dianggap seperti
partikel partikel) dapat dikatakan menempati kedudukan yang tetap dalam
ruang, dan ruang itu sendiri yang sedang berekspansi. Kita tidak mengenal
adanya ruang di luar alam ini. Oleh karenanya kita tidak bisa menanyakan ada
apa di luar semesta ini.
Secara sederhana, keadaan awal alam semesta dan pengembangannya itu
dapat diilustrasikan dengan pembuatan roti. Materi pembentuk roti itu semula
terkumpul dalam gumpalan kecil. Kemudian mulai mengembang. Dengan kata
lain "ruang" roti sedang mengembang. Butir butir partikel di dalam roti itu
(analog dengan galaksi di alam semesta) saling menjauh sejalan dengan
pengembangan roti itu (analog dengan alam).
Dalam ilustrasi tersebut, kita berada di salah satu partikel di dalam roti itu. Di
luar roti, kita tidak mengenal adanya ruang lain, karena pengetahuan kita,
yang berada di dalam roti itu, terbatas hanya pada ruang roti itu sendiri.
Demikian pulalah, kita tidak mengenal alam fisik lain di luar dimensi "ruang
waktu" yang kita kenal.
Bukti lain adanya pengembangan alam semesta di peroleh dari pengamatan
radio astronomi. Radiasi yang terpancar pada saat awal pembentukan itu
masih berupa cahaya. Namun karena alam semesta terus mengembang,
panjang gelombang radiasi itu pun makin panjang, menjadi gelombang radio.

Saran:
1.Hendaknya kita sebagai manusia
harus bisa menikmatidan menjaga
sebaik-baiknya segala sesuatu yang
telah tercipta (alam semesta beserta
isinya).
2. Sebaiknya ilmu pendidikan yang
kita pergunakan tidak terlepas dari
koridor keilmuan.

Anda mungkin juga menyukai