Pendidikan Di
Indonesia
Azhar Umam
Esty Agustiani
Kurnia Fani Perdana
Pemerataan Pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana pendidikan sistem dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk
memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber
daya manusia untuk menunjang pembangunan
Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program pendidikan yang dapat
menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk
dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan pendidikan atau biasa disebut
perluasan keempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan
pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang
sama unutk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut tidak
dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial, agama, amupun letak lokasi geografis.
Sistem pamong (pendidikan oreh masyarakat, orang tua, dan guru) atau
Inpacts system (Instructionar Management by parent, community and,
teacher). sistem tersebut dirintis di solo dan didiseminasikan ke beberapa
provinsi.
Mutu pendidikan
Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum
mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil
pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil
sebagaiprodusen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem
sertifikasi. Selanjutnya jika luaran rersebut terjun ke lapangan
kerja penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai
konsumen tenaga dengan sistem tes unjuk kerja (performance
test)
Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya untuk SLTA dan PT.
Penyempurnaan kurikurum, misalnya dengan memberi materi yang lebih esensial dan
mengandung ,muatan lokal, metode yang menantang dan mengairahkan berajar, dan
melaksanakan evaluasi yang beracuan, PAP.
Relevansi pendidikan
Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana system
pendidikan dapat menghasilkan iuran yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah yang
digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.
Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisih semua sector
pembangunan yang beraneka ragam seperti sector produksi,
sector jasa, dan lain-lain.
kualitasnya
Sistem pendidikan tidak pernah menghasilkan iuran siap
pakai. Yang ada ialah sikap kembang
Peta kebutuhan tenaga kerja dengan persyaratan yang dapat
digunakan sebagai pedoman oleh lembaga lembaga
pendidikan untuk menyusun programnya tidak tersedia.
Efisiensi Pendidikan
Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan
sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan
produktifitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan
pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumberdaya
yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya pengangguran di
Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh.
Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan
sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani.
yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti kita ketahui bahwa maslah
pendidikan di Indonesia sangat di pengaruhi oleh keadaan ekonomi
masyarakatnya. Dengan solusi sistemik ini diharapkan pendidikan di Indonesia
dapat merata.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait
langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan
masalah kualitas guru dan prestasi siswa. Maka, solusi untuk masalahmasalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk
meningkatkan kualitas sistem pendidikan.