Anda di halaman 1dari 15

HORMON ANDROGEN

Annisa Utami
1410211018

Androgen berarti setiap hormon steroid


yang mempunyai efek maskulinisasi
(testosteron, DHT, androstenedion)
Androgen disintesis di testis dan kelenjar
adrenal (wanita, efek maskulin sedikit)

TESTOSTERON

Testosteron : Hormon steroid yang


berasal dari molekul prekursor kolesterol
Testosteron dibentuk oleh sel-sel
interstisial Leydig yang terletak di
jaringan ikat antara tubulus-tubulus
seminiferus

Testis Sekresi testosteron + protein plasma


sex hormone-binding globulin Sirkulasi
jaringan (prostat) Sel epitel prostat oleh 5
reduktase Dihidrotestosteron (DHT) + protein
reseptor di sitoplasma ke nukleus berikatan
dgn protein nuklear induksi transkripsi gen
Jumlah RNA meningkat Jumlah sel-sel prostat
meningkat

Testosteron tidak ke jaringan hepar


androsteron & dehidroepiandrosteron konjugasi
Glukoronida kanalis biliaris usus urin

EFEK TESTOSTERON

Efek pada sistem reproduksi sebelum


lahir
Efek pada jaringan spesifik seks setelah
lahir
Efek terkait reproduksi lainnya
Efek pada karakteristik seks sekunder
Efek nonreproduksi

Efek pada sistem reproduksi sebelum lahir

Testis janin dirangsang oleh HCG plasenta


membentuk testosteron maskulinisasi
saluran reproduksi & genitalia eksterna serta
mendorong turunnya testis ke dalam skrotum
Waktu sekresi testosteron : Janin/beberapa
bulan pertama setelah lahir & pubertas
Testosteron bertanggung jawab terhadap
perkembangan karakterisik tubuh laki-laki
(penis, skrotum, kelenjar prostat, vesikulosa,
duktus genital)

Efek pada jaringan spesifik seks setelah lahir

Masa pubertas, sel-sel Leydig


mengeluarkan testosteron kembali untuk
pertumbuhan dan pematangan
keseluruhan sistem reproduksi (testis,
skrotum, dan penis membesar; kelenjar
seks tambahan membesar dan
sekretorik)
Spermatogenesis
Memelihara saluran reproduksi

Efek terkait reproduksi lainnya

Membentuk dorongan seks saat


pubertas dan mengatur perkembangan
libido
Mengontrol umpan balik negatif normal
sekresi hormon gonadotropin oleh
hipofisis anterior

Efek pada karakteristik seks sekunder

Memicu pola pertumbuhan rambut pria (ex. Pubis,


wajah, dada) dan kebotakan
Menyebabkan suara lebih berat karena lipatan
pita suara menebal akibat hipertrofi mukosa
laring
Meningkatkan ketebalan kulit dan memicu
pertumbuhan jerawat karena meningkatnya
kecepatan sekresi kelenjar sebasea
Mendorong pertumbuhan otot yang membentuk
pola tubuh pria (bahu lebar, otot lengan dan
tungkai besar) akibat pengendapan protein

Efek nonreproduksi

Memiliki efek anabolik protein


Mendorong pertumbuhan tulang saat
pubertas
Menutup lempeng epifisis setelah diubah
menjadi estrogen oleh aromatase
Mungkin memicu perilaku agresif

Perubahan Testosteron Menjadi Estrogen Pada


Pria

Sejumlah kecil estrogen dihasilkan oleh kelenjar


adrenal dan sebagian dari testosteron diubah
menjadi estrogen (estradiol) di luar testis oleh
enzim aromatase
Konsentrasi estrogen dalam cairan tubulus
seminiferus sangat tinggi dan mungkin berperan
dalam spermiogenesis. Estrogen dibentuk oleh sel
sertoli dengan mengubah testosteron menjadi
estradiol
Reseptor estrogen terdapat di testis, prostat,
tulang
Estrogen berperan dalam spermatogenesis dan
heteroseksualitas pria serta homeostasis tulang

Pengaturan Fungsi Seks Pria

Gonadotropin Releasing Hormone


(GnRH)
Luteinizing Hormone (LH)
Follicle-stimulating Hormone (FSH)
Pengaturan umpan balik negatif oleh
testosteron dan inhibin

Sekresi testosteron dan spermatogenesis


berlangsung seumur hidup. Tapi kadang terdapat
penurunan fungsi seks secara bertahap setelah usia
50-60 th
Penurunan fungsi seks berhubungan dengan
berkurangnya sekresi testosteron klimakterium
laki-laki, gejala mirip wanita menopause
Berkurangnya sekresi testosteron bukan karena
penurunan stimulasi oleh testis tapi karena
perubahan degeneratif yang berkaitan dnegan
penuaan yang terjadi di pembuluh-pembuluh darah
testis

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai