yang mempunyai efek maskulinisasi (testosteron, DHT, androstenedion) Androgen disintesis di testis dan kelenjar adrenal (wanita, efek maskulin sedikit)
TESTOSTERON
Testosteron : Hormon steroid yang
berasal dari molekul prekursor kolesterol Testosteron dibentuk oleh sel-sel interstisial Leydig yang terletak di jaringan ikat antara tubulus-tubulus seminiferus
Testis Sekresi testosteron + protein plasma
sex hormone-binding globulin Sirkulasi jaringan (prostat) Sel epitel prostat oleh 5 reduktase Dihidrotestosteron (DHT) + protein reseptor di sitoplasma ke nukleus berikatan dgn protein nuklear induksi transkripsi gen Jumlah RNA meningkat Jumlah sel-sel prostat meningkat
Testosteron tidak ke jaringan hepar
androsteron & dehidroepiandrosteron konjugasi Glukoronida kanalis biliaris usus urin
EFEK TESTOSTERON
Efek pada sistem reproduksi sebelum
lahir Efek pada jaringan spesifik seks setelah lahir Efek terkait reproduksi lainnya Efek pada karakteristik seks sekunder Efek nonreproduksi
Efek pada sistem reproduksi sebelum lahir
Testis janin dirangsang oleh HCG plasenta
membentuk testosteron maskulinisasi saluran reproduksi & genitalia eksterna serta mendorong turunnya testis ke dalam skrotum Waktu sekresi testosteron : Janin/beberapa bulan pertama setelah lahir & pubertas Testosteron bertanggung jawab terhadap perkembangan karakterisik tubuh laki-laki (penis, skrotum, kelenjar prostat, vesikulosa, duktus genital)
Efek pada jaringan spesifik seks setelah lahir
Masa pubertas, sel-sel Leydig
mengeluarkan testosteron kembali untuk pertumbuhan dan pematangan keseluruhan sistem reproduksi (testis, skrotum, dan penis membesar; kelenjar seks tambahan membesar dan sekretorik) Spermatogenesis Memelihara saluran reproduksi
Efek terkait reproduksi lainnya
Membentuk dorongan seks saat
pubertas dan mengatur perkembangan libido Mengontrol umpan balik negatif normal sekresi hormon gonadotropin oleh hipofisis anterior
Efek pada karakteristik seks sekunder
Memicu pola pertumbuhan rambut pria (ex. Pubis,
wajah, dada) dan kebotakan Menyebabkan suara lebih berat karena lipatan pita suara menebal akibat hipertrofi mukosa laring Meningkatkan ketebalan kulit dan memicu pertumbuhan jerawat karena meningkatnya kecepatan sekresi kelenjar sebasea Mendorong pertumbuhan otot yang membentuk pola tubuh pria (bahu lebar, otot lengan dan tungkai besar) akibat pengendapan protein
Efek nonreproduksi
Memiliki efek anabolik protein
Mendorong pertumbuhan tulang saat pubertas Menutup lempeng epifisis setelah diubah menjadi estrogen oleh aromatase Mungkin memicu perilaku agresif
Perubahan Testosteron Menjadi Estrogen Pada
Pria
Sejumlah kecil estrogen dihasilkan oleh kelenjar
adrenal dan sebagian dari testosteron diubah menjadi estrogen (estradiol) di luar testis oleh enzim aromatase Konsentrasi estrogen dalam cairan tubulus seminiferus sangat tinggi dan mungkin berperan dalam spermiogenesis. Estrogen dibentuk oleh sel sertoli dengan mengubah testosteron menjadi estradiol Reseptor estrogen terdapat di testis, prostat, tulang Estrogen berperan dalam spermatogenesis dan heteroseksualitas pria serta homeostasis tulang
Pengaturan Fungsi Seks Pria
Gonadotropin Releasing Hormone
(GnRH) Luteinizing Hormone (LH) Follicle-stimulating Hormone (FSH) Pengaturan umpan balik negatif oleh testosteron dan inhibin
Sekresi testosteron dan spermatogenesis
berlangsung seumur hidup. Tapi kadang terdapat penurunan fungsi seks secara bertahap setelah usia 50-60 th Penurunan fungsi seks berhubungan dengan berkurangnya sekresi testosteron klimakterium laki-laki, gejala mirip wanita menopause Berkurangnya sekresi testosteron bukan karena penurunan stimulasi oleh testis tapi karena perubahan degeneratif yang berkaitan dnegan penuaan yang terjadi di pembuluh-pembuluh darah testis