Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
Devi Meingtyas
NIM P1337420214048
Putri Handayani
NIM P1337420214051
Sera Dwi Jayanti
NIM P1337420214054
Rinaldi Adha NIM P1337420214057
OLEH :
MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO
2015/2016
PENGERTIAN
COPD adalah sekresi mukoid
bronchial yang bertambah
secara menetap disertai
dengan
kecenderungan
terjadinya
infeksi
yang
berulang dan penyempitan
saluran
nafas
,
batuk
produktif selama 3 bulan,
dalam jangka waktu 2 tahun
berturut-turut
(Ovedoff,
2002). Sedangkan menurut
Price & Wilson (2005
Klasifikasi COPD
Menurut Alsagaff & Mukty (2006), COPD dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Asma Bronkhial: dikarakteristikan oleh konstruksi yang
dapat pulih dari otot halus bronkhial, hipersekresi mukoid,
dan inflamasi, cuaca dingin, latihan, obat, kimia dan infeksi.
b. Bronkitis kronis: ditandai dengan batuk-batuk hampir setiap
hari disertai pengeluaran dahak sekurang-kurangnya 3 bulan
berturut-turut dalam satu tahun, dan paling sedikit selama 2
tahun. Gejala ini perlu dibedakan dari tuberkulosis paru,
bronkiektasis, tumor paru, dan asma bronkial.
c. Emfisema: suatu perubahan anatomis paru-paru yang
ditandai dengan melebarnya secara abnormal saluran udara
sebelah distal bronkus terminal, disertai kerusakan dinding
alveolus.
Fisiologi Pernafasan
Pernafasan paru merupakan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang
terjadi pada paru-paru. Pernafasan melalui paru-paru atau pernafasan
eksterna, oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu
bernafas kemudian oksigen masuk melalui trakhea sampai ke alveoli
berhubungan dengan darah dalam kapiler pulmonar. Alveoli
memisahkan oksigen dari darah, oksigen menembus membran, diambil
oleh sel darah merah dibawa kejantung dan dari jantung dipompakan
ke seluruh tubuh. Didalam paru-paru karbondioksida merupakan hasil
buangan yang menembus membran alveoli. Dari kapiler darah di
keluarkan melalui pipa bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung.
Empat proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmoner:
a) Ventilasi pulmoner
b) Arus darah melalui paru-paru
c) Distribusi arus udara dan arus darah
d) Difusi gas yang menembus membran alveoli dan kapiler
karbondioksida lebih mudah berdifusi daripada oksigen.
Etiologi
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko
munculnya COPD (Mansjoer, 1999) adalah:
a. Kebiasaan merokok
b. Polusi udara
c. Paparan debu, asap, dan gas-gas kimiawi
akibat kerja.
d. Riwayat infeksi saluran nafas.
e. -1 antitripsin.Bersifat genetik yaitu
defisiensi
MANIFESTASI KLINIK
a. Batuk produktif.
b. Sputum putih atau mukoid, jika ada infeksi
menjadi purulen atau mikroperulen.
c. Sesak sampai menggunakan otot-otot
pernafasan tambahan untuk bernafas.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan radiologi
d. Tes fungsi paru
e. Pemeriksaan gas darah.
f. Pemeriksaan EKG
g. Pemeriksaan Laboratorium darah : hitung
sel darah putih.
Komplikasi
Infeksi yang berulang, pneumotoraks
spontan, eritrosit karena keadaan
hipoksia kronik, gagal nafas, dan kor
pulmonal.
Penatalaksanaan
a. Pencegahan
b. Terapi ekserbasi akut
c. Terapi jangka panjang
TERIMAKASIH,
SEMOGA
BERMANFAAT