Anda di halaman 1dari 73

Masalah kehamilan TM I, II, III

Ayu Navy Fransiska., S.ST

Ketidaknyamanan Yang Umum Pada


Kehamilan Dan CaraMeringankannya
Mual/muntah
Penyebab pasti tidak diketahui, mungkin
disebabkan:
Perubahan hormonal (peningkatan kadar hcG,
estrogen/progesterone, gula darah rendah)
Kelebihan asam gastric/asam klorida
Peristaltic lambat (mengakibatkan estrogen
dan progesterone meningkat)
Perubahan dalam metabolisme
Pembesaran uterus
Faktor emosional yang labil
Alergis

Cara meringankan/mencegah
Hindari bau atau faktor penyebab
Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam
Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun pagi
Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus
buah) sebelum tidur malam dan sesudah bangun pagi
Duduk tegak setiap kali selesai makan
Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu
merangsang
Makan-makanan kering dan minum diantara waktu makan
Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan
gerakan secara tiba-tiba
Hindari menggosok gigi setelah makan
Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat
kaki dan kepala agak ditinggikan
Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah

Tanda-tanda bahaya
Pertambahan berat badan (BB) yang tidak
memadai
Kehilangan BB yang signifikan
Malnutrisi
Hiperemesis gravidarum (mual muntah
yang berlebihan selama kehamilan)
Dehidrasi
Ketidakseimbangan elektrolit
Pastikan tidak ada appendicitis dan
pancreatitis

Ptyalism (Salivasi/ kelenjar liur yang


berlebihan)
Hal ini meningkat sejak 2-3 minggu usia

kehamilan dan berhenti saat persalinan


Patogenesis tidak diketahui, mungkin disebabkan
oleh :
# Meningkatnya keasaman mulut oleh asupan
pati yang akhirnya menstimulasi kelenjar
salivary untuk meningkatkan sekresi
# Ptyalism sering juga menimbulkan mual,
sehingga ibu hamil sering menghindari makan
Pengobatan
Gunakan pencuci mulut astringent, permen karet,
permen yang keras

Fatique (kelelahan) selama trimester I


Penyebab tidak diketahui. Mungkin

berhubungan dengan penurunan laju


metabolisme basal pada awal kehamilan
Efek dari fatique yaitu meningkatnya
intensitas respon psikologi wanita selama
waktu ini
Cara meringankan atau mencegah
Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi
dalam kehamilan
Dorong ibu untuk sering beristirahat
Aktivitas sedang dan nutrisi yang baik
dapat emngurangi kelelahan

Terapi
Tidak perlu memberikan obat-obatan
Suplemen vitamin dan zat besi dapat membantu
untuk kesehatan
Tanda-tanda bahaya
Terdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata
pucat dll)
Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan/
aktivitas sehari-hari
Tanda dan gejala depresi
Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit
kronis

Pica (ngidam makanan)


Mungkin berkaitan dengan persepsi

individu wanita mengenai apa yang bisa


mengurangi mual dan muntah
Indra pengecap menjadi tumpul sehingga
mencari makanan yang lebih merangsang
Tidak seharusnya menimbulkan
kekhawatiran asal cukup bergizi dan
makanan yang diidamkan bukan makanan
yang tidak baik

Sakit punggung bagian atas


Terjadi pada trimester I kehamilan
Penyebab: meningkatnya ukuran dan

volume payudara yang merupakan salah


satu tanda presuratif kehamilan
Pembesaran mungkin menghasilkan
ketegangan otot jika payudara tidak cukup
ditopang
Cara mengurangi : gunakan bra yang pas
dan menopang

Sakit punggung bagian bawah


Terjadi pada trimester kedua dan ketiga

kehamilan
Dasar anatomis dan fisiologis :
Spasme otot karena tekanan terhadap akar
syaraf
Kadar hormon yang meningkat, sehingga
cartilage didalam sendi-sendi besar
menjadi lembek
Keletihan

Cara meringankan
Gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat
benda
Hindari sepatu atau sandal hak tinggi
Hindari mengangkat beban yang berat
Gunakan kasur yang keras untuk tidur
Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan
punggung
Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat
menyebabkan sirkulasi darah menjadi terhambat
Terapi
Jika terlalu parah gunakan penopang abdomen
eksternal

Leucorrhea

Peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar

endoservical sebagai akibat dari


peningkatan kadar estrogen
Perubahan peningkatan sejumlah glikogen
pada sel epitel vagina menjadi asam laktat
oleh doderlein basilus
Cara meringankan
Tingkatkan kebersihan dengan mandi
setiap hari
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari
katun agar lebih kuat daya serapnya
Hindari pakaian dalam yang terbuat dari
nilon

Tanda bahaya
Jika sangat banyak,/ berbau menyengat/
warna kuning/ abu-abu (servicitis, vaginitis)
Pengeluaran cairan (selaput ketuban
pecah)
Perdarahan pervagina

Nocturia (sering BAK)


Trimester I
Peningkatan berat fundus uterus,

denganmelembutkan isthmus (tanda


hegar) menyebabkan meningkatnya
antefleksi membesarnya uterus, yang
emnekan langsung kandung kemih
Trimester III
Terjadi lebih sering pada primigravida (ibu
yang baru pertama kali hamil). Bagian
terbawah janin menurun ke pelvic dan
menyebabkan tekanan langsung pada
kandung kemih. Tekanan membuat wanita
merasa perlu BAK

Chloasma gravidarum
Terjadi pada trimester II
Kecenderungan genetic peningkatan kadar

estrogen dan mungkin progesteron dapat


merangsang hormone melanogenic
Pencegahan
Hindari sinar matahari berlebihan selama
masa kehamilan
Gunakan bahan pelindung non-alergis
Terapi farmakologis
Hindari penggunaan hydroqinones, karena
dapat menimbulkan efek samping yang
berbahaya

Diare
Terjadi pada trimester I, II, III
Mungkin akibat dari peningkatan hormone
Efek samping dari infeksi virus

Edema dependen
Terjadi pada trimester II dan III
Peningkatan kadar sodium dikarenakan

pengaruh hormonal
Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
Tekanan dari pembesaran uterus pada vena
pelvic ketika duduk/ pada vena kava
inferior ketika berbaring

Kram Kaki
Biasanya terjadi setelah kehamilan 24 minggu
Dasar fisiologis penyebab masih belum jelas
Bisa terjadi karena :
o Kekurangan asupan kalsium

o Ketidakseimbangan rasio kalsium-fosfor


o Pemnbesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada
pembuluh dasar pelvic, dengan demikian dapat
menurunkan sirkulasi darah ke tungkai bagian bawah
Cara meringankan
Kurangi konsumsi susu (kandungan fosforny tinggi) dan cari
yang high calcium
Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot
yang terkena kram
Gunakan penghangat untuk otot

Insomnia
Terjadi mulai pada pertengahan masa kehamilan
Disebabkan oleh :
o perasaan gelisah, khawatir atau pun bahagia

o ketidaknyamanan fisik seperti membesarnya uterus,


pergerakan janin, bangun di tengah malam karena
nocturia, dyspnea, heartburn, sakit otot, stress dan
cemas
Cara meringankan
Gunakan teknik relaksasi
Mandi air hangat, minum-minuman hangat (susu, teh
dengan susu) sebelum pergi tidur
Melakukan aktivitas yang tidak menstimulasi sebelum
tidur

Striae gravidarum
Terjadi pada bulan ke 6-7
Penyebab tidak jelas
Bisa timbul akibat perubahan
hormon/gabungan antara perubahan
hormone dan peregangan

Hemorrhoids
Terjadi pada trimester II dan III
Sering terjadi karena konstipasi
Dukungan yang tidak memadai pada vena hemorrhoid

di area anorectal
Kurangnya klep di pembuluh-pembuluh yang berakibat
pada perubahan secara langsung pada aliran darah
Progesterone menyebabkan relaksasi dinding vena dan
usus besar
Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanantekanan spesifik pada vena hemorrhoid, tekanan
mengganggu sirkulasi venous dan menyebabkan
kongesti pada vena pelvic

Cara meringankan/mencegah
Menghindari konstipasi
Menghindari ketegangan selama defekasi
Mandi air hangat/kompres hangat, air panas
tidak hanya memberikan kenyamanan tapi
juga meningkatkan sirkulasi
Kompres es
Latihan kegel, untuk mengencangkan otot-otot
perineal
Istirahat di tempat tidur dengan panggul
diturunkan dan dinaikkan

Konstipasi
Terjadi pada trimester II dan III
Peningkatan kadar progesterone

menyebabkan peristaltic usus menjadi


lambat
Penurunan motilitas sebagai akibat dari
relaksasi otot-otot polos usus besar
Penyerapan air dari kolon meningkat Efek
samping penggunaan suplemen zat bes

Cara meringankan
Tingkatkan intake cairan, serat di dalam
diet seperti: buah/juice prem, minum cairan
dingin/panas (terutama ketika perut
kosong)
Istirahat cukup
Senam/exercise
Membiasakan BAB secara teratur
BAB segera setelah ada dorongan

Heart burn (panas dalam perut)


Mulai terasa selamatrimester kedua dan

makin bertambah bersamaan dengan


tambahnya usia kehamilan, hilang saat
persalinan
Heart burn istilah lain untuk
regurgitasi/refluks
Kandungan asam gastric (asam klorida
dalam lambung) pada esophagus bagian
bawah oleh peristaltic balik. Keasaman
menyebabkan rasa terbakar pada
kerongkongan dan tidak enak.

Cara meringankan
Makan porsi kecil tapi sering
Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan
yang digoreng/ makanan yang berbumbu
merangsang
Hindari rokok, kopi, alcohol, cokelat (mengiritasi
gastric)
Hindari berbaring setelah makan
Hindari minuman selain air putih saat makan
Kunyah permen karet
Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang
baik

Perut kembung
Cara meringankan
Hindari makanan yang mengandung gas
Mengunyah makanan secara sempurna
Pertahankan kebiasaan BAB yang teratur
Posisi knee chest (posisi seperti sujud tapi
dada ditempelkan ke lantai) hal ini dapat
membantu ketidaknyamanan dari gas yang
tidak keluar

Sakit kepala
Biasa terjadi pada trimester II dan III
Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu

dan penegangan pada kepala), serta keletihan


Tegangan mata sekunder terhadap perubahan
okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah
Cara meringankan
Teknik relaksasi
Memassase leher dan otot bahu
Penggunaan kompres panas/es pada leher
Istirahat
Mandi air hangat

Tanda bahaya
Bila bertambah berat atau berlanjut
Jika disertai dengan hipertensi dan
proteinuria (preeklampsi)
Jika ada migraine
Penglihatan berkurang atau kabur

Dispareunia (rasa sakit pada saat


berhubungan seksual)
Terjadi selama kehamilan
Akibat pembesaran uterus, hal ini

menyebabkan penurunan sirkulasi,


pelvic/vagina kongesti
Masalah fisik mungkin disebabkan oleh
pembesaran abdomen/masuknya bagian
terbawah janin ke dalam pelvic
Faktor psikologis : miskonsepsi dan takut
menyakiti janin

Cara mengurangi
Perubahan posisi, hal ini akan meredakan
masalah yang disebabkan oleh
pembesaran abdomen/rasa sakit dari
penetrasi yang dalam
Diskusi miskonsepsi dan ketakutan, agar
wanita tidak khawatir berlebihan
Kedua pasangan sebaiknya membuka
informasi pada cara alternative untuk
kepuasan seksual masing-masing

Tanda Bahaya dan Komplikasi


pada Bumil

Enam tanda bahaya selama periode kehamilan


Perdarahan pervaginam
Sakit kepala yang hebat, menetap dan

tidak hilang
Perubahan visual secara tiba-tiba (mata
berkunang-kunang)
Pembengkakan pada wajah dan tangan
Sakit abdomen atau nyeri pada ulu hati
yang hebat
Pergerakan bayi berkurang tidak seperti
biasanya atau bahkan tidak ada
pergerakan

Komplikasi Kehamilan TM I & II

Hiperemesis
mual muntah yang berlebihan atau tidak terkendali
selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi,
dan kehilangan berat badan.
Gejala
Hiperemesis ringan/tingkat 1
Berat badan menurun
Badan lemas dan lemah
Nafsu makan berkurang
Perasaan nyeri di ulu hati
Belum terdapat tanda-tanda dehidrasi

Hiperemesis
sedang/tingkat 2
Sudah ada tanda-tanda
dehidrasi
Badan menjadi kurus
Kulit keriput kering,
kadang-kadang ada
kekuningan (akibat kadar
keton dalam tubuh)
Lidah kering dan kotor
Mulut berbau
Nadi cepat, suhu tinggi
Air seni berkurang
Albuminuria (terdapat
albumin dalam urine) dan
asetonuria (terdapat
aseton dalam urin)

Hiperemesis berat/tingkat 3
Gangguan kesadaran
Gelisah, samnolen, koma
Nadi kecil dan cepat, suhu tinggi
Dehidras

Penyebab
1. Faktor predisposisi
Primigravida
Overdistensi rahim: hidramnion, kehamilan ganda, estrogen

dan HCG tinggi, mola hidatidosa.


2. Faktor organik
Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal
Perubahan metabolik akibat hamil
Resistensi yang menurun dari pihak ibu
Alergi

3. Faktor psikologis
Rumah tangga yang retak
Hamil yang tidak diinginkan
Takut terhadap kehamilan dan persalinan
Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu
Kehilangan pekerjaan

Penatalaksanaan
Penderita ditempatkan di ruangan yang tenang dengan

pengunjung dibatasi
Ibu dan keluarga diberikan penjelasan tentang proses
kehamilan
Pemberian makanan dan minuman dihentikan
Pasang infus larutan glukosa 5%, yang perlu
diperhatikan : jumlah air seni (urine), jumlah cairan yang
dimuntahkan, jumlah cairan yang diberikan melalui infus
Diberikan suntikan penenang
Setelah 48 jam perawatan dan keadaan umum baik
dapat dimulai pemberian makanan dan minuman
Keadaan umum semakin baik dan penderita sudah kuat
boleh mobilisasi (bangun dari tempat tidur)

2. Anemia Kehamilan
keadaan dimana jumlah sel darah merah
atau jumlah hemoglobin (protein pembawa
oksigen) dalam sel darah
merah berada
di bawah normal. Tingkatan anemia:
Kadar Hb 10,00 gr% - 13,00 gr% disebut
anemia ringan sekali.
Kadar Hb 8,00 gr% - 9,90 gr% disebut
anemia ringan.
Kadar Hb 6,00 gr% - 7,90 gr% disebut
anemia sedang.
Kadar Hb <6,00 gr% disebut anemia berat.

Penyebab
Perdarahan hebat
Berkurangnya pembentukan sel darah

merah
Meningkatnya penghancuran sel darah
merah

Klasifikasi Anemia
a. Anemia defisiensi besi : penurunan jumlah
sel darah merah akibat dari kekurangan zat
besi.
Penatalaksanaan
Oral: pemberian fero sulfat/ fero gluconat/
Na-fero bisitrat 60 mg/ hari, 800 mg selama
kehamilan, 150 100 mg/hari.
Parenteral: pemberian ferum dextran 1000
mg (20ml) IV atau 2x10 ml/IM

b. Anemia megaloblastik : anemia yang


terjadi karena kekurangan asam folat
Penatalaksanaan
Asam folat 15-30 mg/ hari
Vitamin B12 3x1 tablet per hari
Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari
Pada kasus berat dan pengobatan oral
hasilnya lamban sehingga dapat diberikan
transfusi diberikan transfusi darah.

c. Anemia hipoplastik : anemia yang terjadi


akibat sumsum tulang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru. Bisa juga terjadi
akibat transplantasi sumsum tulang atau
transfusi darah berulang kali.
Penatalaksanaan :
Karena obat-obatan penambah darah tidak
memberi hasil, maka satu-satunya cara
untuk memperbaiki keadaan penderita ialah
transfusi darah yang sering dan perlu diulang
beberapa kali.

d. Anemia hemolitik : anemia yang terjadi akibat


sel darah merah lebih cepat hancur dari
pembentukannya.
Penatalaksanaan :
Transfusi darah untuk meringankan penderitaan
ibu dan mengurangi bahaya hipoksia pada janin.

Perdarahan dalam kehamilan


Adalah keluarnya darah pervaginam yang belum

jelas penyebabnya. Perdarahan


antepartum/kehamilan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu.
Saat terjadinya perdarahan
Trimester 1 : abortus, KET
Trimester 2 : mola hidatidosa
Trimester 3 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 1 : plasenta previa, solusio plasenta
Kala 2 : ruptur uteri, trauma jalan lahir
Kala 3 : retensio plasenta
Kala 4 : atonia uteri, retensio plasenta

Prinsip dasar penanganan perdarahan


Harus segera dilariakn ke RS yang memiliki
fasilitas untuk melakukan transfusi darah
dan operasi
Tidak diperbolehkan melakukan
pemeriksaan dala

Abortus
Terminasi/pengakhiran kehamilan oleh

karena berbagai faktor penyebab dimana


janin dalam keadaan belum mampu hidup
Umur kehamilan 20 minggu atau kurang
Berat janin 500 gram atau kurang

Macam2 abortus
Abortus spontan
Abortus complitus
Abortus
incomplitus
Missed abortion
Abortus habitualis
Abortus insipiens

Abortus provokatus
Abortus indikasi medis
Abortus kriminalis (abortus yang

disengaja untuk digugurkan, dan ini


merupakan kejahatan)

Derajat
AbortusPerdarahanServix
Diagnosis
Imminens

Insipiens

Incomplit
Complit
Missed
abortion

Besar
Gejala lain
uterus
Sedikit/seda Tertutup
Sesuai usia Tes
ng
kehamilan kehamilan
positif,
kram, uterus
lunak
SedangTerbuka
Sesuai atau Kram, uterus
banyak
lebih kecil
lunak
dari usia
kehamilan
SedikitTerbuka
Lebih kecil Kram, keluar
banyak
(lunak)
dari usia
jaringan,
kehamilan uterus lunak
Sedikit atau Lunak tidak Lebih kecil Tidak ada,
tidak ada
terbuka
dari usia
kram, uterus
kehamilan kenyal
Sedikit dan Agak kenyal Lebih kecil Menghilangk
berwarna
dan tertutup dari usia
an sebagian
kehitaman
kehamilan gejala

Kehamilan Ektopik
Adalah kehamilan yang terjadi diluar rahim,

kehamilan ektopik biasanya baru memberi


gejala-gejala yang khas kalau sudah
terganggu. Sehingga kalau membahas
kehamilan ektopik biasanya yang dimaksud
adalah kehamilan ektopik terganggu.

Gejala-gejala yang penting


Terlambat haid
Nyeri perut yang hebat
Perdarahan sedikit pervaginam
Pusing sampai syok
Perut tegang
Bila diperiksa dalam nyeri di serviks
Pada cavum douglas teraba ada tumor
yang kenyal

Mola Hidatidosa
kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana
tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili
khorialis mengalami perubahan berupa
degenerasi hodropik. Secara makroskopik, mola
hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa
gelembung-gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih dengan ukuran bervariasi
dari beberapa milimeter sampai 1 atau 2 cm.

Gejala
Perdarahan pervaginam kadang-kadang
sedikit/banyak
Rahim lebih besar dari usia kehamilan
Tidak ada tanda-tanda adanya janin, tidak
ada ballotement, tidak ada DJJ
Hiperemesis lebih sering

Penanganan :
Perhatikan sindroma yang mengancam fungsi vital
(depresi nafas, hipertiroid/ tirotoksikosis, dan
sebagainya). Resusitasi bila KU buruk.
Evakuasi jaringan mola: dengan kuret tajam.
Suction dapat mengeluarkan sebagian besar massa
mola, sisanya bersihkan dengan kuret. Dapat juga
dilakukan induksi, pada waktu evakuasi berikan
oksitosin untuk merangsang kontraksi uterus dan
mencegah refluks cairan mola ke arah tuba.
Pada wanita yang tidak mengharapkan anak lagi
dapat dianjurkan histerektomi

Komplikasi Kehamilan TM III

1. Kehamilan Dengan Hipertensi Esensial


kondisi permanen meningkatnya
tekanan darah dimana biasanya
tidak ada penyebab yang nyata.
Kadang-kadang keadaan ini dihubungkan
dengan penyakit ginjal, phaeochromocytoma
atau penyempitan aorta, dan keadaan ini
lebih sering muncul pada saat kehamilan.

Penanganan
Wanita dengan hipertensi esensial harus
mendapat
pengawasan yang ketat dan harus
dikonsultasikan
pada dokter untuk proses
persalinannya. Selama
tekanan darah ibu tidak
meningkat sampai 150/90
mmHg berarti
pertanda baik. Dia dapat hamil dan
bersalin
normal tetapi saat hamil dianjurkan untuk
lebih
banyak istirahat dan menghindari peningkatan
berat
badan terlalu banyak.Kehamilan tidak
dibolehkan
melewati aterm karena kehamilan
postterm
meningkatkan risiko terjadinya
insufisiensi plasenta janin.

2. Pre Eklamsia

suatu keadaan dengan tanda-tanda


hipertensi, oedema, dan proteinuria
yang timbul karena kehamilan.
Penyakit ini biasanya timbul pada
triwulan ke-3 kehamilan tetapi dapat
timbul sebelumnya, misalnya pada
mola hidatosa.

Klasifikasi PE
a. Preeklamsia ringan, ciri-cirinya :
Tekanan darah 140/90 mmHg atau
kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih
(diukur pada posisi berbaring terlentang)
atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
Proteinuria 0,3 gr/lt atau 1+ sampai 2+
Edema pada kaki, jari, muka dan berat
badan naik >1 kg/mg

Penanganan :
Rawat jalan
Banyak istirahat ( berbaring tidur miring)
Diet: cukup protein, rendah kaebohidrat,
lemak, dan garam
Sedative ringan (jika tidak bisa istirahat )
tablet Fenobarbital 3x30 mg peroral selama
2 hari
Kunjungan ulang tiap 1 mg

b. Preeklamsia berat, ciri-cirinya :


Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
Proteinuria, 5 gr/lt atau lebih
Oliguria (jumlah urine < 500 cc per 2 jam
Terdapat edema paru dan sianosis
Adanya gangguan serebral, gangguan
visus, dan rasa nyeri di epigastrium
Penanganan : penanganan aktif di rumah
sakit

Eklamsia
Eklamsia adalah merupakan penyakit akut

dengan kejang-kejang dan koma pada wanita


hamil dan wanita dalam masa nifas disertai
dengan hipertensi, edema, dan proteinuria
(Pusdiknes, Depkes RI, 1990;9).
Faktor predisposisi (faktor resiko) terjadinya
eklamsia dan preeklamsia adalah :
Hipertensi
Diabetes Melitus
Gangguan ginjal kronik.
Primi gravida tua.

Penatalaksanaan :

1.
2.
3.
4.
5.

Bebaskan jalan nafas


Pasien dimiringkan ke kiri
Diberikan injeksi MgSO4
Diberikan oksigen
Kehamilan segera diterminasi

3. Solusio Plasenta
terlepasnya plasenta yang letaknya normal
pada
corpus uteri sebelum janin lahir. Biasanya
terjadi pada trimester III, walaupun dapat pula
terjadi pada setiap saat dalam kehamilan.
Etiologi.
Trauma
Tali pusat yang pendek
Dekompresi yang uterus mendadak
Anomaly uterus atau tumor uterus
Hipertensi kronis atau hipeertensi yang
ditimbulkan karena kehamilan
Tekanan pada vena cava inferior akibat uterus
yang membesar dan defisiensi gizi.

Gejala
Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his
Anemia dan syok
Rahim keras seperti papan dan nyeri jika
dipegang
Palpasi sukar dilakukan karena rahim yang
keras
Fundus uteri makin lama makin naik
Bunyi jantung janin biasanya tidak ada
Pada pemeriksaan dalam teraba ketuban yang
tegang terus menerus

Komplikasi
Komplikasi pada ibu dan janin tergantung dari

luasnya plasenta yang terlepas dan lamanya


solusio plasenta berlangsung. Komplikasi yang
dapat terjadi adalah :
kelainan pembekuan darah
oliguria
gawat janin
kematian
perdarahan. Perdarahan antepartum dan
intrapartum pada solusio plasenta hampir tidak
dapat dicegah, kecuali dengan menyelesaikan
persalinan segera.

Penanganan :
Pada ibu tergantung dari luasnya plasenta yang lepas
dari dinding uterus, banyaknya perdarahan, derajat
kelainan pembekuan darah, ada tidaknya hipertensi
menahun atau preeklamsia, tersembunyi tidaknya
perdarahannya, dan jarak waktu antara terjadinya
solusio plasenta sampai pengosongan uterus.
Pada janin pada solusio berat hampir 100 %
mengalami kematian. Pada solusio plasenta ringan dan
sedang kematian janin tergantung dari luasnya
plasenta yang terlepas dari dinding uterus dan tuanya
kehamilan. Pada kasus solusio plasenta tertentu, SC
dapat mengurangi angka kematian janin.
Sebagaimana pada setiap kasus perdarahan,
persediaan darah secukupnya akan sangat membantu
memperbaiki prognosis ibu dan janinnya.

4. Plasenta Previa
plasenta yang letaknya abnormal, yaitu
pada segmen bawah uterus sehingga
dapat menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir. Pada keadaan
normal plasenta terletak dibagian atas
uterus.

Klasifikasi
Plasenta previa totalis, apabila seluruh

pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta


Plasenta previa parsialis apabila sebagian
pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
Plasenta previa marginalis, apabila pinggir
plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan
Plasenta letak rendah, plasenta yang letaknya
abnormal pada segmen bawah uterus akan
tetapi belum sampai menutupi pembukaan
jalan lahir. Pinggir plasenta berada kira-kira 3
atau 4 cm di atas pinggir pembukaan sehingga
tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir

Gambaran klinik
Perdarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri serta
berulang, darah berwarna merah segar
Perdarahan pertama biasanya tidak banyak,
tetapi perdarahan berikutnya hampir selalu lebih
banyak dari sebelumnya
Timbulnya penyulit pada ibu yaitu anemia
sampai syok dan pada janin dapat menimbulkan
asfiksia sampai kematian janin dalam rahim
Bagian terbawah janin belum masuk pintu atas
panggul dan atau disertai dengan kelainan letak
plasenta yang berada dibawah janin
Pemeriksaan dalam dilakukan diatas meja
operasi, teraba jaringan plasenta

Komplikasi
Pada ibu
Perdarahan
pascasalin
Syok hipovolemik
Infeksi-sepsis
Emboli udara
(jarang)
Kelainan
koagulapati sampai
syok
Kematian

Pada anak
hipoksia
anemia
kematian

Penanganan :
Penatalaksanaan di rumah : Pasien dianjurkan harus
istirahat ditempat tidur. Jika perdarahan banyak
pasien dianjurkan untuk tidur miring atau
menggunakan bantal dibawah pinggul kanannya
untuk mencapai agar panggul miring dan
menghindari supine hypotensive syndrome.
Penatalaksanaan di RS : di RS, ibu harus berbaring.

Pada pemeriksaan abdomen akan taraba lunak,


dengan ukuran sesuai umur kehamilan. Mungkin
dibutuhkan pengkateteran. Darah diperika kadar
haemoglobinnya

Selamat Belajar

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai