Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV
Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision (DSM-IV
Patofisiologi
Patofisiologi
Mortalitas/Morbiditas
Komorbiditas yang diasosiasikan dengan gangguan panik:
Gangguan panik sering timbul bersama dengan gangguan mood,
dengan gejala mood mungkin mengikuti onset serangan panik.
Prevalensi seumur hidup depresi mayor mungkin dapat mencapai
50-60%. Pasien mungkin pula berada pada resiko tinggi untuk
percobaan bunuh diri. Gangguan alkohol dan penggunaan
senyawa lain juga sering merupakan sekuel gangguan panik.
Kondisi medis yang memiliki komorbiditas signifikan dengan
gangguan panic adalah gangguan kardiovaskular (seperti
contohnya prolaps katup mitral, hipertensi, dan kardiomiopati)
dan gangguan lain (seperti penyakit paru obstruktif kronik
[PPOK/COPD], irritable bowel syndrome, dan sakit kepala
migraine).
Selain kemarahan psikologis signifikan dari serangan panik,
agoraphobia dapat menyebabkan konsekuensi medis, social, dan
okupasional yang besar. Diantaranya adalah peningkatan
penggunaan pelayanan kesehatan, penarikan social, dan peran
fungsional terbatas, dan produktivitas kerja menurun.
Diagnosis Diferensial
Gangguan Penyesuaian
Gangguan kecemasan
Gangguan Bipolar afektif
Gangguan psikiatri terkait kafein
Depresi
Gangguan Disosiatif
Gangguan factitious
Hypertiroidisme
Hipokondria
Hipoglikemia
Gangguan mental sekunder terhadap kondisi medis umum
Prolaps katup mitral
Infark Miokard
Gangguan obsesif-kompulsif
Pheochromocytoma
Gangguan fobik
Gangguan stress pasca trauma
Fobia sosial
Gangguan somatoform
Penggunaan obat (amfetamin, kokain, kafein, simpatomimetik, dekongestan nasal)
Withdrawal obat (alkohol, barbiturat, opiat, penenang minor)
Edukasi pasien