Latar Belakang
LATAR
BELAKANG
STH
Soil Transmitted
Helmint
Status
Gizi
Kualitas hidup
menurun drastis !!
Generasi muda
kurang
produktif
INFEKSI
CACING
Prevalensi di
Indonesia
35,7%
(Depkes, 2007)
Tingkat Sosial
ekonomi
Sanitasi Rumah
Tangga
Banyak
menginfeksi
anak usia
sekolah dasar
(60-80%)
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh antara status gizi, tingkat sosial ekonomi, dan sanitasi
rumah tangga terhadap kejadian angka kecacingan pada siswa sekolah dasar
di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang?
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara status gizi, tingkat sosial ekonomi dan sanitasi
rumah tangga dengan kejadian kecacingan oleh cacing usus Soil Transmitted
Helminths yang terdiri dari cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing tambang
(Ancylostoma Duodenale/ Necator Americanus),cacing cambuk (Tricuris Trichiuria),
Strongyloides Stercoralis pada siswa Sekolah Dasar di Kecamatan KedungKandang,
Kota Malang
Tujuan Khusus
Tujuan Khusus
Status
Gizi
Kejadian
Kecacingan
Tingkat
Sosio
Ekonomi
Keluarga
Sanitasi
Rumah
Tanga
Manfaat Penelitian
MANFAAT
Manfaat Akademik
Dapat dijadikan sebagai data dasar untuk peneliti lain yang akan melakukan suatu penelitian
guna menurunkan atau bahkan mencegah terjadinya angka kecacingan pada siswa sekolah
dasar.
Manfaat Untuk Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya kejadian angka kecacingan pada
anak sekolah dasar di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Membantu Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Kedungkandang dalam program
pencegahan dan pemberantasan penyakit akibat infeksi cacing usus sehingga dapat
memperbaiki dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat daerah Kedungkandang.
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal usaha peningkatan kesehatan
masyarakat agar dapat mencegah terjadinya kecacingan pada siswa sekolah dasar.
Kerangka Konsep
KERANGKA KONSEP
Status Gizi
Lingkungan
Lingkungan
Keterangan:
:Diteliti
: Tidak diteliti
Pencemaran
Tanah
Indeks Massa
Tubuh
Kecacingan
Lifestyle
Faktor Sosial
Hygience
Tingkat sosialekonomi
Kebiasaan Mencuci
Tangan
Kebersihan Memotong
Kuku
Kebiasaan Bermain di
Tanah/Pasir
Kebiasaan Jajan
Sembarangan
Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional
yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tiga variabel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN di wilayah Kecamatan Kedungkandang, Kota
Malang.
Sampel
Pada penelitian ini sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi
dalam penelitian. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling.
Pengambilan sampel menggunakan semua sampel yang memenuhi kriteria inklusi
Kriteria inklusi:
o Siswa Sekolah Dasar yang menyerahkan fesesnya dan di periksa di
Laboratorium Parasitologi FKUB.
o Bersedia menjadi subjek penelitian.
o Bersedia di wawancarai dengan menggunakan kuesioner
Kriteria eksklusi:
o Menolak untuk jadi subjek penelitian
o Responden pindah alamat
Definisi Operasional
Infeksi kecacingan
Infeksi kecacingan ialah ditemukannya telur/cacing usus pada responden melalui
pemeriksaan tinja dengan menggunakan metode Kato Thick Smear dan
dikelompokkan menjadi:
1. Positif (+) mengandung telur/ cacing
2. Negatif (-) tidak mengandung telur/ cacing
Penilaian status gizi anak diukur dari Indeks massa tubuh(BMI)
Pemeriksaan sampel feses merupakan alat ukur untuk variabel tergantung, yang
diperiksa dari sampel feses dapat ditemukan telur Ascaris lumbricoides, Trichuris
trichuria, Necator Americanus/ Ancylostoma Duodenale, Strongyloides Stercoralis.
Tingkat
Sosial dan
Ekonomi
Keluarga
Keluarga Pra
Sejahtera
Keluarga
Sejahtera I
Keluarga
Sejahtera II
Keluarga
Sejahtera III
Keluarga
Sejahtera III Plus
Nuraviva,2015
Pekerjaan
Orang Tua
Pendidikan
Orang Tua
Penghasilan
tetap
Tidak
sekolah+SD+SM
P
Penghasilan
tidak tetap
SMA +Perguruan
Tinggi
Taruna,2002
Jenis Jamban1
Air Sungai
Air Sumur
Air PDAM
Jamban Empang
Jamban Cemplung
Jamban Leher Angsa
Jenis Lantai2
Tertutup
Terbuka
Tanah
Semen/plester
Keramik/ubin/tekel
1.
2.
3.
<500 meter
>500 meter
Analisis Data
Analisis univariat
Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dari masingmasing variable
Analisis bivariat
Hasil Penelitian
Cacing positif
Al
0
0
0
0
3
3
1
1
2
11
3
2
26
81%
Hw
0
0
2
0
0
0
2
0
0
0
0
0
4
12.5%
Tt
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
2.85%
Ev
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%
Ss
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0%
Hn
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
2.85%
%
0
0.00%
0
0.00%
Di Indonesia
(60-80%)
2 (Depkes, 2006)
1.80%
0
0.00%
3
2.70%
SDN
Kotalama
3 Kedungkandang
2.70%
SDN
Kedungkandang
Kota
4
3.60%
Kota
Malang sebesar
1
0.90%
Malang
sebesar
10%
60%
(Sardjono,
1987)
3(Disrinama, 2006)
2.70%
11
10.00%
3
2.70%
2
1.80%
32
29.09%
Analisis univariat
2 responden
Status
Sanitasi
rumah
Jumlah
Jumlah
Presentase
Statussosial-ekonomi
gizi
BMI (kg/m
)
Jumlah Persentase
Presentase
Frekuensi
Kejadian Kecacingan
Pra sejahtera
Negatif
Sanitasi baik
Normal
Sejahtera
Positif I
Sejahtera
II
Overweight
Sanitasi sedang
Total
Sejahtera III
Obesitas
Sanitasi
Sejahteraburuk
III Plus
Kurus
Total
Sangat
Total
Total
kurus
5
78
89
18.5 - 2432 8
25 - 29110
1855
>30
<18.5
<15
27
3 15
110
110
Persentase
responden
4,5%
71%
80,9%
71
7,3%64,5%
29%
18
100%
9
10
2
110
50%16,4%
16,4%
24,6%
8,2%
2,7%
13,6%
9,1%
100%
1,8%
100%
100%
Analisis Bivariat
Kejadian
Penyakit
Kecacingan
Kejadian
Penyakit
Kecacingan
Kejadian
Chi-Square Kecacingan
Tests
Positif
Negatif
PositifChi-Square
Negatif
Total
Total
Chi-Square
Tests
Tests
Karakteristik
Status sosial- ekonomi
Total
Total
Value
df
Asymp.Total
Sig. (2-sided)
Negatif
Positif
Jumlah
Sanitasi Rumah
% %
Jumlah
Asymp.
Sig.
(2-sided) Total
% Value
%Value df df
Asymp.
Sig.
(2-sided)
Jumlah
%
Pearson
Pearson Chi-Square
Chi-Square
.435
24
Status
gizi
Pra sejahtera
2
3.8
5 .011
Pearson Chi-Square
4
.8234.5%
Likelihood Ratio
4
.443
89
Likelihood
Ratio Ratio
2 4
.011
Sanitasi
baik
67 62.5
68.7
80,9%
Normal
20
65.4
71
64.6
8
7.3%
Likelihood
.832
Sejahtera
I
3
9.4
5
6.4
Linear-by-Linear Association
.020
1
.887
55 .008
50%
Linear-by-Linear
.383
Overweight
4 Association11 12.5 147.026
14 .761 7
18
1818
16.3
Linear-by-Linear
Association
1 1
Sanitasi
sedang
21.8
16,3%
Sejahtera
12
37.5 110 43
55
24.6%
N of ValidNII
Cases
Obesitas
3
9.4
6 110
7.7
9 27
8.2
of Valid Cases
3
Sanitasi
buruk
0
0 110
3
9.4
2,7%
N of Valid
Cases
15
13.6%
Sejahtera
III
11
34.4
16
20.5
Kurus
4 expected
12.5
6than
7.7
10 isis.58.
9.1
a. 4 cellsa.(40.0%)
have
count
lessless
than
5. The
minimum
expected
count
1.45.
4 cells (40.0%)
have expected
count
5. The
minimum
expected count
110
Total
78 less3than 5. The
32 expected
a. 2 cells (33.3%) have expected count
count is .87.
Sangat
kurus
1 minimum
1.314
2
1.8100%
Sejahtera
III plus 1
4
12.5
11
Total
Total
3.792a
8.975
6.3
1.520a 3
3.735
869.052
511.467 22
a
32 hubungan
32 signifikan
78
110
110 100%
100%
Terdapat
hubungan
yang
antara 78
sanitasistatus
rumahsosial
Tidak terdapat
yang signifikan
antara
Tidak
terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
Status
gizi dengan
tangga
dengan
kejadian
kecacingan
karena
p<0.05
ekonomi
dengan
kejadian
kecacingan
karena
p>0.05
kejadian kecacingan karena p>0.05
Analisis Multivariat
Model
Summary
Omnibus
Tests
of Model untuk
Coefficients
Analisis statistik regresi
logistik
bertujuan
menguji pengaruh tiga
variabel yaitu-2status
gizi, statusCox
sosialekonomi
sanitasi Rrumah
Step
Log likelihood
& Snell R Square dan
Square
Chi-square
df Nagelkerke
Sig.
tangga. Dimana data dependen (infeksi kecacingan) adalah data
1kategorikal, dan data independent
124.728a
.070
.099
(status
gizi,
status
sosialekonomi
Step
7.924
3
.048
a.
Estimation
terminated
iteration number
4 because
parameter estimates changed by
dan
sanitasi
rumahattangga)
adalah
data kuantitatif.
less than .001.
Step 1
Block
7.924
.048
Model
7.924
.048
Kesimpulan
Prevalensi Kecacingan pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Kedungkandang adalah
sebesar 29.09%. Jumlah cacing terbanyak didominasi oleh jenis Ascaris lumbricoideus yaitu
sebanyak 26 kasus (81%).
Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian kecacingan
pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang tahun 2014, p-value
(p=0.823).
Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara status sosial-ekonomi dengan kejadian
kecacingan pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang tahun
2014, p-value (p=0.435).
Terdapat hubungan yang signifikan antara sanitasi rumah tangga dengan kejadian
kecacingan pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang tahun
2014, p-value (p=0.011).
Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi, status sosial-ekonomi dan sanitasi
rumah tangga dengan kejadian kecacingan pada siswa sekolah dasar di Kecamatan
Kedungkandang Kota Malang tahun 2014, p-value (p=0.048).
Saran
Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui investasi kecacingan dilihat dari faktorfaktor yang lain (hygiene perorangan, pengetahuan siswa, tingkat pendidikan orang tua,
pengetahuan orang tua, sanitasi perorangan).
Perlu juga diberikan edukasi bagaimana cara mencuci tangan dengan benar sebelum
makan ataupun setelah beraktifitas.
Perlu diadakan pengaktifan kegiatan UKS sehingga dapat memfasilitasi kegiatan kesehatan
di sekolah, seperti pendidikan tentang kecacingan dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Perlu adanya kerjasama antara pihak sekolah maupun pihak petugas kesehatan setempat
dalam memberikan bimbingan tentang sanitasi sekolah kepada seluruh warga sekolah.
Memberikan sosialisasi mengenai infeksi cacing secara menyeluruh dan berkala tingkat
kelurahan, agar masyarakat paham akan infeksi kecacingan dan dapat membentuk
kebiasaan dalam suatu usaha pencegahan terhadap infeksi cacing.
Terima Kasih