Anda di halaman 1dari 16

Pengendalian Persediaan secara Pareto.

Pareto classification = ABC classification

Purwadi Dwijodarmanto

BALANCE SHEET / NERACA


AKTIVA

PASIVA

AKTIVA LANCAR :
* KAS
* PERSEDIAAN
* PIHUTANG

HUTANG

AKTIVA TETAP :

MODAL SENDIRI

* MESIN
* TANAH
* BANGUNAN

Kenapa perlu pengendalian persediaan :


Peningkatan produktivitas & effisiensi merupakan faktor
penting untuk menjamin pertumbuhan dan keuntungan
perusahaan
Salah satu faktor penting yang dapat menunjang peningkatan
produktivitas adalah pengendalian persediaan yang optimal ,
sehingga dijamin kontinuitas produksi, dan tingkat
persediaan yang ekonomis/optimal.
Mengurangi investasi yang terikat dalam bentuk persediaan
Meningkatkan produktivitas modal kerja (working capital ),
dengan mengurangi modal kerja yang menganggur dalam
bentuk persediaan.
Mengalokasikan waktu yang sama untuk mengendalikan
semua jenis persediaan yang mempunyai nilai penggunaan
yang berlainan adalah tidak ekonomis

Pareto / ABC classification :


Pengendalian persediaan berdasarkan nilai ( value )
penggunaan : jumlah (quantity ) x harga ( price )
Konsep ini dikenalkan oleh Vilfredo Pareto , ahli ekonomi &
sosiologi Itali ( 1842-1923) , terkenal sbg Pareto Law
atau Hukum Pareto.
Sebagian besar kekayaan di Itali , dimiliki oleh
sebagian kecil dari populasi penduduknya
Income distribution dinegara-negara lain adalah
serupa
Hukum alamiah ini turut menentukan bentuk dari
distribusi penghasilan yang tidak terpengaruh oleh
perubahan politik dan sosiologi

Umumnya hukum Pareto berlaku :


Bahwa 10% dari jenis persediaan bernilai 65% dari
seluruh nilai persediaan

Bahwa 20% dari jenis persediaan bernilai 80% dari


seluruh nilai persediaan
Jenis - jenis persediaan sisanya sebanyak 80% ,
bernilai 20% dari seluruh nilai persediaan

Separates vital few from trivial many.


Organizes data from highest value to lowest .

100
%
80
Nilai
Persediaan
Tahunan

0
20

100

% Jenis Persediaan

H.Ford Dickie pada tahun 1905 di AS


menerapkan konsep ini :
Jika 20% persediaan , ( dari 100 item , maka 20% = 20 item )
mewakili 80% dari nilai persediaan , maka manfaat yang
diperoleh dengan pengendalian ketat yang 20% ini , akan jauh
lebih bermanfaat , dari pada pengendalian ketat yang 80%
lainnya

ABC classification :
Item A misalnya 20% dari item persediaan = 80% dari nilai
persediaan.
Item B misalnya 30% dari item persediaan berikutnya = 10% dari
nilai pesediaan

Item C sisanya yang 50% dai item persediaan = 10% terakhir


dari
nilai persediaan
Kunci sukses pengendalian persediaan cara ABC classification :
Item A harus dikendalikan secara hati-hati sekali
Item B dan C dilakukan usaha pengendaliannya secara
minimum/ sederhana

Kesalahan mendasar , menganggap pengendalian


minimum item C berarti :
Tidak ada seorangpun yang memastikan bahwa
item-item tersebut terdapat dalam persediaan
pada saat diperlukan
contoh :
Kapal yang harganya bermilyar-milyar tidak
dapat diluncurkan karena tidak adanya
pelumas yang bernilai ribuan rupiah saja ,
untuk melumasi landasan peluncuran

Produksi Tablet yang mahal tidak dapat dilakukan


pengemasan , sehingga perusahaan rugi karena tidak
memenuhi kebutuhaan pasar ,berhubung kekurangan karton
untuk mengemasnya, yang harganya relatif sangat murah

Pengendalian minimal berarti :


Menjamin bahwa item-item yang bernilai rendah selalu
ada dalam persediaan , dengan cara pengendalian yang
sederhana , mempunyai persediaan yang cukup ,
sebelum terjadi stock-out
Mempunyai persediaan yang cukup untuk persediaan
class B & C , sehingga pembelian/pengadaan item-item
tersebut dilakukan pada jangka waktu yang lama
( setiap 3 atau 4 bulan sekali ).

Tehnik-tehnik Analisis Pareto :


Tentukan penggunaan tahunan setiap item persediaan
Kalikan penggunaan tahunan disetiap item dengan harga
satuannya, didapat nilai penggunaan tahunan
Susun item-item persediaan dalam daftar nilai
penggunaan tahunan , terbesar diletakkan paling atas ,
terkecil paling bawah dalam daftar
Tambahkan secara kumulatif item persediaan dan nilai
penggunaannya
Konversikan jumlah kumulatif menjadi persentase
kumulatif

Perlu diperhatikan :
Melipat duakan jumlah persediaan yang termasuk
class C , tidak akan memberatkan beaya penyimpanan
( stock holding cost )
Perubahan kecil pada class A , akan berakibat besar
pada biaya penyimpanan

Pertimbangan khusus :
Item yang peka terhadap penyimpanan , mempunyai expiry date
Item yang menjadi rusak dalam penyimpanan
Item hanya untuk memenuhi kepentingan seseorang atau
langganan khusus
1,2, dan 3 tersebut tidak perlu dilakukan pengendalian secara khusus.

Kesalahan fatal :
Kesalahan fatal ,menganggap bahwa dalam analisa ABC , item
yang harganya mahal termasuk dalam kelas A , yang murah
kelas C , padahal yang benar adalah jenjang urutan ( kelas )
tergantung pada total nilai penggunaan tahunan

Manfaat pengendalian persediaan secara Pareto :


Sangat berguna , mudah dilaksanakan ,membantu manajemen dalam
menentukan tingkat persediaan yang

effisient

Memberikan perhatian pada jenis persediaan utama yang dapat memberikan


cost benefit yang besar bagi perusahaan
Manfaat nyata diperoleh karena dapat meningkatkan produktivitas dan
effisiensi fungsi-fungsi produksi
Dapat memanfatkan modal kerja ( working capital ) sebaik- baiknya ,
sehingga dapat memacu pertumbuhan perusahaan
Memanfaatkan persediaan sebagai idle resources , untuk menjamin
kontinuitas operasi , sehingga dapat menyediakan barang-barang secara
ekonomis dan menguntungkan
Sumber daya-sumber daya produksi dapat dimanfatkan secara lebih effisient

Q & A

Thank You

Anda mungkin juga menyukai