Anda di halaman 1dari 11

NASIONALISME JEPANG

DI SUSUN OLEH :
M. IKBAL FEBRIAN
KELAS XI IPS 1

NASIONALISME JEPANG
Nasionalisme di Jepang muncul setelah
kedatangan bangsa barat ke Jepang yang
dipelopori oleh Commodore Matthew
Calbraith Perry yang ditandai dengan
penandatanganan perjanjian Shimoda oleh
Shogun Yoshinabu Tokugawa pada tahun
1854 yang isinya pelabuhan-pelabuhan
Shimoda dan Hakodate dibuka untuk
perdagangan bangsa asing. Sejak saat itu
Jepang menjadi negara yang terbuka untuk
bangsa barat dan bangsa-bangsa yang lain.

Perkembangan Nasionalisme Jepang


a. Masa Keshogunan
Sejak pemerintahan Shogun Tokugawa
(pada abad ke-17), Jepang melakukan politik
isolasi (artinya menarik diri dari pengaruh
asingBarat). Politik isolasi ini mulai
dijalankan oleh Iyeyashu Tokugawa (1639)
dan diteruskan oleh para penggantinya.
Tujuan politik isolasi untuk menjamin tetap
tegaknya pemerintahan Shogun dan
mencegah masuknya pengaruh asing (Barat).

Pada tahun 1846, Amerika Serikat mengirimkan


utusannya ke Jepang di bawah pimpinan Laksamana Biddle,
tetapi ditolak oleh Shogun. Pada tahun 1853, mengirimkan
lagi utusannya lengkap dengan kapal perangnya di bawah
pimpinan Matthew Commodore Perry.
Pada tahun 1854, rombongan Perry lengkap dengan
tujuh kapal perangnya mendarat lagi di Yedo, dan berhasil
memaksa Shogun Iyesada (18531858) untuk
menandatangani Perjanjian Kanagawa (31 Maret 1854) yang
isinya kota pelabuhan Shimoda dan Hokodate dibuka untuk
perdagangan asing. Dengan demikian, runtuhlah politik
isolasi Jepang sehingga negara tersebut terbuka untuk
bangsa asing.

b. Nasionalisme Jepang
Terbukanya Jepang bagi bangsa asing yang disusul
dengan runtuhnya kekuasan Shogun dan tampilnya
Kaisar Meiji (Meiji Tenno), menandai bangkitnya
nasionalisme Jepang. Pada tanggal 6 April 1868,
Meiji Tenno memproklamasikan Charter Outh
(Sumpah Setia) menuju Jepang baru yang terdiri
atas lima pasal, seperti berikut.
1) Akan dibentuk parlemen.
2) Seluruh bangsa harus bersatu untuk mencapai
kesejahateraan.
3) Adat istiadat yang kolot dan yang menghalangi
kemajuan Jepangharus dihapuskan.
4) Semua jabatan terbuka untuk siapa saja.
5) Mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak
mungkin untuk pembangunan bangsa dan negara.

Untuk mencapai cita-cita tersebut


maka Meiji Tenno melaksanakan
pembaharuan (restorasi). Itulah
sebabnya Kaisar Meiji kemudian
dikenal dengan Meiji Restorasi.
Restorasi yang dilakukan meliputi
segala bidang, yakni politik,
ekonomi, pendidikan dan militer

1) Bidang Politik
Langkah pertama yang diambil
oleh Meiji Tenno ialah memindahkan
ibu kota dari Kyoto ke Yedo yang
kemudian diganti menjadi Tokyo
(yang berarti ibu kota timur).
Selanjutnya, diciptakan bendera
kebangsaan Jepang Hinomoru dan
dan lagu kebangsaan Jepang,
Kimigayo. Shintoisme dikukuhkan
sebagai agama nasional.

2) Bidang Ekonomi
Pembangunan di bidang ekonomi,
meliputi bidang pertanian, perindustrian,
dan perdagangan, namun yang paling
berhasil di bidang perindustrian dan
perdagangan. Perdagangan Jepang maju
pesat berkat dumping policy. Di bidang
industri muncul golongan baru yang
disebut Zaibatsu yang terdiri atas keluarga
Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo, dan Jassud

3) Bidang pendidikan
Sistem pendidikan di Jepang meniru
sistem pendidikan Barat. Dasar moral
yang diajarkan di semua sekolah ialah
Shintoisme dan Budhisme. Pada tahun
1871, dibentuklah Departemen
Pendidikan. Selanjutnya pada tahun
1872 dikeluarkan Undang-Undang
Pendidikan yang mewajibkan belajar
untuk anak-anak umur 614 dan bebas
uang sekolah. Sistem pendidikannya
semimiliter.

4) Bidang Militer
Dalam pembaharuan angkatan
perang yang mempunyai peranan
besar ialah keluarga Choshu dan
Satsuma. Keluarga Choshu
menangani pembaharuan Angkatan
Darat dengan mencontoh Prusia
(Jerman), sedangan keluarga
Satsuma menangani pembaharaun
Angkatan Laut dengan mencontoh
Inggris. Bersamaan dengan
modernisasi angkatan perang ini

Anda mungkin juga menyukai