Anda di halaman 1dari 31

Blok XXIV

KONTRASEPS
I
dr. Eduardus Raditya, SpOG
Universitas Kristen Duta Wacana
RSU GRIYA MAHARDHIKA

Nilai
No

Aspek yang dinilai


0

Memperkenalkan diri dan membina sambung rasa

Mencuci tangan sebelum dan sesudah langkah ke 4

Memeriksa Tanda Vital dan Antropometri

Menyiapkan alat dan bahan

Menjelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan

Menjelaskan keuntungan dari masing-masing alat kontrasepsi

Menjelaskan kerugian dari masing-masing alat kontrasepsi

2
Melakukan anamnesa (Identitas, Riwayat Perkawinan, Riwayat Kehamilan,
Persalinan, dan Nifas, Riwayat Kontrasepsi, Riwayat Penyakit Dahulu dan
Tujuan berKB)
3
4
5
6
7
8
9

Mempersilahkan pasien memilih sendiri alat kontrasepsi yang diinginkan


(tanpa diarahkan)

10
Menjelaskan cara pemakaian alat kontrasepsi dan meminta informed consent

TOTAL

DEFINISI Keluarga Berencana


1.
2.
3.
4.

Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan


Mendapatkan kelahiran yang diinginkan
Mengatur interval kehamilan
Mengontrol saat kelahiran dalam hubungan
umur suami istri
5. Menentukan jumlah anak
(World Health Organization)

MEMILIH METODE KONTRASEPSI

Syarat-syarat yang baik adalah


Aman
Dapat diandalkan
Sederhana
Murah
Dapat diterima orang banyak
Pemakaian jangka lama

Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi


Faktor pasangan
Faktor kesehatan
Faktor metode kontrasepsi

JENIS KONTRASEPSI
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi Barier
AKDR
Kontrasepsi mantap

JENIS KONTRASEPSI
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi Barier
AKDR
Kontrasepsi mantap

KELUARGA BERENCANA ALAMIAH


Metode Kalender (Ogino-Knaus)
Metode Suhu Badan Basal (Termal)
Metode Lendir Serviks (Billings)
Metode Simpto-Termal
Metode Coitus Interruptus

JENIS KONTRASEPSI
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi Barier
AKDR
Kontrasepsi mantap

KONTRASEPSI HORMONAL
Mekanisme kerja estrogen
Ovulasi estrogen menghambat ovulasi melalui supresi pada FSH dan LH
Implantasi kadar estrogen atau progesteron yang tidak tepat, menyebabkan
endometrium tidak baik untuk implantasi
Transportasi gamet/ovum dipercepat oleh estrogen, karena peristaltik tuba
serta kontraktilitas uterus
Luteolysis degenerasi dari korpus luteum menyebabkan dilepaskannya
jaringan endomtetrium

KONTRASEPSI HORMONAL
Mekanisme kerja progesteron
Ovulasi dihambat karena terganggunya fungsi poros
hipotalamus-hypophyse
Implantasi
Pemberian progesteron-eksogenous mengganggu kadar
puncak FSH dan LH, produksi testosteron berkurang
dari corpus luteum
Endometrium mengalami istirahat dan atropi
Transport gamet/ovum
Luteolysis
Lendir serviks yang kental

KONTRASEPSI HORMONAL
PIL ORAL KOMBINASI
Dasar Menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium, sehingga menekan releasing faktor di otak dan akhirnya
mencegah ovulasi
Cara kerja

Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir serviks menjadi kental
Pergerakan tuba terganggu

KONTRASEPSI HORMONAL
KONTRASEPSI PROGESTIN

Mini-pill
Suntikan progestin yang longitudinal-acting
Implant
IUD berisi progestin / LNG-IUS

KONTRASEPSI HORMONAL
MINI PILL
Mencegah terjadinya ovulasi
Perubahan dalam motilitas tuba
Perubahan fungsi corpus luteum
Perubahan lendir cerviks
Perubahan dalam endometrium

KONTRASEPSI HORMONAL
SUNTIKAN
Primer: Mencegah ovulasi
Sekunder:
Lendir serviks menjadi kental dan sedikit
Endometrium menjadi kurang layak untuk
implantasi
Mempengaruhi kecepatan transport ovum

KONTRASEPSI HORMONAL
IMPLANT
o Mencegah ovulasi
o Perubahan lendir serviks menjadi kental dan
sedikit
o Menghambat perkembangan endometrium

KONTRASEPSI HORMONAL
LNG - IUS

JENIS KONTRASEPSI
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi Barier
AKDR
Kontrasepsi mantap

KONTRASEPSI BARIER

DIAFRAGMA , FEMALE CONDOM

KONTRASEPSI BARIER

KONDOM

JENIS KONTRASEPSI
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi Barier
AKDR
Kontrasepsi mantap

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim


Timbulnya reaksi radang lokal.
Prostaglandin meninggi.
Immobilisasi spermatozoa.
IUD mencegah spermatozoa membuahi sel telur
IUD yang mengandung Cu:
Menghambat reaksi carbonic anhydrase sehingga tidak
memungkinkan terjadinya implantasi.
Mengganggu pengambilan estrogen endogenous.

IUD yang mengandung hormon progesteron:


Gangguan proses pematangan proliferatif dan terganggunya proses
implantasi.
Lendir cerviks yang menjadi lebih kental

AKDR

JENIS KONTRASEPSI
Metode Amenore Laktasi (MAL)
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA)
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi Barier
AKDR
Kontrasepsi mantap

KONTRASEPSI MANTAP
MOW / TUBEKTOMI , ESSURE
MOP / VASEKTOMI

KONTRASEPSI MANTAP

KONTRASEPSI MANTAP
MOW / TUBEKTOMI , ESSURE
MOP / VASEKTOMI

KEPUSTAKAAN
Djajadilaga, Saifuddin AB, Daili SF, Wratsangka R, Mohamad K,
Djauzi S. Buku Langkah-langkah Praktis Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Esensial dan Seksualitas. DEPKES, 2005.
Saifuddin AB, Affandi B, Lu ER. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, bekerja sama dengan JNPKKR/POGI,
BKKBN, DEPKES dan JHPIEGO/STARH Program. Jakarta,
2003.

KEPUSTAKAAN
Clifford R.W. Fallopian tube sterilization. In Atlas of pelvic
surgery. Williams & Wilkins 1997: 314-315
Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive
Technology Update-CTU). Buku Panduan Peserta. Adriaansz G,
Waspodo D, Hadijono S, Madjid OA, Tobing C, Soekir S.
JNPK-KR, STARH. Jaringan Nasional Pelatihan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta. 2003.

Anda mungkin juga menyukai