Klasifikasi Polarisasi
Cahaya dalam bentuk gelombang bidang di ruang dikatakan
terpolarisasi linier. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik
transversal, namun cahaya alami umumnya tak terpolarisasi,
semua bidang propagasi mempunyai kemungkinan sama.
Jika cahaya terdiri dari dua gelombang bidang yang sama dengan
amplitudo yang berbeda fase sebesar 90, maka cahaya dikatakan
terpolarisasi sirkuler (lingkaran).
Jika gelombang bidang dengan dua amplitudo berbeda fase
sebesar 90, atau jika fase relatif selain 90 maka cahaya
dikatakan terpolarisasi eliptik.
Polarisasi Linear
Sebuah gelombang elektromagnetik bidang dikatakan
terpolarisasi linier. Gelombang transversal medan listrik disertai
dengan gelombang medan magnet seperti digambarkan berikut :
Polarisasi Eliptik
Cahaya terpolarisasi eliptik terdiri dari dua gelombang tegak
lurus dari amplitudo yang tidak sama dan berbeda fase sebesar
90.
Jika ibu jari tangan kanan yang menunjuk ke arah propagasi
cahaya, vektor listrik akan berputar ke arah jari-jari.
Prisma Nicol
Polarisasi dapat dicapai dengan bahan kristal yang memiliki
indeks bias berbeda di bidang kristal yang berbeda. Bahan
tersebut dikatakan birefringent atau pembiasan ganda.
Prisma Nicol terdiri dari dua prisma kalsit disemen dengan
balsam Kanada. Sinar biasa dapat dipantulkan hampir selruhnya
oleh batas prisma, hanya menyisakan sinar yang luar biasa
(sebagian sinar cahaya).