Anda di halaman 1dari 21

Nonallergic

rhinitis:
Common
problem, chronic
symptoms

Journal Reading
Disusun oleh : Marsela Giovani
1261050231
Pembimbing :
Dr. Bambang Suprayogi, Sp. THT-KL
Kepaniteraan Klinik THT
Periode 03 Oktober- 05 November 2016
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Indonesia

CASE
Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan rinore dan
hidung tersumbat. Keluhan ini dirasakan memberat saat musim
dingin. Keluhan pasien dirasakan terus-menerus. Keluhan ini sudah
dirasakan sejak 4 sampai 5 tahun yang lalu. Rinore tidak disertai
bersin-bersin dan hidung gatal. Pasien memelihara kucing namun
keluhan pasien tidak dipengaruhi dengan kebiasaan kontak
dengan kucing. Satu tahun yang lalu, pasien melakukan Skin Prick
Test dan hasilnya negatif. Intranasal steroids tidak memperbaiki
keluhan pasien. Pasien memiliki riwayat hipertensi, hipotiroid, dan
pasien sudah menopause. Sehingga pasien memiliki riwayat
minum obat berupa lisinopril, levothyroxine, dan estrogen
replacement. Riwayat asma dan alergi obat disangkal.

Rhinitis : Allergic or
Nonallergic?
Rinitis alergi mempengaruhi 30-60 juta orang Amerika / 10%30% orang dewasa
Pada klinik alergi -> 23% nonallergic 43% allergic 34% mixed
rhinitis
Data rhinitis nonalergi masih sulit didapatkan
Terlepas tipe rhinitis, rhinitis mempengaruhi kualitas hidup
Mekanisme rhinitis alergi berhubungan dengan IgE ,sedangkan
mekanisme rhinitis nonalergi masih belum diketahui

Clues Pointing to Nonallergic VS


Allergic Rhinitis
KU = Hidung Tersumbat, rinore
Gejala berkembang pada usia lanjut
Triggers:
Perubahan cuaca dan temperature
Makanan
Parfum
Odors
Rokok
Tidak dipengaruhi kontak dengan binatang

Tidak respon terhadap antihistamin

Physical Findings
Pada rhinitis alergi
Allergic crease
Gothic arch
Konka pucat dan bersekret

Pada rhinitis nonalergi


Septum deviasi
Perubahan warna secret
Atrofi konka
Terdapat polip

Case Continued
Alergen yang dapat mencetuskan rhinitis alergi berupa : binatang
(anjing, kucing, kecoa), serbuk sari
Bersin dan hidung gatal disangkal saat kontak dengan kucing
Skin Prick Test negatif
Hal ini menyatakan bahwa keluhan pada pasien bukan disebabkan
oleh alergi
Pasien dengan keluhan pada kasus namun tanpa trigger allergic ->
perlu dipikirkan rhinitis nonalergi

Types of nonallergic rhinitis


Rinitis vasomotor
Rinitis drug-induced
Rinitis infeksi
Nonallergic rhinitis eosinophilic syndrome
Immunologic causes
Rinitis okupasi
Rinitis hormonal
Structurally related rhinitis
Rinitis atrofi

Rinitis Vasomotor
Etiologi : variety of neural & vascular triggers
Manifestasi klinik : Hidung tersumbat dan Rinore
Gustatory Rhinitis
Rinore saat makan / minum alcohol
Pencegahan : nasal ipratropium (atrovent)

Irritant-sensitive vasomotor Rhinitis


Etiologi : strong odors, rokok, polusi, parfum

Weather or temperature sensitive vasomotor rhinitis


Perubahan temperature atau perubahan tekanan (barometric pressure)
Tidak berespon terhadap steroid

Other nonallergic triggers


Etiologi : olahraga, emosi, seks

Rinitis Drug-induced
Aspirin, NSAIDs -> mencetuskan inflamasi lokal
Simpatolitik, Vasodilator
Antihipertensi/ obat Kardiovaskular
Oral kontrasepsi
Rinitis medikamentosa
Dekongestan

Cocaine

Rinitis Infeksi
ISPA
Infeksi virus
Infeksi bakteri

Kronik rhinosinusitis
Mayor simptoms : facial pain, kongesti, obstruksi, purulent discharge
Minor simptoms : batuk, lelah, sakit kepala, demam, nafas berbau,
sakit pada gigi
CT Scan
Treatment : oral antibiotik, oral steroid, nasal steroid spray

Nonallergic rhinitis eosinophilic


syndrome
Terjadi pada usia pertengahan
Perennial symptoms
Bersin-bersin
Hidung gatal
Intermittent excarbations
Hiposmia

Diagnosis : eosinophils 5% (nasal smear) & tes alergi

Immunologic causes
Penyakit sistemik berefek pada hidung
Wegenes granulomatosis
Sarcoidosis
Relapsing polychondritis
Midline granulomas

Berefek pada struktur


hidung -> rinitis

Churg-Strauss syndrome
Amyloidosis
Granulomatous infections crusting, perdarahan, obstruksi hidung

Kurang respon terhadap intranasal steroids or oral antibiotic


Treatment : sesuai penyakit

Rinitis Okupasi
Pekerjaan yang beresiko terpapar:
Kimiawi
Biologic aerosols
Flour
Latex

Rinitis Hormonal
Berhubungan dengan metabolik dan endokrin
Hidung tersumbat dilaporkan berhubungan dengan kehamilan,
mens, menarke, dan penggunaan oral kontrasepsi
Hipotiroid

Structurally related rhinitis


Anatomic abnormalities -> persisten nasal congestion
Septum deviasi
Konka hipertrofi
Pembesaran adenoid
Tumor
Benda asing

Dapat dilihat dari pemeriksaan rinoskopi anterior, endoscopy,


radiologi

Rinitis Atrof
Rinitis atrofi primer
Atrofi mukosa hidung
Perubahan warna mukosa hidung
Sekret yang berbau

Rinitis atrofi sekunder


Komplikasi dari bedah nasal/sinus, trauma, granulomatous disease,
terpapar radiasi

Case continued
Keluhan pasien memburuk saat suami pasien merokok
Keluhan timbul saat pasien melakukan perjalanan
Memburuk saat dalam pesawat
Memburuk saat perubahan cuaca, saat dingin

Pasien konsumsi lisinopril sejak 2 tahun yang lalu dan


conjugated equine estrogen sejak 8 tahun yang lalu
Riwayat trauma, polip, hiposmia disangkal
TD 118/76 , Nadi 64x/m , pemeriksaan hidung = secret bening
+

Rekomendasi obat untuk


tatalaksana Rinitis nonalergi
Intranasal steroid sprays -> 1st line terapi
Intranasal antihistamine
Oral antihistamine
Ipratropium
Decongestans
Nasal saline irrigation

A strategy
Jika pasien kurang berespon pada terapi awal, perlu dipikirkan
untuk menggunakan terapi ajuvan, perhatikan kepatuhan
pasien dan teknik penggunaan obat dan menilai kembali
ketepatan diagnosis
Konsul THT
CT sinus
Rhinosinusitis kronik
Nasal polyp
Kondisi anatomi

Persisten gejala

Case continued
Beberapa etiologi yang menyebabkan keluhan pada kasus
Terpapar rokok
Perubahan tekanan saat di pesawat
Perubahan cuaca dan temperature
Konsumsi angiotensin-converting ezyme inhibitor (Lisinopril)
Penggunaan estrogen replacement

Dx kasus ini -> Riniti Vasomotor


Terapi : antihistamin

Anda mungkin juga menyukai