MD 2 Tot KPP (1) Bamse
MD 2 Tot KPP (1) Bamse
Langkah 1. (10 Me
Tujuan Pembelajaran
1. TPU:
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
memahami konsep dasar Komunikasi Perubahan
Perilaku (KPP) dalam Pemberdayaan Keluarga Sehat.
2. TPK:
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
Menjelaskan KPP dalam pemberdayaan keluarga
sehat.
Menjelaskan langkah-langkah KPP dalam
Pemberdayaan Keluarga Sehat
Langkah 1. (10 Me
Langkah 2.
menit)
(30
Pengertian KPP..?
Pengertian KPP dalam pemberdayaan
keluarga sehat....?
Tujuan KPP dalam pemberdayaan
keluarga sehat....?
Komunikasi
merupakan proses penyampaian
pesan baik dalam bentuk verbal, non
verbal maupun perasaan/emosional
antara komunikator kepada
komunikan, sehingga terjadi proses
saling berbagi informasi satu sama
lain untuk mencapai saling
pengertian dan saling memiliki
(Everett M. Rogers).
Komunikasi
Kegiatan pengoperan lambang yang mengandung
arti/makna yang perlu dipahami bersana oleh pihakpihak yang terlibai dalam suatu kegiatan komunikasi
(William Albig juga Karlfried Knapp, 2003).
Tujuan Komunikasi Secara Umum adalah:
Pengertian KPP
Merupakan suatu model pendekatan
komunikasi yang sistematis, bertujuan
untuk mempengaruhi dan mengubah
perilaku spesifik suatu kelompok sasaran
intervensi, berdasarkan pada hasil kajian
formatif yang dilaksanakan secara
seksama, dan hasil kajian tersebut
sebagai landasan untuk
mengembangkan strategi, pesan dan
saluran komunikasi.
Pengertian KPP
KPP merupakan pengembangan dari
kegiatan komunikasi informasi dan
edukasi (KIE), namun lebih menekankan
pada perubahan perilaku, sehingga
tidak hanya berhenti pada peningkatan
pengetahuan dan sikap saja. Istilah KPP
dipergunakan untuk menegaskan bahwa
komunikasi tersebut harus mengarah
pada perubahan atau perbaikan perilaku
Internal Puskesmas
Penyiapan tenaga kesehatan yg akan melaksanakan
kegiatan KPP dlm pemberdayaan keluarga
Membangun kesepakatan atau komitmen untuk
melaksanakan serangkaian kegiatan pemberdayaan
keluarga melalui pendekatan KPP
Menyiapkan data rekam medik / data pasien yang
ada di puskesmas, terutama data pasien yang
mempunyai masalah kesehatan bersifat sensitif yang
perlu dijaga kerahasiaannya, diantaranya adalah:
pasien HIV-AIDS, TBC, Kusta, IMS, Gangguan Jiwa, dll
Eksternal Puskemas
1)Melakukan pendekatan serta membentuk jejaring kemitraan KPP
pemberdayaan keluarga sehat dan menyelenggarakan forum komunikasi secara
intensif
2)Melakukan pemetaan lokasi pendataan kesehatan keluarga.
3)Melakukan analisa situasi, melalui pendataan kondisi kesehatan keluarga,
mengacu pada 12 indikator keluarga sehat.
4)Menetapkan prioritas masalah kesehatan keluarga.
5)Melakukan kajian formatif yaitu kajian perilaku terkait dengan masalah
kesehatan prioritas.
6)Menyusun strategi KPP pemberdayaan keluarga sehat, mengacu pada hasil
kajian formatif.
7)Merancang, membuat, memproduksi, mendistribusikan dan menggunakan
media KIE yang sesuai untuk mendukung pelaksanaan kegiatan KPP
pemberdayaan keluarga sehat.
8)Melaksanakan berbagai jenis kegiatan KPP pemberdayaan keluarga sehat
dengan mengoptimalkan berbagai saluran dan media komunikasi yang ada.
9)Melakukan pemantauan dan penilaian pelaksanaan kegiatan KPP
pemberdayaan keluarga sehat, serta perilaku hidup sehat yang dilakukan
keluarga secara inten/terus menerus
LANGKAH 3.
(40 ment)
POKOK BAHASAN 2.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
KPP DALAM PEMBERDAYAAN
KELUARGA SEHAT
Analisis situasi
Analisa situasi merupakan upaya untuk
menemukenali dan memahami
masalah kesehatan yang ada dalam
keluarga serta menetapkan masalah
prioritas yang hendak ditanggulangi
atau dilakukan intervensi
Sasaran kegiatan analisa situasi adalah
kondisi kesehatan keluarga mengacu
pada 12 indikator keluarga sehat
Kajian Formatif
Kajian formatif merupakan upaya untuk mengidentifikasi
perilaku setiap segmentasi sasaran, baik individu dan
keluarga, sasaran pelaksana serta sasaran pedukung
program KPP pemberdayaan keluarga sehat yang
berkaitan dengan terjadinya masalah kesehatan prioritas
Melalui kajian formatif dapat diketahui adanya
kesejangan antara perilaku sasaran saat ini (current
behaviour) dengan perilaku yang diharapkan
(expected/feasible behaviour) agar masalah tersebut
dapat diatasi atau dicegah. Selain itu, melalui kajian
formatif diperoleh juga informasi tentang hambatan dan
motivasi setiap segmentasi sasaran tersebut dalam
melakukan perilaku sehat.
Segmentasi sasaran
Posisioning
Deferensiasi
Branding
Pemantauan dan
Penilaian