Anda di halaman 1dari 27

TUTORIAL KLINIK

EFUSI PLEURA
Pembimbing : dr. Pratiknyo
DIAS AMARDEKA PUTRI GAVINTA
1510221025

NORMAL

DEFINISI
Suatu keadaan dimana terdapat
penumpukan cairan dari dalam
cavum pleura diantara pleura
parietalis dan pleura visceralis
(eksudat atau transudat)

Rongga pleura diisi cairan sebanyak 10-20


ml
Fungsi : mempermudah gerakan paru di
rongga dada selama bernapas)
Cairan dibentuk dari pleura parietal dan di
absorbsi di pleura parietal melalui sistm
limp.
Pembentukan cairan 0,01 ml/kg/jam dimana
25 x lebih kecil dr kemampuan absorbsi sist
limp
Capasitas sistim limp menyerap 0,25
ml/kg/ jam

ETIOLOGI EFUSI PLEURA


INFEKSI
TUBERKULOSIS
NON TUBERKULOSIS
Pneumonia ( para pneumonia efusi )
Jamur
Parasit
Virus
NON INFEKSI
Hipoproteinemia
Neoplasma
Kelainan sirkulasi/ gagal jantung
Emboli paru
Atelektasis
DB
TRAUMATIK ( HEMOTORAX )

Patogenesis efusi pleura


1.Pembentukan meningkat
Penurunan tekanan intra pleura
Atelektasis
Penurunan tekanan koloid
osmotikvaskulerHipoalbuminemia
Ruptur ductus torasikusChylothorax
Ruptur pembuluh darahHemothorax

Patogenesis efusi pleura


2. Penurunan kemampuan absorbsi
Obstruksi sist limp pleura parietal
Penekanan oleh masa tumor
Peningkatan tekanan intravaskuler
Gagal jantung
3. Gabungan no 2 dg no 3
Contohnya pada kasus
Gagal jantung
Tumor paru

Macam-macam bentuk cairan pleura

A. Exudat
B. Transudat
C. Darah ( hematotorak )
D. Pus ( empiema )
E. Xilotorak

Klasifikasi
Efusi Transudat:
Hubungan normal tekanan hidrostatik
kapiler dan tekanan osmotik koloid
tergangg
Efusi Eksudat :
Permeabilitas kapiler pembuluh darah
pleura meningkat

Macam-macam sifat
cairan pleura
A. EKSUDAT:
Peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga terjadi
perembesan cairan dan protein ke pleura
Infeksi TB
Infeksi NON TB (pneumonia, jamur, virus )
Keganasan ( Primer , Metastase)
B. TRANSUDAT:
Perembesan cairan yg tidak/sedikit disertai perembesan protein
Mekanisme ada 3
Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler
Penurunan tekanan koloid osmotik kapiler
Penurunan tekanan intra pleura
Terbentuknya cairan bisa ok satu atau lebih mekanisme ini

Etiologi
Gagal jantung
Sirosis hepatis Asites
Atelektasis
Sindrome nefrotik
Meigs syndrome
Keganasan efek secara tidak langsung oleh proses keganasan
seperti hipoalbumin

Gejala Klinis
1.Sesak nafas
2.Rasa berat pada dada
3.Berat badan menurun pada neoplasma
4.Batuk berdarah pada karsinoma bronchus atau
metastasis
5.Demam subfebris pada TBC ,demam menggigil
pada
empiema
6.Ascites pada sirosis hepatis

Pemeriksaan Fisik(Dada yang


sakit)
1.Dinding dada lebih cembung dan gerakan tertinggal
2.Vokal fremitus menurun
3.Perkusi dull sampal flat
4.Bunyi pernafasan menurun sampai menghilang
5.Pendorongan mediastinum ke sisi yang sehat dapat dilihat atau
diraba pada treakhea
6.Nyeri dada pada pleuritis : sakit yang tiba-tiba seperti ditikam dan
diperberat oleh bernafas dalam atau batuk. Nyeri biasanya
dirasakan pada tempat-tempat terjadinya pleuritis, tapi bisa
menjalar ke daerah lain.

Pemeriksaan Penunjang
1.
2.

3.
4.
5.
6.

Pemeriksaan laboratorium (analisis cairan efusi yang di


thorakosentesis)
Pemeriksaan radiologi pada foto thorax
- sedikit: 100 cc sudut costophrenicus tumpul
- banyak: posisi PA saat berdiri tampak kesuraman
homogen makin banyak membentuk garis
lengkung lateral lebih tinggi
- massif: seluruh hemithorax opak homogen
- posisi AP bagian bawah dekat diafragma lebih suram
CT scan dada akan terlihat adanya perbedaan densitas
cairan dengan jaringan sekitarnya.
Ultrasonografi dapat menentukan adanya cairan rongga
pleura.
Bronkoskopi pada kasus-kasus neoplasma, korpus aleunum
dan abses paru.
Biopsi pleura

RADIOLOGIS
RADIOLOGIS PA
Terlihat bila cairan > 300 cc
Sudut kosto preniku tumpul 100 cc
Tampak garis Ellis Damoiseau
Pendorongan kearah yg sehat
perselubungan homogen dmn lateral
lebih tinggi dari medial
Sela iga melebar

Radiologis
Apabila hasil RO PA meragukan terhadap
cairan
o CT-Scan
untuk cairan sedikit 50cc
o lateral dekubitus kanan/
kiri
Prinsipnya cairan akan berpindah ke
tempat yg lebih rendah

GAMBARAN RADIOLOGI
EFUSI PLEURA

PENATALAKSANAAN
1.Pleuritis karena bakteri piogenik diberi
kemoterapi sebelum kultur dan sensitivitas
bakteri didapat, ampisilin 4 x 1 gram dan
metronidazol 3 x 500 mg.
2.Thoracosentesis, indikasinya :
Menghilangkan sesak yang ditimbulkan
cairan, dan untuk mendapatkan spesimen
guna keperluan analisis
3.Water Sealed Drainage, sering dilakukan
pada empyema dan efusi maligna.

PENATALAKSANAAN:
1.Obati penyakit dasar
2.Punksi pleura:
Indikasi
Diagnostik
Paliatif ( mengurangi gejala;
sesak nafas )
Cairan produktif
3.Punksi pleura dapat di lakukan;
WSD atau mini WSD

POINT OF ENTRY
(First)
Standard:
Mid Axillar LineICS5,
6,7for Pleural
Effusion

11/30/16

11/30/16

11/30/16

Anda mungkin juga menyukai