Anda di halaman 1dari 10

SURVEYING

Definisi :
Surveying dapat didefinisikan sebagai seni dalam
melakukan pengukuran suatu posisi relative kenampakan
alamiah dan kenampakan buatan manusia diatas permukaan
bumi, dan penggambaran (plotting) dari pengukuran ini
dengan skala yang sesuai untuk membentuk atau menyusun
peta, peta perencanaan atau penampang bumi.

Dalam prakteknya, bagaimanapun, istilah Surveying


sering digunakan untuk pengertian khusus yang berkaitan
dengan pengukuran bidang datar atau 2 (dua) dimensi
yaitu bidang horizontal, dan istilah leveling khusus
pekerjaan 3 (tiga) dimensi yang disebut dimensi normal
pada horizontal.
Surveying : kegiatan yang berhubungan dengan
penyajian suatu kenampakan permukaan bumi
datar.
Leveling : kegiatan yang berhubungan dengan
ketinggian tempat atau perbedaan tinggi
diberbagai tempat secara vertical, di permukaan
bumi.

Surveying dibagi dalam 2 bagian utama :


Geodetic Surveying, yang meperhitungkan aspek
kelengkungan bumi.

Plane Surveying, permukaan bumi pada area dengan


tertentu ( kurang dari 250 Km2) dianggap sebagai
bidang datar.

KEGUNAAN PLANE SURVEYING :


1. Pengukuran luas lahan
2. Pengukuran/ pembuatan Peta Kadastral
3. Pembuatan peta-peta perencanaan teknik
4. Pembuatan peta-peta, ntuk masksud :
militer, geografi, geologi dan ilmu-ilmu
kebumian yang lain.

PRINSIP DASAR SURVEYING :


Konsep dasar surveying adalah cukup sederhana sebagai
berikut :
1.
Setiap area yang akan diukur selalu dapat /
dimngkinkan untuk dipilih / ditentukan 2 buat titik , dan
diukur jaraknya.
Kedua titik AB yang sudah diketahui/diukur jaraknya
kemudian dapat digambar / diplot di kertas dengan
menggunakan skala. Dengan cara itu peta dibuat.

2. Untuk menentukan titik-titik yang lain,


dapat dilakukan pengukuran :

- garis dan garis ( 2 garis )


- garis dan sudut
- Sudut dan Sudut ( 2 sudut )

CHAIN SURVEYING
Kegunaan:
Sangat berguna dan sederhana untuk survey/ pemetaan yang
luasnya yang relatif sempit, permukaan lahan relatif datar,
dan detil-detilnya sederhana.
Digunakan untuk pemetaan batas-batas sebidang lahan.
Tidak cocok untuk pemetaan lahan yang luas
dan detil-detil yang rumit.

Prinsip:
Area dibagi-bagi dalam
suatu jaringan segitigasegitiga (triangles).
Seluruh sisi segitiga diukur jaraknya.
Untuk akurasi dilakukan
pengukuran garis ceking
(check lines).
Untuk detil-detilnya dilakukan pengukuran garis-garis ikat
(tie line) yang mengacu pada garis ploting.
Bentuk jaringan segitiga menyesuaikan dengan konfigurasi lahan.
Segitiga sebaiknya tidak terlalu runcing atai terlalu tumpul.

Garis dasar (Base lain)


Merupakan garis utama yang membentuk skema jaringan segitiga.
Biasanya merupakan garis terpanjang dan diukur seakurat mungkin,
dan dipilih pada permukaan tanah yang datar.
Untuk kehati-hatian diukur
dua kali kedepan dan
kebelakang.
Sebaiknya dipilih dua buah garis dan di tengah area membentuk X

Garis Ceking (check line)

Garis ikat (tie line)

Garis ofset (offset line)

Anda mungkin juga menyukai