Anda di halaman 1dari 30

SISTEM UTILITAS

PENGOLAHAN AIR
INDUSTRI HILIR MIGAS

KELOMPOK 3

Muhammad Disro
(1307113333)
Amin Fitra
(1307113073)
Doni Fozla
(1307113036)
Yunus Olivia Novanto
(1307113226)
Miftah Anugrah
(1307113300)
Run Bunga Dewi Suhud
(1307113334)

Pengertian Industri Hilir Migas


Secara umum, industri hilir migas
dapat diartikan sebagai proses
pengolahan minyak mentah
maupun gas alam sampai pada
tahap pemasaran hasil produksi,
proses ini meliputi pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan dan
niaga (pemasaran).

1. Pengolahan

Tahap pertama pada bisnis hilir migas


ialah tahap pengolahan, pada dasarnya
proses pengolahan bertujuan untuk
memurnikan menyak mentah,
mendapatkan bagian-bagian yang
diinginkan dan mempertinggi mutu serta
nilai tambah fraksi minyak bumi maupun
gas alam.

2. Pengangkutan

Proses pengangkutan pada industri hilir


migas merupakan kegiatan pemindahan
minyak bumi dan gas bumi atau hasil
olahan dari wilayah kerja baik itu
pengolahan maupun dari tempat
penampungan.

3. Penyimpanan

Kegiatan penyimpanan meliputi proses


penerimaan, pengumpulan dan
penampungan minyak bumi dan gas alam
serta hasil olahan. Lokasi penyimpanan
untuk hasil olahan bisa saja berada di
bawah tanah maupun di atas permukaan
dengan menggunakan tangki yang sesuai
dengan karakteristik fraksi di dalamnya.

4. Kegiatan Niaga (Pemasaran)

Kegiatan pemasaran merupakan tahap


akhir pada bisnis hilir/industri hilir migas
dimana terdiri dari pembelian, penjualan,
expor dan impor minyak bumi dan gas
bumi serta hasil olahan lainnya.

Pencemaran Air Industri Hilir Migas


1. Limbah pemboran

Limbah pemboran yang berupa lumpur sisa adalah material-material dari hasil
kegiatan eksplorasi migas. Limbah pemboran ini juga potensi mempengaruhi kualitas
air permukaan disekitar daerah eksplorasi.
2. Air terproduksi
Air terproduksi adalah air yang berasal dari tambang atau dari sumur minyak yang
masih bercampur dengan minyak mentah/minyak bumi (crude oil) dan gas yang
dibawa ke atas mengandung hidrokarbon selama kegiatan pengambilan minyak dan
gas bumi termasuk didalamnya air formasi, air injeksi dan bahan kimia yang
ditambahkan untuk pengeboran atau untuk proses pemisahan minyak/air.

3. Tumpahan minyak (oil spill) di perairan


Tumpahan minyak (oil spill) di perairan sungai atau laut dapat terjadi karena
minyak yang tumpah akibat kebocoran sarana pengangkutan, penyimpanan dan niaga.
Minyak yang tumpah bisa berupa minyak mentah (crude oil) maupun produkproduk
minyak yang dalam hal ini adalah BBM (avgas, mogas, avtur, minyak tanah, solar,
minyak diesel dan minyak bakar) maupun pelumas. Kebocoran dapat terjadi pada
sarana pipa, tongkang/ tanker maupun tangki floating storage.Kebocoran dapat
disebabkan karena kelalaian petugas operator, peralatan yang sudah usang, rusaknya
segel pipa maupun karena bencana alam. .Adanya hujan akan menyebarkan tumpahan
minyak akibat kebocoran tersebut dan berpotensi mencemari lingkungan dan
membahayakan biota perairan di sangai atau laut. Untuk melokalisir dan pembersihan
tumpahan minyak di sungai atau laut /pantai dengan menggunakan bahan kimia
(chemical) jenis OSD (Oil Spill Dispersant).

Air Pendingin
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk
mengatasi terjadinya over heating (panas yang
berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara
stabil. Air pendingin adalah air limbah yang berasal dari
aliran air yang digunakan untuk penghilangan panas dan
tidak berkontak langsung dengan bahan baku, produk
antara dan produk akhir (KEP-49/MENLH/11/2010).
Sistem air pendingin merupakan bagian yang terintegrasi
dari proses operasi pada industri. Untuk produktifitas
pabrik yang kontinu, sistem tersebut memerlukan
pengolahan kimia yang tepat, tindakan pencegahan, dan
perawatan yang baik. Kebanyakan proses produksi pada
industri memerlukan air pendingin untuk efisiensi dan
operasi yang baik.

Air pendingin sistem mengontrol suhu dan


tekanan dengan cara memindahkan panas dari
fluida proses ke air pendingin yang kemudian
akan membawa panasnya. Total nilai dari proses
produksi akan menjadi berarti jika sistem
pendingin ini dapat menjaga suhu dan tekanan
proses dengan baik. Memonitor & mengatur
korosi, deposisi, pertumbuhan mikroba, dan
sistem operasi sangat penting untuk mencapai
Total Cost of Operation (TCO) yang optimal.

Beberapa faktor yang membuat air


menjadi coolant yang baik adalah :

Beberapa parameter penting


dalam sistem air pendingin :

Sangar berlimpah dan tidak


mahal.
Dapat ditangani dengan mudah
dan aman digunakan.
Dapat membawa panas per unit
volume dalam jumlah yang besar.
Tidak mengembang ataupun
menyusut (volumenya) pada
perubahan suhu dalam range
normal.
Tidak terdekomposisi.

Konduktivitas mengindikasikan
jumlah dissolved mineral dalam air.
pH, menunjukkan indikasi dari
tingkat keasaman atau kebasaan
dari air.
Alkalinitas, berupa ion carbonate
(CO3-2) dan ion bicarbonate (HCO3-).
Hardness / kesadahan,
menunjukkan jumlah ion calcium
dan magnesium yang ada dalam
air.

Pada umumnya air digunakan


sebagai media pendingin karena
faktor-faktor sebagai berikut:

Adapun syarat-syarat air yang


digunakan sebagai media
pendingin:

Air merupakan materi yang


dapat diperoleh dalam jumlah
besar.
Mudah dalam pengaturan dan
pengolahan.
Menyerap panas yang relatif
tinggi persatuan volume.
Tidak mudah menyusut secara
berarti dalam batasan dengan
adanya perubahan temperatur
pendingin.
Tidak terdekomposisi.

Jernih, maksudnya air harus bersih,


tidak terdapat partikel-parlikel kasar
yaitu batu, krikil atau partikelpartikel halus seperti pasir, tanah
dan lumut yang dapat
menyebabkan air kotor.
Tidak menyebabkan korosi.
Tidak menyebabkan fouling, fouling
disebabkan oleh kotoran yang
terikut saat air masuk unit
pengolahan air seperti pasir,
mikroba dan zat-zat organik.

Jenis Sistem Air Pendingin


Once through systems
Air pendingin digunakan sebagai pendingin pada heat
exchanger hanya dilewatkan sekali, selanjutnya langsung
dikembalikan lagi ke badan air. Once through systems
digunakan bilamana kebutuhan air pendingin sangat
banyak, ketersediaan sumber air banyak dan murah serta
memiliki fasilitas untuk menangani buangan air panas dari
air pendingin yang sudah digunakan. Once through system
dimana air pendingin akan melewati HE hanya sekali.
Mineral-mineral dalam air akan relatif tetap jumlahnya,
tidak berubah. Polusi suhu yang disebabkan discharge dari
sistem ini menjadi perhatian lingkungan.

Open Evaporative Recirculating Systems


Air tawar yang berasal dari sungai atau danau dipompakan
sebagai make-up cooling tower setelah sebelumnya
dilakukan treatment (sedimentasi dan koagulasi) terlebih
dahulu. Air tersebut digunakan untuk mendinginkan
proses-proses di dalam pabrik.
Air pendingin yang telah panas kemudian didinginkan di
cooling tower untuk kemudian disirkulasikan kembali ke
dalam pabrik. Untuk menjaga kualitas air, misalnya agar
tidak terdapat algae/bacteria dan pengendapan (scaling),
maka perlu diinjeksikan beberapa jenis chemicals tertentu.
Kualitas air juga dijaga melalui mekanismemakeupdanblow-down.

Closed Nonevaporative Recirculating Systems

Air tawar pendingin digunakan untuk


mendinginkan proses-proses didalam pabrik. Air
tawar pendingin yang telah panas didinginkan
kembali di suatu secondary cooler (biasanya
plate heat exchanger) untuk selanjutnya
disirkulasikan kembali secara tertutup kedalam
pabrik. Air laut dipakai untuk mendinginkan
secondary cooler dengan cara hanya sekali
pakai (once through), sumber air berasal dari
laut kemudian dibuang lagi ke laut.

Komponen Sistem Air Pendingin

Komponen Sistem Air Pendingin


Utama
Komponen Sistem Air Pendingin
Bantu

Komponen system pengendalian


air utama
1. Kondensor
Fungsi Kondensor adalah untuk
mendinginkan (mengkondensasikan) uap
bekas dari turbin dengan cara
menyemprotkan air pendingin utama
melalui noozle-noozle langsung
bersinggungan dengan uap bekas sehingga
terjadi perubahan phase dari uap menjadi
air.Parameter yang dipantau adalah tekanan
condensor, level condensor, hot well

2. Main cooling water Pump

Main cooling water pump (MCWP) adalah


pompa pendingin utama yang berfungsi
untuk memompakan air kondensat dari
kondensor ke hot water basin cooling
tower untuk kemudian didinginkan.

3.Cooling Tower

Menara pendingin (Cooling tower)


merupakan alat yang digunakan untuk
menembalikan panas ke atmosfer dengan
cara mengekstraksi panas dari air dan
mengemisikannya ke atmosfir. Menara
pendingin menggunakan penguapan
dimana sebagian air diuapkan ke aliran
udara yang bergerak dan kemudian
dibuang ke atmosfir.

Komponen Sistem Air Pendingin Bantu


1. Inter Condenser and After Condensor

Inter condensor and after condensor


berfungsi untuk mengkondensasikan NCG
(Not condensable gases) yang tidak dapat
terkondensasi pada kondensor, gas
tersebut dihisap oleh steam ejector tingkat
pertama untuk diteruskan ke inter
condensor.

2. Intercooler

Intercooler berfungsi sebagai alat penukar


panas antara air pendingin primer dengan
air pendingin sekunder. Pada intercooler
air pendingin primer dialirkan untuk
mendinginkan air pendingin sekundary.

3. Primary Intercooler Pump


(Pompa Pendingin Primer)
Primary intercooler pump adalah pompa
pendingin primary, berfungsi untuk
memompa air pendingin primary dari cold
basin cooling tower yang masuk ke
intercooler, inter condensor, after
condensor, dan perapat poros MCWP.

4. Secondary Intercooler

Secondary intercooler adalah pendingin


sekundary, berfungsi untuk mendinginkan
instalasi/peralatan minyak pelumas, udara
pendingin generator, dan udara
kompresor.

5. Treated Water Transfer Pump

Treated water transfer pump berfungsi


untuk memompa air dari water storage
menuju water header tank. Air pada tangki
ini digunakan sebagai air secondary
intercooler. Treated water transfer pump
terdiri dari dua buah yaitu pompa A/B, hal
itu bertujuan agar pompa yang satu bisa
terus beroperasi ketika pompa lainya
dilakukan pemeliharaan.

6. Lube Oil Cooler

Lube oil cooler adalah pendingin minyak


pelumas setelah melumasi bearing turbin
dan generator, berfungsi untuk menjaga
tingkat kekentalan minyak pelumas agar
viskositas minyak pelumas tetap sesuai
standar. Prinsip kerjanya adalah
memindahkan panas dari minyak pelumas
ke air pendingin .

7. Generator air Cooler

Generator air cooler adalah pendingin


udara generator, berfungsi untuk menjaga
temperature udara di dalam generator
agar sesuai dengan batasan operasi,
prinsip kerjanya adalah memindahkan
panas dari udara yang keluar generator ke
air pendingin sekundary.

8. Compressor Air Cooler

Compressor air cooler adalah pendingin


udara kompresor, berfungsi untuk
menjaga temperature udara di dalam
kompresor agar sesuai dengan batasan
operasi, prinsip kerjanya adalah
memindahkan panas dari udara yang
keluar kompresor ke air pendingin.

9. Secondary Intercooler Pump


(Pompa Pendingin Secondary)

Secondary intercooler pump adalah


pompa pendingin sekundary, berfungsi
untuk memompa air pendingin sekundary
dari intercooler ke instalasi/peralatan
minyak pelumas, udara pendingin
generator, dan udara kompresor

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai