Anda di halaman 1dari 19

Assalamualaikum wr.

wb

Pluralisme beragama
Kelompok 11
Anggota : AFRIANDA PROGAN
POHAN DHEA AYU LESTARI
UMIRA NADIA

Pengertian pluralisme
Pluralisme agama adalah suatu paham
yang mengajarkan bahwa semua agama
sama. Kebenaran setiap agama relative.
Dalam paham pluralisme setiap pemeluk
agama tidak boleh mengklaim bahwa
agamanya yang benar sedangkan agama
yang lain salah.
Pluralisme juga mengajarkan bahwa
semua pemeluk agama akan masuk surga
(fatwa MUI).

Makna pluralisme agama


Kata pluralisme agama berasal dari dua kata, yaitu
pluralisme dan agama
dalambahasaArabditerjemahkandenganaltaddudiyah dan dalam bahasa Inggris
religiuspluralism.
Kata plural diartikan dengan menunjukkan lebih dari
satu. Sedangkan isme diartikan dengan sesuatu yang
berhubungan dengan paham atau aliran. Pluralisme
agama adalah kondisi hidup bersama antar penganut
agama yang berbeda-beda dalam satu komonitas
dengan tetap mempertahankan ciri-ciri spesifik ajaran
masing-masing agama.

Beberapa faktor penyebab


munculnya pluralisme agama
1. Keyakinan konsep ketuhanannya
adalah paling benar.
2. Keyakinan bahwa agama nyalah
yang menjadi jalan keselamatan.
3. Keyakinan bahwa mereka adalah
umat pilihan.
4. Pergeseran cara pandang kajian
terhadap agama.
5. Kepentingan ideologis.

Bentuk Pluralisme
Agama Islam di
Muhammadiyah
Indonesia

1.
2.
Nahdhatul Ulama (NU)
3.
Perasatuan Islam (Persis)
4.
Lembaga Dakwah Aliran
Islamiyah Indonesia (LDII)
5.
Ahmadiyyah

Pandangan Al Quran tentang pluralisme agama. Konsep-konsep


tersebut adalah :

Mengakui eksistensi agama lain. (S. An-Nahl : 93)


Memberinya hak untuk hidup berdampingan sambil
menghormati pemeluk agama lain. (S. Al-Anam : 198)
Menghindari kekerasan dan memelihara tempat-tempat
beribadah umat beragama lain. (S. Al Hajj : 4)
Tidak memaksakan kehendak kepada penganut agama lain.
(S. Al Baqarah : 229)
Mengakui banyaknya jalan yang dapat ditempuh manusia
dan perintah berlomba-lomba dalam kebajikan. (S. Al Baqarah :
148)
Islam mengakui umat manusia diatas dunia tidak mungkin
semuanya sepakat dalam segala hal itu termasuk hal-hal yang
menyangkut keyakinan agama. (S. Hud : 18-19)

Di dalam al-Quran terdapat banyak


ayat yang mengakui adanya
pluralitas sebagai sesuatu yang
alamiah bahkan dikehendaki oleh
Tuhan itu sendiri, yaitu:

Surat al-Maidah: 48:


.
Artinya:
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan
yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan.
[1]

Dalam ayat tersebut juga


disebutkan, bahwa perbedaan tidak
dapat diperdebatkan sekarang, yakni
pada saat orang tidak sanggup
keluar atau melepaskan diri dari apa
yang diyakininya sebagai kebenaran.
Allah-lah nanti yang akan
menentukan mana yang benar. Sikap
yang seharusnya diambil adalah
membiarkan masing-masing orang

Surat al-Nahl: 93:


.
Artinya:
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan
kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa
yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya dan sesungguhnya kamu
akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

Ayat ini mempunyai substansi yang sama


dengan ayat 46 surah al-Maidah tersebut di
atas, yaitu mengemukakan kesengajaan Allah
menciptakan perbedaan. Bahwa Tuhan tidak
menjadikan manusia sebagai umat yang satu.
Satu dalam pengertian, satu agama (millarun
wahidatun) sehingga tidak berselisih faham
dan berpecah-pecah seperti diungkapkan
dalam tafsir Shafwatul Bayan Li Maanil Quran
karya Syaikh Hasanain Muhammad Makluf
(1994: 277

Surat al-Baqarah: 148:


(148 : ).
Artinya:
Dan tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu
(dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu. [6]

Al-Quran seperti tersebut dalam ayat di atas


mengakui bahwa masyarakat terdiri dari
berbagai macam komunitas yang memiliki
orientasi kehidupan sendiri-sendiri. Manusia
harus menerima kenyataan keragaman
budaya dan memberikan toleransi kepada
masing-masing komunitas dalam
menjalankan ibadahnya. Dengan keragaman
dan perbedaan itu ditekankan perlunya
masing-masing berlomba menuju kebaikan.

prinsip-prinsip islam yang mengajarkan hubungan


antar-manusia
) Islam pada esensinya memandang manusia dan kemanusiaan
secara sangat positif dan optimis. Menurut Islam, manusia
berasal dari satu asal yang sama; keturunan Adam dan Hawa,
tetapi kemudian manusia menjadi bersuku-suku, berbangsabangsa lengkap dengan kebudayaan dan peradaban khas
masing-masing. Semua perbedaan ini mendorong manusia
untuk saling mengenal dan menumbuhkan apresiasi dan
kepedulian satu sama lain.
2) Dalam perspektif Islam, manusia dilahirkan dalam keadaan
suci (fitrah). Dengan fithrahnya, setiap manusia dianugrahi
kemampuan dan kecenderungan bawaan untuk mencari,
mempertimbangkan, dan memahami kebenaran, yang pada
gilirannya akan membuatnya mampu mengakui Tuhan sebagai
sumber kebenaran tersebut.

CARA PENERAPAN PENDIDIKAN


PLURALISME

Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan


sikap dan perilaku yang baik, terutama sekali yang berhubungan
dengan nilai.
Rasional, pendekatan yang mengfungsikan rasio peserta didik,
sehingga isi dan nilai yang di tanamkan mudah di pahami dengan
penalaran.
Emosional, upaya menggugah perasaan peserta didik dalam
memahami realitas keanekaragaman budaya dan agama dalam
masyarakat.
Fungsional, memfungsikan ajaran masing-masing agama
(termasuk agama islam) terutama tentang pentingnya
menghargai perbedaan dengan menekankan segi manfaat dan
hikmahnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dengan
tingkat perkembangannya.

Beberapa program pendidikan


yang dapat menumbuhkan
kesadaran pluralisme

a. Pendidikan agama seperti fiqih


b. Mengembangkan kecerdasan sosial,
dengan memberikan pendidikan lintas agama
c. Menyelenggarakan progam road show
lintas agama
d. Menyelenggarakan progam seperti spiritual
work camp (SWC)
e. Menyelenggarakan progam saur on the
road

KESIMPULAN
Pluralisme menyimpan potensi
positif maupun negatif dalam
konteks hubungan manusia dan
masyarakat. Kita sebagai umat
Islam dituntut untuk bersikap
mengakui dan sekaligus
menghargai, menghormati dan
memelihara aturan-aturan yang
dimiliki oleh setiap agama tersebut

Anda mungkin juga menyukai