DARURAT
Serba-Serbi Ambulans
1. LAMPU ROTATOR
. berdasarkan PPRI (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia) no. 44
tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi, ambulans disebutkan
sebagai kendaraan yang diperbolehkan memakai lampu rotator
berwarna biru.
. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 44 TAHUN
1993TENTANGKENDARAAN
DAN
PENGEMUDI
Pasal
66
Lampu isyarat berwarna biru hanya boleh dipasang padakendaraan
bermotor : a. petugas penegak hukum tertentu; b. dinas pemadam
kebakaran; c. penanggulangan bencana; d. ambulans; e. unit palang
merah; f. mobil jenazah.
. Menanggapi peraturan tersebut, IKABI (Ikatan Ahli Bedah Indonesia)
merekomendasikan kepada karoseri untuk memasang lampu rotator
merah dan biru di tengah atas kendaraan. Jadi, untuk sementara mobil
ambulans boleh memakai lampu rotari bulat dan light bar merah-biru
atau biru-biru.
a. Ambulans transport
Tujuan Penggunaan :
Pengangkutan penderita yang tidak memerlukan
perawatan khusus/ tindakan darurat untuk
menyelamatkan nyawa dan diperkirakan tidak akan
timbul kegawatan selama dalam perjalanan.
Petugas :
1 (satu) supir dengan kemampuan BHD (bantuan hidup
dasar) dan berkomunikasi
1 (satu) perawat dengan kemampuan PPGD
(pertolongan pertama gawat darurat)
Peralatan :
Tabung oksigen dengan peralatannya
Alat penghisap cairan/lendir 12 Volt DC
Peralatan medis PPGD (tensimeter dengan manset
anak-dewasa, dll)
Obat-obatan sederhana, cairan infus secukupnya
PROSEDUR OPERASIONAL
AMBULANS GAWAT DARURAT
a) PERSIAPAN AMBULANS GAWAT DARURAT
) Sebuah ambulans modern yang dilengkapi dengan berbagai
perlengkapan canggih
sekalipun tidak akan bernilai apa-apa kecuali jika selalu dalam
keadaan siap untuK memberikan pelayanan kapanpun dan di
manapun terjadi kasus emergensi
) Suatu program preventif yang terencana pasti mencakup
perbaikan ambulans secara periodik
c)
Pemeriksaan Ambulans (mesin menyala) Nyalakan
mesin terlebih dahulu untuk memulai pemeriksaan
selanjutnya.
Keluarkan
ambulans
dari
ruangan
penyimpanan jika mesin mengeluarkan asap yang mungkin
bisa menjadi masalah. Set rem parkir, pindahkan
perseneling ke posisi parkir dan minta rekan Anda
mengganjal roda sebelum melakukan tahapan berikut :
d)
Tes fungsi indikator yang terletak di dashboard untuk
melihat apakah lampu
indikator dapat menyala dengan baik untuk menunjukkan
adanya kemungkinan
masalah yang terjadi pada tekanan oli, suhu mesin, atau
sistem elektrik ambulan
lainnya.
e)
Periksa meteran yang terletak di dashboard untuk
pengoperasian ambulans yang
optimal.
f)
Tes fungsi rem, injak rem kaki, catat apakah fungsi
pedal rem sudah tepat atau
berlebihan. Periksa tekanan udara rem kaki jika
dibutuhkan.
g)
Tes fungsi rem parkir (rem tangan). Pindahkan
perseneling ke posisi mengemudi.
Pindahkan kembali perseneling ke posisi parkir segera
setelah Anda memastikan
bahwa rem parkir berfungsi dengan baik.
h)
Tes fungsi setir. Putar setir ke berbagai arah.
i)
Periksa fungsi alat penyapu kaca (wiper) depan dan
alat pencucinya (washer). Kaca harus bisa disapu bersih
setiap kali alat penyapu digerakkan.
j)
Tes fungsi lampu peringatan (warning lights)
ambulans. Minta rekan Anda berjalan
mengitari ambulans dan memeriksa fungsi setiap lampu
kilat (flashing light) dan lampu putar (revolving light).
k)
Tes fungsi lampu ambulans lainnya. Minta
rekan Anda berjalan lagi mengitari dan memeriksa
ambulans. Pada kesempatan ini periksa lampu
depan (sinar jauh dan dekat), nyalakan lampu
sinyal/weser (signal light), lampu kilat perempatan
(four way flasher), lampu rem (brake light), lampu
samping (side light) dan lampu belakang (rear light)
untuk penerangan tempat kejadian.
l)
Periksa fungsi perlengkapan pemanas dan
pendingin baik di kompartemen
pengemudi maupun kompateman pasien. Lakukan
juga pemeriksaan alat isap
(suction) on-board pada kesempatan ini jika mesin
sedang menyala.
m) Periksa cairan perseneling.
n)
Operasikan perlengkapan komunikasi.
Lakukan uji radio portabel dan demikian pula
dengan radio terfikrsir serta alat komunikasi radio
telepon lain.
o)
Pemeriksaan Persediaan dan Perlengkapan
Kompartemen Pasien
Periksa persediaan dan perlengkapan perawatan
serta perlengkapan life support.
Pastikan bahwa telah dilakukan pemeriksaan atas
setiap peralatan yang harus dibawa
dalam ambulans, dengan mencatat setiap temuan
pada laporan pemeriksaan.
lengkapilah laporan pemeriksaan Anda.
Perbaiki segala kekurangan. Ganti barang barang
yang hilang. Pastikan pengawas Anda mengetahui
adanya kekurangan
yang tidak bisa Anda perbaiki langsung.