Anda di halaman 1dari 8

TEORI DASAR |

Well Logging
Logging adalah suatu teknik eksplorasi
dengan menggunakan alat ukur tertentu,
untuk
mengevaluasi
lapisan/formasi
(Harsono, 1997).

Gambar 14.
Skema Well
Logging (Rider,
2002)

Gambar 15
Skema Log Calliper
(Rider, 2002)

Log Caliper

Log Caliper adalah kurva log yang


memberikan penggambaran
singkat dari diameter lubang bor
(Rider, 2002)
Fungsi Log Caaliper
interpretasi geologi, khususnya ke arah
penentuan reservoir dan non-reservoir,
Quality control dan penentuan
permeabilitas batuan secara kualitatif.
Dalam Log Caliper nantinya dikenal
istilah-istilah sebagai berikut :
1. Caving
2. Mud Cake
3. Sloughing
4. On Gauge

Log Gamma Ray

Gambar 16. Skema Log Gamma Ray (Rider,

Log Gamma Ray menggunakan


perekaman radioaktif alami bumi
yang terdapat pada batuan
(Rider, 2002).
Nilai kurva Log Gamma Ray
tergantung dari banyaknya nilai
radioaktif yang terkandung dalam
suatu formasi batuan.
Pada batuan sedimen, batuan yang
banyak mengandung unsur radioaktif
(K, Th, U) adalah serpih dan lempung.
Oleh karena itu, besarnya nilai kurva
tergantung dari banyaknya
kandungan serpih atau lempung pada
batuan.
Log GR dinyatakan dalam satuan API
(GAPI).

Log Spontaneus
Potential

Gambar 17. Skema Log Self-Potential (Rider,


2002)

Log self-potential yang mengukur


perbedaan potensial antara
elektroda permukaan dengan
elektroda di dalam lubang (Rider,
2002).
Log SP digunakan unttuk menentukan
indikator lithologi, Penentuan batas
lapisan, Estimasi ketebalan lapisan dan
lain-lain.
SP tidak dapat direkam di dalam lubang
sumur yang diisi oleh lumpur yang tak
konduktif karena diperlukan medium
yang dapat menghantarkan arus listrik
antara elektroda alat dan formasi.
Jika filtrasi lumpur dan kadar garam air
formaasi (resistivitas) hampir sama,
penyimpangan SP akan kecil dan kurva
SP menjadi kurang berguna.

Log Density (RHOB)

Gambar 18. Skema Log Density


(Rider, 2002)

Log Density (RHOB) yang mengukur


besarnya densitas dari batuan yang
ditembus lubang bor (Rider, 2002).
Prinsip kerja log ini adalah memancarkan
sinar gamma energi menengah kedalam
suatu formasi sehingga akan bertumbukan
dengan elektron-elektron yang ada.
Tumbukan tersebut akan menyebabkan
hilangnya energi sinar gamma yang
kemudian dipantulkan dan diterima oleh
detektor yang akan diteruskan untuk direkan
ke permukaan
Hal ini mencerminakan fungsi dari harga
rata-rata kerapatan batuan.
Kegunaan dari Log Densitas yang lain adalah
mendeteksi
adanya
gas,
menentukan
densitas batuan dan hidrokarbon serta
bersama-sama log neutron dapat digunakan

Log Resistivity

Gambar 19. Skema Log Resistivity


(Rider, 2002)

Log Resistivity adalah kemampuan


formasi untuk menghambat jalannya
arus listrik yang di alirkan (Rider,
2002).
Kegunaan utama dari log resistivitas adalah
untuk mengukur resistivitas dari formasi
batuan.
Suatu formasi yang mengandung sally
water (air asin), maka respon
resistivitasnya akan rendah, berbeda
dengan formasi yang sama namun yang
terkandung adalah hidrokarbon, maka akan
memberikan respon yang tinggi.
Secara umum log resistivitas ini dapat
digunakan dalam beberapa analisis
diantaranya analisis saturasi fluida,
lithologi, dan lain-lain.

Log Neutron (NPHI)

Log Neutron (NPHI) yang mengukur


konsentrasi ion Hidrogen dalam
suatu formasi (Rider, 2002).
Tingkat konsentrasi Hidrogen di setiap
formasi berbeda (disebut dengan
Hydrogen Index=HI), dan berdasarkan
hal ini neutron log bekerja.
Neutron log dapat dijadikan indikator
porositas, pada limestone, neutron
porosity merupakan porositas
sesungguhnya pada batuan ini, tapi pada
batuan yang lain diperlukan faktor
konversi tersendiri

Gambar 20. Skema Log Neutron (Rider,


2002)

Log Sonic

Log Sonic yaitu mengukur waktu yang


dibutuhkan
oleh
gelombang
untuk
merambat didalam formasi sejauh 1ft
(Rider, 2002).
Log Sonik adalah log yang bekerja berdasarkan
kecepatan rambat gelombang suara.
Log ini bertujuan untuk menentukan jenis
batuan terutama evaporit.
Pada batuan yang sarang maka kerapatannya
lebih kecil sehingga kurva log sonik akan
mempunyai harga besar seperti pada serpih
organik atau lignit.
Apabila batuan mempunyai kerapatan yang
besar, maka kurva log sonik akan berharga
kecil seperti pada batugamping.
Gambar 21. Skema Log Sonic
(Rider, 2002)

Anda mungkin juga menyukai