Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEBIDANAN

KEGAWATDARURATAN
MATERNAL NEONATAL
Dosen Pengampu :
USC. Sari, APP., MPH
Kelompok 3
1. Eka Pury Handayani
2. Nengrum Wulandari
3. Risti Setiawati

MANAJEMEN ASUHAN KEGAWATDARURATAN PADA KEHAMILAN TM I

(Abortus iminens, insipien, inkomplit, komplit)

Abortus Berakhirnya suatu kehamilan


(oleh akibat-akibat tertentu) pada atau
sebelum UK 22 minggu atau buah
kehamilan belum mampu untuk hidup di
luar kandungan.

Apa itu
ABORTUS?

Abortus adalah pengeluaran hasil


konsepsi sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan
(Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri.
1998 : 209).

A.
Abortus Iminens/Ancaman Keguguran
(Threatened Abortion)

Abortus iminens adalah perdarahan vagina pada umur


kehamilan <20 minggu. Pada keadaan ini terjadi
ancaman proses keguguran, namun produk kehamilan
belum keluar. (Patologi Kebidanan hal.74).
Abortus iminens diperkirakan terjadi pada setiap
pengeluaran secret vagina yang mengandung darah
atau setiap perdarahan per vaginam yang tampak
dalam paruh-pertama kehamilan. ( Obstetri Williams
hal.28 ).

Tanda Gejala
Nyeri kram ringan

Penyebab
Placenta sign (

Diagnosis
Anamnesis :
Amenorea, dengan PP test ( + )
Vaginal spotting
Diikuti nyeri abdomen (lower abdominal
pain/abdominal cramping) dalam
beberapa jam hingga hari setelah vaginal
spotting.

Pemeriksaan Ginekologi
Ostium Uteri Eksternum (OUE) tertutup
Gestational Sac (GS) masih utuh sehingga
tidak ada cairan amnion ataupun jaringan
yang keluar
Biasanya fetus masih hidup

Pengobatan
Sebagian dokter mengobati wanita hamil
yang mengalami abortus iminens dengan :
Injeksi progesterone intramuskuler atau
dengan berbagai macam obat-obat
progestasional sintesis baik peroral
maupun intramuscular.

Pemeriksaan Penunjang
USG kehamilan untuk mendeteksi adanya
GS dan keadaan janin.
Sonografi vagina
Pemeriksaan kuantitatif serial kadar
gonadotropin korionik (hCG) serum, dan
kadar progesteron serum, bermanfaat
untuk memastikan apakah terdapat janin
hidup intrauterus.

Manajemen
a.Rujuk ke Sp.OG untuk penatalaksanaan lanjutan
b.Tidak ada terapi spesifik, dianjurkan bed rest 2-3
hari bebas perdarahan agar aliran darah ke
uterus bertambah dan rangsang mekanik
berkurang..
c.Jika perdarahan dan rasa nyeri tetap tidak
berkurang selama 6 jam, mungkin tindakan yang
paling baik adalah menghadapi abortus yang
tidak terelakkan (abortus insipient).
d.Antibiotic digunakan jika terdapat kecurigaan
adanya factor infeksi maternal.

B. Abortus Insipien/Keguguran
Sedang Berlangsung
( Inevitable Abortion )

Abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium yang


sudah terbuka dan ketuban yang teraba. Kehamilan
tidak dapat dipertahankan lagi (Patologi Kebidanan
hal.77)
Abortus insipient ditandai dengan pecahnya kulit
ketuban karena adanya dilatasi serviks. Dalam kondisi
tersebut hampir dapat dipastikan akan terjadi abortus.

Yang jelas akibat pecahnya kulit ketuban selama


paruh-pertama kehamilan, kemungkinan untuk
penyelamatan kehamilan menjadi sangat kecil.

Tanda

a. Perdarahan banyak, kadang kadang keluar gumpalan


darah
b. Nyeri karena kontraksi rahim kuat
c. Akibat kontraksi rahim terjadi pembukaan

Diagnosis
Anamnesis :
a. Amenorea, disertai dengan PP test ( + )
b. Volume darah yang keluar lebih banyak
c. Crampy lower abdominal pain, atau
pergerakan servikan dan nyeri adnexal

Pemeriksaan Ginekologi
a.Dilatasi os cerviks, namun belum ada
jaringan yang keluar
b.Pecahnya selaput ketuban disertai
mengalirnya air ketuban.

1. Karena pecahnya selaput


ketuban yang terjadi pada
paruh pertama kehamilan
kemungkinan untuk
penyelamatan kehamilan
menjadi sangat kecil
diinduksi dengan pemberian
Oksitosin sehingga produk
kehamilan dapat keluar.
2. Alternative lain dengan

Manajemen
3. Bila produk kehamilan yang
keluar tidak lengkap lanjutkan
dengan kuretase.
4. Pasca kuretase diberikan
mitelergometrin maleat 3x1
tablet per hari selama 5 hari
dan antibiotika selama 5 hari.

pemberian misoprostol 200-

Antibiotika yang dapat

600g oral atau vaginal yang

diberikan, Amoxilin, ampisilin,

menyebabkan terjadinya

eritromisin

5. Pada keadaan serviks yang berdilatasi disertai


perdarahan yang masif, sebaiknya dilakukan
kuretase, dengan perlindungan infuse disertai
drip oksitosin 10-20 IU dalam RL/NaCl fisiologis.
6. Pemeriksaan golongan darah, Rh, darah rutin
bila kehilangan darah dalam jumlah banyak agar
dapat segera dilakukan intervensi yang tepat
dengan resusitasi cairan ataupun transfuse
darah.
7. Rujuk ke dr. SP.OG untuk penatalaksanaan
lanjutan

C.
Abortus Inkomplit/
Keguguran Bersisa
(Incomplete Abortion)

Pengeluaran hasil konsepsi yang tidak lengkap/ ekspulsi


parsial dari hasil konsepsi.
Fetus biasanya sudah keluar namun terjadi retensi
plasenta, sebagian atau seluruhnya di dalam uterus.
Pada abortus inkomplet, perdarahan umumnya masih
berlangsung.
(Patologi Kebidanan hal.79)

Diagnosis
Anamnesis :
a.Amenorea, disertai dengan PP (+)
b.Nyeri perut/abdominal cramping, tekadang nyeri
dideskripsikan menyerupai nyeri nyeri saat
persalinan.
c.Perdarahan yang bisa sedikit atau banyak,
biasanya serupa stolsel (darah beku), sudah ada
keluar fetus atau jaringan.

Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan dalam, didapatkan serviks
terbuka, kadang-kadang dapat diraba sisasisa jaringan dalam kanalis servikalis atau
kavum uteri
Uterus berukuran lebih kecil dari usia
kehamilan

Pemeriksaan Penunjang
USG kehamilan untuk mendeteksi adanya
retensi produk/sisa kehamilan.

Tindakan
Teknik kuretase sangat bermanfaat untuk
mengosongkan uterus, dilakukan setelah
adanya dilatasi serviks

Manajemen
a. Rujuk ke dr. SP.OG untuk penatalaksanaan
rujukan
b.Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu
dengan pemberian cairan dan transfuse darah.
c. Keluarkan jaringan secepat mungkin dengan
metode digital atau dengan cunam ovum dan
kuretase.
d.Selain itu beri obat-obatan uterotonika seperti
mitilergometrin maleat
e. Bila pasien demam, antibiotic broad spectrum
diberikan sebelum dilakukan kuretase

D. Abortus Komplit/Keguguran Lengkap


( Complete Abortion )

Keseluruhan hasil konsepsi dikeluarkan (fetus dan


plasenta), sehingga tak ada yang tertinggal di kavum
uteri.
Pada umumnya abortus spontan pada usia kehamilan
kurang dari 8 minggu, fetus dan plasenta dapat keluar
secara bersamaan. (Patologi Kebidanan hal.81)
Kalau telur lahir dengan lengkap maka abortus disebut
komplit. Maka hendaknya pada abortus kita selalu
periksa jaringan yang dilahirkan.

Diagnosis
Anamnesis :
Amenorea
Terjadi perdarahan per vaginam yang kemudian
berhenti spontan setelah semua produk
kehamilan keluar
Ada kontraksi uterus yang terasa nyeri yang
juga akhirnya berhenti setelah produk konsepsi
keluar.
Perdarahan sedikit-sedikit yang berulang pada
permulaannya
Nyeri dan kram abdomen yang ringan

Pemeriksaan Ginekologi
Selama observasi fundus tidak bertambah tinggi,
tetapi semakin kecil
Bila sebelumnya ada gejala-gejala kehamilan
belakangan mual menghilang, produksi hormonal
oleh plasenta secara bertahap akan menurun,
uterus dan payudara akan mengalami regresi,
sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran uterus
tidak sesuai dengan umur kehamilan. Setelah itu
diiringi dengan reaksi kehamilan yang menjadi
negative pada 2-3 minggu sesudah fetus mati.
PD : Serviks tertutup dan ada darah sedikit.

Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin, jumlah eritosit, jumlah
leukosit, waktu perdarahan, waktu
pembekuan dan fibrinogen.
Terjadi hipofibrinogenemia dan penurunan
jumlah platelet. Hipofibrinogenemia terjadi
karena koagulasi intravaskuler sehingga
banyak faktor pembekuan yang terpakai.

Manajemen
Berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga
fetus dan plasenta dapat dikeluarkan.
Bila tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Untuk
dilatasi dapat diberikan misoprostol atau dengan
pemasangan laminaria intraservikal.
Bila hemostasis ada kelainan :
Transfuse darah segar sampai fibrinogen >120 mg%
Atau berikan fibrinogen 4 gram IV per infus sampai
fibrinogen >200 mg%
Dilatasi dan kuretasi dilakukan hemostasis diperbaiki.
Rujuk ke dr. SP.OG untuk penatalaksanaan lebih lanjut .

Jenis dan derajat abortus


Diagnosis

Perdarahan

Serviks

Besar uterus

Abortus
iminen

Sedikit-sedang

Tertutup

Sesuai dengan PP test positif


usia kehamilan Kram
Uterus lunak

Abortus
insipien

Sedikit-banyak Terbuka

Sesuai atau
lebih kecil

Kram
Uterus lunak

Abortus
inkomplit

Sedikit-banyak Terbuka
(lunak)

Lebih kecil
dari usia
kehamilan

Kram
Keluar
jaringan
Uterus lunak

Abortus
komplit

Sedikit/tidak
ada

Lebih kecil
dari usia
kehamilan

Sedikit/tdk
kram
Keluar
jaringan
Uterus kenyal

Lunak
(terbuka atau
tertutup)

Gejala lain

Thats ALL
Thanks for your
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai