KEGAWATDARURATAN
MATERNAL NEONATAL
Dosen Pengampu :
USC. Sari, APP., MPH
Kelompok 3
1. Eka Pury Handayani
2. Nengrum Wulandari
3. Risti Setiawati
Apa itu
ABORTUS?
A.
Abortus Iminens/Ancaman Keguguran
(Threatened Abortion)
Tanda Gejala
Nyeri kram ringan
Penyebab
Placenta sign (
Diagnosis
Anamnesis :
Amenorea, dengan PP test ( + )
Vaginal spotting
Diikuti nyeri abdomen (lower abdominal
pain/abdominal cramping) dalam
beberapa jam hingga hari setelah vaginal
spotting.
Pemeriksaan Ginekologi
Ostium Uteri Eksternum (OUE) tertutup
Gestational Sac (GS) masih utuh sehingga
tidak ada cairan amnion ataupun jaringan
yang keluar
Biasanya fetus masih hidup
Pengobatan
Sebagian dokter mengobati wanita hamil
yang mengalami abortus iminens dengan :
Injeksi progesterone intramuskuler atau
dengan berbagai macam obat-obat
progestasional sintesis baik peroral
maupun intramuscular.
Pemeriksaan Penunjang
USG kehamilan untuk mendeteksi adanya
GS dan keadaan janin.
Sonografi vagina
Pemeriksaan kuantitatif serial kadar
gonadotropin korionik (hCG) serum, dan
kadar progesteron serum, bermanfaat
untuk memastikan apakah terdapat janin
hidup intrauterus.
Manajemen
a.Rujuk ke Sp.OG untuk penatalaksanaan lanjutan
b.Tidak ada terapi spesifik, dianjurkan bed rest 2-3
hari bebas perdarahan agar aliran darah ke
uterus bertambah dan rangsang mekanik
berkurang..
c.Jika perdarahan dan rasa nyeri tetap tidak
berkurang selama 6 jam, mungkin tindakan yang
paling baik adalah menghadapi abortus yang
tidak terelakkan (abortus insipient).
d.Antibiotic digunakan jika terdapat kecurigaan
adanya factor infeksi maternal.
B. Abortus Insipien/Keguguran
Sedang Berlangsung
( Inevitable Abortion )
Tanda
Diagnosis
Anamnesis :
a. Amenorea, disertai dengan PP test ( + )
b. Volume darah yang keluar lebih banyak
c. Crampy lower abdominal pain, atau
pergerakan servikan dan nyeri adnexal
Pemeriksaan Ginekologi
a.Dilatasi os cerviks, namun belum ada
jaringan yang keluar
b.Pecahnya selaput ketuban disertai
mengalirnya air ketuban.
Manajemen
3. Bila produk kehamilan yang
keluar tidak lengkap lanjutkan
dengan kuretase.
4. Pasca kuretase diberikan
mitelergometrin maleat 3x1
tablet per hari selama 5 hari
dan antibiotika selama 5 hari.
menyebabkan terjadinya
eritromisin
C.
Abortus Inkomplit/
Keguguran Bersisa
(Incomplete Abortion)
Diagnosis
Anamnesis :
a.Amenorea, disertai dengan PP (+)
b.Nyeri perut/abdominal cramping, tekadang nyeri
dideskripsikan menyerupai nyeri nyeri saat
persalinan.
c.Perdarahan yang bisa sedikit atau banyak,
biasanya serupa stolsel (darah beku), sudah ada
keluar fetus atau jaringan.
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan dalam, didapatkan serviks
terbuka, kadang-kadang dapat diraba sisasisa jaringan dalam kanalis servikalis atau
kavum uteri
Uterus berukuran lebih kecil dari usia
kehamilan
Pemeriksaan Penunjang
USG kehamilan untuk mendeteksi adanya
retensi produk/sisa kehamilan.
Tindakan
Teknik kuretase sangat bermanfaat untuk
mengosongkan uterus, dilakukan setelah
adanya dilatasi serviks
Manajemen
a. Rujuk ke dr. SP.OG untuk penatalaksanaan
rujukan
b.Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu
dengan pemberian cairan dan transfuse darah.
c. Keluarkan jaringan secepat mungkin dengan
metode digital atau dengan cunam ovum dan
kuretase.
d.Selain itu beri obat-obatan uterotonika seperti
mitilergometrin maleat
e. Bila pasien demam, antibiotic broad spectrum
diberikan sebelum dilakukan kuretase
Diagnosis
Anamnesis :
Amenorea
Terjadi perdarahan per vaginam yang kemudian
berhenti spontan setelah semua produk
kehamilan keluar
Ada kontraksi uterus yang terasa nyeri yang
juga akhirnya berhenti setelah produk konsepsi
keluar.
Perdarahan sedikit-sedikit yang berulang pada
permulaannya
Nyeri dan kram abdomen yang ringan
Pemeriksaan Ginekologi
Selama observasi fundus tidak bertambah tinggi,
tetapi semakin kecil
Bila sebelumnya ada gejala-gejala kehamilan
belakangan mual menghilang, produksi hormonal
oleh plasenta secara bertahap akan menurun,
uterus dan payudara akan mengalami regresi,
sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran uterus
tidak sesuai dengan umur kehamilan. Setelah itu
diiringi dengan reaksi kehamilan yang menjadi
negative pada 2-3 minggu sesudah fetus mati.
PD : Serviks tertutup dan ada darah sedikit.
Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin, jumlah eritosit, jumlah
leukosit, waktu perdarahan, waktu
pembekuan dan fibrinogen.
Terjadi hipofibrinogenemia dan penurunan
jumlah platelet. Hipofibrinogenemia terjadi
karena koagulasi intravaskuler sehingga
banyak faktor pembekuan yang terpakai.
Manajemen
Berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga
fetus dan plasenta dapat dikeluarkan.
Bila tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Untuk
dilatasi dapat diberikan misoprostol atau dengan
pemasangan laminaria intraservikal.
Bila hemostasis ada kelainan :
Transfuse darah segar sampai fibrinogen >120 mg%
Atau berikan fibrinogen 4 gram IV per infus sampai
fibrinogen >200 mg%
Dilatasi dan kuretasi dilakukan hemostasis diperbaiki.
Rujuk ke dr. SP.OG untuk penatalaksanaan lebih lanjut .
Perdarahan
Serviks
Besar uterus
Abortus
iminen
Sedikit-sedang
Tertutup
Abortus
insipien
Sedikit-banyak Terbuka
Sesuai atau
lebih kecil
Kram
Uterus lunak
Abortus
inkomplit
Sedikit-banyak Terbuka
(lunak)
Lebih kecil
dari usia
kehamilan
Kram
Keluar
jaringan
Uterus lunak
Abortus
komplit
Sedikit/tidak
ada
Lebih kecil
dari usia
kehamilan
Sedikit/tdk
kram
Keluar
jaringan
Uterus kenyal
Lunak
(terbuka atau
tertutup)
Gejala lain
Thats ALL
Thanks for your
ATTENTION