Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSA

AN TPHA
(Treponema pallidum
Hemagglutination Assay)

Pengertian

Nama Treponema diambil dari bahasa


Yunani yaitu trepo dan nema yang artinya
benang bergulung.
Treponema pallidum merupakan salah
satu bakteri Spirochetes patogen dominan
penyebab penyakit sifilis
ordo Spirochaetales merupakan bakteri
gram negatif, tipis, motil, bentuk spiral

SIFILIS
Sifilis atau yang disebut dengan Raja
Singa, adalah penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh sejenis bakteri yang
berbentuk spiral atau spirochete yang
dikenal dengan Treponema pallidum.
Pada tahun 1905, penyebab sifilis
ditemukan oleh Schauddin dan Hoffman
yaitu Treponema pallidum, yang berordo
Spirochaetales, familia Sprirochaetaceae,
dan genus Treponema

Penularan Sifilis
Ditularkan dari satu orang ke orang
lain melalui hubungan genito genital
(kelamin kelamin) maupun oro
genital (seks oral).
Ditularkan oleh seorang ibu kepada
bayinya selama masa kehamilan.
kontak langsung dari lesi bawah
terinfeksi dengan setiap kerusakan
walaupun mikroskopik, di kulit, atau
mukosa pejamu.

MORFOLOGI
Bakteri ini merupakan basil gram
negatif yang panjang, tipis,
bergulung secara heliks, berbentuk
spiral, atau seperti pembuka tutup
botol, panjangnya antara 6 15 m,
lebar 0,15 m, terdiri atas delapan
sampai dua puluh empat lekukan

Gambar :
Treponema
pallidum
Menggunaka
n Mikroskop
Elektron.

SIFILIS

Primer

Sekunder

Laten

tersier

Stadium Dini ( Primer )

Tiga minggu setelah infeksi, timbul lesi pada


tempat masuknya Treponema pallidum.
Terjadi afek primer berupa penonjolan
penonjolan kecil yang erosif, berukuran 1-2
cm, berbentuk bulat, dasarnya bersih, merah,
kulit disekitarnya tampak meradang, dan bila
diraba ada pengerasan. Dalam beberapa hari,
erosi dapat berubah menjadi ulkus berdinding
tegak lurus

Stadium Sekunder

Sifat yang khas pada sifilis adalah


jarang ada rasa gatal. Gejala
konstitusi seperti nyeri kepala,
demam, demam, anoreksia, nyeri
pada tulang, dan leher biasanya
mendahului, kadang kadang
bersamaan dengan kelainan pada
kulit. Kelainan kulit yang timbul
berupa bercak bercak atau tonjolan
tonjolan kecil. Selain pada kulit,
stadium ini juga dapat mengenai
selaput lendir dan kelenjar getah
bening di seluruh tubuh

Stadium Laten

Lesi yang khas adalah gumma yang dapat


terjadi 3-7 tahun setelah infeksi. Gumma
umumnya satu, dapat multipel. Gumma
dapat timbul pada semua jaringan dan
organ, termasuk tulang rawan pada
hidung dan dasar mulut. Gumma juga
dapat ditemukan pada organ dalam
seperti lambung, hati, limpa, paru paru,
testis dan sebagainya. Kelainan lain
berupa nodus di bawah kulit, kemerahan
dan nyeri

Stadium Tersier

Termasuk dalam kelompok


penyakit ini adalah sifilis
kardiovaskuler dan
neurosifilis (pada jaringan
saraf). Umumnya timbul
10 20 tahun setelah
infeksi primer

Kelemahan & kelebihan pemeriksaan TPHA


Kelemahan

Kelebihan

Kurang sensitif bila digunakan Teknis dan pembacaan hasilnya


mudah
sebagai skrining (tahap
Memiliki spesifisitas tinggi
awal/primer) sipilis.
untuk mendeteksi adanya
Pada saat pengerjaan
antibodi treponemal dan
diperlukan ketrampilan dan
sensitivitas yang tinggi dimana
ketelitian yang tinggi.
kadar minimum antibodi
Tidak dapat dipakai untuk
treponemal yang dapat
menilai hasil terapi, karena
dideteksi adalah 0,05 IU/ml.
tetap reaktif dalam waktu
Hasil reaktif/positif dapat
yang lama.
diperoleh lebih dini.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan TPHA


Jangan menggunakan serum yang hemolisis
karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Serum atau plasma harus bebas dari sel darah
dan kontaminasi mikrobiologi
Jika terdapat penundaan pemeriksaan, serum
disimpan pada suhu 2-80C dimana dapat bertahan
selama 7 hari dan bila disimpan pada suhu -200C,
serum dapat bertahan lebih lama.
Serum atau plasma yang beku sebelum dilakukan
pemeriksaan harus dicairkan dan dihomogenkan
dengan baik sebelum pemeriksaan.
Reagen harus disimpan pada suhu 2-80C jika tidak
digunakan dan jangan disimpan di freezer.
Uji TPHA menunjukkan hasil reaktif setelah 1-4
minggu setelah terbentuknya chancre.
Dalam melakukan pemeriksaan harus
menyertakan kontrol positif dan kontrol negatif

Alat, Bahan, dan Reagen


Alat
Mikropipet 190 l, 10 l, 25 l, dan 75 l
Microplate
Yellow tip
Bahan
Serum
Reagen
Plasmatec TPHA Test Kit mengandung:
R1 : Test sel
R2 : Control sel
R3 : Diluent
R4 : Control positif
R5 : Control negative

Diagnosa Laboratorium
Uji treponemal
Uji treponemal
merupakan uji yang
spesifik terhadap sifilis,
karena mendeteksi
langsung Antibodi
terhadap Antigen
Treponema pallidum.

non-treponemal
Uji Uji
non-treponemal
adalah uji yang
mendeteksi antibodi
IgG dan IgM terhadap
materi-materi lipid
yang dilepaskan dari
sel-sel rusak dan
terhadap antigenmirip-lipid (lipoidal like
antigen) Treponema
pallidum.

Metode Kualitatif
Alat dan bahan disiapkan
Setiap komponen kit dan sampel dikondisikan pada suhu
kamar.
Semua reagen dihomogenkan perlahan
Diluents ditambahkan sebanyak 190 l dan sampel
ditambahkan sebanyak 10l pada sumur 1 lalu dihomogenkan
Campuran pada sumur 1 dipipet sebanyak 25 l dan
ditambahkan pada sumur 2 dan 3
Control sel sebanyak 75 l ditambahkan pada sumur 2 lalu
dihomogenkan
Test sel sebanyak 75 l ditambahkan pada sumur 3 lalu
dihomogenkan
Sumur diinkubasi pada suhu ruang selama 45 60 menit.
Aglutinasi yang terjadi diamati
Note : control positif dan negative selalu disertakan dalam
setiap uji

Metode Semi Kuantitatif

Alat dan bahan disiapkan


Setiap komponen kit dan sampel dikondisikan pada suhu
kamar
Semua reagen dihomogenkan perlahan
Sumur mikrotitrasi disiapkan dan diberi label no. 1 sampai 8
Pengenceran sampel dibuat pada sumur yang berbeda
dengan sumur mikrotitrasi dengan mencampur 190 l
diluents dan 10 l sampel
Sumur mikrotitrasi no. 1 dikosongkan
Sumur mikrotitrasi no. 2 8 ditambahkan 25l diluent
Pada sumur mikrotitrasi no. 1 dan 2 ditambahkan 25 l
sampel yang telah diencerkan.

Lanjutannya
Campuran pada sumur 2 dipipet 25 l dan
ditambahkan pada sumur 3, lalu dihomogenkan.
Begitu seterusnya sampai sumur 8
Campuran pada sumur 8 dipipet 25 l dan dibuang
Control sel sebanyak 75 l ditambahkan pada
sumur mikrotitrasi no. 1 lalu dihomogenkan
Tes sel sebanyak 75 l ditambahkan pada sumur
mikrotitrasi no. 2-8 lalu dihomogenkan
Sumur diinkubasi pada suhu ruang selama 45 60
menit
Aglutinasi yang terjadi dibaca, dan ditentukan
titernya

Interprestasi Hasil
Uji Kualitatif
Hema aglutinasi positif ditandai
dengan adanya bulatan berwarna
merah dipermukaan sumur, hasil
negative terlihat seperti titik berwarna
merah di tengah permukaan sumur

Uji Semi Kuantitatif


Titer : pengenceran tertinggi yang
masih menunjukkan aglutinasi

Anda mungkin juga menyukai