AN TPHA
(Treponema pallidum
Hemagglutination Assay)
Pengertian
SIFILIS
Sifilis atau yang disebut dengan Raja
Singa, adalah penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh sejenis bakteri yang
berbentuk spiral atau spirochete yang
dikenal dengan Treponema pallidum.
Pada tahun 1905, penyebab sifilis
ditemukan oleh Schauddin dan Hoffman
yaitu Treponema pallidum, yang berordo
Spirochaetales, familia Sprirochaetaceae,
dan genus Treponema
Penularan Sifilis
Ditularkan dari satu orang ke orang
lain melalui hubungan genito genital
(kelamin kelamin) maupun oro
genital (seks oral).
Ditularkan oleh seorang ibu kepada
bayinya selama masa kehamilan.
kontak langsung dari lesi bawah
terinfeksi dengan setiap kerusakan
walaupun mikroskopik, di kulit, atau
mukosa pejamu.
MORFOLOGI
Bakteri ini merupakan basil gram
negatif yang panjang, tipis,
bergulung secara heliks, berbentuk
spiral, atau seperti pembuka tutup
botol, panjangnya antara 6 15 m,
lebar 0,15 m, terdiri atas delapan
sampai dua puluh empat lekukan
Gambar :
Treponema
pallidum
Menggunaka
n Mikroskop
Elektron.
SIFILIS
Primer
Sekunder
Laten
tersier
Stadium Sekunder
Stadium Laten
Stadium Tersier
Kelebihan
Diagnosa Laboratorium
Uji treponemal
Uji treponemal
merupakan uji yang
spesifik terhadap sifilis,
karena mendeteksi
langsung Antibodi
terhadap Antigen
Treponema pallidum.
non-treponemal
Uji Uji
non-treponemal
adalah uji yang
mendeteksi antibodi
IgG dan IgM terhadap
materi-materi lipid
yang dilepaskan dari
sel-sel rusak dan
terhadap antigenmirip-lipid (lipoidal like
antigen) Treponema
pallidum.
Metode Kualitatif
Alat dan bahan disiapkan
Setiap komponen kit dan sampel dikondisikan pada suhu
kamar.
Semua reagen dihomogenkan perlahan
Diluents ditambahkan sebanyak 190 l dan sampel
ditambahkan sebanyak 10l pada sumur 1 lalu dihomogenkan
Campuran pada sumur 1 dipipet sebanyak 25 l dan
ditambahkan pada sumur 2 dan 3
Control sel sebanyak 75 l ditambahkan pada sumur 2 lalu
dihomogenkan
Test sel sebanyak 75 l ditambahkan pada sumur 3 lalu
dihomogenkan
Sumur diinkubasi pada suhu ruang selama 45 60 menit.
Aglutinasi yang terjadi diamati
Note : control positif dan negative selalu disertakan dalam
setiap uji
Lanjutannya
Campuran pada sumur 2 dipipet 25 l dan
ditambahkan pada sumur 3, lalu dihomogenkan.
Begitu seterusnya sampai sumur 8
Campuran pada sumur 8 dipipet 25 l dan dibuang
Control sel sebanyak 75 l ditambahkan pada
sumur mikrotitrasi no. 1 lalu dihomogenkan
Tes sel sebanyak 75 l ditambahkan pada sumur
mikrotitrasi no. 2-8 lalu dihomogenkan
Sumur diinkubasi pada suhu ruang selama 45 60
menit
Aglutinasi yang terjadi dibaca, dan ditentukan
titernya
Interprestasi Hasil
Uji Kualitatif
Hema aglutinasi positif ditandai
dengan adanya bulatan berwarna
merah dipermukaan sumur, hasil
negative terlihat seperti titik berwarna
merah di tengah permukaan sumur