Anda di halaman 1dari 45

Tugas Khusus PKPA Apotek Kimia Farma

Kajian Resep Penyakit Diabetes


Mellitus

Disusun Oleh:
1. Ai Reni Kania
2. Agung Wibowo
3. Agus Supriatna
4. Asriandi
Muhammad
Kautsar
5. Irvan Erlansyah
6. Dita Putri Widyantoro

7. Daisy Rahma Fajriani


8. Dover Volland
9. Eka
Maryana
Febriansyah
10.Maryono
11.Riana Annisa Nur
Aqidah

Diabetes Mellitus
DEFINISI
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme kronis dengan

multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah


disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau

defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar


pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel
tubuh terhadap insulin.

Diabetes Mellitus
FAKTOR RESIKO
Riwayat keluarga
Obesitas
Umur
Hipertensi
Hiperlipidemia
Faktor lain (kurang olahraga, pola makan rendah

serat)
Minum obat yang dapat menaikkan kadar glukosa
darah
Stres

Diabetes Mellitus
KLASIFIKASI BERDASARKAN
ETIOLOGI
1. DM tipe I:
Ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pancreas defisiensi insulin absolut
Faktor-faktor genetik
Faktor-faktor imunologi
Idiopatik
2. DM tipe II
Obesitas
Kurang Gerak Badan
Penyakit Lain
Usia

Diabetes Mellitus
:

PATOFISIOLOGI
Penderita DM beresiko tinggi mengalami aterosklerosis. Hiperglikemi merupakan
salah satu faktor terpenting dalam pathogenesis timbulnya komplikasi kronik,
khususnya vaskuler diabetik. Metabolisme abnormal yang menyertai diabetes
menyebabkan disfungsi arteri. Abnormalitas meliputi hiperglikemia kronis,
dislipidemia dan resistensi insulin. Faktor faktor ini membuat arteri rentan
terhadap aterosklerosis. Diabetes mengubah fungsi beberapa jenis sel,
termasuk endotelium, sel otot polos, dan platelet.
Selain meningkatkan resiko aterosklerosis, diabetes juga membuat plak menjadi
tidak stabil. Diabetes akan meningkatkan produksi matriks metalloproteinase
yang menyebabkan kerusakan kolagen. Saat kerusakan kolagen meningkat dan
sintesisnya menurun, plak dapat ruptur lebih mudah, ini memicu terbentuknya
thrombus.

Diabetes Mellitus
PATOFISIOLOGI
Pada pasien DM juga akan terjadi akumulasi laktat sebagai akibat terganggunya
metabolisme glukosa yang meningkatkan terjadinya kerusakan iskemik dengan
meningkatkan peroksidasi lipid dan pembentukan radikal bebas. Hal ini akan
memberikan efek neurotoxic sehingga meningkatkan terjadinya kerusakan
neuron.
Atherosklerosis, terbentuknya thrombus, dan kerusakan neuron faktor resiko
terjadinya iskemik stroke

GEJALA KLINIS
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Gejala tipikal yang

sering dirasakan penderita diabetes:


1. poliuria (sering buang air kecil),
2. polidipsia (sering haus), dan
3. polifagia (banyak makan/mudah lapar).
.Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur,

koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan


pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali
sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun
tanpa sebab yang jelas

DIAGNOSIS
Pemeriksaan kadar glukosa darah

Kajian Resep
TUJUAN
Untuk menilai apakah suatu resep obat yang diberikan oleh dokter
kepada pasien telah rasional, serta apakah berpotensi menimbulkan
Drugs Related Problems (DRP) serta kemungkinan terjadinya
medication error (ME)

Kajian Resep
METODE
1. SOAP : Subjective Objective Assessment Plan
2. PAM : Problem Assesment/ Action Monitoring
3. FARM : Finding Assessment Resolution Monitoring

KELEBIHAN METODE SOAP


Metode SOAP akan sangat membantu apoteker farmasi klinik di
dalam menyusun kerangka pikir bertindak dan sebagai alat
untuk mempermudah proses telaah status pasien di hari
berikutnya.

S O A P : Subjective, Objective,
Assessment, Plan
Subjective (S): data meliputi sejarah pengobatan
Objective (O): data didapat dari data laboratorium, konsentrasi
obat dalam serum/ darah, hasil-hasil tes diagnostik misalnya
sinar X, ECG, CT Scan
Assessment (A): Hasil dari pemikiran praktisi untuk mengatasi
masalah klien berdasarkan informasi S & O
Plan :
1) Termasuk tes diagnosa, inisiasi, revisi atau treatment
lanjutan.
2) Keputusan untuk mengatasi masalah kontra indikasi,
efek samping, interaksi
3) Kerasionalan terapi harus diperjelas
4) Perencanaan konseling
5) Memonitor parameter indikator

Kasus
Data pasien

Nama
: Ny. SH
No. RM : 00.712.143
Umur
: 66 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Ruang/Bed : E / 2-2
Tgl masuk : 2/9/16
Tgl pulang : 9/9/16
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 150 cm
Nama dokter : dr. B, SpS

Data Penyakit
Keluhan : Lemas seluruh tubuh, tidak mau makan
Diagnosis: akut hemiparesis ec susp stroke infark
otak, DM

Riwayat pasien
Riwayat alergi
: Tidak ada
Riwayat penyakit sebelumnya : DM, HT, Lambung
Riwayat
penyakit
No
Nama
obat keluarga
Aturan :Indikasi
Riwayat
sosial
:.
pakai
1.
2.
3.
4.

Candesartan 8 mg
Glimepirid 2 mg
Metformin 500 mg
Furosemid

1 x tab
2 x 1 pc
2 x 1 ac
1 x 1 pagi

Hipertensi
DM tipe 2
DM tipe 2
Hipertensi

Dexpira 1200 mg

pc
1x1

Akut

Riwayat penggunaan obat sebelumnya


5.

hemiparesis

Obat yang Digunakan di Rumah


No.

Nama obat

Aturan pakai

1.

Candesartan 8 mg

1 x pagi

2.

Furosemid 40 mg

1 x 1 pagi

3.

Metformin 500 mg

2x1

4.

Clopidogrel 75 mg

1 x 1 pagi

5.

Glimepirid 2 mg

1 x 1 pagi

6.

Lancid 30 mg

2x1

7.

Dulcolax supp

prn

8.

Neurotam 1200 mg

2x1

SUBJECTIVE
OBJECTIVE

SUBJECTIVE

No

Nama obat

Aturan

.
1.

Candesartan 8

pakai
1 x tab

2.

mg
Glimepirid

2 x 1 pc

3.

mg
Metformin 500

2 x 1 ac

4.

mg
Furosemid

5.

Dexpira
mg

1 x 1 pagi
1200

pc
1x1

OBJECTIVE
Diagnosis: akut hemiparesis ec susp stroke infark otak dan
BMI Pasien
DM
60/2,25 = 26,67 kg/m
Data parameter klinik Tanggal
2

Parameter

TD (mmHg)
RR (x/mnt)
HR (x/mnt)
Suhu (oC)

3/9

4/9

5/9

6/9

7/9

130/8
0
24
88
36

130/8
0
20
80
36,4

160/8
0
20
86
36,6

140/9
0
20
80
36

170/9
0
20
82
36

8/9

9/9

130/8 160/9
0
0
20
20
84
84
36
36,4

Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Nama
pemeriksaan

Nilai normal

Satuan

Hb
12.3 15.3
g/dl
Ht
37 47
%
L
4rb 10rb
mm3
TC
150rb 450rb
mm3
Eritrosit
4.50 5.9
mm3
Gula darah puasa 70 100
mg/dl
2 jam puasa
< 140, Diabetic > 200
Ur
10 50

Cr (kreatinin)
0.7 1.4

MCV
80 100
f
MCH
26 34
pg/dl
MCHC
32 36
pg/dl
HbA1c
4.0 5.6
%
Pra diabet 5.7-6.4

Diabetes 6.5

Kontrol baik <7.0

Kontrol sedang 7.0-8.0

Kontrol buruk 8.0

Hasil pemeriksaan
1/9
(1 H SMRS)

180
244
31
1.03
82
28
34
7.2

2/9
12.7
40
15.95
302
4.9

Keterangan

Normal
Normal
Tinggi*
Normal
Normal
Tinggi*
Tinggi*
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Kontrol sedang

ASSESSMENT

Strategi
Terapi

KONDISI PASIEN

Pasien didiagnosa mengalami akut hemiparesis ec susp stroke


infark, kondisi ini dapat terjadi karena beberapa faktor :
Diabetes;
Kondisi pasien : (1/9) GDS = 180 mg/dL; G2PP = 244 mg/dL;
HbA1c = 7,2%
Penilaian
: GDS dan G2PP belum mencapai angka normal,
dengan target nilai HbA1c <7%, maka
penggunaan
obat
antidiabetes
oral
direkomendasikan.
Obat pasien : Metformin dan glimepiride
Keterangan
: Dual terapi telah sesuai, namun pemilihan obat
perlu mendapat pertimbangan, dengan BMI
26,67, maka penggunaan obat DM golongan SU
dan TZD perlu dihindari karena dapat memicu
peningkatan berat badan. Direkomendasikan

Hipertensi;

Kondisi pasien
Penilaian

: TD (9/9) = 160/90 mmHg


: dengan tekanan darah 160/90 mmHg
diperlukan kombinasi obat anti HT untuk
mencapai sasaran TD 130/80 mmHg (khusus
pasien dengan DM), pemakaian ACEi atau ARB
pada penderita diabeters terbukti bermanfaat,
golongan obat lainnya dapat menye-suaikan.
Obat pasien : Candesartan dan Furosemide
Keterangan : Pemilihan obat telah sesuai.

Aterosklerosis/Gangguan koagulasi darah;

Kondisi pasien
: Infark otak
Penilaian
: Infark dikarenakan terjadinya sumbatan pada
pembuluh darah otak, sehingga aliran darah
menuju
otak
terhambat,
penggunaan
antiplatelet bermanfaat untuk pengatasan
kejadian infark, dapat digunakan aspirin,
clopidogrel ataupun warfarin. Dikarenakan
pasien memiliki riwayat sakit lambung,
penggunaan aspirin sebaiknya dihindari dan
dapat menggunakan yang lebih aman seperti
clopidogrel.
Obat pasien : Clopidogrel
Keterangan : Pemilihan obat telah sesuai.

Hiperlipidemia;

Kondisi pasien
: Tidak ada data yang mendukung
Penilaian
: Kolesterol darah yang tinggi menjadi salah
satu resiko terjadinya stroke infark, sehingga
pengontrolan kadar kolesterol menjadi sangat
penting,
penambahan
statin
disamping
modifikasi gaya hidup diperlukan untuk
mencapai kadar kolesterol yang sesuai.
Obat pasien : Tidak diberikan terapi
Keterangan
:
Direkomendasikan
untuk
melakukan
pemeriksaan profil lipid, dan pemberian statin
bila
pasien
terindikasi
mengalami
hiperlipidemia.

ANALISIS RESEP

K
E
L
E
N
G
K
A
P
A
N

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
T
I
F

Komponen Resep

Ada

Tidak

Keterangan

Nama Dokter

dr. B, Sp.S

SIP Dokter

Alamat Dokter

RS I

Tanggal Penulisan Resep

9 September 2016

Paraf Dokter

Nama Pasien

Ny. SH

Alamat Pasien

Umur Pasien

66 Tahun

Jenis Kelamin Pasien

Perempuan

Berat Badan Pasien

60 kg

Nomor Telepon Pasien

K
E
L
E
N
G
K
A
P
A
N

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
T
I
F

Komponen Resep

Nama Obat

Ada

Tidak

Keterangan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Candesartan
Furosemide
Metformin
Clopidogrel
Glimepiride
Lancid
Dulcolax
Nurotam

Candesartan
Furosemide
Metformin
Clopidogrel
Glimepiride
Lancid
Dulcolax
Neurotam

Kekuatan Sediaan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Jumlah Obat

8 mg
40 mg
500 mg
75 mg
2 mg
30 mg
1200
mg

KESESUAIAN FARMASETIK
Nama Obat

Bentuk
Sediaa
n

Candesartan

Tablet

Furosemid

Tablet

Bentuk
Pada
Resep

Kekuatan
Sediaan

Kekuatan
Pada
Resep

8 mg dan
16 mg

8mg

Tablet

40 mg

Tablet

Aturan
Pada
Resep

Cara
Pemberia
n

Kesesuai
an

ID : 4 mg/hari
max 32 mg

4mg

PO, pc

Sesuai

Hipertensi
40 mg

Edema : 20
-80 mg
Hiper : 40mg

40 mg

PO, ac/
mane

Sesuai

500 mg

500 mg 23x/hari atau


850 mg/hari

500 mg
2x/hari

PO, pc

sesuai

Aturan
Pakai

Metformin

Tablet

Tablet

500 mg,
850 mg

Clopidogrel

Tablet

Tablet

75 mg

75 mg

75 325 mg /
hari

75 mg /
hari

PO, ac/pc

Sesuai

Glimepirid

Tablet

Tablet

1, 2, 3, 4
mg

2 mg

1 4 mg /
hari

2 mg /
hari

PO, ac,
mane

Sesuai

Lancid

Kapsul

Kapsul

30 mg

30 mg

30 mg/ hari

30 mg
2x/hari

PO, ac

Tidak
sesuai

Bisacodyl

Tablet ;
Suppo

Suppo

5 mg ; 10
mg; 15 mg

10 mg

10 mg sehari

Bila
perlu

Rectal

Sesuai

Tablet

400 mg ;
800 mg ;
1,2g

1200 mg

800 mg 3x
sehari

1200
mg 2x
sehari

PO, ac

Sesuai

Piracetam

Tablet

KESESUAIAN KLINIS
Nama Obat

Indikasi

Candesartan

Hipertensi, terapi gagal jantung dan


gangguan fungsi sistolik ventrikel
kiri.

Indikasi
Pasien

Dosis

Dosis
Pasien

Kesesuaia
n

Hipertensi

4 mg/hari
maksimal
32
mg/hari

4 mg/hari

sesuai

Furosemid

Mencegah edema yang


diasosiasikan dengan CHF, sirosis
hati dan Gangguan fungsi hati.
Terapi pada pasien hipertensi.

Hipertensi

20 80
mg/hari

40 mg/hari

sesuai

Metformin

Pengobatan penderita diabetes tipe


2 dengan atau tanpa kelebihan
berat badan

Diabetes
melitus

500 mg
2-3x/hari

500 mg
2x/hari

Sesuai

Clopidogrel

Mengurangi kejadian aterosklerosis


(infark miokard, stroke dan
kematian vaskular).

Stoke infark

75 325
mg / hari

75 mg / hari

Sesuai

Glimepirid

Diabetes mellitus tipe 2 yang tidak


cukup terkontrol.

Diabetes
melitus

14
mg / hari

2 mg / hari

Sesuai

Lancid

Ulkus duodenum, ulkus gaster jinak,


refuks esofagitis

Sakit lambung

30 mg/
hari

30 mg
2x/hari

Tidak
sesuai

Bisacodyl

Konstipasi untuk persiapan prosedur


diagnostik dan mempercepat
defekasi

Konstipasi

10 mg
prn

prn

Sesuai

Piracetam

Pengobatan pasca infark serebral

Stroke infark

800 mg
3x sehari

1200 mg 2x
sehari

Sesuai

DRUG RELATED PROBLEMS


PARAMETER

KETERANGAN

Indikasi yang tidak ditangani

Kondisi kelebihan berat badan (obesitas)

Pilihan obat yang kurang tepat

Penggunaan glimepiride pada pasien dengan obesitas

Penggunaan obat tanpa indikasi

Dosis terlalu kecil

Dosis terlalu besar

Penggunaan lancid (lansoprazole) hingga 2 kali sehari

Reaksi obat yang tidak dikehendaki

Interaksi obat

Ditemukan beberapa obat yang berpotensi saling berinteraksi

Gagal menerima obat

INTERAKSI OBAT
Furosemid dan Metformin (moderate)
Efek
: Meningkatkan efek metformin, yang dapat menyebabkan
kondisi
yang mengancam jiwa/ asidosis laktat yang
menyebabkan
kelemahan, mengantuk, denyut jantung
melambat, nyeri otot, sesak
napas, sakit perut, pusing dan
hilang kesadaran.
Penanganan : Monitor kadar gula darah pasien, memberi jarak
minum obat.

Furosemid dan glimepirid (moderate)


Efek
: Mengganggu kontrol glukosa darah dan mengurangi
efektivitas glimepirid, serta menambah berat badan pasien.
Penanganan : furosemid di berikan di pagi hari.

PLANNING

Pengobatan Awal

Pengobatan Rekomendasi

Candesartan 8 mg

Candesartan 8 mg

Furosemed 40 mg

Furosemed 40 mg

Metformin 500 mg

Metformin 500 mg

Clopidogrel 75 mg

Clopidogrel 75 mg

Glimepirid 2 mg

Akarbose

Lancid 30 mg

Lancid 30 mg

Dulcolax supp

Dulcolax supp

Neurotam 1200 mg

Neurotam 1200 mg

ETIKET
APOTEK MITRA MEDIKA
Perumahan Bumi Abdi Negara Blok F2 No.7
Telp: (022) 70766061
Apoteker: XX, S.Farm, Apt.
SIPA: 446/0153/1427/1-16
Bandung, 17 Oktober 2016
No R/: 001
Ny. SH (66 tahun)

APOTEK MITRA MEDIKA


Perumahan Bumi Abdi Negara Blok F2 No.7
Telp: (022) 70766061
Apoteker: XX, S.Farm, Apt.
SIPA: 446/0153/1427/1-16
Bandung, 17 Oktober 2016
No R/: 001
Ny. SH (66 tahun)

Pagi

Sehari satu kali, tablet/kapsul/bungkus


Siang
Sebelum/sesudah makan

Sore
Malam

Nama/Jumlah obat: Candesartan 8 mg


Tgl. Kadaluarsa:

APOTEK MITRA MEDIKA


Perumahan Bumi Abdi Negara Blok F2 No.7
Telp: (022) 70766061
Apoteker: XX, S.Farm, Apt.
SIPA: 446/0153/1427/1-16
Bandung, 17 Oktober 2016
No R/: 001
Ny. SH (66 tahun)
Sehari

Pagi
dua kali, 1 tablet/kapsul/bungkus
Siang
Sore
Sebelum/sesudah makan
Malam

Nama/Jumlah obat: Metformin 500 mg


Tgl. Kadaluarsa:

Pagi

Sehari satu kali, 1 tablet/kapsul/bungkus


Siang
Sebelum/sesudah makan

Sore
Malam

Nama/Jumlah obat: Furosemid 40 mg


Tgl. Kadaluarsa:
APOTEK MITRA MEDIKA
Perumahan Bumi Abdi Negara Blok F2 No.7
Telp: (022) 70766061
Apoteker: XX, S.Farm, Apt.
SIPA: 446/0153/1427/1-16
Bandung, 17 Oktober 2016
No R/: 001
Ny. SH (66 tahun)
Pagi

Sehari satu kali, 1 tablet/kapsul/bungkus


Siang
Sebelum/sesudah makan

Nama/Jumlah obat: Glimepirid 2 mg


Tgl. Kadaluarsa:

Sore
Malam

APOTEK MITRA MEDIKA


Perumahan Bumi Abdi Negara Blok F2 No.7
Telp: (022) 70766061
Apoteker: XX, S.Farm, Apt.
SIPA: 446/0153/1427/1-16
Bandung, 17 Oktober 2016
No R/: 001
Ny. SH (66 tahun)
Pagi

Sehari satu kali, 1 tablet/kapsul/bungkus


Siang
Sebelum/sesudah makan

Sore
Malam

APOTEK MITRA MEDIKA


Perumahan Bumi Abdi Negara Blok F2 No.7
Telp: (022) 70766061
Apoteker: XX, S.Farm, Apt.
SIPA: 446/0153/1427/1-16
Bandung, 17 Oktober 2016
No R/: 001
Ny. SH (66 tahun)
Pagi

Sehari dua kali, 1 tablet/kapsul/bungkus


Siang
Sebelum/sesudah makan

Sore
Malam

Nama/Jumlah obat: Clopidogrel 75 mg


Tgl. Kadaluarsa:

Nama/Jumlah obat: Lancid 30 mg


Tgl. Kadaluarsa:

APOTEK MITRA MEDIKA


Perumahan Bumi Abdi Negara Blok F2 No.7
Telp: (022) 70766061
Apoteker: XX, S.Farm, Apt.
SIPA: 446/0153/1427/1-16
Bandung, 17 Oktober 2016
No R/: 001
Ny. SH (66 tahun)

APOTEK MITRA MEDIKA


Perumahan Bumi Abdi Negara Blok F2 No.7
Telp: (022) 70766061
Apoteker: XX, S.Farm, Apt.
SIPA: 446/0153/1427/1-16
Bandung, 17 Oktober 2016
No R/: 001
Ny. SH (66 tahun)

Pagi

Sehari dua kali, 1 tablet/kapsul/bungkus


Siang
Sebelum/sesudah makan

Nama/Jumlah obat: Neurotam 1200 mg


Tgl. Kadaluarsa:

Sore
Malam

Pagi

Sehari satu kali, 1 tablet/kapsul/bungkus


Siang
OBAT LUAR

Bila perlu
Nama/Jumlah obat: Dulcolax suppo 10 mg
Tgl. Kadaluarsa:

Sore
Malam

KOMUNIKASI, INFORMASI, KONSELING


Mengedukasi pasien untuk menjalankan pola hidup sehat, dilakukan

sebagai bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian


yang sangat penting dari pengelolaan DM secara keseluruhan.
Menekankan

pentingnya keteraturan jadwal makan, jenis dan


jumlah makanan

Melakukkan fisioterapi
Menyarankan

kepada pasien untuk mengontrol tekanan darah


(130/80 mmHg)

Menyarankan kepada pasien untuk mengontrol gula darah pasien


Menyarankan kepada pasein untuk melakukan pengujian lab terkait

profil lipid
Menanyakan kepada dokter penulis resep mengenai kemungkinan

terapi tambahan dislipidemia pada pasien dan terapi lancid dengan


dosis besar serta perubahan pengobatan DM
Menambah asupan kalium dan mengurangi asupan natrium

Monitoring tanda-tanda hipokalemia yang mungkin dapat terjadi


akibat penggunaan furosemide seperti terjadinya disaritmia jantung
Pemantauan kondisi psikologis
Pasien stroke sering menderita depresi akibat perubahan lifestyle
dan kerusakan otak pada frontal. Kerusakan pada frontal
menyebabkan 70% pasien stroke mengalami depresi. Biasanya
depresi setelah perawatan di RS, sehingga mungkin diperlukan obat
antidepresan

PELYANAN INFORMASI OBAT


Nama Obat
Candesartan
Furosemide

Indikasi
terapi hipertensi/ tekanan darah tinggi
terapi hipertensi/ tekanan darah tinggi

Cara Penggunaan
sehari 1 kali tablet 8 mg sebelum makan
saat pagi hari
sehari 1 kali 1 tablet 40 mg pada pagi hari
untuk mencegah diuresis malam hari

Metformin

terapi DM tipe II

sehari 2 kali 1 tablet 500 mg sesudah makan

Acarbose

terapi DM tipe II

sehari 3 kali 1 tablet 50 mg telan dengan


sedikit cairan atau makanan utama (besar)

Clopidogrel

mencegah kekambuhan stroke pada pasien


sehari 1 kali 1 tablet 75 mg pada pagi hari
(mencegah aterosklerosis)

Neurotam

terapi gangguan pasca trauma infark


serebral pada pasien

Lancid

mengobati sakit lambung pada pasien

Dulcolax

sehari 2 kali 1 tablet 1200 mg sebelum


makan
sehari 2 kali 1 tablet 30 mg 30 menit
sebelum makan pada pagi hari

sebagai laksativ untuk memperlancar susah 1 suppo bila perlu, diaplikasikan pada anus
BAB (konstipasi)
pada malam hari

DESAIN WAKTU MINUM OBAT PASIEN


Pagi

Nama Obat

Siang

Malam

ac

dc

pc

ac

dc

pc

ac

dc

pc

Candesartan

07.0
0

Furosemid

08.0
0

Metformin

07.0
0

18.0
0

Clopidogrel

08.0
0

Acarbose

07.0
0

12.00

18.0
0

Lancid

06.0
0

17.0
0

Dulcolax

Neutoram

08.0
0

prn

18.0
0

KESIMPULAN
Pasien mengalami DM tipe 2 karena hasil lab gula darah tinggi yaitu GDP/G2PP
sebesar 180/244 mg/dL. Penanganan untuk mengontrol kadar gula darah pasien
adalah dengan pemberian obat antidiabetes yakni metformin sebagai pengobatan
lini pertama dan acarbose sebagai terapi tambahan karena pasien juga mengalami
kondisi obesitas.
Pasien mengalami hipertensi dengan hasil lab menunjukkan tekanan darah
sebesar 160/90 mmHg. Penanganan untuk mengontrol tekanan darah diperlukan
untuk mencapai target tekanan darah yakni 130/80 mmHg. Pemberian obat
antihipertensi seperti candesartan menjadi terapi lini pertama dan furosemide
sebagai terapi tambahan.
Pasien didiagnosa mengalami akut hemiparesis ec susp stroke infark otak.
Penanganan untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan seperti kekambuhan
stroke dengan pemberian agen antiplatelet seperti clopidogrel serta agen
neuroprotektor seperti piracetam.

DAFTAR PUSTAKA
American Association of Clinical Endocrinologist. ACE Comperhensive Diabetes Management Algorithm. Endocr
Pract. 2015; 21(04)
Depkes RI. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Direktorat Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Dipiro, J.T., et al. 2015. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. 9 ed. London: Mc. Graw Hill.
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
McEvoy, G., et al. 2011. AHFS Drug Information Essentials, American Society of Health-System Pharmacist.
Bethesda Maryland.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf. 2011. Guideline Stroke Tahun 2011. Jakarta: PERDOSSI.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai