Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
1. Ai Reni Kania
2. Agung Wibowo
3. Agus Supriatna
4. Asriandi
Muhammad
Kautsar
5. Irvan Erlansyah
6. Dita Putri Widyantoro
Diabetes Mellitus
DEFINISI
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme kronis dengan
Diabetes Mellitus
FAKTOR RESIKO
Riwayat keluarga
Obesitas
Umur
Hipertensi
Hiperlipidemia
Faktor lain (kurang olahraga, pola makan rendah
serat)
Minum obat yang dapat menaikkan kadar glukosa
darah
Stres
Diabetes Mellitus
KLASIFIKASI BERDASARKAN
ETIOLOGI
1. DM tipe I:
Ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pancreas defisiensi insulin absolut
Faktor-faktor genetik
Faktor-faktor imunologi
Idiopatik
2. DM tipe II
Obesitas
Kurang Gerak Badan
Penyakit Lain
Usia
Diabetes Mellitus
:
PATOFISIOLOGI
Penderita DM beresiko tinggi mengalami aterosklerosis. Hiperglikemi merupakan
salah satu faktor terpenting dalam pathogenesis timbulnya komplikasi kronik,
khususnya vaskuler diabetik. Metabolisme abnormal yang menyertai diabetes
menyebabkan disfungsi arteri. Abnormalitas meliputi hiperglikemia kronis,
dislipidemia dan resistensi insulin. Faktor faktor ini membuat arteri rentan
terhadap aterosklerosis. Diabetes mengubah fungsi beberapa jenis sel,
termasuk endotelium, sel otot polos, dan platelet.
Selain meningkatkan resiko aterosklerosis, diabetes juga membuat plak menjadi
tidak stabil. Diabetes akan meningkatkan produksi matriks metalloproteinase
yang menyebabkan kerusakan kolagen. Saat kerusakan kolagen meningkat dan
sintesisnya menurun, plak dapat ruptur lebih mudah, ini memicu terbentuknya
thrombus.
Diabetes Mellitus
PATOFISIOLOGI
Pada pasien DM juga akan terjadi akumulasi laktat sebagai akibat terganggunya
metabolisme glukosa yang meningkatkan terjadinya kerusakan iskemik dengan
meningkatkan peroksidasi lipid dan pembentukan radikal bebas. Hal ini akan
memberikan efek neurotoxic sehingga meningkatkan terjadinya kerusakan
neuron.
Atherosklerosis, terbentuknya thrombus, dan kerusakan neuron faktor resiko
terjadinya iskemik stroke
GEJALA KLINIS
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Gejala tipikal yang
DIAGNOSIS
Pemeriksaan kadar glukosa darah
Kajian Resep
TUJUAN
Untuk menilai apakah suatu resep obat yang diberikan oleh dokter
kepada pasien telah rasional, serta apakah berpotensi menimbulkan
Drugs Related Problems (DRP) serta kemungkinan terjadinya
medication error (ME)
Kajian Resep
METODE
1. SOAP : Subjective Objective Assessment Plan
2. PAM : Problem Assesment/ Action Monitoring
3. FARM : Finding Assessment Resolution Monitoring
S O A P : Subjective, Objective,
Assessment, Plan
Subjective (S): data meliputi sejarah pengobatan
Objective (O): data didapat dari data laboratorium, konsentrasi
obat dalam serum/ darah, hasil-hasil tes diagnostik misalnya
sinar X, ECG, CT Scan
Assessment (A): Hasil dari pemikiran praktisi untuk mengatasi
masalah klien berdasarkan informasi S & O
Plan :
1) Termasuk tes diagnosa, inisiasi, revisi atau treatment
lanjutan.
2) Keputusan untuk mengatasi masalah kontra indikasi,
efek samping, interaksi
3) Kerasionalan terapi harus diperjelas
4) Perencanaan konseling
5) Memonitor parameter indikator
Kasus
Data pasien
Nama
: Ny. SH
No. RM : 00.712.143
Umur
: 66 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Ruang/Bed : E / 2-2
Tgl masuk : 2/9/16
Tgl pulang : 9/9/16
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 150 cm
Nama dokter : dr. B, SpS
Data Penyakit
Keluhan : Lemas seluruh tubuh, tidak mau makan
Diagnosis: akut hemiparesis ec susp stroke infark
otak, DM
Riwayat pasien
Riwayat alergi
: Tidak ada
Riwayat penyakit sebelumnya : DM, HT, Lambung
Riwayat
penyakit
No
Nama
obat keluarga
Aturan :Indikasi
Riwayat
sosial
:.
pakai
1.
2.
3.
4.
Candesartan 8 mg
Glimepirid 2 mg
Metformin 500 mg
Furosemid
1 x tab
2 x 1 pc
2 x 1 ac
1 x 1 pagi
Hipertensi
DM tipe 2
DM tipe 2
Hipertensi
Dexpira 1200 mg
pc
1x1
Akut
hemiparesis
Nama obat
Aturan pakai
1.
Candesartan 8 mg
1 x pagi
2.
Furosemid 40 mg
1 x 1 pagi
3.
Metformin 500 mg
2x1
4.
Clopidogrel 75 mg
1 x 1 pagi
5.
Glimepirid 2 mg
1 x 1 pagi
6.
Lancid 30 mg
2x1
7.
Dulcolax supp
prn
8.
Neurotam 1200 mg
2x1
SUBJECTIVE
OBJECTIVE
SUBJECTIVE
No
Nama obat
Aturan
.
1.
Candesartan 8
pakai
1 x tab
2.
mg
Glimepirid
2 x 1 pc
3.
mg
Metformin 500
2 x 1 ac
4.
mg
Furosemid
5.
Dexpira
mg
1 x 1 pagi
1200
pc
1x1
OBJECTIVE
Diagnosis: akut hemiparesis ec susp stroke infark otak dan
BMI Pasien
DM
60/2,25 = 26,67 kg/m
Data parameter klinik Tanggal
2
Parameter
TD (mmHg)
RR (x/mnt)
HR (x/mnt)
Suhu (oC)
3/9
4/9
5/9
6/9
7/9
130/8
0
24
88
36
130/8
0
20
80
36,4
160/8
0
20
86
36,6
140/9
0
20
80
36
170/9
0
20
82
36
8/9
9/9
130/8 160/9
0
0
20
20
84
84
36
36,4
Nilai normal
Satuan
Hb
12.3 15.3
g/dl
Ht
37 47
%
L
4rb 10rb
mm3
TC
150rb 450rb
mm3
Eritrosit
4.50 5.9
mm3
Gula darah puasa 70 100
mg/dl
2 jam puasa
< 140, Diabetic > 200
Ur
10 50
Cr (kreatinin)
0.7 1.4
MCV
80 100
f
MCH
26 34
pg/dl
MCHC
32 36
pg/dl
HbA1c
4.0 5.6
%
Pra diabet 5.7-6.4
Diabetes 6.5
Hasil pemeriksaan
1/9
(1 H SMRS)
180
244
31
1.03
82
28
34
7.2
2/9
12.7
40
15.95
302
4.9
Keterangan
Normal
Normal
Tinggi*
Normal
Normal
Tinggi*
Tinggi*
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Kontrol sedang
ASSESSMENT
Strategi
Terapi
KONDISI PASIEN
Hipertensi;
Kondisi pasien
Penilaian
Kondisi pasien
: Infark otak
Penilaian
: Infark dikarenakan terjadinya sumbatan pada
pembuluh darah otak, sehingga aliran darah
menuju
otak
terhambat,
penggunaan
antiplatelet bermanfaat untuk pengatasan
kejadian infark, dapat digunakan aspirin,
clopidogrel ataupun warfarin. Dikarenakan
pasien memiliki riwayat sakit lambung,
penggunaan aspirin sebaiknya dihindari dan
dapat menggunakan yang lebih aman seperti
clopidogrel.
Obat pasien : Clopidogrel
Keterangan : Pemilihan obat telah sesuai.
Hiperlipidemia;
Kondisi pasien
: Tidak ada data yang mendukung
Penilaian
: Kolesterol darah yang tinggi menjadi salah
satu resiko terjadinya stroke infark, sehingga
pengontrolan kadar kolesterol menjadi sangat
penting,
penambahan
statin
disamping
modifikasi gaya hidup diperlukan untuk
mencapai kadar kolesterol yang sesuai.
Obat pasien : Tidak diberikan terapi
Keterangan
:
Direkomendasikan
untuk
melakukan
pemeriksaan profil lipid, dan pemberian statin
bila
pasien
terindikasi
mengalami
hiperlipidemia.
ANALISIS RESEP
K
E
L
E
N
G
K
A
P
A
N
A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
T
I
F
Komponen Resep
Ada
Tidak
Keterangan
Nama Dokter
dr. B, Sp.S
SIP Dokter
Alamat Dokter
RS I
9 September 2016
Paraf Dokter
Nama Pasien
Ny. SH
Alamat Pasien
Umur Pasien
66 Tahun
Perempuan
60 kg
K
E
L
E
N
G
K
A
P
A
N
A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
T
I
F
Komponen Resep
Nama Obat
Ada
Tidak
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Candesartan
Furosemide
Metformin
Clopidogrel
Glimepiride
Lancid
Dulcolax
Nurotam
Candesartan
Furosemide
Metformin
Clopidogrel
Glimepiride
Lancid
Dulcolax
Neurotam
Kekuatan Sediaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jumlah Obat
8 mg
40 mg
500 mg
75 mg
2 mg
30 mg
1200
mg
KESESUAIAN FARMASETIK
Nama Obat
Bentuk
Sediaa
n
Candesartan
Tablet
Furosemid
Tablet
Bentuk
Pada
Resep
Kekuatan
Sediaan
Kekuatan
Pada
Resep
8 mg dan
16 mg
8mg
Tablet
40 mg
Tablet
Aturan
Pada
Resep
Cara
Pemberia
n
Kesesuai
an
ID : 4 mg/hari
max 32 mg
4mg
PO, pc
Sesuai
Hipertensi
40 mg
Edema : 20
-80 mg
Hiper : 40mg
40 mg
PO, ac/
mane
Sesuai
500 mg
500 mg
2x/hari
PO, pc
sesuai
Aturan
Pakai
Metformin
Tablet
Tablet
500 mg,
850 mg
Clopidogrel
Tablet
Tablet
75 mg
75 mg
75 325 mg /
hari
75 mg /
hari
PO, ac/pc
Sesuai
Glimepirid
Tablet
Tablet
1, 2, 3, 4
mg
2 mg
1 4 mg /
hari
2 mg /
hari
PO, ac,
mane
Sesuai
Lancid
Kapsul
Kapsul
30 mg
30 mg
30 mg/ hari
30 mg
2x/hari
PO, ac
Tidak
sesuai
Bisacodyl
Tablet ;
Suppo
Suppo
5 mg ; 10
mg; 15 mg
10 mg
10 mg sehari
Bila
perlu
Rectal
Sesuai
Tablet
400 mg ;
800 mg ;
1,2g
1200 mg
800 mg 3x
sehari
1200
mg 2x
sehari
PO, ac
Sesuai
Piracetam
Tablet
KESESUAIAN KLINIS
Nama Obat
Indikasi
Candesartan
Indikasi
Pasien
Dosis
Dosis
Pasien
Kesesuaia
n
Hipertensi
4 mg/hari
maksimal
32
mg/hari
4 mg/hari
sesuai
Furosemid
Hipertensi
20 80
mg/hari
40 mg/hari
sesuai
Metformin
Diabetes
melitus
500 mg
2-3x/hari
500 mg
2x/hari
Sesuai
Clopidogrel
Stoke infark
75 325
mg / hari
75 mg / hari
Sesuai
Glimepirid
Diabetes
melitus
14
mg / hari
2 mg / hari
Sesuai
Lancid
Sakit lambung
30 mg/
hari
30 mg
2x/hari
Tidak
sesuai
Bisacodyl
Konstipasi
10 mg
prn
prn
Sesuai
Piracetam
Stroke infark
800 mg
3x sehari
1200 mg 2x
sehari
Sesuai
KETERANGAN
Interaksi obat
INTERAKSI OBAT
Furosemid dan Metformin (moderate)
Efek
: Meningkatkan efek metformin, yang dapat menyebabkan
kondisi
yang mengancam jiwa/ asidosis laktat yang
menyebabkan
kelemahan, mengantuk, denyut jantung
melambat, nyeri otot, sesak
napas, sakit perut, pusing dan
hilang kesadaran.
Penanganan : Monitor kadar gula darah pasien, memberi jarak
minum obat.
PLANNING
Pengobatan Awal
Pengobatan Rekomendasi
Candesartan 8 mg
Candesartan 8 mg
Furosemed 40 mg
Furosemed 40 mg
Metformin 500 mg
Metformin 500 mg
Clopidogrel 75 mg
Clopidogrel 75 mg
Glimepirid 2 mg
Akarbose
Lancid 30 mg
Lancid 30 mg
Dulcolax supp
Dulcolax supp
Neurotam 1200 mg
Neurotam 1200 mg
ETIKET
APOTEK MITRA MEDIKA
Perumahan Bumi Abdi Negara Blok F2 No.7
Telp: (022) 70766061
Apoteker: XX, S.Farm, Apt.
SIPA: 446/0153/1427/1-16
Bandung, 17 Oktober 2016
No R/: 001
Ny. SH (66 tahun)
Pagi
Sore
Malam
Pagi
dua kali, 1 tablet/kapsul/bungkus
Siang
Sore
Sebelum/sesudah makan
Malam
Pagi
Sore
Malam
Sore
Malam
Sore
Malam
Sore
Malam
Pagi
Sore
Malam
Pagi
Bila perlu
Nama/Jumlah obat: Dulcolax suppo 10 mg
Tgl. Kadaluarsa:
Sore
Malam
Melakukkan fisioterapi
Menyarankan
profil lipid
Menanyakan kepada dokter penulis resep mengenai kemungkinan
Indikasi
terapi hipertensi/ tekanan darah tinggi
terapi hipertensi/ tekanan darah tinggi
Cara Penggunaan
sehari 1 kali tablet 8 mg sebelum makan
saat pagi hari
sehari 1 kali 1 tablet 40 mg pada pagi hari
untuk mencegah diuresis malam hari
Metformin
terapi DM tipe II
Acarbose
terapi DM tipe II
Clopidogrel
Neurotam
Lancid
Dulcolax
sebagai laksativ untuk memperlancar susah 1 suppo bila perlu, diaplikasikan pada anus
BAB (konstipasi)
pada malam hari
Nama Obat
Siang
Malam
ac
dc
pc
ac
dc
pc
ac
dc
pc
Candesartan
07.0
0
Furosemid
08.0
0
Metformin
07.0
0
18.0
0
Clopidogrel
08.0
0
Acarbose
07.0
0
12.00
18.0
0
Lancid
06.0
0
17.0
0
Dulcolax
Neutoram
08.0
0
prn
18.0
0
KESIMPULAN
Pasien mengalami DM tipe 2 karena hasil lab gula darah tinggi yaitu GDP/G2PP
sebesar 180/244 mg/dL. Penanganan untuk mengontrol kadar gula darah pasien
adalah dengan pemberian obat antidiabetes yakni metformin sebagai pengobatan
lini pertama dan acarbose sebagai terapi tambahan karena pasien juga mengalami
kondisi obesitas.
Pasien mengalami hipertensi dengan hasil lab menunjukkan tekanan darah
sebesar 160/90 mmHg. Penanganan untuk mengontrol tekanan darah diperlukan
untuk mencapai target tekanan darah yakni 130/80 mmHg. Pemberian obat
antihipertensi seperti candesartan menjadi terapi lini pertama dan furosemide
sebagai terapi tambahan.
Pasien didiagnosa mengalami akut hemiparesis ec susp stroke infark otak.
Penanganan untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan seperti kekambuhan
stroke dengan pemberian agen antiplatelet seperti clopidogrel serta agen
neuroprotektor seperti piracetam.
DAFTAR PUSTAKA
American Association of Clinical Endocrinologist. ACE Comperhensive Diabetes Management Algorithm. Endocr
Pract. 2015; 21(04)
Depkes RI. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Direktorat Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Dipiro, J.T., et al. 2015. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. 9 ed. London: Mc. Graw Hill.
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
McEvoy, G., et al. 2011. AHFS Drug Information Essentials, American Society of Health-System Pharmacist.
Bethesda Maryland.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf. 2011. Guideline Stroke Tahun 2011. Jakarta: PERDOSSI.
TERIMA
KASIH