GAWAT JANIN Fix
GAWAT JANIN Fix
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
No. Rekam Medik
Masuk RS
Paritas
HPHT
Taksiran Persalinan
Umur Kehamilan
: Ny. S
: 41 tahun
: 774766
: 8 Oktober 2016
: Gravida 4, Paritas 3, Abortus 0
: 16/12/2015
: 23/09/2016
: 43 minggu
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: nyeri perut tembus belakang
Anamnesis Terpimpin
:
Pasien rujukan dari RS Jeneponto dengan diagnosis G4P3A0 gravid
43 minggu suspek ruptur uteri imminens + gawat janin. Nyeri perut
tembus ke belakang dialami sejak 1 hari yang lalu disertai lendir (+),
darah (+), air (-). Riwayat kejang pukul 03.00 WITA di RS Jeneponto
1x, durasi dan sifat tidak diketahui. Muntah lebih 3x di RS, isi sisa
makanan. Riwayat pelepasan air pukul 11.00 WITA selama
perjalanan ke Makassar. Riwayat TT (-), Riwayat ANC > 4x, riwayat
KB (+) suntik, asma (-), HT tidak diketahui, DM (-), alergi (-).
Riwayat Obstetri :
1) 2002 : / 3300 gram / PPN
2) 2005 : / 4000 gram / PPN
3) 2009 : / 5000 gram / SC / RS
4) 2016 : kehamilan sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
: 36 cm
: 94 cm
: Memanjang
: Kanan
: Kepala
: 2/5
: 3x10 menit (35-40 detik)
: 168 kali/menit
Vagina / Vulva
Portio
Pembukaan
Ketuban
Bagian terdepan
Ubun-ubun kecil
Penurunan
Panggul dalam
Pelepasan lendir darah
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorum (8-10-2016)
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
WBC
36.700
4000-10.000/mm3
RBC
5.230.000
Pr : 4,0jt - 4,8jt/mm3
HGB
14,2
HCT
45
Pr : 37,0 - 43,0 %
PLT
359.000
150.000-400.000.mm3
CT
800
7-14 menit
BT
300
1-4 menit
GDS
87
<140 mg/dl
Ureum
29
10-50 mg/dl
Kreatinin
1,56
<1,1 mg/dl
SGOT
31
<38
SGPT
12
<41
Na/K/Cl
144/3.6/105
Urinalisis (8-10-2016)
Pemeriksaan
Warna
Hasil
Merah
Nilai normal
Kuning muda
pH
5,5
4,5-8,0
Protein
+++/300
Negatif
Glukosa
Negatif
Negatif
Blood
+++/80
Negatif
Leukosit
+++/500
Negatif
Keton
++/30
Negatif
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAAN
-
LAPORAN OPERASI
DIAGNOSIS AKHIR
Kondisi Bayi :
Bayi lahir secara sectio sesarea, tidak segera menangis
dengan Apgar Score 1/3/7 dan berat lahir 3720 gram,
panjang badan 52 cm, air ketuban bercampur mekonium.
KU pasif
HR 148x/menit
Napas 56 x/menit
Suhu 36.4 oC
Trauma lahir tidak ada
Kaput Succadenum ada
Kelainan kongenital tidak ada
Metabolik
edema tidak ada, ikterus tidak ada, BAB dan BAK normal
Gastrointestinal
peristaltik kesan normal, hepar dan lien tidak teraba.
Hematologi
peteki dan perdarahan tidak ada
Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
FETAL DISTRESS
ADALAH
GAWAT
JANIN
PENGERTIAN :
Gawat janin,
DJJ di atas 160x/menit atau
DJJ di bawah 120x/menit,
DJJ tidak teratur, atau
Keluarnya mekonium yang kental pd
awal persalinan
EPIDEMOLOGI
Keseluruhan risiko gawat janin yang terdiri
dari 3,1% pada wanita hamil. Resiko melebihi
20% pada pasien dengan berat praeklamsia.
ETIOLOGI
disfungsi uteroplasental
infark plasental
korioamnionitis
disfungsi plasental ditandai oleh
IUGR,
oligohidramnion
FAKTOR RESIKO
Wanita dengan riwayat :
Keguguran
Retardasi pertumbuhan intrauterin
Oligohidramnion atau polihidramnion
Kehamilan yang sering
Rhesus sensitisasi
Hipertensi
Diabetes dan penyakit kronis lainnya
Penurunan gerakan janin
Post-term kehamilan
Ada beberapa bukti bahwa usia ibu lebih dari 35 tahun merupakan faktor
risiko independen untuk insufisiensi uteroplasenta dan gawat janin.
Manifestasi Klinis
Lanjutan.
PENATALAKSANAAN
Reposisi pasien
2.
3.
4.
5.
6.
Pemantauan frekuensi denyut jantung janin dengan monitor janin elektronik atau
auskultasi d ruang operasi sebelum persiapan abdomen
7.
8.
Definisi yang sesuai mengenai petugas terlatih harus disetujuai oleh otoritas di tiap
institusi.
LANJUTAN
PENGOBATAN
Tokolisis
Suntikan dosis tunggal 0,25 mg terbutalin sulfat intravena
atau subkutan yang diberikan untuk melemaskan uterus
dilaporkan dapat digunakan sebagai tindakan sementara dalam
penatalaksanaan pola frekuensi denyut jantung janin yang tidak
meyakinkan selama persalinan.
Nitrogliserin
Nitrogliserin intravena dalam dosis kecil (60-80 mg) juga
dilaporkan bermanfaat
KESIMPULAN
Gawat Janin merupakan hal yang serius dan perlu dikenal &
tindakan segera
Sebaiknya ada bukti Asidemia (pH darah)
Pemantauan denyut jantung penting : tiap 30 menit dalam
kala 1 dan tiap 5-10 menit dalam kala 2.
TERIMAKASIH