Anda di halaman 1dari 23

PENYAKIT HEPATITIS A PADA

ANAK
B1
Lutfi Karimah - 102011359
Windy Tovania A.C - 102013134
Andreas Anindito H - 102013172
Devina Hendriyana Gunawan -102014039
Irvania Limarus - 102014082
Mariska Nada Debora -102014139
Dominikus Veri Efendi - 102014156
Nur Azreen Binti Mohamad Hamid - 102014245

Skenario 4
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang dibawa ibunya
berobat ke puskesmas karena kedua mata kuning sejak 3 hari yang
lalu.

Identifikasi
Istilah
Tidak ada

Rumusan Masalah
Anak laki-laki berusia 10 tahun dengan
keluhan
kedua mata kuning sejak 3 hari yang lalu.
Identitas Pasien
Keluhan utama
RPS
RPD

HASIL ANAMNESIS
: laki-laki berusia 10 tahun
: kedua mata kuning, sejak 3 hari yll
: awalnya demam ringan sejak 2 minggu yll + mual, cepat lelah
dan
nafsu makan menurun + BAK warna seperti teh sejak 1 hari yll.
:-

RPK

:-

:Riwayat sosial/pribadi : suka jajan dan makan-makanan di luar


RPO

Hipotesis

Anak laki laki tersebut menderita Hepatitis A

Pemeriksaan Fisik
Keadaan
umum
Tampak sakit
sedang

TTV : dalam batas normal

Pemeriksaan dimulai dari :


Inspeksi : MATA IKTERIK
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap

N atau lekopeni ringan atau limfositosis ringan,


2. Bilirubin
dapat meningkat (jarang melebihi 10 mg/dl) kecuali pada hepatitis
dengan kolestasis.
3. Pemeriksaan enzim transaminase meliputi AST dan ALT kadar puncak hingga 5005000 U/L.
Apabila: AST>ALT:
hepatitis viral akut.
4. Pemeriksaan serologi
IgM anti HAV dapat dideteksi selama fase akut dan 3-6 bulan setelahnya
Anti HAV yang positif tanpa IgM anti HAV mengindikasikan infeksi lampau

Virus hepatitis
Virus yang menyebabkan hepatitis, yaitu :
Hepatitis A virus : ENTEROVIRUS (famili

PICORNAVIRUS)
Hepatitis B virus : famili hepadnavirus
Hepatitis C virus : famili flavivirus
Hepatitis D virus : famili deltavirus
Hepatitis E virus : famili hepevirus

Working Diagnosis

Hepatitis A
- Virus RNA, famili picornavirus
- Inkubasi 4 minggu
- Penularan fecal oral, ditandai dengan gejala yang
khas (sklera ikterik, jaundice, BAK kuning pekat,)
- IgM anti HAV (+)
- Bersifat akut krn viremia rendah , tdk pernah kronis

Diagnosis Kerja HEPATITIS


A
Penyebab
Masa inkubasi
Transmisi

Gejala Klinis

Hepatitis A
B
Virus hepatitis
A
(Picornaviridae)
14-28 hari (50 hari)
Fecal-oral

Hepatitis

Leptospirosis

Virus hepatitis B

Leptospira spp

(Hepadnaviridae)
1-4 bulan

5-14 hari

Cairan tubuh,perkutan dan


melalui membran
mukosa

Bahan (air/tanah) yang


terkontaminasi urin/jaringan
hewan yang infeksius

Gejala prodromal :
Lemas, cepat lelah, anoreksia,
muntah, rasa tidak nyaman
pada abdomen, diare, demam,
sakit kepala, artralgia, mialgia

Gejala prodromal +
konstitusional : Malaise,
anoreksia, mual, muntah, mialgia,
mudah lelah. Sebagian pasien
mengalami nyeri kuadran kanan
atas atau nyeri epigastrium
intermiten yang ringan sampai
moderat.

Fase I : gejala non spesifik berupa


flu-like symptoms seperti sakit
kepala, nyeri otot, nyeri pada bola
mata bila terkena cahaya,
demam, menggigil, kadang mual
dan muntah. Mata berair dan
merah dapat terjadi.

5 pola klinis infeksi hepatitis


1. Asimptomatik (<5-6 tahun)
A:
2. Simptomatik (urin berwarna
seperti teh & feses
berwarna dempul + ikterus)
3. Hepatitis kolestasis (pruritus,
Al. Fosfatase meningkat, GGT
meningkat, penurunan BB,
hiperbilirubinemia)
4. Hepatitis A relaps
5. Hepatitis fulminan

Pasien dapat mengalami


perubahan rasa pada indera
pengecap dan perubahan sensasi
bau-bauan.

Fase II : Bila setelah pasien merasa


perbaikan klinis, dengan timbulnya
kembali demam, nyeri dan kaku
pada leher. Dapat berkembang
menjadi kondisi yang serius karena
terjadi inflamasi pada saraf mata,
otak, spinal atau saraf lainnya.
Nyeri perut kanan atas dapat
terjadi, pada sebagian kecil kasus
dapat terjadi komplikasi pada paru,
ginjal dan jantung.

Etiologi

Famili picornavirus, subklasifikasi


sebagai hepatovirus, RNA single
stranded
Replikasi di sitoplasma hepatosit
yang terinfeksi
Pada manusia terdiri atas satu
serotipe
Hepatitis A adalah penyakit jinak
yang dapat sembuh sendiri dengan
masa inkubasi 2 hingga 6 minggu
Fecal oral

Epidemiologi

75% anak dari berbagai


benua Asia, Afrika, India
menunjukkan sudah
memiliki antibodi anti-HAV
pada usia 5 tahun
HAV ditemukan
diseluruh dunia dan
endemik di negara yang
higiene dan sanitasinya
buruk.
Dinegara maju menyerang
usia 50 tahun (t.u Amerika
Serikat)

GEJALA KLINIS
Fase inkubasi
Waktu antara masuknya virus
dan timbulnya gejala atau
ikterus.

Fase ikterus
Umumnya muncul setelah 5-10
hari, tetapi dapat juga muncul
bersamaan
dengan gejala.
Tinja mungkin berwarna seperti
teh pekat. Hati membesar dan
nyeri tekan.

Fase prodromal
Malaise, mialgia, atralgia,
mudah lelah, anoreksia. Selain
itu terdapat demam derajat
rendah juga nyeri abdomen
yang ringan dan menetap pada
bagian kanan atas
(epigastrium).

Fase konvalesens
Diawali dengan menghilangnya
ikterus dan gejala lainnya, tetapi
hepatomegali dan kelainan fungsi
hati lainnya tetap ada. Keadaan
tubuh terasa lebih sehat dan
nafsu makan baik.

Patogenesis & Patofisiologi

Masa inkubasi kurang lebih 4 minggu


Replikasi virus dominasi terjadi pada hepatosit
HAV ditemukan pada tinja orang yang terinfeksi selama 1-2 minggu
sebelum dan 1 minggu setelah gejala disertai timbulnya gejala
klinis (jaundice)
Hepatosit yg terinfeksi umumnya hanya mengalami perubahan
morfologi yg minimal (<1% menjadi yg fulminan)
Kekebalan mula mula IgM yg timbul pada masa ikterus diikuti
IgG 3 bulan kemudian & bertahan seumur hidup
Infeksi HAV sembuh secara spontan dan tidak pernah menjadi
kronis/ karier

PATOFISIOLOGI
(1) Virus masuk
melalui Fecal-Oral

(6) Virus keluar &


menginvasi sel
parenkim lain
(11) Bilirubin terus
menumpuk dalam
sel hati -> refluk ke
PD

(13) Akibat bilirubin


direk < dlm usus

(2) Bereplikasi di
GI tract

(3) Masuk
kealiran darah
(vena porta)

(7) Merangsang
inflamasi ->
agregasi makrofag,
pembesaran sel
kupferr

(8)Menekan
duktus.biliaris
(aliran.bilirubin.dir
ek terhambat)

(12) Bermanifestasi
kuning pada jar kulit
(sklera + pruritus
+ BAK seperti teh
pekat)

(14) Ggn produksi


as empedu.
pencernaan lemak
terganggu

(15) Lemak
bertahan dlm
lambung dalam
waktu lama

(4) menginvasi ke
sel parenkim
hati
& bereplikasi
(9) Penurunan
ekskresi bilirubin
ke usus

(16) regangan
lambung ->
merangsang
saraf simpatis
dan saraf
parasimpatis

(5) SEL
PARENKIM
HATI
RUSAK
(10) Ketidakseimbangan
uptake & ekskresi bilirubin
yang telah mengalami
proses konjugasi

(17) teraktifasinya
pusat muntah
dimedulla oblongata
> gejala mual,
muntah dan
menurunnya nafsu
makan

Tatalaksana

Terapi supportif
Rawat jalan pasien dengan mual atau anoreksia berat yang akan
menyebabkan dehidrasi
Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat
Hindari obat-obatan yang memperberat kerja hepar
Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis A
Tirah baring (istirahat yg cukup)
Hindari makanan yang kurang bersih dan jaga kebersihan
lingkungan

Pencegahan

Hindari kontak
Mencegah penularan cuci tangan yg baik & kebersihan diri
Vaksinasi sangat efektif dalam memberikan perlindungan terhadap virus
hepatitis A (menggunakan Havrrix atau Vaqta)
dianjurkan untuk usia 2 18 tahun

Kompikasi

Prognosis

Risiko Mengalami Gagal Hati


Komplikasi ini terjadi ketika fungsi hati menurun

Umumnya pasien akan membaik


secara sempurna tanpa ada sekuel
klinis
10-15% mengalami relaps dalam 6 bln
setelah fase akut selesai, namun tidak
ada potensi untuk menjadi kronis
Pada usia >40thth / dengan penyerta
penyakit lanjut bisa mengalami
hepatitis fulminan (gagal hati akut)
sangat jarang terjadi

drastis.
Risiko Kambuhnya Infeksi
Infeksi hepatitis A terkadang dapat datang
kembali. Kambuhnya hepatitis A bisa terjadi
lebih dari satu kali setelah infeksi pertama.
Risiko Mengalami Kolestasis
Kolestasis biasanya terjadi pada pengidap
hepatitis A yang berusia lebih tua. Kondisi ini
dapat sembuh dengan sendirinya tanpa
pengobatan khusus. Komplikasi ini terjadi ketika
cairan empedu menumpuk di dalam hati. Gejalagejalanya meliputi penurunan berat badan,
demam, sakit kuning yang tidak kunjung sembuh
dan diare.

Pencegahan
PASCA PAPARAN
Baru saja terpapar virus hepatitis
A & sebelumnya belum pernah
mendapatkan vaksin hepatitis A
(dosis tunggal vaksin hepatitis A
atau IG) (0,02 ml/kg) sesegera
mungkin

Saat pergi melancong


(travelling)

Paling baik memulai seri vaksin


setidaknya 1 bulan sebelum
bepergian. Tetapi efek proteksi
maksimal vaksin hepatitis A akan
muncul jika diberikan dalam dua
dosis, dosis kedua pada hari
menjelang waktu perjalanan.

Vaksinasi Hepatitis A &


pemberian
immunoglobulin
Vaksin hepatitis A dipercaya dapat
mencegah infeksi hepatitis A
setidaknya untuk 20 tahun.
Vaksin ini telah dapat memberikan
perlindungan sejak 2 minggu setelah
dosis pertama, namun untuk
perlindungan yang lebih lama,
dibutuhkan dosis kedua pada 6 hingga
18 bulan setelah dosis pertama
diberikan.
Sekitar 94% 100% vaksin hepatitis A
efektif untuk mencegah infeksi
hepatitis A jika diberikan dua kali
vaksinasi.

Kesimpulan

Pasien tersebut di diagnosis terkena Hepatitis A,


dikarenakan gejala-gejala yang dialami oleh penderita
seperti demam, BAK seperti air teh, ditambah pasien suka
jajan dan makan makanan diluar yg higienisnya kurang
baik.
Tetapi penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa
mengkonsumsi obat yang spesifik hanya memerlukan
pengobatan supportive serta tirah baring (istirahat yang
cukup) dan mempunyai prognosis yang baik terkecuali
pasien dengan penyerta penyakit hati lanjut yang dapat
menimbulkan hepatitis fulminan.

Anda mungkin juga menyukai