Anda di halaman 1dari 13

MATERI

PENYULUHAN GIZI
Fita Faiqotunnisa (P17331115401)
Insani Nur Sayyidah (P17331115405)
Eka Wardatul Jannah (P17331115410)
2 D IV

Pengertian

Materi : sesuatu yang menjadi bahan untuk


diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan,
atau disampaikan.

Penyuluhan : upaya perubahan perilaku manusia


yang dilakukan melalui pendekatan edukatif.

Materi Penyuluhan : informasi atau teknologi


atau inovasi yang akan disampaikan kepada
sasaran penyuluhan (masyarakat) dalam upaya
perubahan perilaku

Materi Penyuluhan
Menurut Arboleda (1980 dalam Mardikanto, 1992)
Materi Pokok
Materi Penting
Materi Penunjang
Materi Tambahan

Syarat Materi Penyuluhan

Secara ekonomis
menguntungkan
Secara teknis
dapat diterapkan oleh masyarakat
Secara sosial
dapat dipertanggungjawabkan

Syarat lainnya..
Resiko kegagalan kecil (fisik
maupun secara ekonomis)
Sederhana
Tersedia dalam jangkauan
masyarakat (available)
Segera diterapkan dan memberi
manfaat,
Jika diterapkan tidak
memerlukan biaya yang terlalu
tinggi (inexpensive),
Bersifat expandable,
Mempunyai compatibility yang
tinggi,
Dapat diterima oleh sebagian
besar masyarakat,

Mempunyai faktor tambahan,


Tidak mempunyai akibat
sampingan,
Mempunyai daya atau memberikan
motivasi yang kuat kepada
penyuluh maupun masyarakat agar
dapat memberikan daya tarik yang
tinggi,
Mempunyai sifat komplementer
daripada teknologi yang sudah
diterapkan masyarakat pada
umumnya.

Materi atau pesan yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, sehingga materi yang
disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya

Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang


mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh
sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan
metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk
menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).

Langkah Menyusun Materi


Penyuluhan Gizi

1. Memilih Ragam Materi Penyuluhan


Arboleda (1981) dalam Mardikanto (1993) memberikan acuan agar Penyuluh mampu
membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin disampaikan pada setiap
kegiatannya ke dalam ragam materi
Materi
Materi Pokok
Pokok (Vital)
(Vital)
Materi
Materi pokok
pokok merupakan
merupakan materi
materi yang
yang benar-benar
benar-benar dibutuhkan
dibutuhkan dan
dan diketahui
diketahui oleh
oleh sasaran.
sasaran.
Materi
pokok
sedikitnya
mencakup
50
persen
dari
seluruh
materi
yang
disampaikan.
Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
Materi
Materi Penting
Penting (Important)
(Important)
Materi
Materi penting
penting berisi
berisi dasar
dasar pemahaman
pemahaman tentang
tentang segala
segala sesuatu
sesuatu yang
yang berkaitan
berkaitan dengan
dengan
kebutuhan
yang
dirasakan
oleh
sasaran.
Materi
ini
diberikan
sekitar
30
persen
dari
kebutuhan yang dirasakan oleh sasaran. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari seluruh
seluruh
materi
materi yang
yang disampaikan.
disampaikan.
Materi
Materi Penunjang
Penunjang
Materi
penunjang
Materi penunjang masih
masih berkaitan
berkaitan dengan
dengan kebutuhan
kebutuhan yang
yang dirasakandansebaiknya
dirasakandansebaiknya
diketahui
oleh
sasaran
untuk
memperluas
cakrawala
pemahaman
diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahaman tentang
tentang kebutuhan
kebutuhan yang
yang
dirasakannya.Materi
ini
maksimal
20
persen
dari
seluruh
materi
yang
disampaikan.
dirasakannya.Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang disampaikan.
Materi
Materi Mubazir(Super
Mubazir(Super flous)
flous)
Materi
Materi ini
ini sebenarnya
sebenarnya tidak
tidak perlu
perlu dan
dan tidak
tidak ada
ada kaitannya
kaitannya dengan
dengan kebutuhan
kebutuhan yang
yang
dirasakansasaran.
Karena
itu
dalam
setiap
kegiatan
penyuluhan
sebaiknya
justru
dirasakansasaran. Karena itu dalam setiap kegiatan penyuluhan sebaiknya justru dihindari
dihindari
penyampaian
penyampaian materi
materi mubazir
mubazir ini.
ini.

Hal yang perlu dipertimbangkan


Profitable :
dapat memberikan
keuntungan yang nyata
kepada sasaran.

Complementer :
dapat mengisi kegiatankegiatan komplementer
daripada kegiatan yang
ada sekarang.

Competibility :
tidak bertentangan
dengan adat istiadat dan
kebudayaan masyarakat
setempat

Simplicity :
sederhana dan mudah
dilaksanakan, tidak
memerlukan
keterampilan yang
terlalu tinggi

Availibility :
pengetahuan, biaya dan
sasaran yang diperlukan
dapat disediakan oleh
sasaran

Immediateaplicability :
dapat dimanfaatkan dan
segera memberikan hasil
yang nyata

Inexpensiveness :
tidak memerlukan
ongkos tambahan yang
terlalu mahal

Lowrisk :
beresiko rendah atau
tidak mempunyai resiko
yang besar dalam
penerapannya

Spectaculerimpact :
impact dari
penerapannya menarik
dan menonjol

Expandible :
dapat dilakukan dalam
berbagai keadaan dan
mudah diperluas dalam
kondisi yang berbeda.

2. Memilih Sumber Materi


Mardikanto (1993) menyebutkan bahwa sumber materi penyuluhan dapat
kelompokkan menjadi :
1)

Sumber resmi dari instansi pemerintah, seperti :


a.
Kementerian /dinas-dinas terkait
b.
Lembaga penelitian dan pengembangan
c.
Pusat-pusat pengkajian
d.
Pusat-pusat informasi
e.
Pengujian lokal yang dilaksanakan olehPenyuluh/ Petugas Gizi.

2)

Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/lembaga swadaya masyarakat


yang bergerakdalambidang penelitian, pengkajian dan penyebaran informasi

3)

Pengalaman masyarakat,
pengalaman sendiri atau hasil petak pengalaman yangtelahdilakukan secara
khusus dengan/atau tanpa bimbinganorang yang ahli dibidangnya.

4)

Sumber lain yang dapat dipercaya,


misalnya: informasi dari institusi, perguruan tinggi dan lain-lain.

3. Penyusunan Materi Penyuluhan Gizi

Materi yang telah dipilih dalam penyuluhan pertanian


perlu disusun kedalam sinopsis.

Sinopsis adalahringkasan suatu materi tulisan yang


panjangyangditulis dalam bentuk narasi.

Penyusunan sinopsis bertujuan untuk meringkas bahanbahan materi penyuluhan sehingga menjadi lebih
singkat, padat, mudah dipahami dan terhindar dari
bahan-bahan yang kurang relevan dengan topik yang
telah ditetapkan.

TERIMA KASIH
*Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai